Anda di halaman 1dari 3

Tasamuh/Toleransi

adalah sikap saling menghormati terhadap orang lain untuk melaksanakan hak-haknya. Toleransi
hanya sebatas hubungan manusia dengan manusia dan tidak boleh melebihi aturan-aturan agama.
Toleransi tidak boleh dilakukan dalam hal peribadatan.

Nah dalam drama ini aku berperan sebagai Bu Elis janda kaya raya cantik dan sombong yah....
walaupun begitu semoga kalian dapat mengambil hikmah dibalik cerita ini ya walau ceritanya rada
gaje dikit hehe tapi insya allah dapat bermanfaat bagi kita semua.

KELOMPOK 3 : TASAMUH
JUDUL DRAMA : "Catatan Hati Seorang Pembantu"
PEMAIN : Pak RT Jono a.k.a Amna Imanul H.F
Bu Elis a.k.a Harny Citra Purnama
Bu Ana a.k.a Celia Rifa A
Bu Ani a.k.a Tia Aprianinda
Bi Yosih a.k.a R. Dinda Nur Hartanti
Mang Nono a.k.a Qeis Arief M
Disebuah desa tinggalah seorang janda kaya raya yang tinggal sendirian bersama pembantunya, dia
terkenal sangat kaya di desanya. walau kaya bu Elis sering menyumbangkan uangnya seperti ke
masjid, atau ke panti asuhan. Meskipun begitu bu Elis sama sekali tidak bisa menghargai orang-orang
di desanya, mulai dari pembantu dan tetangganya. Dimata bu Elis orang seperti mereka tidak
mempunyai derajat kehormatan yang perlu di hormati. bu Elis sering sekali menghardik dan mencaci
pembantunya, setiap hari selalu begitu. Kini Bu Elis menjadi bahan pembicaraan setiap orang.

Bu Elis : bibi!!!(sambil berkacak pinggang)


Bi Yosih : iya bu, ada apa?
Bu Elis : ini kenapa lantai masih kotor?(menunjuk lantai) Kalau liat kaya gini bukannya langsung
di pel. Cepat ambil pel’an
Bi Yosih datang dan membawa pel’an, sementara mengepel bu Elis berteriak lagi
Bu Elis : bi yosih!!!
Bi Yosih : iya bu? (datang dengan tergesa-gesa)
Bu Elis : sudah berapa kali saya kasih tau kamu, kalau nyimpan gelas jangan di pinggir meja, kamu
liat kan ada lemari? Buat apa saya beli mahal-mahal kalau cuma buat sarang nyamuk
sama laba-laba. Kamu tuli atau buta sih?
Bi Yosih : maaf bu saya lupa, tadi saya sebenarnya mau simpan gelas ini di lemari, tapi ibu tadi
panggil saya, jadi saya tunda dulu
Bu Elis : eh eh kok kamu jadi nyalahin saya, kamu yang kerjanya nggak becus pake nyalahin
majikan, ingat ya status kamu disini cuma pembantu, dan dimana-mana majikan itu selalu
benar.
Bi Yosih : maafkan saya bu, tapi memang seperti itu
Bu Elis : kamu nantang saya ya (sambil menarik tangan bi yosih keluar) pergi! Saya gak sudi liat
wajah kamu disini dasar tidak tahu diri
Bi Yosih : maafkan saya bu, kalau saya di pecat keluarga saya nanti makan apa(sambil terisak)
Bu Elis : itu bukan masalah saya, saya bilang pergi! (mendorong bi yosih sampai keluar)

disisi lain di rumah bu Ana…….


Bu Ana : bu, bu itu ada apa ya ribut-ribut dirumah bu Elis?
Bu Ani : iya bu saya juga tidak tahu
Bu Ana : wah sepertinya ada keributan besar ya bi, mari kita liat kesanaa!!
Bu Ani : ayooo bu saya juga penasaraan.

Sementara bu Ana dan bi Ani berjalan ke rumah bu Elis dia terus mendengar keributan di rumah Bu
Elis. Tiba tiba ada pak RT dan mang Nono

Mang Nono : ini ibu-ibu pada mau kemana? Mau beli sayur ya? Maaf sayurnya sudah habis
Bu Ana dan Bu Ani : kami mau ke rumah bu Elis mang
Pak rt : waah sama saya hendak kesana, mari kita kesana!!
Mang Nono : loh kok saya ditinggal. Mending saya ikut saja
Setelah mereka sampai, mereka sangat terkejut karena melihat bi Yosih di dorong dan di diseret.
Mang Nono: ini ada apa ribut-ribut? Boleh saya ikutan
Bu Elis : ini loh masa dia jadi pembantu ga becus, masa dia nyalahin saya, harusnya dia sadar
kalau dia cuma pembantu
Pak rt : begini bu Elis, kita sebagai manusia harus menghargai sesama, jangan membeda-
bedakan derajat manusia, allah saja tidak pernah membeda-bedakan makhluk ciptannya.
Rasulullah bersabda janganlah kalian saling membenci,saling mendengki, dan saling
membelakangi, dan jadilah kalian hamba Allah yang saling bersaudara.
Bu Ani : bagaimana bu Elis, ibu sudah mengerti
Bu Elis : iya saya mengerti, saya sungguh menyesal atas perbuatan saya selama ini, saya muslim
tapi tidak menghargai saudara saya sendiri. Bi Yosih saya minta maaf atas perbuatan
saya selama ini, saya benar-benar menyesal.
Bi Yosih : iya bu, saya juga minta maaf
Bu Elis pun kini menjadi orang yang sangat menghargai orang lain.
Selesai…………….

Anda mungkin juga menyukai