Bahan Ajar Hukum Dan Ham
Bahan Ajar Hukum Dan Ham
PENDAHULUAN
manusia, dan juga pengertian-pengertian hak asasi manusia baik oleh para
Relevansi
dapat:
MATERI
l’homne, yang berarti “hak manusia’, dalam bahasa Inggris disebut “Human
1
manusia” (Dardji Darmodiharjo dkk. 1981:80). Hak asasi manusia adalah hak-
hak yang dimiliki oleh setiap manusia yang harus dinikmatinya semata-mata
karena ia adalah manusia. Pada konferensi dunia tentang hak asasi manusia
di wina tahun 1993 ditegaskan bahwa hak asasi manusia, adalah hak yang
dibawah manusia sejak lahir dan bahwa perlindungan atas hak itu merupakan
sebagai manusia diakui. Hak-hak tersebut melekat pada diri setiap manusia,
bahkan membentuk harkat manusia itu sendiri. Hak-hak utama yang dimiliki
c. hak milik
asasi manusia, memiliki ciri antara lain pertama, bahwa hak asasi manusia
merupakan hak,dalam artian bahwa hal itu merupakan norma yang pasti dan
2
atau sistem hukum negara-negara tertentu. Keempat,hak asasi manusia
dianggap sebagai norma yang penting dan kelima hak-hak ini menempatkan
politik yang menjadi hak semua orang. Hak-hak itu antara lain:
pribadi
sewenang-wenag
8. hak untuk peradilan yang adil dan dengar pendapat yang dilakukan
12. hak atas perlindungan hukum terhadap serangan semacam itu dll.
bahwa hak asasi manusia adalah: hak kodrati manusia, begitu manusia
3
dilahirkan,langsung hak asasi itu melekat pada dirinya sebagai manusia.
Dalam hal ini hak asasi manusia berdiri diluar undang-undang yang ada, jadi
harus dipisahkan antara hak warga negara dan hak asasi manusia.
kemanusiaannya HAM itu tidak dapat dicabut oleh siapapun juga, karena jika
berikut, Ham sebagai hak yang ditemukan dalam hakikat manusia dan edmi
oleh siapapun. Bahkan tidak dapat dilepaskan oleh individu itu sendiri,karena
hal itu bukan sekedar hak milik saja, tetapi lebih luas dari itu. Manusia
Menurut Baker hak asasi manusia bukan sekedar hak milik saja tetapi
(bunuh diri). Hal itu merupakan tindakan yang melanggar HAM. Adanya
gambaran pada manusia bahwa mati bukan merupakan hak asasi, sehingga
bunuh diri termasuk euthanasia merupakan suatu tindakan yang tidak pantas
dilakukan.
Ham menurut kaligis (2006:63) yaitu: ham sebagai hak awal, hak-hak
dasar yang fundamental yang melekat pada diri manusia sejak terjadinya
4
pembuahan dalam kandungan atau tabung yang merupakan kasih Allah
sifat ke-Ilahian Allah sendiri. Ham tidak boleh dicabut oleh siapapun, sebab
pencabutan Ham berarti hilang sifat kemanusiaan yang ada pada diri
manusia. Ham merupakan sesuatu hak yang awali, bukan suatu pemberian
masyarakat atau negara. Hak itu adalah hak hidup dengan segala
kebutuhan hidupnya. Berdasarkan konsep ini hak asasi manusia ada karena
mendefinisikan hak asasi manusia yaitu: Seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan
dilindungi oleh negara hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
yaitu:
5
sama sekali profil sosial budaya yang melekat pada masing-masing
dan penghargaan terhadap hak dan kebebasan dasar orang lain dan
dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjiwai keseuruhan pasal dalam batang
dalam hukum dan pemerintahan, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
pikiran dengan lisan dan tulisan, kebebasan memeluk agama dan untuk
6
beribadat sesuai dengan agamanya dan hak untuk memperoleh pendidikan
dan pengajaran.
Hak Asasi manusia adalah hak hukum yang dimiliki oleh setiap orang
mungkin saja dilanggar tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi
manusia adalah hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan
hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional
banyak negara dunia. Hukum hak asasi manusia adalah setiap hukum yang
manusia)
Konsep hak asasi manusia dan hukum hak asasi manusia bertsifat dinamis,
7
sekalipun serangkaian hak asasi manusia sudah diakui secara hukum, namun
tidak ada yang bisa menghalangi hak-hak yang ada untuk ditafsirkan secara
berpotensi sebagai alat yang ampuh untuk memajukan keadilan sosial dan
makna dan dimensi baru pada berbagai peristiwa dalam sejarah adanya
sebagai berikut:
telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga atau untuk suatu alasan
yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi apabila rasa sakit atau
8
persetujuan,atau pengetahuan siapapun dan atau pejabat publik (paal 1
ayat(4)/UU 39/1999/HAM
3. Anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun dan belum
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini dan
(pasal 1 ayat(6).
5. Komisi hak Asasi Manusia /KOMNAS HAM adalah lembaga mandiri yang
6. Pelanggaran hak asasi manusia yang berat adalah pelanggaran hak asasi
(3)/UU/26/2000
9
8. Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada
9. Setiap orang adalah orang perorangan, kelompok orang, baik sipil, militer,
pelanggaran hak asasi manusia yang berat guna ditindak lanjuti dengan
11. Pelanggaran hak asasi manusia yang berat adalah pelanggaran hak asasi
ayat(2), UU No.26/2000)
12. Pengadilan hak asasi manusia yang selanjutnya disebut pengadilan HAM
negara hukum.
