Anda di halaman 1dari 2

Masa Kehamilan Pada Kambing

Masa kehamilan pada kambing di bagi menjadi 2 periode, periode pertama saat kehamilan
berusia 2-3 bulan (hamil muda) dan periode kedua 1-2 bulan sebelum melahirkan atau saat usia
kandungan 4-5 bulan (hamil tua).
Tanda Kambing sedang Hamil
Pada periode pertama kehamilan kambing, belum terlihat jelas perbedaan fisik yang nyata.
Apalagi jika kambing tersebut adalah kambing dara atau kambing yang baru pertama kali hamil.
Ukuran ambingnya pun masih kecil, sehingga sulit untuk menentukan apakah kambing dara
tersebut sedang hamil atau tidak.
Tapi biasanya kambing yang sedang hamil memiliki ciri: jinak, lebih tenang dan tidak gelisah.
Kulitnya berubah jadi kendor atau lemas, pusar di perut melebar, bulu rontok dan agak
mengkilap. Nafsu makannya pun menjadi bertambah, sehigga badan si kambing menjadi agak
gemuk. Barulah saat kehamilan kambing memasuki usia 3 bulan mulai terlihat perubahan yang
nyata dari bentuk badannya, seperti perut kambing yang semakin membesar seiring usia
kehamilan yang semakin tua.
Ada cara sederhana untuk mengetahui apakah kambing sedang hamil atau tidak. Pertama ikat
leher kambing dengan tali pada tiang agar tidak lari, kemudian tutup hidung dan mulut kambing
dengan tangan secara rapat. Jika dalam hitungan 30 detik si kambing terkencing-kencing berarti
si kambing sedang hamil sekitar 1-2 bulan, jika dalam waktu 20 detik si kambing sudah
terkencing-kencing berarti kambing diperkirakan sedang hamil 3-4 bulan dan kalau dalam waktu
10 detik saja kambing sudah terkencing-kencing berarti kambing sedang hamil tua sekitar 5
bulan. Cara ini diajarkan dan sudah dipraktekan oleh seorang mantri hewan yang sedang
memeriksa kambing di Etawa Farm.
Sedangkan kambing yang sudah pernah beranak lebih mudah lagi dikenali, kehamilannya bahkan
saat usia kehamilannya kurang dari 2 bulan. Ambing susu membesar, jika diperah akan keluar
cairan bening yang lengket di kulit dan pada usia kehamilan yang lebih tua cairan tersebut
berubah menjadi warna kuning transparan. Pusar di perutnya melebar, nafsu makan bertambah
dan perutnya yang membesar.
Perawatan Kambing yang Hamil
Langkah selanjutnya adalah perhatian khusus pada kambing yang sedang hamil. Perhatian khusus
tersebut mencakup perawatn dan pemberian pakan, bertujuan meminimalisir terjadinya
keguguran atau Keluron, serta kesulitan proses kelahiran nantinya yang bisa membahayakan
kambing.
Kambing hamil harus di tempatkan pada kandang yang terpisah untuk menghindari gangguan
dari kambing lain. Harus di jauhi dari perkelahian agar tidak terkena pukulan atau tandukan
kambing lainnya. Lantai kandang tidak boleh licin agar si kambing tidak tergelincir, kandang juga
harus cukup luas agar si kambing leluasa bergerak. Selain itu, kandangnya juga harus dapat sinar
matahari yang cukup setiap hari, agar induk kambing tetap sehat dan kuat sampai tiba saat
kelahiran.
Kambing yang hamil perlu sesekali di keluarkan dari kandang, tapi hati-hati saat
mengeluarkannya jangan sampai si kambing terjatuh atau meloncat tiba-tiba yang bisa
membahayakan kandungannya. Hal ini diperlukan agar kambing bisa berolahraga atau berjalan-
jalan. Sehingga kambing tidak menjadi terlalu gemuk karena kurang bergerak dan bisa
mengakibatkan peredaran darah kurang lancar serta membuat proses kelahirannya sulit. Hindari
suasana yang ramai atau bising, bisa mengakibatkan si kambing tidak nyaman atau stres dan bisa
berakibat keguguran.
Pakan yang dibutuhkan kambing kambing hamil pasti bertambah seiring usia kehamilannya,
peningkatan kualitas dan kuantitas pakan hendaknya diberikan mulai usia kehamilan 2-3 bulan.
Pada usia inilah janin dalam kandungan semakin cepat tumbuh dan butuh pasokan makanan
bergizi yang banyak. Selain itu, kelenjar susu kambing mulai memproduksi susu seiring ditandai
membesarnya ambing. Tapi, jangan memberikan makan yang berlebihan agar janinnya tidak
terlalu besar sehingga membuat sulit proses kelahiran.
Pemberian pakan hijauan yang berkualitas lebih diutamakan, sekitar 15-20% dari bobot tubuh dan
diberikan 2-3 kali sehari. Sangat tidak disarankan pemberian daunan yang banyak mengandung
getah seperti: daun kapuk, daun waru dan daun singkong. Karena mengandung kadar air yang
tinggi, mengakibatkan kambing jadi sering kencing berarti sering melakukan kontraksi atau
ngeden dan dikhawatirkan bagi kambing yang kandungannya lemah bisa mengalami keguguran.
Jika kebutuhan hijauan berkualitas dapat terpenuhi, pemberian konsentrat tidak diperlukan. Tapi
saat memasuki periode kedua kehamilan atau saat usia kandungannya 4-5 bulan, kebutuhan
nutrisi induk meningkat tajam jadi pemberian konsentrat perlu dipertimbangkan. Konsentrat atau
pakan tambahan bisa diberikan secukupnya dan jangan terlalu sering, sekitar 1-2 kali saja dalam
seminggu dengan ukuran 0,5-1 kg sudah mencukupi kebutuhan kambing hamil. Sama seperti
daun bergetah yang harus di hindari karena kadar airnya yang tinggi, maka tidak disarankan juga
memberikan konsentrat dengan kadar air yang tinggi semisal ampas tahu.

Anda mungkin juga menyukai