Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Data dari Direktorat Kesehatan Keluarga tahun 2009 menunjukkan bahwa
40% penyebab kematian pada ibu hamil adalah perdarahan, risiko perdarahan ini
akan lebih diperberat apabila ibu hamil menderita anemia. 1 Tahun 2014 data
WHO menunjukan di dunia ditemukan sekitar 34% anemia terjadi pada ibu
hamil, dimana 75% berada di negara berkembang.2 Dari beberapa penelitian
didapatkan korelasi yang erat antara anemia pada saat kehamilan dengan
kematian janin, abortus, cacat bawaan, berat bayi lahir rendah, cadangan zat besi
yang berkurang pada anak atau anak lahir dalam keadaan anemia gizi. Kondisi ini
menyebabkan angka kematian perinatal masih tinggi, demikian pula dengan
mortalitas dan morbiditas pada ibu terutama akibat perdarahan pada saat
persalinan.3 Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2015,
prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia di Indonesia sebesar 37,1%.
Setengah dari penyebab anemia tersebut adalah kekurangan zat besi.4
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena
terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin
yang dikandung.5 Anemia defisiensi besi, merupakan masalah gizi mikro terbesar
dan tersulit diatasi di seluruh dunia. Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat
besi biasanya dapat dipenuhi dari menu makanan sehat dan seimbang. Tetapi
dalam keadaan hamil, terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dua kali lipat akibat
peningkatan volume darah tanpa ekspansi volume plasma, untuk memenuhi
kebutuhan ibu (mencegah kehilangan darah pada saat melahirkan) dan
pertumbuhan janin. Ironisnya, diestimasi dibawah 50% ibu tidak mempunyai
cadangan zat besi yang cukup selama kehamilannya, sehingga risiko defisiensi
zat besi atau anemia meningkat bersama dengan kehamilan. Hal-hal tersebut
menyebabkan dalam keadaan hamil, ketersediaan zat besi dari makanan masih
belum mencukupi sehingga dibutuhkan suplemen berupa tablet besi.1,6

1
Salah satu program yang menjadi andalan dalam menurunkan prevalensi
anemia pada ibu hamil adalah program distribusi tablet zat besi (Fe). Penanganan
anemia dengan pemberian tablet Fe merupakan cara yang efektif untuk
meningkatkan kadar Fe dalam jangka waktu yang pendek pada ibu hamil.
Penanggulangan anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil dilakukan dengan
memberikan tablet zat besi folat (mengandung 60 mg elemental besi dan 250 ug
asam folat) setiap hari satu tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa
kehamilan.7 Namun dalam beberapa penelitian awal di Yogyakarta tahun 2013
yang dilakukan terhadap ibu hamil, ternyata terdapat 83,3% ibu hamil tidak
mengetahui tentang manfaat tablet Fe dan memiliki kadar hemoglobin < 11 gr/dl.8
Berdasarkan uraian masalah tersebut maka penulis ingin mengetahui
gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat konsumsi tablet Fe
untuk mencegah anemia pada kehamilan di Desa Tial, Kecamatan Salahutu,
Kabupaten Maluku Tengah.

1.2. Tujuan Penulisan


a. Tujuan umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
konsumsi tablet Fe untuk mencegah anemia pada kehamilan di Desa Tial.
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Desa Tial berdasarkan usia.
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Desa Tial berdasarkan latar
belakang pendidikan.
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Desa Tial berdasarkan paritas.
4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Desa Tial berdasarkan usia
kehamilan.
1.3. Manfaat Penulisan
a. Bagi Masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
masyarakat umum dan terkhusus pada ibu hamil tentang anemia dalam

2
kehamilan serta manfaat konsumsi tablet Fe untuk mencegah terjadinya
anemia pada ibu hamil.
b. Bagi Puskesmas
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan sebagai bahan
penyuluhan kepada masyarakat sekitar puskesmas tentang manfaat Tablet
Fe dan dapat membantu meningkatkan pelayanan program KIA terutama
dalam mencegah dampak buruk pada ibu dan bayi akibat anemia yang
terjadi dalam kehamilan.
c. Bagi Penulis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
wawasan dan pengalaman langsung dalam pelaksanaan penelitian di
lapangan.

Anda mungkin juga menyukai