10
modification). Secara alamiah menunjukkan bahwa pendekatan top down dan
maupun sebagai alat rekayasa sosial. Dalam istilah modifikasi sosial ini
daripada hukum itu sendiri yaitu untuk memberi keadilan, kepastian hukum
satu elemen dari hukum itu sendiri haruslah mencerminkan ketiga unsur
hukum yang berlaku agar supaya semua orang menaati dan menghormati
hak asasi manusia tersebut. Hukum hak asasi manusia berlaku mengikat bagi
kebebasan individu serta kewajiban menghormati hak asasi orang lain dalam
Hukum hak asasi manusia yang dibuat untuk masa damai, berlaku
untuk setiap orang. Tujuan utamnya adalah untuk melindungi individu dari
hak asasi manusia dimaksudkan untuk menjamin hak dan kebebasan baik
sipil, politik, ekonomi, sosial maupun budaya bagi setiap orang. Dalam hukum
hak asasi manusia ini, setiap orang harus dilindungi dari penyalahgunaan
11
kekuasaan (abuse of power) dari pemerintah. Hak-hak asasi manusia
secara baik dalam hukum internasional hak asasi manusia yang secara
dan memajukan hak asasi manusia, oleh karena itu pengaturan internasional
4. Keputusan pengadilan (judical decisions) dan pendapat ara ahli yang telah
diakui kepakarannya.
melindungi hak asasi manusia dapat dianggap sebagai bagian dari hukum
hak asasi manusia. Jadi hukum hak asasi manusia dapat ditemukan dalam
12
adat nasional. Hukum itu juga dapat ditemukan ditingkat regional dan
dilaksanakan dalam situasi dan cara yang berbeda. Hukum humaniter berlaku
pada situasi konflik bersenjata, sedangkan hukum hak asasi manusia atau
pada masa perang maupun pada masa damai. Hukum humaniter ditujukan
untuk melindungi orang-orang yang atau tidak dapat lagi terlibat dalam
dan hukum hak asasi manusia dibebankan terutama pada negara. Hukum
diseminasi hukum humaniter. Demikian juga negara terikat oleh hukum hak
kewajiban internasional.
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik sengaja atau
13
tidak sengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku,
penghormatan yang sama juga harus dilakukan oleh negara lain. Ketentuan-
komite internasional palang merah( Internatioanl comite off the red cross)
manusia yang didasari oleh perjanjian internasioan tentang hak-hak sipil dan
politik( Civil and political rights), 1966, komisi hak asasi manusia beserta sub
14
dan melaporkan situasi hak asasi manusia baik berdasarkan negara maupun
menurut topik.
a) Instrumen Universal
o deklarasi universal Hak asasi mnusia, diadopsi oleh sidang umum PBB
tahun 1948
1966
15
o konensi anti penyiksan dan kekejaman lain, tindakn tidak manusiawi
1984
o piagam Afrika tentang hak asasi manusia dan rakyat tahun 1981
3. Inti sari Hak Asasi manusia (hard core rights) dari hukum HAM
dihormati dalam segala macam keadaan dan tidak boleh dilepaskan apapun
o prinsip legalitas dan hukum yang tidak berlaku surut (non retroactive).
atau kekecauan. Ini yang dikenal sebagai inti dari hak asasi manusia.
16
4. Titik Temu (points of convergance)
manusia harus dihormati oleh negara pada semua keadaad terutama “inti”
jaminan dasar dan hukum yang disediakan oleh hukum humaniter yang
manusia. Hanya saja keduanya memiliki perbedaan dari sisi waktu atau
situasi penerapannya.
dan kebebasan baik sipil, politik, ekonomi, sosial maupun budaya bagi setiap
orang. Dalam hukum hak asasi manusia ini, setiap orang harus dilindungi dari
internasional.
17
Dengan demekian, maka kedua bidang ini merupakan instrumen-
dalam keadaan darurat, apabila terjadi situasi yang luar biasa dan yang
apapun asalkan itu tidak dilarang. Pada saat negara kota yunani dan
kekaisaran roma, hak-hak tersebut masih terus hidup, namun secara khusus
18
hak-hak tersebut diberikan secara istimewa kepada kelompok-kelompok dan
dalah dominasi gereja dan pandangan yang bersifat teologis tentang hukum
alam, yaitu aturan-aturan yang datang dari Tuhan, dimana konsekwensi dari
terhadap raja.
Secara historis konsepsi hak asasi manusia yang dipahami saat ini
merupakan suatu hasil dari shering idea dari umat manusia. The New
warga negara. Sumber kedua rumusan konseptual hak asasi manusia muncul
dari beberapa doktrin hukum alam, khususnya ajaran Thomas Aquinas (1224-
disusul oleh lahirnya Magna Charta (1215) Petisi hak asasi manusia (1628),
dan undang-undang HAM Inggris ( The English bill rihgts, 1689). Pemikiran
19
dokumen-dokumen hak asasi manusia yang telah ada sebelumnya disuatu
demikian kata Paton (satjipto. Rahardjo, 1982:95). Dalam hukum, hak selalu
Sebgai subyek hukum orang dan badan hukum memiliki hak, kewajiban dan
tanggungjawab. Hak, ada yang bersifat relatif relatif dan absolut. Sebagai
Hak itu sendiri selalu ada korelasi dengan kewajiban sebagai refleksi
sosial (social justice), dan keadilan moral (moral justice) terwujud. Karena itu,
hak asasi manusia dan upaya penekanan lewat dan bersama hukum tidk
dapat dipisahkan, berpikir dalam lingkup hukum, berpikir seputar adail dan
tujuannya melindungi hak asasi manusia atau tujuan hukum ( L.J. Van
Apeldoorn)
20
Sebagaimana diketahui proses perjuangan menuju negara hukum
cukup panjang, dari negara absolut pada jaman kuno, abad pertengahan
- pasal 1: semua manusia itu lahir bebas dan sama dalam hukum.
