Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KOPLING GESEK

(PEGAS SPIRAL & PEGAS DIAPRAGHMA)

Oleh :

Nanda Ardian Prasetyanto (16504241006)


Ramadhani Rizky Putra (16504241022)
Ade Viyan Surya Aji (16504241028)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang karena
Rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah Kopling
Gesek (Pegas Spiral & Pegas Diapraghma) tepatpadawaktunya, dan rasa terima
kasih pada semua pihak baik dosen maupun mahasiswa yang telah mendukung
dalam pembuatan makalah ini.
Sistem Pemindah Tenaga merupakan matakuliah program studi pendidikan
teknik otomotif, salah satu materinya yang diberikan ialah Kopling. Makalah
Kopling Gesek (Pegas Spiral & Pegas Diapraghma) dirancang untukdigunakan
sebagai sarana dalam kegiatan belajar untuk mahasiswa jurusan pendidikan
teknik otomotif untuk menjadi seorang engineer yang ahli dalam bidangnya.
Makalah ini memuat ringkasan teori dari berbagai sumber yang disusun secara
ringkas dan sistematis.
Kami menyadari bahwa proses penyusunan makalah yang ringkas dan
sistematis, merupakan pekerjaan yang tidak ringan. Demikian puladalam teknik
penulisan dan tata bahasa tak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dari kesadaran tersebut, kami sangat mengharapkan saran, kritik maupun
masukan dari pembaca dan pemakai makalah Kopling Gesek (Pegas Spiral &
Pegas Diapraghma) ini, guna penyempurnaan pada masa mendatang.
Penghargaan yang setinggi-tinginya kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu tersusunnya makalah Kopling Gesek (Pegas Spiral & Pegas
Diapraghma) ini. SemogaTuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan
rahmat, petunjuk dan bimbingan-Nya terhadap setiap niat baik kita.

Yogyakarta, 19 September 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 1
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................. 2
BAB II DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN & FUNGSI KOPLING ....................................... 3
B. SYARAT KOPLING ...................................................................... 3
C. JENIS KOPLING ........................................................................... 4
1. Kopling Gesek ................................................................ 3
2. Kopling Magnet .............................................................. 6
3. Kopling Fluida ................................................................ 7
D. KOPLING GESEK ........................................................................ 8
1. Pengertian Kopling Gesek .............................................. 8
2. Komponen Kopling Gesek ............................................. 8
E. PEGAS DIAPHRAGMA & PEGAS SPIRAL ............................. 9
1. Tipe Pegas Diaphragma .................................................. 9
2. Tipe Pegas Spiral ............................................................ 10
F. PRINSIP KERJA KOPLING GESEK ......................................... 10
1. Prinsip Kerja Umum ....................................................... 10
2. Perhitungan Daya dan Torsi Kopling Gesek .................. 11
G. CARA KERJA KOPLING GESEK .............................................. 13
F. MASALAH DAN CARA MEMPERBAIKI ................................. 14
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................... 16
B. SARAN ........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kopling adalah bagian yang diperlukan pada kendaraan yang
penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
mesin. Pada tahap pertama mesin dihidupkan tanpa digunakan tenaganya.
Oleh karena itu,pada tahap pertama mesin harus dapat berputar dahulu dan
kemudian memindahkan tenaganya perlahan-lahan pada roda belakang
sehingga kendaraan akan bergerak perlahan-lahan.Selain itu, mesin juga
harus bebas bila mengganti gigi transmisi. Maka diperlukan pemasangan
kopling yang letaknya diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk
menghubungkan dan membebaskan putaran mesin.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni
tentang system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa
system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh
karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci
yang erat kaitannya dengan system kopling dan lebih difokuskan pada
kopling gesek.

B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa permasalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah
1. Apa Pengertian , Fungsi dan Jenis Kopling ?
2. Apa saja Syarat yang harus dipenuhi Kopling ?
3. Apa Pengertian ,Komponen dan Jenis Kopling Gesek?
4. Bagaimana Prinsip Kerja dan Cara Kerja Kopling Gesek ?
5. Masalah apa yang sering terjadi pada mekanisme Kopling Gesek ?
6. Bagaimana Mengatasi Masalah yang terjadi pada Mekanisme Kopling
Gesek ?

