Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

MODUL 2
TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER
AASHTO T-53-74
ASTM D-36-70

1. DASAR TEORI

Percobaan ini di lakukan karena pelembekan bahan asapal dan ter, tidak
terjadi secara langsung dan tiba-tiba pada suhu tertentu, tetapi bahan gradual seiring
penambahan suhu. Oleh sebab itu setiap prosedur yang di pergunakan diadopsi
untuk menentukan titik lembek aspal dan ter, hendaknya mengikuti sifat dasar
tersebut artinya penambahan suhu pada percobaan hendaknya berlansung secara
gradual dalam jenjang yang halus.

Titik lembek menjadi suatu batasan dalam penggolongan aspal dan ter. Titik
lembek haruslah diperhatikan dalam membangun kontruksi jalan. Titik lembek
hendaknya lebih tinggi dari suhu permukaaan jalan. titik lembek aspal dan ter
adalah 30°C - 200°C yang artinya masih ada nilai titik lembek yang hampir sama
dengan suhu permukaan jalan. Pada umumnya cara ini diatasi dengan menggunakan
filler terhadap campuran aspal. Metoda ring and ball pada umumnya diterapkan
pada aspal dan ter ini karena dapat mengukur titik lembek bahan semi solid sampai
solid. Titik lembek sendiri adalah besar suhu dimana aspal mencapai derajat
kelembekan (mulai leleh).

Menurut SK SNI 06 – 2434 – 1991, titik lembek aspal dan ter berkisar antara
46º - 54ºc. Dalam pengujian titik lembek ini diharapkan titik lembek hendaknya
lebioh tinggi dari suhu permukaan jalan sehingga tidak terjadi pelelehan aspal
akibat temperatur permukaan jalan, untuk itu dilakukan usaha untuk mempertinggi
titik lembek antara lain dengan menggunakan filler terhadap campuarn beraspal.

2. MAKSUD

Praktikum kali ini dilakukan untuk menentukan suhu dan waktu yang
diperlukan aspal agar mencapai titik lembeknya dengan menggunakan alat ring dan

Ipani Sukaratima (2411151166)


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

ball. Dimana, suhu ini akan menjadi acuan di lapangan atas kemampuan aspal
menahan suhu yang terjadi untuk tidak lembek sehingga, dapat mengurangi daya
lekat.

3. PERALATAN
1. Cincin kuningan dan tutupnya
Digunakan untuk mencetak bahan yang akan diuji dalam proses
pengujiannya

Gambar 3. Cincin kuningan dan tutupnya


2. Bola baja
Digunakan memberikan beban pada aspal setelah dicetak dalam proses
pengujiannya

Gambar 3. Bola baja

Ipani Sukaratima (2411151166)


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

3. Dudukan benda uji, lengkap dengan pengarah bola baja dan plat dasar
Digunakan sebagai tempat untuk meletakkan bahan saat pengujiannya

Gambar 3. Dudukan benda uji


4. Gelas ukur
Digunakan untuk menampung air yang akan digunakan dan tempat untuk
meletakkan dudukan benda uji saat pengujiannya;

Gambar 3. Bejana gelas kaca


5. Softering point
Digunakan untuk tempat memanaskan benda uji dalam proses
pengujiannya;

Gambar 3. Softering point

Ipani Sukaratima (2411151166)


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

6. Gas dan pematik


Digunakan untuk memanaskan aspal yang akan diuji

Gambar 3. Gas
7. Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu benda uji

Gambar 3. Termometer
8. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu;

Gambar 3. Stopwatch

Ipani Sukaratima (2411151166)


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

9. Wadah
Digunakan untuk tepat menyimpan bahan uji yang digunakan.

Gambar 3. Wadah
4. BAHAN

1. Aspal dengan jumlah secukupnya (hingga dapat memenuhi cincin


kuningan)

Gambar 3. Aspal

5. PROSEDUR PRAKTIKUM

1) Siapkan alat-alat yang akan digunakan;


2) Dinginkan air sebanyak 900 ml di dalam bejana gelas kaca dengan
memasukkan es batu hingga airnya mencapai suhu 5˚C;
3) Sambil menunggu air mencapai suhu 5˚C, panaskanlah aspal hingga
menjadi cair pada alat softering point dan oleskanlah cincin kuningan
dengan menggunakan glycerin dan dextrin;
4) Apabila air telah mencapai suhu 5˚C dan aspal sudah cukup cair maka,
cetakalah aspal ke dalam dua buah cincin kuningan lalu tutuplah dengan
tutupnya dan tunggulah sejenak hingga aspal menjadi sedikit lebih keras;

Ipani Sukaratima (2411151166)


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

5) Jika sudah sedikit keras maka, masukkan bola baja ke dalam cincin
kuningan dan letakkan cincin tersebut pada dudukan benda uji yang telah
disediakan sebelumnya. Letakkanlah juga termometer pada dudukan
benda uji yang terdapat pada tengah dudukan benda uji;
6) Letakkanlah dudukan tersebut ke dalam bejana gelas kaca yang telah berisi
air tadi lalu, panaskalah dengan menggunakan softering point serta bacalah
kenaikan suhunya dimana, setiap kenaikan suhu sebesar 5˚C bacalah juga
waktu yang diperlukannya. Perhatikanlah juga aspal yang diuji apabila,
aspal telah menyentuh plat pada bagian bawah dudukan maka, catat suhu
dan waktu yang diperlukan hingga aspal menyentuh plat bagian bawah
tersebut;
7) Bila kedua aspal telah menyentuh plat bagian bawah maka, rapikan
kembali alat dan bersihkan cincin kuningan yang telah dipakai.

6. PELAPORAN

LABORATORIUM PENGETAHUAN
BAHAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER

Proyek : Pemeriksaan Titik Lembek Aspal dan Ter


Lokasi : Laboratorium Perkerasan Jalan
Tanggal : 18 Desember 2017
Dikerjakan oleh : Kelompok
Hasil Pemeriksaan Titik Lembek Aspal dan Ter
1) Hasil Data Pengamatan
Waktu
No. Suhu yang Diamati ˚C
Sampel 1 Sampel 2
1 5 00’00,0” 00’00,0”
2 10 02’07,7” 02’07,7”
3 15 04’55,7” 04’55,7”
4 20 08’18,8” 08’18,8”
5 25 11’56,2” 11’56,2”
6 30 14’52,9” 14’52,9”
7 35 18’53,5” 18’53,5”
2) Hasil Data Pengamatan Titik Lembek setiap Sampel
No. Benda Uji Suhu ˚C Waktu

Ipani Sukaratima (2411151166)


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

1 Sampel 1 35 18’53,5”
2 Sampel 2 36 20’39,6”

7. KESIMPULAN

Dari data pelaporan di atas dapat diketahui bahwa, titik lembek untuk aspal
sampel pertama terjadi pada suhu 35˚C dimana dibutuhkan waktu 18 menit 53,5
detik untuk dapat melelehkannya. Sedangkan untuk sampel yang kedua dibutuhkan
waktu 20 menit 39,6 detik untuk dapat melelehkannya dengan suhu berkisar 36˚C.

Ipani Sukaratima (2411151166)

Anda mungkin juga menyukai