Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Sosial Dasar ( ILMU SOSIAL DASAR ) adalah ilmu pengetahuan yang
menelaah masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan
oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social.
Pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-asalah yg
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-teori yg berasal dari
berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu–ilmu sosial (seperti Geografi
Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).

B. Rumusan Masalah
1. apakah hakikat dan ruang lingkup ISBD?
2. bagaimana ISBD sebagai MBB & pendidikan umum dan kebudayaan?
3. bagaimana ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui hakikat dan ruang lingkup ISBD.
2. untuk mengetahui ISBD sebagai MBB & pendidikan umum dan kebudayaan.
3. untuk mengetahui ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Dan Ruang Lingkup ISBD


1. Hakikat ISD dan IBD
secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam,
yaitu:
a. ilmu alamiah (natural sciences)
b. ilmu social (social sciences)
c. pengetahuan budaya (the humanistic)
Ilmu social dasar (ISD) termasuk dalam kelompok ilmu social. namun, ISD tidak
bersifat sebagai pengantar kea rah suatu bidang disiplin ilmu social sebagaimana pengantar
ilmu politik, pengantar antropologi, pengantar sosiologi, dan sebagainya. ISD menggunakan
pengertian yang berasal dari berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah
social, khususnya yang dihadapi masyarakat Indonesia.
ISD mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbal balik manusia dengan
lingkungannya. adapun objek sasaran atau objek kajian ISD adalah sebagai berikut.

a. berbagai kenyataan bersama merupakan masalah social yang dapat ditanggapi melalui
pendekatan sendiri maupun pendekatan antarbidang (interdisiplin).

b. keanekaragaman golongan dan kesatuan social dalam masyarakat yang masing-masing


