Anda di halaman 1dari 2

Efektifisan rebusan Daun Sirih dibandingkan Daun Cabe untuk menaikkan pH.

Diantara periode makan, saliva menjadi buffer yang menetralisir pH bersuasana


asam.8 Namun, bila terlalu sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang
berkarbohidrat, enamel gigi tidak akan cukup waktu untuk melakukan remineralisasi
sehingga derajad asam (pH) naik melarutkan enamel gigi, terjadi lubang pada gigi.8,9
cabe jawa minyak atsiri mempunyai rasa pedas yang menstimulasi aliran saliva,
mempengaruhi peningkatkan aktifitas buffer yang ada di dalam saliva sehingga pH saliva
juga akan meningkat, juga banyak digunakan sebagai aroma terapi dan membantu proses
penyembuhan lesi karena memiliki sifat anti-piretik, analgesik,, anti-fungi,dan antibakteri
Sirih merah (Piper crocatum) sebagai tanaman herbal yang banyak tumbuh di Indonesia.
Daun sirih merah mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan minyak atsiri diketahui memiliki
aktivitas antibakteri.
Efektivitas ekstrak daun sirih dibandingkan seledri terhadap pertumbuhan
streptococcus mutan

Streptococcus mutans dan S. sobrinus diketahui sebagai bakteri penyebab karies gigi.
Hidrofobisitas permukaan dari S. mutans dan S. sobrinusberperan penting dalam perlekatan
sel bakteri pada acquired pellicledi permukaan gigi.Sirih hijau (Pipper betle linn.) dikenal
masyarakat sebagai obat tradisional untuk mengobati sakit gigi. Daun sirih hijau mengandung
flavonoid, alkaloid, tanin, hydroxycavicol, senyawa polifenolat dan minyak atsiri.

Seledri merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi. Di Indonesia, daun seledri dimanfaatkan sebagai pelengkap sayuran [9].
Menurut Ixoranet, seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin, apiin, minyak atsiri,
apigenin, kolin, vitamin A, B, C, zat pahit asparagin [8]. Diantara kandungan yang dimiliki
seledri, flavonoid, saponin, dan tanin merupakan senyawa yang bersifat antibakteri [8, 10].

Mekanisme antibakteri dari flavonoid ada tiga macam, yaitu dengan cara menghambat
sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran sitoplasma, dan menghambat
metabolisme energi [11]. Saponin memiliki kemampuan antibakteri dengan memberikan
perlindungan terhadap patogen potensial selain itu saponin akan mengganggu tegangan
permukaan dinding sel [12]. Tanin memiliki aktivitas antibakteri dengan cara dinding bakteri
yang telah lisis akibat senyawa saponin dan flavonoid, sehingga menyebabkan senyawa tanin
dapat dengan mudah masuk ke dalam sel bakteri dan mengkoagulasi protoplasma sel bakteri
[13].

Anda mungkin juga menyukai