Anda di halaman 1dari 4

Analisis dan Perbandingan Peran Perawat Jiwa dengan Tim Kesehatan

lainnya (Psikiater)
Psikiatri adalah cabang kedokteran yang fokus pada diagnosis, pengobatan dan
pencegahan gangguan mental, emosional dan perilaku.

Psikiater adalah profesi dokter spesialistik yang memiliki spesialisasi dalam


diagnosis dan penanganan gangguan emosional. Psikiater tidak hanya menangani
masalah gangguan jiwa berat, tetapi juga ringan. Penanganan psikiatri di seluruh
dunia dilakukan dengan empat cara yang disingkat BPSS, yaitu Biologic (obat-
obatan), Psychologic (konsultasi), social (penanganan sosial), dan spiritual
(agama).

Psikiater menggunakan berbagai perawatan - termasuk berbagai bentuk psikoterapi,


pengobatan, intervensi psikososial dan perawatan lainnya (seperti terapi
electroconvulsive atau ECT), tergantung pada kebutuhan masing-masing pasien.

Yang menjadi landasan kerja seorang psikiater ialah bahwa masalah kejiwaan
manusia disebabkan karena atau menyebabkan ketidakseimbangan fungsi-fungsi
fisiologis (neurotransmiter, hormon, dsb.). Oleh karenanya, seorang psikiater
dapat menggunakan obat-obatan untuk membantu seseorang mengatasi masalah
kejiwaannya, walaupun tidak harus selalu menggunakan obat-obatan.

Pengobatan yang dilakukan ?

Setelah menyelesaikan evaluasi menyeluruh, psikiater dapat meresepkan obat


untuk membantu mengatasi gangguan jiwa. Obat psikiatri dapat membantu
memperbaiki ketidakseimbangan dalam kimia otak yang dianggap terlibat dalam
beberapa gangguan jiwa.

Antidepresan - digunakan untuk mengobati depresi, gangguan panik, PTSD,


kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kepribadian borderline dan
gangguan makan.
Obat antipsikotik - digunakan untuk mengobati gejala psikotik (delusi dan
halusinasi), skizofrenia, gangguan bipolar.
Sedatif dan anxiolytics - digunakan untuk mengobati kecemasan dan insomnia.
Hipnotik - digunakan untuk menginduksi dan menjaga tidur.
Mood stabilizer - digunakan untuk mengobati gangguan bipolar.
Stimulan - digunakan untuk mengobati ADHD.

Psikiater sering meresepkan obat yang dikombinasikan dengan psikoterapi.

Psikoterapi

Psikoterapi disebut terapi bicara, adalah perawatan yang melibatkan


hubungan antara terapis dan pasien. Tujuan psikoterapi adalah untuk
menghilangkan atau mengendalikan gejala yang melumpuhkan atau mengganggu
sehingga pasien dapat berfungsi lebih baik. Bergantung pada tingkat masalah,
pengobatan mungkin memerlukan beberapa sesi selama satu atau dua minggu atau
mungkin memerlukan banyak sesi selama bertahun-tahun. Psikoterapi dapat
dilakukan secara individu, sebagai pasangan, dengan keluarga, atau dalam
kelompok. Ada banyak bentuk psikoterapi yang dapat diberikan.psikoterapi yang
membantu pasien mengubah perilaku atau pola pikir,psikoterapi yang membantu
pasien mengeksplorasi efek dari hubungan dan pengalaman masa lalu terhadap
perilaku saat ini,psikoterapi yang disesuaikan untuk membantu memecahkan
masalah lain dengan cara yang spesifik.
Electroconvulsive therapy (ECT), sebuah perawatan medis yang melibatkan
penerapan arus listrik ke otak, paling sering digunakan untuk mengobati depresi
berat yang belum menanggapi perawatan lainnya. Stimulasi otak dalam (DBS),
stimulasi saraf vagus (VNS), dan stimulasi magnetik transkranial (TMS) adalah
beberapa terapi yang lebih baru yang digunakan untuk mengobati beberapa
gangguan mental. Terapi cahaya digunakan untuk mengobati depresi musiman.