1
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui Pengertian , Fungsi dan Jenis Kopling pada Kendaraan.
2. Mengetahui Syarat Apa saja yang Harus Dipenuhi Kopling.
3. Mengetahui Pengertian , Komponen dan Jenis Kopling Gesek.
4. Mengetahui Prinsip Kerja dan Cara Kerja Kopling Gesek.
5. Mengetahui Masalah yang Sering terjadi pada mekanisme Kopling Gesek.
6. Mengetahui Cara Mengatasi Masalah yang terjadi pada Mekanisme
Kopling Gesek.

2
BAB II
DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING
Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau
system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk
memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga
dengan lembut dan cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar
yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan
sebaliknya Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh
pemindah daya ke roda penggerak.

Gambar 1. Komponen sistem pemindah tenaga


B. SYARAT KOPLING
Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus memiliki syarat-syarat minimal
sebagai berikut
1. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan
lembut. Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusan dan
penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut berarti
terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip Jika kopling sudah
menghubung penuh maka antara fly wheel dan plat kopling tidak boleh terjadi
slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100%.
3. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. Pada saat
kita operasionalkan, kopling harus dapat memutuskan daya dan putaran
dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul-betul tidak diteruskan,
sedangkan pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling harus
menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerja kopling dalam memutus dan

3
menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat atau tidak banyak
membutuhkan waktu.
C. JENIS-JENIS KOPLING
1. Kopling Gesek
Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah
dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau
dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Kopling piringan (disc clutch)
Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
piringan atau disc.
b. Kopling konis (cone clutch)
Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi
2 yaitu :
a. Kopling plat tunggal
Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan
koplingnya hanya satu.

Gambar 2. Bagian-bagian kopling plat tunggal


b. Kopling plat ganda/ banyak
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari
satu

Gambar 3. Unit kopling ganda

4
Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas,
sehingga memerlukan media pendinginan
Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi :
a. Kopling basah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau
disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada
jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang
diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga
banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu
pendinginan.
b. Kopling kering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau
disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/
minyak).
Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat
meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas
penekan.
Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi :
a. Kopling pegas spiral
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam
pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan
penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan
kekurangannya penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan
kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang,
terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi dan komponennya
lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan
pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan
bekerja pada putaran lambat.

5
Gambar 4. Unit kopling pegas spiral
b. Kopling pegas diaphragma
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral.
Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan yaitu kontruksinya
tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat),
sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada
kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.

Gambar 5. Unit kopling pegas diaphragma


2. Kopling Magnet
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya
dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet
remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah
lilitan kawat pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia
dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan
tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama.

6
Kopling jenis ini kebanyakan hanya digunakan sebagai kopling pada
kompresor air conditioner (AC).

Gambar 6. Unit kopling magnet


3. Kopling Fluida

Kopling jenis ini tidak menggunakan bidang gesek seperti kopling pada
umumnya. Kopling ini menggunakan sistem hidrodinamik. Poros penggerak
terhubung dengan pompa hidrolik, sedangkan poros yang digerakkan terhubung
dengan motor hidrolik. Pompa dan motor hidrolik tersebut menggunakan media
kerja oli hidrolik tertentu yang mampu bekerja di tekanan dan temperatur tinggi.
Sistem kopling ini digunakan pada sistem transmisi otomatis mobil.

Gambar 7. Unit kopling Fluida

7
D. KOPLING GESEK
1. Pengertian
Kopling gesek merupakan sebuah kopling yang memanfaatkan gaya gesek
yang terjadi pada bidang gesek untuk melakukan pemindahan daya.
2. Komponen utama kopling gesek

Gambar 8. Komponen utama kopling gesek


a. Plat kopling
Berfungsi menerima dan meneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan
plat penekan ke input shaft transmisi.
b. Tutup kopling
Berfungsi sebagai dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai
tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya
penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.
c. Plat penekan (Pressure plat)
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya
tekanan pegas penekan.
d. Pegas penekan (Pressure spring)
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan.
e. Bantalan pembebas (Release bearing)
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas
pembebas/ pegas diaphragma pada saat kopling ditekan
f. Pressure lever Fungsi :
Berfungsi untuk mengungkit plat tekan dalam upaya membebaskan/
menghubungkan kampas kopling.
g. Garpu pembebas (Release fork)
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong tarik dari pedal kopling untuk
menekan bantalan pembebas (release bearing).

