Anda di halaman 1dari 2

KODE STASIUN JENIS LONGSOR DESKRIPSI

Longsoran Debris Longsoran debris dengan material berupa campuran


A (Debris Avalanche) lempung dan lanau bergerak pada kecepatan cukup
tinggi dengan topografi lereng curam. Dengan tingkat
pelapukan yang sangat tinggi mencapai angka 6, secara
dominan pola longsor relatif berarah antara barat laut –
tenggara.
Longsoran Translasi Longsoran translasi dengan material berupa lanau dan
B (Translational lempung bergerak pada lereng dengan kemiringan landai
Lanslide) sampai bergelombang, dengan tingkat pelapukan yang
sangat tinggi mencapai angka 6, yang secara dominan
pola longsor relative berarah antara barat laut –
tenggara.

Tidak terdapat Sebuah lereng dengan litologi berupa batupasir yang


longsor cukup rawan akan terjadinya longsor.

KODE STASIUN JENIS LITOLOGI DESKRIPSI

Batupasir Secara megaskopis batupasir berwarna segar putih


A keabuan, warna lapuk abu kecoklatan, besar butir
medium, agak kompak, butiran membundar, bertekstur
sedang, kemas tertutup, pemilahan sedang, porositas
tinggi, dengan tingkat pelapukan mencapai angka 5.
Secara mikroskopis Sayatan warna nikol sejajar (PPL)
putih kotor, pada posisi nikol silang (XPL) bewarna
hitam keabuan, komposisi mineral terdiri atas kuarsa,
feldspar, dan pecahan batuan. Sebagai mineral utama
adalah kuarsa dan k-feldspar. Sedangkan yang lainnya
termasuk mineral tambahan, terdiri dari kuarsa 45%,
Feldspar 35%, pecahan batuan 5%, dan semen 15%,
dalam pemeriaan didapatkan nama Greiwak Feldspar
(Dott. R.H, 1964)
Batulempung Secara megaskopis batulempung berwarna segar coklat
B kemerahan, warna lapuk coklat gelap, besar butir sangat
halus, sangat kompak, butiran membundar baik,
bertekstur halus, kemas tertutup, pemilahan sangat baik,
porositas rendah, terdapat struktur geologi berupa kekar.
Dengan tingkat pelapukan mencapai angka sekitar 4.
Secara mikroskopis Sayatan warna nikol sejajar (PPL)
coklat gelap, pada posisi nikol silang (XPL) bewarna
coklat terang, komposisi mineral terdiri atas Matriks
lebih dari 70% dengan ukuran 0.2 mm, dalam pemeriaan
didapatkan nama Batulumpur (Dott. R.H, 1964)

C Lanau Lanau pada daerah penelitian berupa material lepas


(loose) berwarna coklat terang, heterogen, ukuran butir
medium (medium silt) dengan tingkat pelapukan yang
sangat tinggi mencapai angka 6. wujud batuan dalam
bentuk tanah dan mudah diremas menggunakan tangan

Anda mungkin juga menyukai