- Pasal 2: tujuan negara melindungi hak-hak alami dan tidak dapat dicabut
atau dirampas. Hak-hak alami meliputi, hak hidup, hak kebebasan, hak
(magna Charta), Jhon lockland telah mengakui hak-hak rakyat secara turun-
temurun:
pengadilan,
21
mengeluarkan peraturan Hobes Corpus Act (peraturan tentang hak diperiksa
di muka hakim). Dalam Habes Corpus act tersebut dijelaskan, setiap orang
hanya boleh ditahan atas dasar perintah hakim dengan mengemukakan dasar
keterangannya.
Pada tahun 1688, di Inggris terjadi perebutan kekuasaan antara Raja James
(revolusi besar). Pada tahun 1689, raja William II menyusun An act declaring
the rights and liberties of the subject and setting the succsesion of the crown
(akta deklarasi hak dan kebebasan warga dan tata cara suksesi raja), yang
parlemen serta anggota parlemen tidak dapat dituntut atas dasar ucapan-
ucapannya.
diawali pada tahun 1776 dengan disusunnya bill of rihgts virginia ( the
virginia declaration of bill of rights) yang disusun oleh George Mason. Piagam
yang pertama. Awal revolusi dipicu dengan tingginya pajak yang dikenakan di
22
disampaikan dengan dasar pembenaran dari teori kontrak sosial Jhon Lock.
bahwa diantara hak-hak tersebut hak untuk hidup, bebasa dan mengejara
pemerintahan.
yang tidak merugikan orang lain. Jadi pelaksanaan hak-hak kodrati setiap
hak-hak sama bagi anggota masyarakat lain, dan batas-batas tersebut hanya
23
Dari pergolakan penegakan hak asasi manusia tersebut diatas, diawali
1. bahwa hak-hak tersebut secara kodrati Inheren, universal dan tidak dapat
demokrasi
asasi manusia, tidak dapat dan tidak tepat disebut sebagai negara hukum.
Julius Sthal menyebur rechsstaat, sedangkan para ahli hukum Anglo saxon
24
c. pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan (wetmatigheid van bestuur)
unsur, yaitu:
Tetapi bukan hanya hak sipil dan politik yang dilindungi oleh konstitusi-
konstitusi modern dan hukum internasional masa kini. Berbagai macam hak
internasional.
manusia yang asasi yang harus dijunjung tinggi oleh negara yang beradab.
Dalam pasal 1 menyebutkan bahwa: salah satu tujuan dari DUHAM yakni
25
PBB seabagai perserikatan negara-negara dunia mempunyai andil
A. Latihan
No.39/1999/HAM
B. umpan Balik
26
BAB II
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai asas-asas dasar dan kebebasan dasar
manusia yang diatur dalam UU. No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM dan juga hak dan
kebebasan dasar manusia menurut DUHAM 1948, bagaimana penjabaran dari hak-
hak itu dan apa saja yang termasuk kewajiban dasar manusia tersebut.
Relevansi
Materi ini sangat penting untuk dipahami oleh mahasiswa karena dalam usaha
untuk mewujudkan penegakan terhadap HAM, terlebih dahulu harus dipahami dulu
apa saja yang menjadi hak-hak dasar dan kewajiban dasar tersebut
MATERI
A. Asas-asas dasar dan kebebasan dasar dalam UU No. 39/1999 Tentang HAM
1999 Tentang HAM adalah sebagai berikut: Negara Republik Indonesia mengakui dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar menusia sebagai hak yang
secara kodratai nelekar pada dan tidak terpisahkan dari manusia yang harus
27
dilindungi, dihormati dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan,
Kebebasan dasar dan hak-hak dasar itulah yang disebut hak asasi manusia
yang melekata pada manusia secara kodrati sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Hak-hak ini tidak dapat diingkari.Peningingkaran terhadap hak tersebut berarti berarti
organisasai apapun mengemban kewajiban untuk mengakui dan melindungi hak asasi
manusia pada setiap manusia tanpa kecuali. Ini berarti bahwa hak asasi manusia harus
asasi manusia dan kebebasan dasar manusia tdak dapat dilepaskan dari manusia
pribadi, karena tanpa hak asasi dan kebebasan dasar tersebut yang bersangkutan
kehilangan harkat dan martabanya sebagai manusia. Oleh karena itu pemerintah
berkewajiban baik secara hukum maupun secara politik, ekonomi, sosial dan moral,
pemikiran bahwa manusia adalah ciptaan Tuahan Yang Maha Esa dengan
menyandang dua aspek yakni aspek pribadi (individualitas) dan aspek sosialitas
(bermasyarakat). Oleh karena itu kebebasan setiap orang dibatasi oleh hak asasi orang
menghormati hak asasi orang lain. Kewajiban ini juga berlaku bagi setiap organisasi
pada tataran manapun terutama negara dan pemerintah. Dengan demikian negara dan
28
menjamin hak asasi manusia setiap warga negara dan penduduknya tanpa
diskriminasi.
pembukaan UUD 1945 yang menjiwai batang tubuhnya terutama berkaitan dengan
persamaan kedudukan warga negara dalam hukum dan pemerintahan, hak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, hak
untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, kebebasan memeluk agama dan
beribadat sesuai dengan agama dan dengan kepercayaannya itu dan lain sebagainya.
