Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

STUDI KELAYAKAN BISNIS


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, MSc

Disusun Oleh:
Muh. Dhani Saputra Amir 145020207111096

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
Pengertian Studi Kelayakan

Pengertiann studi kelayakan menurut para ahli diantara:


• Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7) “studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan
yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”.

• Menutut Umar H (2007:5) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian sebuah rencana
bisnis yang bukan hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan,
tetapi juga pengontrolan kegiantan operasionalnya secara rutin dalam rangka untuk
pencapaian tujuan serta keuntungan yang maksimal untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan

• Menurut Husnan dan Muhammad (2004:4) studi kelayakan bisnis, yang juga disebut studi
kelayakan proyek adalah sebuah penelitian yang menjelaskan tentang dapat tidaknya
suatu proyek (biasanya sebuah proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Istilah
“proyek”diartikan sebagai bentuk pendirian suatu usaha baru atau pengenalan
suatu produk baru, modifikasi produk yang sudah ada.

• Menurut Siswanto Sutojo (2002:7) hal-hal yang harus diketahui dalam studi kelayakan
yaitu:
◦ Ruang lingkup kegiatan proyek.
◦ Bagaimana cara kegiatan proyek itu sendiri dilakukan.
◦ Evalusi berbagai aspek-aspek yang dapat menenentukan keberhasiln proyek
secara keseluruhan.
◦ Sarana apa yang diperlukan oleh proyek.
◦ Hasil dari kegiatan proyek, biaya-biaya yang ditanggun untuk memperoleh
hasil proyek tersebut.
◦ Langkah-langkah pendirian proyek atau perluasan proyek, serta jadwal
masing-masing dari proyek

Tujuan Studi Kelayakan

Husnan dan Muhamad (2000) menyatakan bahwa tujuan dilakukannya studi


kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar
untukkegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi kelayakan ini akan
memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan risiko
kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar.

Studi Kelayakan dibuat untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak dan masing-
masing pihak mempunyai kepentingan serta keinginan yang berbeda. Menurut Kasmir dan
Jakfar (2007) studi kelayakan bisnis memiliki lima tujuan mengapa studi kelayakan perlu
dilakukan sebelum melakukan sebuah proyek atau usaha, yaitu:

1 Menghindari resiko kerugian, 
 Bertujuan untuk meminimalkan risiko yang dapat


dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan
datang penuh dengan ketidakpastian sehingga perlu untuk melakukan analisis studi
kelayakan untuk menimimalisasi resiko…
2 Mempermudah perencanaan
 , Dengan adanya peramalan masa yang akan datang,
maka perencanaan akan mudah untuk dilakukan. Perencanaan itu sendiri meliputi
jumlah modal yang diperlukan, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan,
besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi
penyimpangan.
3 Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan, 
 Perencanaan yang disusun dapat
mempermudah implementasi bisnis, proses bisnis dapat dilakukan secara sistematik
sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan,
sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang direcanakan.
4 Memudahkan Pengawasan, 
 Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana
yang telah disusun, maka pengawasan terhadap proses bisnis menjadi lebih mudah.
Pengawasan dilakukan, agar pelaksanaan usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan
apa yang telah direncanakan.
5 Memudahkan Pengendalian, 
 Bila terjadi penyimpangan, maka akan mudah untuk
memperbaikinya dan dapat langsung dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh
penyimpangan yang terjadi.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Kasmir dan Jakfar (2012) Hasil penelitian studi kelayakan sangat diperlukan oleh
berbagai pihak terutama para pihak yang berkepentingan terhadap proyek atau usaha yang
akan dijalankan (stakeholder). Hasil penelitian yang dianggap layak harus dapat
dipertanggung jawabkan, sehingga para stakeholder merasa yakin dan percaya terhadap hasil
dari studi kelayakan yang telah dilakukan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil
studi kelayakan, yaitu:

1 Pemilik usaha, 
 Pihak yang paling memiliki kepentingan langsung terhadap hasil
dan analisis dari studi kelayakan yang telah dibuat. Bila implementasi dari studi
kelayakan mengalami kerugian maka para pemilik usaha yang paling merasakan
dampaknya.
2 Pihak Kreditur
 , Pihak bank atau lembaga keuangan lainnya tidak ingin sampai
kredit atau pinjaman yang diberikan macet, akibat proyek atau usaha yang akan
direalisasikan tidak layak untuk dijalankan.
3 Pihak Manajemen Perusahaan, 
 Bagi manajemen hasil studi kelayakan
bisnismerupakan suatu ukuran kinerja atau petunjuk apa saja yang di tugaskan.
Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat sejauh
mana prestasi kinerja pihak manajemen dalam menjalankan suatu proyek atau
usaha.
4 Pihak Pemerintah
 , Studi kelayakan yang disusun perlu memperhatikan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, karena secara langsung maupun
tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.
5 Pihak Masyarakat luas
 , Proyek atau usaha yang dibangun dapat menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat lain dimana suatu
proyek atau usaha akan dibangun.
Tahap-tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis

Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan dalam


studi kelayakan juga untuk keakuratan penilaian. Berikut tahap-tahap studi kelayakan yang
umumnya dilakukan (Husein Umar 2003:p21):

