Konstanta Pegas
1.1. Tujuan
Menentukan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas.
2. Beban pegas
- 0 gr
- 50 gr
- 100 gr
- 150 gr
- 200 gr
0 7 0
50 7 11
80 7 14
100 7 16
150 7 21
160 7 22
260 7 32
Pada penelitian ini, praktikan mendapatkan massa pada besi sebesar 50 gram atau 0,05 kg,
selanjutnya massa beban sebesar 80 gram atau 0,08 kg, massa beban di tmabahkan sebesar 100
gram atau 0,01 kg, massa beban selanjutnya sebesar sebesar 150 gram atau 0,15 kg, massa
beban sebesar 160 gram atau 0,16 kg. dan beban selanjutnya 260 .Lalu praktikan mencatat
hasilnya pada tabel yang tersedia.
Untuk mengukur panjang awal pada pegas dalam praktikum ini praktikan menggunakan
penggaris. Karena penggaris mempunyai ketelitian 0,1 mm selain itu penggaris juga mudah
untuk dipahami. Sebaiknya penggaris yang digunakan harus panjang supaya lebih mudah dalam
melakukan penghitungan. Panjang awal pada pegas yang didapat adalah 7 cm atau 0,07 m.
Dalam penelitian mencari panjang akhir harus dilakukan secara seksama dan teliti. Dalam
penelitian yg selanjutnya praktikan mendapatkan panjang akhir pada pegas dengan beban besi
sebesar 50 gr adalah 11 cm, panjang akhir pada beban 80 gr sebesar 14 cm. panjang akhir pada
beban 100 gr sebesar 16 cm , panjang akhir pada beban 150 sebesar 21 cm, panjang akhir pada
beban160 gr adalah 22 cm, dan panjang akhir pada beban 260 gr adalah 32 cm. Lalu praktikan
mencatat hasilnya pada tabel yang tersedia.
Setelah praktikan selesai menghitung massa beban, panjang awal dan panjang akhir dari semua
beban yang digunakan, selanjutnya praktikan menghitung besarnya ∆x atau selisih antara
panjang akhir (Lt) dan panjang awal (Lo) dengan rumus: ∆x = Lt- Lo
Dengan menggunakan rumus tersebut praktikan dapat menghitung selisih panjang akhir (L) dan
panjang awal(Lo) dan mencatat semua hasilnya pada lembar tabel yang tersedia yang nantinya
∆x akan digunakan untuk menghitung besarnya konstanta pegas dan besarnya energi potensial
pegas.
Sebelum menghitung semua nilai konstanta pegas, pastikan semua satuan yang telah diukur
dalam satuan Sistem Internasional (SI), supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data
dan memperlambat penyelesaian praktikum. Setelah memastikan semua data yang diperoleh
dalam satuan SI, praktikan akan memulai menyelesaikan penghitungan.
Untuk mengitung nilai konstanta pegas adalah dengan memasukkan semua data yang telah
diperoleh pada rumus konstanta pegas (k). Masukkan nila massa pada beban pertama (m1),
grafitasi bumi ( g = 10 m/s) dan selisih panjang akhir dan panjang awal pada rumus konstanta
pegas tersebut. Untuk mempermudah penghitungan semua data yang ada praktikan
menggunakan kalkulator. Karena disamping cepat hasil yang didapat juga efisien. Caranya,
masukkan nilai massa, grafitasi bumi dan selisih antara panjang akhir dan panjang awal .
Hasil dari penghitungan konstanta pegas pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Beban massa 50 gr
k= m.g
∆x
= 0,05.10 = 12,5
0,04
b. Beban massa 80 gr
k= m.g
∆x
= 0,08.10 = 11,4
0,07
c. Beban massa 100
k= m.g
∆x
= 0,1.10 = 11,1
0,09
= 0,15.10 = 10,7
0,14
= 0,16.10 = 10,6
0,15
= 0,26.10 = 10,4
0,25
NO Massa Beban (kg) Berat Beban (N/Kg) Perubahan Panjang Konstantan Pegas
Pegas ∆x (m)
Berdasarkan kajian teori yang diperoleh, dapat dinyatakan bahwa sebuah pegas yang
diregangkan dengan satu gaya, maka pegas akan bertambah panjang. Jika gaya yang digunakan
untuk menarik suatu kawat tidak terlalu besar, maka perpanjangan pegas adalah sebanding
dengan gaya yang bekerja.
Semakin besar konstanta pegas atau semakin kaku sebuah pegas, maka semakin besar gaya yang
diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas
atau semakin kecil konstanta pegas, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk
meregangkan pegas. Konstanta pegas menggambarkan kekakuan pegas. Semakin besar konstanta
yang dimiliki, pegas semakin kaku dan semakin susah untuk diregangkan atau ditekan. Begitu
pula sebaliknya, jika konstanta pegas kecil, maka pegas tersebut semakin mudah diregangkan
atau ditekan.
Besarnya massa beban pada masing-masing benda ternyata sangat berpengaruh dalam
pertambaan panjang pegas. Jika semakin besar massa beban, maka pegas akan semakin
memanjang. Begitu juga sebaliknya jika semakin kecil besarnya massa benda maka tarikan pegas
tidak terlalu panjang.
Jika massa beban diganti menjadi yang lebih besar maka pertambahan panjang pada pegas akan
semakin besar adan akan berpengaruh pada hasil penghitungan konstanta pegas, yaitu konstanta
pegas akan semakin besar. Makin panjang suatu benda, makin besar besar pertambahan
panjangnya, sebaliknya semakin tebal benda, semakin kecil pertambahan panjangnya.
Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pertambahan panjang pegas,
berbanding lurus dengan besar gaya tarik pada pegas, dan panjang pegas mula-mula, serta
berbanding terbalik dengan luas penampang pegas dan kelenturan pegas.
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang berjudul “Menentukan Konstanta Pegas (pegas)”, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.Setiap bahan memiliki konstanta pegas yang berbeda.
2.apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan maka pegas tersebut akan kembali ke bentuk
awalnya.
3. besarnya konstanta pegas dan ∆x mempengaruhi besarnya energi potensial pegas.
4.Semakin besar nilai konstanta, maka nilai energi potensial yang didapat juga semakin besar.
Sebaliknya semakin kecil nilai konstanta, maka semakin besar nilai energi potensial.
5.Sifat elastis adalah sifat bahan yang selalu berusaha menghambat perubahan bentuknya dan
cenderung mengenbalikanyya ke bentuk semula. Benda yang memiliki sifat ini dinamakan
dengan benda elastis.
6. Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya tarik atau gaya tekan
yang diberikan pada pegas tersebut.
7.semakin berat beban yang digunakan semakin besar pula konstanta pegasnya.
8. konstanta pegas berbanding lurus dengan massa dan gravitasi bumi serta berbanding terbalik
dengan ∆x.
9.jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang besarnya tidak melebihi batas elastisitas pegas, pegas
tersebut bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang maka mempengaruhi pegas
tersebut.
10.jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas
berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.