Asas-asas dasar diwujudkan dalam pasal 3-8 UU No. 39/99 tentang HAM
Ayat (1) : setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang
sama dengan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani utnuk hidup
Ayat (2) : setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan perlakuan
hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan pengakuan yang
Ayat (3) : setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan
Pasal 4 ayat (1) : Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,
didepan hukum, hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat di kurangi
29
Kebebasan dasar manusia menurut UU. No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
meliputi:
keseimbangan dan pengakuan atas kondisi nasional. Prinsip kesatupaduan berarti hak-
hak sipil dan politik, ekonomi budaya dan hak pembangunan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan baik dalam penerapan, pemantauan dan
penilaian pelaksanaan.
masyarakat dan bangsa memerlukan keseimbangan dan keselarasan. Hal ini sesuai
Pengakuan atas kondisi nasional berarti Indonesia mengakui universalitas HAM dan
pada saat yang sama juga berpendapat bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip HAM dan
berbagai instrumen ham Internasional adalah wewengan dan tanggung jawab tiap
30
pemerintah dengan memperhatikan sepenuhnya keanekaragaman, tata nila sejarah,
kebudayaan, sistem politik, tingkat pertumbuhan sosial dan ekonomi serta faktor-
faktor lain yang dimiliki bangsa yang bersangkutan. Sikap ini ditegaskan kembali
dalam paragraf 5 Deklarasi Wina 1993 tentang prinsip universalitas dan partikularistik
budaya.
Tidak dapat disangkal bahwa PBB mempunyai kontribusi yang sangat penting
dalam pemajuan dan perlindungan terhadap hak-ha asasi di seluruh dunia. Tiga tahun
setelah PBB berdiri, Majelis Umum mencanangkan pernyataan umum tentang hak-
hak asasi manusia (universal declaration of human rights) pada tanggal 10 desember
1948. Dapat dikatakan bahwa deklarasi tersebut merupakan tonggak sejarah bagi
sebagai sintesa antara konsepsi liberal barat dan knsepsi sosialis. Dalam deklarasi
tersebut belu mengatur mengenai hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri.
dengan martabat dan hak-hak yang sama dan berhak atas semua hak dan kebebasan
sebagaimana ditetapkan oleh deklarasi tanpa membedakan baik ras, warna kulit, jenis
kelamin, agama, andangan politik maupun yang lain. Sedangkan dalam pasal 3-21
deklarasi tersebut menempatkan hak-hak sipil dan politik yang menjadi hak semua
31
- hak untuk hidup
- bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukuman yang kejam, tak
- Hak untuk peradilan yang adil dan dengar pendapat yang dilakukan oleh
- Bebas bergerak, hak untuk memperoleh suaka, hak atas suatu kebangsaan, hak
untuk menikah dan membentuk keluarga, hak untuk mempunyai hak milik,
- Hak untuk menghimpun dan berserikat, hak untuk mengambil bagian dalam
pemerintahan dan hak atas akses yang sama terhadap pelayanan masyarakat.
deklarasi tersebut dari segi hukum tidak mempunyai daya ikat seperti deklarasi
32
kedalam legisiasi nasionalnya masing-masing dan bahkan telah dijadikan tolak ukur
Karena itu banyak ketentuan dalam deklarasi itu dianggap mempunyai nilai
mempunyai sifat imperatif seperti yang terjadi dalam kasus personil diplomatik dan
deklarasi universal.
PBB.
Sehubungan dengan itu, pada sidang majelis umum PBB tahun 1995 telah
beredar suatu draf yang berjudul Declaration universal on human rights and human
responsibility yang diajukan Interaction council. Dewan ini dimotori oleh Malcolm
Fraser (Australia), Lee Kuan Yew (singapura), dan mantan kanselir Jerman Helmut
Schmidt. Dalam draff tersebut menekankan perlu adanya keseimbangan antara hak
Sistem perlindungan hak asasi manusia PBB cenderung berbicara tentang dua
kategori utama yaitu hak-hak sipil dan politik dan hak-hak ekonomi, sosial dan
budaya yang pernah disebut sebagai hak generasi pertama dan hak generasi kedua.
33
Menurut beberapa penafsiran,hak-hak sosial dan ekonomi hanya mencerminkan
tujuan sedangkan hak sipil dan politik adalah hak yang sesungguhnya cara berpikir
semacam ini telah ditolak oleh PBB pada penutupan Konferensi dunia tentang HAM
di wina tahun 1993, dimana wakil dari 171 negara mengesahkan deklarasi Wina yang
menyatakan semua hak asasi manusia bersifat universal, tak terbagi, salig tergantung,
saling terkait.