Terapi perilaku kognitif adalah terapi berorientasi tujuan yang berfokus pada
pemecahan masalah.Psikoanalisis adalah bentuk intensif dari psikoterapi individual
yang membutuhkan sesi yang sering selama beberapa tahun.
Perbandingan Peran Perawat Jiwa dengan Psikiater ?

Jika dilihat dari latarbelakang pendidikan profesi psikiater adalah dokter


spesialis yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (sarjana
kedokteran), pendidikan profesi sebagai dokter dan pendidikan spesialisasi
kedokteran jiwa. Dimana dalam praktiknya psikiater dapat dan boleh memberikan
terapi obat-obatan, menentukan terapi yang akan diberikan dan menegakkan
diagnosis psikiatri dengan proses yang sudah terukur. Peran perawat jiwa dalam
praktiknya adalah memberikan upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan
perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia. Dalam praktik
keduanya sama-sama memperhatikan aspek biopsikospiritual. Perawat dapat
merumuskan diagnosa dengan merujuk ke Diagnosa menurut NANDA (North
American Nursing Diagnosis Association). Apapun perannya Perawat jiwa harus
mampu mengidentifikasi, menguraikan, dan mengukur hasil asuhan yang mereka
berikan pada pasien, keluarga dan komunitas.Hasil adalah semua hal yang terjadi
pada pasien dan keluarga ketika mereka berada dalam system pelayanan kesehatan.
Hasil tersebut dapat meliputi status kesehatan, status fungsional, kualitas
kehidupan, ada atau tidaknya penyakit, jenis respon koping, dan kepuasan terhadap
tindakan penanggulangan. Secara keseluruhan peran perawat lebih dekat dengan
klien.

Perawat jiwa memberikan terapi sesuai dengan order dokter, dan


mengusulkan terapi lain jika dalam proses pengkajian menemukan data atau fakta
lain yang mungkin luput dari pengkajian dokter.

Fungsi perawat kesehatan jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara


langsung dan asuhan keperawatan secara tidak langsung. Fungsi ini dapat dicapai
dengan aktifitas perawat kesehatan jiwa yaitu :

1. Memberikan lingkungan terapeutik yaitu lingkungan yang ditata


sedemikian rupa sehingga dapat memberikan perasaan aman, nyaman
baik fisik, mental dan social sehingga dapat membentu penyembuhan
pasien.
2. Bekerja untuk mengatasi masalah klien “here and now” yaitu dalam
membantu mengatasi segera dan tidak ditunda sehingga tidak terjadi
penumpukan masalah.
3. Sebagai model peran yaitu paerawat dalam memberikan bantuan kepada
pasien menggunakan diri sendiri sebagai alat melalui contoh perilaku
yang ditampilkan oleh perawat.
4. Memperhatikan aspek fisik dari masalah kesehatan klien merupakan hal
yang penting. dalam hal ini perawat perlu memasukkan pengkajian
biologis secara menyeluruh dalam mengevaluasi pasien kelainan jiwa
untuk meneteksi adanya penyakit fisik sedini mungkin sehingga dapat
diatasi dengan cara yang tepat.
5. Member pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada pasien, keluarga
dan komunitas yang mencakup pendidikan kesehatan jiwa, gangguan
jiwa, cirri-ciri sehat jiwa, penyebab gangguan jiwa, cirri-ciri gangguan
jiwa, fungsi dan ugas keluarga, dan upaya perawatan pasien gangguan
jiwa.
6. Sebagai perantara social yaitu perawat dapat menjadi perantara dari
pihak pasien, keluarga dan masyarakat alam memfasilitasi pemecahan
masalah pasien.
7. Kolaborasi dengan tim lain. Perawat dalam membantu pasien
mengadakan kolaborasi dengan petugas lain yaitu dokter jiwa, perawat
kesehatan masyarakat (perawat komunitas), pekerja social, psikolog,
Psikiater, Konselor, dan lain-lain.
8. Memimpin dan membantu tenaga perawatan dalam pelaksanaan
pemberian asuhan keperawatan jiwa didasarkan pada management
keperawatan kesehatan jiwa. Sebagai pemimpin diharapkan dapat
mengelola asuhan keperawatan jiwa an membantu perawat yang
menjadi bawahannya.

Anda mungkin juga menyukai