8
E. PEGAS DIAPHRAGMA DAN PEGAS SPIRAL
1. Tipe pegas diafragma
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral.

Gambar 12. Kopling tipe pegas diaphragma


Kelebihan dan kekurangan tipe pegas diaphragma
Tipe kopling pegas diapragma mempunyai keuntungan sebagai berikut :
a. Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoprasikan pedal kopling disahakan
sekecil mungkin
b. Pegas diaphragma menekan plat penekan lebih merata dibandingkan
dengan pegas coil.
c. Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak menguragi tekanan pada plat
penekan.
d. Selama sekeliling permukaannya rata, kopling tetap seimbang.
e. Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang
pada kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas
diafragma bebas dari problem ini.
f. Pegas diaphragma memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil,
sehingga sirip sirip pendingin dapat diletakan pada plat penekan.
g. Jumlah bagian-bagiannya lebih sedikit daripada tipe pegas koil.
Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan yaitu kontruksinya
tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat),
sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragma ini digunakan pada
kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.

9
2. Tipe pegas spiral

Gambar 13. Kopling tipe pegas spiral


Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral.
Keutungan Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil
memiliki kelebihan :
a. penekanannya kuat.
b. kerjanya cepat/ spontan.
Sedangkan kekurangannya dari tipe pegas spiral
a. Penekanan kopling berat.
b. tekanan pada plat penekan kurang merata.
c. jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang.
d. terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi.
e. komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini
digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan
kekuatan
f. bekerja pada putaran lambat

F. PRINSIP KERJA KOPLING GESEK


1. Prinsip Kerja secara Umum
Secara umum kopling gesek dipakai pada suatu sistem dimana sistem
penggerak dan sistem yang digerakkan harus dihubungkan dan atau dilepas

10
ketika sistem tersebut sedang bekerja. Peralatan ini terdiri dari dua bagian
utama, yaitu dua buah plat/bidang gesek yang masing-masing dihubungkan
dengan poros input dan poros output. Poros input berhubungan dengan sistem
penggerak sedang poros output dengan sistem yang digerakkan.

Gambar 9. Prinsip secara umum kopling gesek

Pemindahan daya tidak terjadi menakala kedua bidang gesek tidak teropel.
Ketika kedua plat gesek belum terkopel sepenuhnya maka akan terjadi gaya
gesek tangensial aksi dan reaksi yang sama besar pada kedua permukaan plat
serta menimbulkan torsi putar pada kedua poros. Dalam kondisi demikian
putaran poros input tidak sama dengan putaran poros output karena daya poros
belum dapat sepenuhnya dipindahkan oleh kopling. Besarnya gaya gesek yang
terjadi meningkat dengan makin besarnya gaya normal pada permukaan plat.
Ketika torsi yang terjadi karena meningkatnya gaya gesek sama dengan torsi
beban maka kedua poros akan berputar dengan kecepatan yang sama sehingga
kedua plat tidak lagi saling bergesekan.Kopling untuk kendaraan bermotor
pada umumnya direncanakan dengan kondisi normal yang terkopel dan
menggunakan pegas untuk menghasilkan gaya normal yang dibutuhkan. Oleh
karena operasional pemakaian kopling di kendaraan berlawanan dengan
penjelasan di atas. Untuk melepas kopling justru diperlukan gaya untuk
melawan gaya pegas tersebut dan sebaliknya tidak diperlukan gaya luar untuk
menekan plat kopling.

2. Perhitungan daya dan Torsi Kopling Gesek


Kopling gesek bekerja dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada
kedua plat geseknya ketika keduanya saling ditekan. Besarnya gaya gesek

11
tangansial yang terjadi ketika kedua plat gesek terkopel sepenuhnya Fs, dapat
rumuskan sebagai berikut :

𝐹𝑠 = 𝜇𝑠 𝑁

Jika gaya gesek tersebut diasumsikan bekerja pada jari-jari rata plat kopling
(lihat gambar 1) maka besarnya torsi gesek yang terjadi Ts dapat dirumuskan
sebagai berikut :