Munculnya hak generasi ketiga seperti hak rakyat dan hak solidaritas dan hak
atas pembangunan, hak atas perdamaian dan hak atas lingkungan yang sehat, telah
mulai diakui dalam resolusi majelis umum PBB dan dokumen-dokumen lain, tetapi
atas pembangunan tampak mendapat dukungan paling banyak dalam PBB. Deklarasi
Wina 1993 menyebut hak ini sebagai suatu hakuniversal dan tak dapat dicabut serta
merupakan bagian integral dari hak asasi manusia yang mendasar. Hak atas
pembangunan melalui resolusi PBB tahun 1987 diserukan kepada negara anggota
A. Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak dan kebebasan dasar manusia menurut
B. Umpan. Balik
Materi ini dapat anda kuasai apabila melakukan hal-hal sebagai berikut:
34
BAB III
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Relevansi
menegakkan hak asasi manusia perlu ada hukum dalam hal ini Undang-
memberi batas bagi stipa orang dalam rangka penghormatan terhadap hak
orang lain.
itu.
MATERI
35
tentram, damai, bahagia dan sejahtera berdasarkan keadilan yang berlaku di
maupun yang sudah maju mempunyai hukum yang sesuai dengan perasaan
Hal diatas sesuai dengan prinsip yang dikenal dalam ilmu hukum yang
karena pada prinsipnya setiap manusia pada umumnya ingin hidupnya tertata
dengan baik dan teratur. Suasana hidup yang tenang, tentram, damai,bahagia
dan sejahrtera selalu dicita-citakan oleh insan manusian yang normal (Moch
Setiap individu dan sifat sosial harus dilaksanakan oleh setiap manusia
keseimbangan sifat tersebut merupakan hal hal yang dianggap sulit, karena
masyarakat tertentu.
36
Internasional bill Of Rights berikutnya yaitu : The Internasional Covenant on
civil and Political Rights (Perjanjian Internasional tentang hak-hak sipil dan
The Optional Protocol to the civil and Political Covenant (Protokol Fakultas
pada perjanjian sipil dan politik). Kedua perjanjian itu menjadikan ketentuan-
Human Rights)1948
Discrimination)1965
d. Konvensi hak sipil dan politik (International Covenant On civil and Polical
Rights) 1966
37
f. Konvensi Tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap
wanita 1993
Genosida) 1948
38
q. Geneva convention for the amelioration of thecondition of the wounded
Dewasa ini ada tiga sistem hak asasi manusia regional yakni sistem
hak asasi manusia eropa, sistem hak asasi manusia antar Amerika serta
piagam Hak asasi manusia dan rakyat organisasi persatuan Afrika.Ada asal
usul untuk mengadakan traktat hak asai manusia islam, di antaranya yang
terbaru adalah Deklarasi Kairo tahun 1990 oleh Organisasi Konferensi Islam
tetapi sampai sekarang belum ada hasil yang konkrit. Sebuah traktat hak
asasi manusia regional untuk Asia Tenggara dan Pasifik pernah juga
diusulkan, tetapi usulan ini berasal dari LAWASIA sebuah kelompok ahli
kawasan itu.
1. Eropa
Fundamental (1950) adalah sistem yang paling maju dalam hal daya tahun
telah dijalankan oleh Konvensi ini dengan cukup baik, namun pengalaman
39
kudeta di yunani dan buntunya pada tahun 1967 memperlihatkan
dilanggar oleh negara untuk mengajukan petisi kepada Komisi Eropa guna
memperoleh ganti rugi. Seperti terlihat kemudian fingsi utama Komisi adalah
Tetapi jika hal itu tidak kunjung tercapai masalah ini dapat diteruskan ke
Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa dan putusan ganti rugi yang ditetapkan
akan mengikat negara itu. Lewat mekanisme ini cukup banyak individu telah
memperoleh ganti rugi atas pelanggaran yang besar maupun yang relative
untuk memproteksi hak milik pribadi. Proteksi terhadap hak ekonomi dan
oleh Piagam Sosial Eropa (European Social Charter, 1961). Instrumen ini
Sistem Eropa yang paling berkembang dari tatanan hak asasi manusia
regional yang ada. The European Convention for the Protection in Human
40
hak Asasi dan Kebebasan dasar Manusia telah berfungsi 1953 dengan
(Komisi Eropa untuk Hak Asasi Manusia) dan The European Court of Human
2. Amerika Serikat
Sistem hak asasi manusia antar Amerika berbeda dengan sistem yang
lain karena sistem ini terbentuk oleh dua mekanisme proteksi yang masing-
masing berdiri sendiri tetapi jelas saling berkaitan. Pertama semua negara
tujuannya mirip dengan tujuan PBB) mengingatkan dari untuk mematuhi hak
asasi manusia menurut Piagam OAS. Seperti Piaga PBB, maka Piagam OAS
yang disahkan pada tahun 1948, tidak meuat daftar hak-hak yang dapat
of the Rights and Duties Man, 1948) yang dapat dianggap analog dengan
asasi Manusia Antar Amerika, sebagia intepretasi terhadap Piagam OAS yang
sah dan mengikat semua anggota OAS. Lebih lanjut Komisi antar Amerika
ketika menangani isu hak asasi manusia sesuai dengan (Country report)
Pilar kedua hak asasi manusia yang dikenal juga sebagi pakta San Joe
(1969). Pakta ini mengikuti model konvensi Eropa, tetapi karena disusun
41
belakangan para perancangnya dapat memperhitungkan beberapa cacat
protokol yaitu pacta San Salvador (1989) menambahkan suatu daftar hak
negara-negar itu. Sebuah ciri baru protokol itu adalah diadakannya hak
yang dilindungi oleh Mahkamah Antar Amerika (Inter American Court) diberi
tidak hanya yang berhubungan dengan konvensi itu sendiri, tetapi juga
ini cukup banyak dimanfaatkan oleh Komisi dan negara-negara anggota OAS
3 Afrika
dana terbaru adalah Piagam Afrika mengenai Hak-hak Asasi Manusia dan
(memakai nama ibu kota negara Gambia, tempat perumusan Piagam itu).
