Anda di halaman 1dari 5

A.

DEFINISI
Definisi dari asma Bronkhial adalah :
1. Penyakit paru berupa proses keradangan saluran nafas, hiperrespon terhadap berbagai
rangsangan, penyempitan saluran nafas menyeluruh, sesak nafas reversibel spontan atau
dengan terapi
2. Suatu sindroma dari penyakit saluran pernafasan obstruktif yang reversible dengan karakteristik
adanya konstraksi dari otot polos saluran pernapasan, hipersekresi dari mucus dan peradangan
3. Penyakit yang ditandai dengan peningkatan respon dari jalan napas terhadap berbagai stimulus
( allergen dan non allergen ) dan punya manifestasi sebagai penyempitan jalan napas yang
menyeluruh ( difus ) yang dapat berubah beratnya baik secara spontan maupun pengobatan
A. PEMBAGIAN / KLASIFIKASI ASMA
1. Berdasarkan Lama serangan
a. Akut
b. Episodik : diantaara dua episode serangan ada fase bebas serangan
c. Intermitten : gejala yang muncul waktu serangan hanya dalam waktu
pendek kurang dari 5 hari / bulan dengan episode bebas serangan cukup lama
d. Kronis : tidak pernah mengalami periode bebas serangan, gejala tetap
muncul dalam waktu yang lama
e. Interminant : jika pola serangan tidak tentu, tidak jelas apakah kronis /
intermittent.
2. Hubungan dengan musim
a. Musiman ( Seacional )
Jika gejala / serangan muncul untuk peeriode waktu yang cukup lama pada musim
tertentu oleh karena repon terhadap inhalan tertentu
b. Pereunial
Serangan asma dapat muncul sepanjang waktu
3. Derajat serangan asma
a. Occult
Asma fase tenang ( asma tersembunyi )
b. Subklinis
Sudah muncul gejala asma dalam tingkat yang ringan
c. Asma ringan
Jika serangan kurang dari 6 x / tahun dengan episode intermitten, selama episode bebas
serangan dan fungsi paru normal, tidak perlu pengobatan
d. Asma sedang
Jika serangan kurang dari 8 x / tahun dengan gejala ringan sampai sedang sehingga
aktivitas sehari-hari, olah raga dan tidur terganggu
e. Asma berat
Serangan lebih dari 8 x / taahun
f. Status asmatikus
Bentuk asma berat yang mengganggu jiwa
g. Remisi
Penderita sudah bebas serangan sedikitnya 2 tahun dengan gejala dan keluhan yang sudah
menghilang
B. KATEGORI
4. Asma Intrinsik ( Idiopatik )
Penyebab asma intrinsik ini tidak ada faktor yang jelas seperti pilek, stres, emosi, perubahan
cuaca. Muncul setelah usia 40 tahun. Serangan biasanya dicetuskan dengan suatu infeksi pada
sinus / saluran bronchial. Makin lama serangan makin sering dan makin hebat, sehingga
akhirnya keadaan ini berkelanjutan menjadi bronkitik kronik dan kadang – kadang juga disertai
emfisema.
5. Asma Ekstrinsik ( Alergi )
Paling sering karena alergi / ada riwayat keluarga alergi. Sering mengikuti penyakit alergi yang
lain, seperti sebagai eksema ( 80 % ) sampai 85 % dari anak-anak dengan eksema berkembang
menjadi hay fever atau asma pada usia 6 tahun. Serangan disebabkan karena kontak dengan
allergen yang mana orang tersebut sensitive. Bahan allergen misalnya bulu, debu, asap, tepung
sari dan sebagainya. Sering pada anak dan usia muda.
6. Asma Campuran
Karena adanya faktor intrinsik dan ekstrinsik. Frekuensi untuk kasus ini sering terjadi.
C. TINGKATAN ASMA
1. Klinis normal, kelainan pada saat pemeriksaan fisik dan paru tidak ada
2. Keluhan / kelainan pemeriksaan fisik tidak ada, pada fungsi paru terdapat obstruksi jalan
nafas
3. Keluhan tidak ada, pemeriksaan fisik / paru ada keluhan
4. Keluhan positif, terdapat kelainan pemeriksaan fisik dan paru
5. Status asmatikus
D. ETIOLOGI
7. Faktor genetik
8. Bahan alergen
9. Infeksi saluran nafas
10. Polusi udara
11. Faktor makanan
B. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENIMBULKAN SERANGAN ASMA ADALAH :
1. Faktor alergi
Biasanya serbuk, spora, jamur, bulu binatang, bahan – bahan iritan yang meliputi kimia
organic atau anorganik, debu dan biji padi-padian.
2. Ketidakseimbangan otonom
3. Infeksi biasanya virus
4. Faktor farmakologikal
β adrenergik blockers, prostaglandin inhibitor, ethanol, antikolinesterase, pewarna makanan
kuning
5. Faktor psikologis
6. Hilangnya panas melalui pernapasan misalnya udara dingin , dan latihan ( aktivitas )
C. TANDA GEJALA
Gejala Khas :
1. Sesak nafas
2. Wheezing ( bising napas menggi )
3. Bising paru mengi ( dengan stetoskope )
4. Batuk
Gejala yang lain :
1. Batuk berdahak , batuk pilek, pilek dan bersin – beersin
2. Nyeri dada
3. Serangan sering timbul pada malam hari
4. Pasien terbangun dengan perasaan tercekik
5. Bronkospasme dan penyempitan jalan napas sehingga dapat bernapas lebih enak
6. Sianosis
7. Serangan biasanya 30-60 menit
8. Keluar keringat dingin
9. Kelelahan pada waktu serangan
10. Pasien sering batuk disertai dengan sputum yang kental
PATOFISIOLOGI