𝐷1 𝐷2
𝑇𝑠 = 𝐹𝑠 ( + )
4 4

Oleh karena pada kondisi ini tidak ada slip diantara kedua plat kopling maka
besarnya daya yang dipindahkan ke poros output sama dengan daya poros
input. Besarnya daya tersebut dapat dihitung dari hasil kali antara torsi dan
putaran poros input atau poros output.Secara matematika besarnya daya (D)
ditulis sebagai berikut :

𝐷 = 𝑇𝑠 𝑛

Ketika kondisi kopling slip rumusan gaya, torsi dan daya di atas pada
prinsipnya sama akan tetapi koefisien gesek yang digunakan adalah
koefisien gesek kinetik. Untuk membedakan kedua kondisi maka indek ”s”
pada rumus-rumus tersebut diganti dengan ”k”. Hal yang berbeda dari kedua
kondisi adalah bahwa pada kondisi kopling slip daya yang dipindahkan pada
poros input lebih kecil dari daya pada poros input karena sebagian akan
berubah menjadi energi panas. Keseimbangan daya tersebut dapat ditulis
sebagai berikut:

𝐷𝑖𝑛 = 𝐷𝑜𝑢𝑡 + 𝑄

Daftar notasi :
Fs = gaya gesek tangensial
µs = koefisien gesek static plat kopling

12
N = gaya normal yang bekerja pada plat kopling
D1= diameter luar plat gesek
D2= diameter poros

Ts= torsi gesek


D = daya
n = putaran poros in/out put
Din = daya pada poros input
Dout = daya pada poros output
Q = panas karena gesekan tiap satuan waktu

G. CARA KERJA KOPLING GESEK


Secara umum Cara kerja kerja kopling gesek plat tunggal adalah sebagai
berikut :
1. Saat pedal kopling ditekan

Gambar 10. Cara kerja kopling gesek saat pedal kopling ditekan

Jika pedal kopling ditekan sebagian, tekanan pedal akan diteruskan oleh
mekanisme penggerak kopling akan mendorong plat penekan melawan
sebagian/setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke
fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat
kopling dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga putaran dan gaya
mesin diteruskan sebagian. Urutan proses pemindah tenaga pada saat pedal
kopling ditekan adalah sebagai berikut pedal kopling → release fork →

13
release bearing → pegas diafragma → preassure plat → clutch disk →
flywheel.

Gambar 11.Cara kerja kopling pada saat pedal kopling dilepas

2. Saat Pedal Kopling tidak di tekan

Jika pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel
dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan
demikian putaran dan daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.

H. MASALAH YANG SERING TERJADI PADA MEKANISME


KOPLING GESEK DAN CARA MEMPERBAIKI NYA
1. Kopling slip
a. gerak bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
b. terdapat oli pada permukaan disc bongkar & bersihkan
c. permukaan disc bergelombang bongkar & gerinda/ ganti
d. pegas kopling lemah bongkar & ganti
e. kabel kopling berkarat lepas beri oli lepas & ganti
f. kapas kopling habis bongkar & ganti

2. Kopling bergetar
a. permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti
b. terdapat oli pada plat bongkar & bersihkan kopling atau ganti
c. dreg lager menggeser bongkar & lumasi atau ganti
d. pegas kopling lemah bongkar & ganti
e. kelingan kampas lepas bongkar & ganti
f. kontak permukaan disc bongkar & gerinda rusak atau ganti
g. periksa dudukan mesin & transmisi ganti atau rusak

14
3. Gerakan kendaraan yang terlalu kecil
a. kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling mengejut
b. keausan pada sambungan periksa & ganti pengoperasian kopling
c. kabel kopling memanjang periksa & ganti
d. minyak rem habis periksa & isi

4. Suara berisik
a. dreg lager rusak bongkar & ganti yang tidak lazim
b. pilot bearing rusak bongkar & ganti
c. kebebasan pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
5. Tidak ada gerakan
a. plat kopling habis bongkar & ganti
b. kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling
c. baut pemegang unit rumah bongkar & keraskan kopling kendor