Piagam ini mengambil bentuk traktat multilateral seperti instrumen hak asasi
42
yang lain, disahkan oleh Organisasi Persatuan Afrika di Nairobi pada tahun
Walau memuat sejumlah hak sipil dan politik yang lazim Piagam ini
ekonomi, sosial, budaya serta “hak generasi ketiga” yang lebih kontroversial
yaitu hak “solidaritas”. Jadi hak untuk menentukan nasib sendiri, hak atas
perdamaian dan hak atas lingkungan yang baik, semuanya tercakup dalam
Teks ini. Pelaksanaan hak-hak ini akan dicapai dengan hanya mengandalkan
ada ketentuan untuk membentuk suatu Mahkamah hak asasi manusia Afrika.
Komisi Afrika ini telah ada sekitar empat tahun lamanya dan telah menerima
People’s Rights (Komisi Afrika bagi Hak Asasi dan Rakyat) yaitu Badan yang
mereka dalam hak-hak asasi manusia. Komisi itu dapat meninjau pengaduan-
yang serius dan berskala besar, maka sidang Umum (OAU)dapat menerima
suatu penelitian yang mendalam dan laporan dari komisi itu. Komisi itu
memiliki kekuasaan yang luas untuk meneliti, termasuk hak untuk melakukan
43
menyerahkan laporan tentang pelaksanaannya kepada Komisi itu sekali
dalam dua tahun. Akhirnya Piagam Afrika, berbeda dari sistem Eropa dam
Sejumlah lokakarya ada seminar telah dilaksanakan dalam rangka ini pada
Pasifik untuk keperluan ini dan hasilnya berbentuk Concluding Remarks yang
bertahap.
selalu melaporkan hasilnya kepada sidang Komisi HAM PBB yang pada
ASEAN sendiri telah membahas masalah ini secara khusus termasuk dalam
Asia Pasifik.
Sebagai bangsa yang lahir dari penjajahan selama ratusa tahun hak
asasi manusia bukanlah merupakan hal yang baru bagi Indonesia. Bukankah
44
pelaksanaan hak asasi manusia yang paling mendasar yaitu hak untuk
memahami makna dan hakikat hak asasi manusia. Sebagai bukti sejarah
penjajahan dari muka bumi karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
yakni Kemanusiaan yang adil dan beradap serta pasal-pasal yang relevan
Seperti yang disarankan Deklarasi dan Program Aksi Wina 1993 dan
Indonesia, KOMNAS HAM dan PBB pada tanggal 24-26 Oktober 1994, telah
dilakukan pada tingkat nasional; dalam kurun waktu lima tahun 1998.
dengan tetap mengacu TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM dan
45
BAB IV
INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
Deskripsi singkat
Relevansi
penegakan hak asasi manusia tidak akan terwujud jika tidak diimbangi
hukum HAM yang dijadikan dasar dalam menangani suatu perkara baik
berat HAM
46
MATERI
berlangsung dari tanggal 15 Juni s/d 17 Juli 1996, pada tanggal 17 Juli 1998
telah disahkan Statue for International Criminal Court melalui voting dengan
Bangsa (PBB), yaitu International Criminal Court (ICC) yang merupakan suatu
diplomatiktelahdisepakatibahwakejahatan-kejahatanyang dimaksudkanadalah
selama abad ke-20 menunjukkan bahwa jutaan orang yang terdiri dari anak-
anak perempuan dan laki-laki telah menjadi korban dari kekejaman yang tidak
47
Bahwa kekejaman yang terjadi didalam melakukan kejahatan berat
keamanan dan kesejahteraan dunia (Well-being of the world) selain sifat dan
akibat yang serius dari kejahatan itu yang mendorong untuk segera dibentuk
ICC juga karena masih terdapatnya pelaku kejahatan tersebut yang bebas
Oleh karena itu pelaku-pelaku kejahatan itu harus dihukum dan harus
hukum di tingkat nasional tidak dapat berjalan baru berlaku yuridiksi ICC
tujuannya, semua negara dan bangsa di dunia akan sepakat dan setuju atas
pembentukan ICC ini, hal mana tergantung kepada isinya (substansi) dan
status ini harus dipelajari sistem dan prinsip-prinsip yang berlaku dalam
48
mencapai tujuan dibentuknya ICC ini dalam lingkup kerjasama internasional.
Oleh karena itu perlu dikaji antara lain mengenai, organisasi, kedudukan
asas yang di anut oleh Statuta Roma yaitu Asas pelengkap (complementary
ICC, bahwa Mahkamah itu menjadi pelengkap dari yurisdiksi pidana di tingkat
lancar, maka dapat digunakan perangkat hukum ini. Untuk itu tentunya perlu
hukum internasional tersebut masih harus dilihat beberapa asas hukum yang
diatur di dalam Statuta Roma ini antara lain adanya asas dasar (basic
principle) yaitu asas melekat (inherent automatic) dan beberapa asas umum
hukum pidana yang berlaku dalam Statute ICC ini. Antara lain asas Nullum
Crimenh Sine Lege (tiada kejahatan tanpa undang-undang (pasal 23) asas
non rectoactivity ratione personae) tidak berlaku surut (pasal 24) dan juga
49
Dua asas yang terakhir ini mempertegas bahwa kedudukan pelaku
sekalipun tidak dapat dijadikan dasar untuk bebas dari tanggung jawab
pidana, disamping itu tentu saja perbuatan yang dilakukan sebelum Statuta
tentang Hak Asasi Manusia yang telah ditetapkan oleh PBB, serta berbagai
Undang Hak Asasi Manusia itu perlu dianggap sebagai upaya Indonesia
masyarakat beradab di dunia ini. Jika dilihat dari kaca mata internasional
barangkali layak apabila hal ini diakui merupakan salah satu upaya proses
globalisasi.