Alergen Faktor pencetus

Reaksi alergi

Reaksi allergen dan antibody

- Histamin Ig E
- SRS-A Nervus Vagus
- ECE – A ( hipersensitivitas )
- NCF – A Sel mast
- PAF
- Prostagla Kurang
informasi

Odema Spasme otot polos Hipersekre


mukosa dinding bronkioli si
bronkus
Masalah keperawatan :
Lumen menjadi kecil Kurang pengetahuan

Ekspansi Tidak efektif koping


paru Obstruksi jalan napas
keluarga / individu
berkurang
Dyspnea expirator,
wheezing ekspirator, batuk Perasaan terkekang

Masalah Keperawatan : Intake nutrisi Masalah keperawatan :


Jalan nafas tidak efektif dan cairan Gangguaan psikologis
Gangguan pertukaran gas kurang ( cemas )
Pola napas tidak efektif
Massalah keperawatan
Masalah keperawwatan : Gangguan pemenuhan
Gangguan keseeimbangan cairan dan kebutuhan istirahat
L. Pengkajian elektrolit tidur
Identitas Gangguan pemenuhan nutrisi kurang
- Asma episode jarang
( 70 – 75 % ) dari populasi asma anak, usia 3 – 6 tahun, tumbuh kembang baik.

- Asma episode sering


20% dari asma anak, 2/3 serangan utama pada usia < 3 tahun, frekwensi paling tinggi umur 8-13
tahun, gangguan tumbuh kembang  jarang.

- Asma persisten
25% serangan pertama usia 6 bulan, 74% serangan umur 3 tahun, obstruksi jalan nafas yang persisten
> jelas pada 5 – 6 tahun.
>>> gangguan tumbuh kembang.

Keluhan utama
sesak nafas
RPS
- Sesak disertai batuk proksimal, pernafasan lebih dalam dan frekwensi meningkat.
- Pada saat sesak anak senang duduk membungkuk, gelisah, pucat.
Riwayat keluarga
Ada riwayat keluarga alergi / asma +

Riwayat psikososial
- Aktivitas menurun
- Tidak masuk sekolah.
Pola Istirahat
- Sering terbangun, sesak / batuk. Terutama pada pukul 01.00 – 04.00.

Pemeriksaan Fisik
 Tergantung stadium serangan, lama
 K/U lemah, kesadaran komposmentis.
 Hidung  PCH +
 Mulut  bibir cianosis, batuk.
 Thorax; Bentuk dada,Thorax emfisematikus, barel chest, pigeon chest. Retraksi supra clavikula.
 Paru ; Frekwensi nafas cepat dan sukar,disertai batuk proksimal,wheezing +, experium
memenjang, pemendekan periode inspirasi dan ronchi +.
 Jantung ; S1,S2 tunggal normal.
 Abdoment; Pernafasan abdomen dan tarikan otot abdomen.

Pemeriksaaan penunjang
a. Pemeriksaan darah
- eosinofil meningkat > 250 mm
- Leukositosis.
b. Uji kulit allergen dan imunnologi  IgE +
c. Gas darah arteri
- PaO2 turun, PaCO2 naik, terjadi diantara serangan.
d. Ronxen
Hiperinflasi secara aktif.
Nursing Care Plan
1. Ketidak efektifan kebersihan jalan nafas berhubungan berhubungan dengan hypersekresi
sekret/bronkospasme.
Tujuan; Jalan nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan
Rencana tindakan;
1. Kaji ulang sputum ( warna, kekentalan, jumlah )
2. Monitor pernafasan ( RR,irama, kedalaman )
3. Monitor bunyi nafas ( wheezing, ronchi )
4. Atur posisi px senyaman mungkin ( Fowler )
5. Mobilisasi secret
6. Lakukan section secret.
7. Kolaburasi pada pemberian aminopilin, antihistamin.

2. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru


Tujuan; Klien dapat mempertahankan pola nafas efektif
Rencana tindakan;
1. Observasi pola nafas
2. Atur posisi  Fowler
3. Kolaburasi oksigen  1 – 2 lt/ mnt.
4. Hisap lender
5. Monitor gas darah.

3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi mucus

4. Gangguan pemenuhan keebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

5. Kecemasan berhubungan dengan kesulitan bernafas


Tujuan;Kecemasan klien teratasi setelah diberi tindakan perawatan
Rencana tindakan;
1. Monitor tingkat kecemasan.
2. Kaji ulang kebiasaan kopping.
3. Beri dukungan emosional.
4. Ajarkan teknik relaksasai bila perlu.
5. Jelaskan prosedur perawatan
6. Pertahankan periode istirahat.

Anda mungkin juga menyukai