1 Penemuan Ide
 , Ciptakan produk atau jasa yang dapat berpotensi terjual dan dapat
menguntungkan. Penelitian terhadap permintaan dan kebutuhan pasar, serta jenis
produk atau jasa yang akan dibuat harus dilakukan. Penelitian tersebut harus
mengacu pada pemenuhan kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi.
2 Tahap Penelitian
 , Pada tahap ini, penelitian yang lebih dalam dilakukan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Dimuali dari pengumpulkan data, pengolah
data menggunakan teori-teori yang relevan, serta melakukan analisis dan
interpretasi hasil pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang
sesuai.
3 Tahap Evaluasi Proyek, 
 Terdapat tiga evaluasi proyek. Pertama, melakukan
evaluasi terhadap usulan proyek yang akan dijalankan. Kedua, melakukan evaluasi
proyek yang sedang berjalan. Dan yang Ketiga, melakukan evaluasi pada proyek
yang baru selesai dibangun.
4 Tahap Pengurutan Usulan yang Layak, 
 Apabila terdapat lebih dari satu usulan
proyek yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki
manajemen untuk menjalankan proyek- proyek tersebut. Pemilihan proyek yang
dianggap paling penting harus dilakukan
5 Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis, 
 Setelah terdapat proyek yang sudah
terpilih untuk dijalankan, maka perlu dibuat suatu rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek itu sendiri. Dimulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah
dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya yang
diperlukan dan lain-lain.
6 Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis
 , Setelah semua persiapan selesai, tahap
selanjutnya adalah pelaksanaan proyek.

Aspek Menilai Studi Kelayakan

Menurut Jakfar dan Kasmir (2012) terdapat tahap-tahap yang telah ditentukan dalam
pembuatan dan penilaian studi kelayakan. Setiap tahapan mempunyai berbagai aspek yang
harus diukur, diteliti serta dinilai berdasarkan ketentuannya. Setiap aspek saling terkait, jadi
jika ada salah satu aspek yang tidak terpenuhi, maka harus dilakukan penambahan atau
perbaikan yang diperlukan.
Gambaran secara ringkas mengenai prioritas aspek-aspek studi kelayakan yang perlu
dilakukan secara umum, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan Sumber: Kasmir & Jakfar, 2003

1. Aspek Hukum

Aspek hukum mempelajari tentang:


1 Bentuk badan usaha yang akan digunakan
2 Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dan yang berupa
pinjaman
3 Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.

2. Aspek Manajemen dan SDM

Freddy Rangkuti (2012:) mengemukakan bahwa manajemen meliputi dua hal pokok,
yaitu manajemen waktu dan manajemen operasi. Manajemen waktu mengulas tentang
rencana penyusunan dan perkiraan waktu yang akan digunakan dalam implementasi bisnis
(proyek). Sementara manajemen operasional mengemukakan tentang tiga hal pokok, yaitu
jenis pekerjaan yang diperlukan, struktur organisasi yang dibuat, persyaratan dan penunjukan
tenaga-tenaga yang akan menempati jabatan tertentu, ketiga hal pokok tersebut mengandung:
deskripsi pekerjaan, lingkup tanggung jawab, koordinasi dan lingkup pengawasan.
Berkaitan dengan aspek manajemen, penekanan utama yang diberikan adalah pada aspek
sumber daya manusia baik pada masa pembangunan bisnis atau proyek maupun pada saat
proyek atau bisnis tersebut telah beroperasi. Perlu dianalisis kesiapan perusahaan berkaitan
dengan sumber daya manusia mulai dari pengadaan sampai penempatan jabatan tertentu.
Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan kebijaksanaan, prosedur, dan praktik
bagaimana mengelola orang untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Lebih dalam lagi dijelaskan mengenai aspek manajemen dan sumber daya manusia
(Subagyo,2007) :
• Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu.
• Job specification, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan
untuk mengisi suatu jabatan.
• Mendesain struktur organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang
menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan dan struktur
pertanggungjawaban dalam perusahaan.
• Job Descripion, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan teknis
anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.
• Mendesain sistem kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian secara
lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis structural dan
fungsional. .

3. Aspek Operasional

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) aspek ini berkaitan dengan penentuan lokasi
proyek atau, tata letak (layout), penyusunan peralatan perusahaan, proses produksinya dan
pemilihan teknologi.

Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian terhadapmaspek teknis atau
operasi, yaitu:
• Dapat menentukan lokasi dengan tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang,
atau kantor pusat
• Dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses bisnis atau produksi yang dipilih
• Dapat menentukan teknologi yang tepat untuk menjalankan bisnis atau produksinya
• Dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan
datang

4. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Kegiatan pasar selalu disertai oleh pemasaran dan kegiatan dari pemasaran itu sendiri adalah
untuk menciptakan atau mencari pasar.

Umar (2005) menyatakan pasar merupakan tempat dimana bertemunya penjual dan
pembeli, atau saling bertemunya kekuatan permintaan dengan penawaran untuk membentuk
suatu harga. Dalam praktiknya pasar di definisikan lebih luas, transaksi penjualan tidak hanya
dilakukan pada suatu tempat saja melainkan dapat dilakukan melalui sarana elektronik seperti
internet, telepon, dan lain-lain.
5. Aspek Keuangan
Menurut Siswanto Sutojo (2000) aspek keuangan sendiri adalah rencana investasi
proyek yang disebut juga ilmu pembiayaan investasi proyek atau capital budgeting.
Sedangkan menurut sofyan (2003) analisis aspek keuangan adalah kegiatan melakukan
penilaian dan penentuan satuanrupiah terhadap aspek-aspek yang dianggap layak dari
keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis usaha.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan,
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan seperti ketersediaan dana, biaya
modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah
ditentukan dan menilai apakah proyek akan berkembang terus (Umar,2001).

Anda mungkin juga menyukai