di mana salah satu bentuknya adalah kejahatan perang (war crimes) dalam
sejarah di kenal ada dua Mahkamah yang mengadili penjahat perang dunia
50
ke-II, yaitu Mahkamah Tokyo dan Mahkamah Nuremberg. Mahkamah Tokyo
atau kejahatan yang menjadi yurisdiksi dari Mahkamah Nuremberg ini yaitu;
kedudukan resmi dari si pelaku, baik sebagai kepala negara atau sebagai
51
perintah dari pemrintahnya atau karena perintah atasannya, juga tidak dapat
oleh Mahkamah.
1946. Namun resmi dari Mahkamah ini adalah International Military Tribunal
for the far East. Berbeda dengan Mahkamah Nuremberg yang dibentuk
dengan Treaty yang disusun oleh beberapa negara. Tokyo Tribunal dibentuk
Sekutu di Timur Jauh, Jenderal Douglas Mac Arthur. Kemudian oleh Amerika
disusun Piagam untuk mahkamah ini yang pada dasrnya mengacu kepada
Tolyo dikatakan bahwa alasan tindakan negara (Act of State) dan perintah
pelaku, tetapi hal tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengurangi hukuman.
Hal yang sama juga diterapkan jika si pelaku melakukan tindakan tersebut
Hal ini berarti bahwa Mahakamh tersebut dibentuk untuk jangka waktu dan
52
daerah tertentu saja. Dalam hal pembentukannya dapat dilihat bahwa untuk
Keamanan PBB Nomor 808 tanggal 22 Februari 1993 dan Nomor 827 (25 Mei
Yugoslavia yang dibentuk berdasarka Revolusi DK-PBB No. 827 tahun 1993
Permanasari dkk,1999:188).
Jenawa 1949;
4. Genocida;
konvensi Jenawa 1949. begitu juga misalnya apa yang dimaksud kejahatan
pasal 5 Statuta.
53
Mahkamah ad hoc lainnya yang telah di bentuk adalah Mahkamah
sebagai berikut:
1. Genocida;
54
A. Latihan
HAM?
B. Umpan Balik
55
BAB V
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
dalam mendukung penegakan hak asasi manusia dan sejauh mana tindakan
tersebut.
Relevansi
Pembahasan ini sangat penting karena Hak asasi manusia adalah hak
mendasar yang harus dihormati oleh semua orang, sebagai hak dasar hak-
hak tersebut merupakan hak yang tidak bisa diabaikan (non derogable rights)
baik oleh orang itu sendiri terlebih oleh pemerintah. Hak asasi manusia harus
MATERI
Hak asasi manusia yang paling mendasar yaitu hak untuk menentukan
nasib sendiri terdapat dalam pembukaan UUD 1945, namun perlu diingat
bahwa Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang lahir sesudah tahun
56
Jelaslah bahwa nilai-nilai hak-hak asasi manusia dalam falsafah negara dan
UUD 1945 menjadi dasar bagi kemajuan dan perlindungan hak-hak asasi
manusia dalam falsafa negara dan UUD 1945yang menjadi dasar bagi
Colonial Countries and Peoples) pada tahun 1960 yang secara eksplisit
persamaan, hak sesama warga negara dalam hukum (pasal 27) hak
(pasal 31) pengakuan terhadap hak-hak kebudayaan (pasal 32) dan jaminan
bagi fakir miskin dan anak-anak untuk tidak diterlantarkan negara (pasal 34).
universalitas hak asasi manusia dan pada saat yang sama juga berpendapat
57
jawab setiap pemerintah dengan memperhatikan sepenuhnya
pertumbuhan sosial dan ekonomi serta faktor-faktor lain yang dimiliki oleh
58
Proses pengesahan berbagai instrumen hak-hak asasi manusia
memang perlu dilaksanakan secara arif dan bijaksana dan bertahap sesuai
Budaya.
mengingat sifat hak-hak manusia sarat nilai. Diseminasi dan pendidikan hak-
bimbingan para pendidik dalam arti yang luas seperti orang tua, guru, tokoh
masyarakat dan para pemimpin. Diseminasi dan pendidikan HAM tidak akan
memadai jika hal ini hanya merupakan suatu penyampaian informasi tentang
HAM secara sekejap dan terpisah tidak terkoordinasi dan tidak sistematis
sebagai suatu tata nilai hak asasi manusia hendaknya yang dipahami,
HAM dalam kehidupan sehari-hari sendiri mungkin dan pada ruang lingkup
HAM haruslah disampaikan antara lain pada tingkat universitas dan lembaga
59
Mengingat proses pengesahan perangkat-perangkat internasional
HAM memerlukan waktu dan pemikiran secara matang. Upaya pemajuan dan
Indonesia.
hak-hak asasi manusia yang mendasar ini, prioritas perlu juga diberikan untuk
manusia kepada para pejabat, penegak hukum, studi dan diseminasi tentang
kelompok rentan yakni wanita, anak dan buruh dan pelatihan pengendalian
hak-hak asasi manusia. Dari tujuh instrumen HAM yang telah disahkan
60
Wanita, Komite Hak-hak Anak, Komite Meneteng Penyiksaan dan Komite Anti
Diskriminasi Rasial.
sumber daya yang ada, upaya pelatihan para pekerja soaila anak dan
lokakarya bagi para polisi, petugas penjara, jaksa, hakim bidang peradilan
melalui UU No. 5 Tahun 1998 dan sesuai dengan ketentuan Konvensi telah
61
kepada komite Menentang penyiksaan dan kemudian menyerahkannya pada
partisipasi banyak pihak selain pemerintah sendiri seperti Komnas HAM dan
berbagai LSM.
