Bab 2 Tinjuan Teori
Bab 2 Tinjuan Teori
TINJAUAN TEORI
Leopold III
Leopold IV
Gambar 2.4 leopold IV
Pemeriksa merubah posisi sehingga menghadap kearah pasien,
kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian
terendah janin, digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh
derajat desensus janin.
2.1.6.4 Auskultasi
Digunakan stetoskop monoaural (stetoskop obstetric) untuk
mendengarkan denyut jantung janin (DJJ).
2.1.7.7 Pemeriksaan laboraturium
Ibu hamil hendaknya diperiksa urine dan darahnya sekurang-
kurangnya 2 kali selama kehamilan, sekali pada permukaan dan
sekali lagi pada akhir kehamilannya (sofian, 2012).
2.1.5 Keluhan umum selama hamil dan cara mengatasinya
Menurut romauli (2011) , dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam
tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun
spikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami
ketidaknyamanan yang meskipun hal ini adalah fisiologis namun tetap perlu
diberikan suatu pencegahan dan perawatan.
Ketidaknyamanan masa hamil dan cara mengatasinya
Menurut romauli (2011) ada beberapa ketidaknyamanan yang terjadi selama
kehamilan.
2.1.8.1 Pada trimester I
a. Mual dan muntah dapat dikurangi/ dicegah makan sedikit tapi sering,
hindari makan berlemak, dan goring-gorengan, minum supplement
vitamin B6 dan zat gizi.
b. Keputihan dapat dikurangi/dicegah, tingkatkan kebersihan dengan
mandi tiap hari, memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah
menyerap, tingkatkan daya tubuh dengan makan buah dan sayur.
c. Mengidam tidak perlu dikhawatirkan selama diet memenuhi
kebutuhannya, jelaskan tntang bahaya makanan yang tidak bisa
diterima, mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa
mengidam atau kesukaan.
d. Serimg buang air kecil dapat dikurangi/dicegah kurangi asupan
karbohidrat murni dan makanan yang mengandung gula, batasi minum
kopi dan soda.
e. Kelelahan dapat dicegah istirahat yang cukup, minimal 2 jam pada
siang hari, lakukan teknik relaksasi.
2.1.8.2 Pada trimester II
a. Hemoroid dapat dicegah dengan makan-makanan yang berserat, buah
dan sayuran serta banyak minum air putih dan sari buah.
b. Sembelit dapat dicegah dengan minum 3 liter cairan tiap hari terutama
air putih atau sari buah, makan-makanan yang kaya serat dan juga
vitamin C, lakukan senam hamil, membiasakan membuang air besar
secara teratur.
c. Keputihan dapat dicegah dengan tingkatkan kebersihan dengan mandi
setiap hari, gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
d. Perut kembung dapat dicegah dengan hindari makanan yang
mengandung gas, mengunyah makanan secara teratur, lakukan senam
secara teratur.
e. Pusing/ sakit kepala dapat dicegah dengan bangun secara perlahan dari
posisi istirahat, hindari berbaring dalam posisi terlentang.
f. Sakit pinggang dapat dicegah dengan hindari mengangkat barang
berat, gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung, posisi
atau sikap tubuh yang baik selama melakukan aktivitas.
g. Varises dapat dikurangi/dicegah dengan istirahat dengan menaikan
kaki setinggi mungkin untuk membalikkan efek gravitasi, hindari
berdiri atau duduk terlalu lama.
2.1.8.3 Pada trimester III
a. Diare dapat dikurangi/dicegah dengan cairan penganti, hindari
makanan berserat tinggi, makan sedikit tapi sering untuk memenuhi
gizi ibu.
b. Insomnia dapat dikurangi/dicegah dengan gunakan teknik relaksasi,
mandi air hangat, minum-minuman hangat ( teh atau susu) sebelum
tidur.
c. Pusing dapat dikurangi/dicegah dengan bangun secara perlahan dari
posisi istirahat, hindari berbaring dalam posisi terlentang.
d. Keputihan dapat dicegah dengan tingkatkan kebersihan dengan mandi
setiap hari , gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
e. Varises dapat dikurangi/dicegah dengan istirahat dengan menaikan
kaki setinggi mungkin untuk membalikkan efek gravitasi, hindari
berdiri atau duduk terlalu lama.
f. Sesak napas dapat dikurangi/dicegah dengan tidur posisi setengah
duduk, makan tidak terlalu banyak, hindaro merokok.
g. Sakit pinggang dapat dicegah dengan hindari mengangkat barang
berat, gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung, posisi
atau sikap tubuh yang baik selama melakukan aktivitas.
h. Nyeri ligamentum dapat dikurangi/dicegah dengan tekuk lutut kearah
abdomen, mandi air hangat, gunakan sebuah bantal untuk menopang
uterus dan bantal lainnya. Letakkan diantara lutut sewaktu dalam
posisi berbaring miring.
2.1.4 Tanda bahaya dalam kehamilan
Menurut yeyeh dkk (2009) , tanda bahaya kehamilan adalah sebagai berikut :
2.1.9.1 Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah
merah,perdarahan banyak, perdarahan dengan nyeri berarti kemungkinan
abortus, KET, mola hidatidosa.
2.1.9.2 Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristiraht, kadang-
kadang penglihatannya menjadi kabur atau terbayang . Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalag gejala dari pre-eklamsia.
2.1.10.1 Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini
bisa berarti kehamilan ektopik, aborsi, persalinan preterm, abrupsi
plasenta.
2.1.10.4 Bengkak pada muka atau tangan
Merupakan tanda dari anemia, pre-eklamsia, gagal jantung.
2.1.10.5 Bayi kurang bergerak seperti biasanya
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke – 5 atau ke- 6 ,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan
lebih mudah dirasakan jika ibu berbaring atau beristirahat.
2.1.10 Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
Menurut depkes RI (2009) , program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (p4k) terdiri dari :
2.1.10.1 Tanggal taksiran persalinan
2.1.10.2 Tempat dan penolong persalinan
2.1.10.3 Tabulin (biaya persalinan)
2.1.10.4 Transportasi
2.1.10.5 Calon donor darah
2.1.10.6 Menyiapkan kebutuhan persalinan
2.2 konsep dasar asuhan persalinan
2.2.1 pengertian asuhan persalinan normal
asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman dari setiap
tahapan persalinan yaitu mulai dari kala satu sampai dengan kala empat dan
upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan,
hipotermi serta asfiksia pada bayi baru lahir (JNPK-KR, 2013).