15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
1. Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak
atau system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan
fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke
unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat.
2. Syarat yang harus dipenuhi Kopling :
a. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke
transmisi dengan lembut.
b. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip.
c. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
3. Jenis-Jenis Kopling. Secara Garis Besar Kopling dibedakan menjadi 3
Jenis :
a. Kopling Gesek
b. Kopling Magnet
c. Kopling Fluida
4. Kopling gesek merupakan sebuah kopling yang memanfaatkan gaya gesek
yang terjadi pada bidang gesek untuk melakukan pemindahan daya.
5. Komponen Utama Kopling Gesek :
a. Plat kopling
b. Tutup kopling
c. Plat penekan (Pressure plat)
d. Pegas penekan (Pressure spring)
e. Bantalan pembebas (Release bearing)
f. Pressure lever
g. Garpu pembebas (Release fork)

16
6. Jenis Kopling Gesek .Secara Garis besar Kopling Gesek Dibedakan
menjadi 2 :
a. Kopling Tipe Pegas Diaphragma
b. Kopling Tipe Pegas Spiral
7. Kelebihan dan Kekurangan Kopling Gesek Tipe Pegas Diaphragma
KELEBIHAN :
a. Tenaga Pengoperasian Kecil
b. Penekanan Pressure Plate lebih merata
c. Jumlah bagian lebih sedikit dibandingkan tipe Pegas Spiral
d. Kekuatan Pegas tidak berkurang saat kecepatan tinggi
KEKURANGAN :
e. Kontruksinya tidak sekuat Pegas Spiral
f. Kurang Responsiv
8. Kelebihan dan Kekurangan Kopling Gesek Tipe Pegas Spiral
KELEBIHAN :
a. Penekanan Kuat
b. Lebih Responsif
KEKURANGAN :
a. Penekanan Kopling Berat
b. Tekanan pada pelat penekan kurang merata
c. Terpengaruh gaya Sentrifugal pada kecepatan tinggi
d. Komponennya Lebih Banyak
9. Cara Kerja Kopling Gesek
a. Saat pedal kopling ditekan
Urutan proses pemindah tenaga pada saat pedal kopling ditekan
adalah sebagai berikut pedal kopling → release fork → release
bearing → pegas diafragma → preassure plat → clutch disk →
flywheel.

17
b. Saat Pedal Kopling tidak di tekan

Jika pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong


dengan penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling
ke fly wheel dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan
berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan daya mesin
diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.
10. Masalah yang Sering terjadi pada Mekanisme Kopling Gesek dan Cara
Mengatasi

a. Kopling slip
1) gerak bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
2) terdapat oli pada permukaan disc bongkar & bersihkan
3) permukaan disc bergelombang bongkar & gerinda/ ganti
4) pegas kopling lemah bongkar & ganti
5) kabel kopling berkarat lepas beri oli lepas & ganti
6) kapas kopling habis bongkar & ganti

b. Kopling bergetar
1) permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti
2) terdapat oli pada plat bongkar & bersihkan kopling atau ganti
3) dreg lager menggeser bongkar & lumasi atau ganti
4) pegas kopling lemah bongkar & ganti
5) kelingan kampas lepas bongkar & ganti
6) kontak permukaan disc bongkar & gerinda rusak atau ganti
7) periksa dudukan mesin & transmisi ganti atau rusak

c. Gerakan kendaraan yang terlalu kecil


1) kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling mengejut
2) keausan pada sambungan periksa & ganti pengoperasian kopling
3) kabel kopling memanjang periksa & ganti
4) minyak rem habis periksa & isi

d. Suara berisik
1) dreg lager rusak bongkar & ganti yang tidak lazim
2) pilot bearing rusak bongkar & ganti
3) kebebasan pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling

e. Tidak ada gerakan


1) plat kopling habis bongkar & ganti
2) kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling
3) baut pemegang unit rumah bongkar & keraskan kopling kendor

18
SARAN

1. Kopling Gesek merupakan elemen mesin yang perawatannya perlu di


perhatikan, untuk memaksimalkan pemakaian fungsinya, dan untuk
lebih melengkapi pengetahuan pembaca tentang kopling gesek,
baiknya memperbanyak bacaan referensi.
2. Makalah ini dapat dijadikan bahan referensi penulis selanjutnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. http://jurnalmesin.petra.ac.id/index.php/mes/article/viewFile/15949/15
941

2. http://jundhacloil.blogspot.co.id/2013/09/7-komponen-utamakopling-
gesek.html

3. http://davidsigalingging3.blogspot.co.id/2011/02/sistem-
koplingotomotif.html

4. Newstep 1 Training Manual

20

Anda mungkin juga menyukai