Tahun 1999 dan telah mulai berlaku tanggal 25 mei 1999. Berbagai
etnis Cina.
dan dapat dilakukan dala waktu sekejap, tetapi merupakan suatu prose yang
panjang seperti halnya proses pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu
upaya tersebut perlu dilakukan secara berkelanjutan dan terpadu oleh semua
kerjasama internasional yang digariskan oleh Piagam PBB serta prinsip saling
62
mendiskriminasikan Indonesia. Kebijakan indonesia atas pelanggaran-
yang berlaku.
ONP itu sudah berperan sejak Konferensi SAN Fransisco ketika Piagam PBB
dan human right telah turut memainkan peranan dalam berbagai forum
63
keputusan seperti di Komisi HAM PBB dan sub. Komisi pencegahan dan
partner oleh pemerintah untuk memajukan HAM tidak saja di negaranya tetapi
agar segera meratifikasi Konvenan Hak-hak sipil dan Politik. Mereka juga
dengan keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 2003, telah berakhir pada bulan
2009. untuk RANHAM 2004-2009 ini telah dibentuk suatu panitia Nasional
dan selanjutnya dapat membentuk kelompok kerja yang anggotanya trdiri dari
64
unsur instansi pemerintah, lembaga hak asasi manusia nasional, pakar dan
unsur masyarakat.
65
B. TINDAKAN LEGISLASI
seperti:
menjadi
4. Untuk mencapai hal ini akan ada juga kebutuhan untuk mengadopsi
dan pelatihan baik untuk para pejabat maupunmasyarakat umum dan juga
66
Indonesia diharuskan untuk menyampaikan laporan secara teratur kepada
pihak melalui suatu cara yang lebih objektif dan beradab yakni
67
akan diperoleh karena ratifikasi berarti akan memperkuat dan
berkembang.
a. Tahun 1998/1999:
68
b. Tahun 1999/2000
Genocide).
Families).
asasi manusia diatas perlu dilaksanakan secara arif dan bijaksana dan
69
untuk dapat dipertimbangkandisahkan bersama-sama dengan Konvenan
Rights of
Tahun 1938.
70
6. Konvensi tentang Hak-Hak Anak (Convention on the Rights of the
Anak.
Genosida;
71
8. Tahun 2009 : Protokol Operasional Tahun 1967 Konvensi Status
Pengungsi
1. UUD 1945
Politik Wanita;
manusia.
72
10. Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
Manusia;
Berat.
Ramadhan, 2002:18)
manusia. Oleh karena itu pelanggaran hak langsung maupun tidak langsung
atas hak asasi manusia dikenakan sanksi pidana, perdata dan atau
berlaku.
tanggung jawab moral dan hukum untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan
Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia yang ditetapkan oleh PBB.
73
C. KAPASITAS KELEMBAGAAN
1. Pengadilan HAM
Dasar 1945 Deklarasi Universal tentang hak asasi manusia. Ketetapan MPR-
No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia harus dilaksanakan dengan
internasional.
74
asasi manusia juga mengandung suatu misi mengemban tanggung jawab
Universal Hak Aasi Manusia yang ditetapkan oleh PBB,serta yang terdapat
dalam berbagai instrumen hukum lainnya yang mengatur hak asasi manusia
Manusia, TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia dan
antara lain :
homini lupus).
2. Karena menusia merupakan mahkluk sosial, maka hak asasi manusia yang
satu dibatasi oleh hak asasi manusia lainnya sehingga kebebasan atau
3. Hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapapun dan dalam
keadaan Apapun.
75
4. Setiap Hak asasi manusia mengandung kewjiban untuk menghormati hak
kewajiban dasar.
ketentuan Pasal 104 ayat (1) Undang-undang nomor 39 Tahun 1999 tentang
76
perasaan aman baik bagi perseorangan maupun masyrakat terhadap
berikut:
crimes dan berdampak secara luas baik pada tingkat nasional maupun
77
5. Diperlukan ketentuan mengenai tenggang waktu tertentu untuk melakukan
kebebasan orang lain dan utuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia disamping mengatur pula
78
sebagaimana dimaksud dalam ketetapan MPR-RI No. 5/MPR/2000 tentang
hakim yang di angkat dari luar hakim karir yang memenuhi persyaratan
perkara HAM yang berat pelanggaran ham yang berat yaitu kejahatan
79
mengadili pelanggara HAM yang dilakukan dalam negeri dan juga dilakukan
anggota-anggota kelompok;
dalam kelompok;
kelompok lain.
A. Latihan
Indonesia
80
5. Apa yang dimaksud dengan RAN-HAM dan apa saja tugas RAN_HAM
tersebut.
Umpan Balik
81
DAFTAR PUSTAKA
82