memiliki kepentingan dan kebutuhan sendiri, tetapi terdapat juga persamaan kepentingan
yang dapat mengakibatkan kerjasama dan pertentangan.
Intinya, matakuliah ISD adalah upaya untuk memberkan pengetahuan dasar dan
pengetahuann umum tentang konsep-konsep yang dikembangjan untuk mengkaji gejala-
gejala social sehingga daya tangkap, presepsi, dan penalaran mahasiswa terhadap lingkungan
social meningkat, dengan demikian kepekaan sosialnya pun bertambah.
Tujuan matakuliah ISD adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran dan
kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan cirri-ciri
kepribadian yang diharapkan dari setiap tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia
lain, serta sikap dan tingkah laku manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu budaya dasar (IBD) dalam kelompok ilmu pengetahuan termasuk dalam kelompok
pengetahuan budaya (the humanistic), tetapi tidak identik dengan pengetahuan budaya itu
sendiri. IBD berbeda dengan pengetahuan budaya.pengetahuan budaya mengkaji masalah
masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya,sedangkan IBD mengkaji masalah
kemanusiaan dan budaya. IBD budaya ialah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai
masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian yang berasal dari dan
telah dikembangkan oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan atau keahlian.
Adapun yang menjadi pokok kajian IBD adalah berbagai aspek kehidupan yang
seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya serta hakikat manusia
yang satu. Termasuk pula didalamnya pemahaman akan system nilai budaya, yaitu konsepsi
tentang nilai yang hidup dalam pikiran sebagian besar masyarakat. system nilai budaya
berfungsi sebagai pedoman bagi sikap mental, pola piker dan pola prilaku warga masyarakat.
IBD merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan umum mengenai
konsep-konsep budaya untuk menkaji masalah kemanusiaan dan budaya.pendekatan pokok
kajian IBD dilakukan dengan menggunakan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep
budaya dari berbagai keahlian pengetahuan buadaya maupun degan menggunakan masing-
masing keahlian dalam pengetahuan budaya.
Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas
wawasan pemikiran dan kemampuan kritikalterhadap masalah-masalah budaya sehingga daya
tangkap, presepsi, dan penalaran budaya mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.
Namun dalam rangka evektifitas dan keterpaduan maka sesuai SK dirjen dikti no
44/2006 pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya digabungkan menjadi ISBD.
dengan demikian ISBD dapat dikatakan sebagai paduan atau integrasi dari kajian ISD dan
IBD. sebgai integrasi dari ISD dan IBD , ISBD memiliki kompetensi dasar menjadi ilmuan
yang professional, yakni yang berfikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas,
etis, serta memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah social dan
budaya secara arif (SK dirjen Dikti No, 44 tahun 2006).
2. Ruang lingkup ISD,IBD, dan ISBD
ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada manusia yang diharapkan akan cepat
tanggap serta mampu menghadapi dan menanggulangi masalah-masalah dalam kehidupan
masyarakat (masalah social). dengan mengetahui dan mengorientasikan diri kedalamnya,
paling tidak ia harus mempu mengetahui kea rah mana pemecahan jalan keluar suatu
permasalahan yang dihadapi.
Karena, bagaimanapun juga pada saat ini masalah-masalah social telah berkembang
sedemikian kompleksnya. mulai dari ruang lingkup local, regional, nasional, maupun
internasional.
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi :
a. Individu, keluarga, dan masyarakat.
b. Masyarakat desadan masyarakat kota.
c. Masalah penduduk.
d. Pelapisan social.
e. Pemuda sosialisasi.
f. Ilmu pengetahuan,teknilogi, dan kemiskinan.
Berdasarkan hasil konsorsium pada lokakarya tahun 1982, ditetapkan behwa
matakuliah IBD adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah budaya.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa IBD bukanlah pengetahuaan mengenai
budaya. jadi materi yang disajikan bukanlah tema atau topic tentang kebudayaan. yang
dijadikan pokok kajian IBD adalah aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan,
maupun masalah kemanusian dan budaya, hakikat manusia yang satu, serta system nilai
budaya. ruang lingkup yang dijadikan tema dalam matakuliah IBD mencakup hal-hal berikut:
a. manusia dan pandangan.
b. manusia dan keindahan.
c. manusia dan keadilan.
d. manusia dan cinta kasih.
e. manusia dan tanggung jawab.
f. manusia dan kegelisahan.
g. manusia dan harapan.
Kemudian, ketika materi ISD dan IBD di gabung menjadi ISBD maka sesuai dengan
konsep kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah substansi kajian yang mengarah
pada tercapainya kompetensi dasar. artunya, bahwa pemberian substansi kajian atau ruang
lingkup kajian ISBD yang ada kepada mahasiswa diharapkan dapat mencapai kompetensi
dasar matakuliah yang dimaksud.
Adapun substansi kajian ISBD berdasarkan ketentuan dalam surat keputusan dirjen
dikti no.30/dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah
berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi Indonesia, mencakup pokok-pokok kajian
sebagai berikut :
a. pengantar ISBD.
b. manusia sebagai maklik budaya.
c. manusia dan peradaban.
d. manusia sebagai makhluk individu social.
e. manusia,keragaman,kesederajatan.
f. moralitas dan hukum.
g. manusia, sains dan teknologi.
h. manusia dan lingkungan.
Sedangkan menurut ketentuan baru, yaitu surat keputusan dirjen dikti nomor
44/dikti/kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan
bermasyarakat di perguruan tinggi, substansi kajian ISBD meliputi hal-hal berikut.
a. pengantar ISBD.
b. manusia sebagai makhluk budaya.
c. manusia sebagai makhluk individu social.
d. manusia dan peradaban.
e. manusia,keragaman, dan kesetaraan.
f. manusia, nilai , moral, dan hukum.
g. manusia,sains, teknologi dan seni.
h. manusia dan lingkungan.
Menyimak dari isi kajian di atas, dapat dikemukakan bahwa kajian ISBD mencakup
masalah social dan masalah budaya serta keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah-
masalah tersebut. baik dihadapkan pada masalah social maupun budaya tersebut, diharapkan
manusia dapat meningkatkan wawasannya, kepekaannya, serta berempati terhadap masalah
maupun pemecahan masalahnya.

B. ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (Mbb) Dan Pendidikan


Umum
1. ISBD merupakan kelompok MBB di perguruan tinggi
Menurut keputusan menteri pendidikan nasional republic Indonesia nomor 232/U/2000
tentang pedoman penyusunan kurukulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar
mahasiswa, kelompok bahan kajian dan pelajaran yang dicakup dalamsuatu program studi
yang dirumuskan dalam kurikulum terdiri atas:
a. kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan
kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan
kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu
dan keterampilan tertentu.
c. kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan
tenaga ilmudan keterampilan yang dikuasai.
d. kelompok matakuliah prilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang bertujuan umtuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang
dalam karya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasr ilu keterampilan yang dikuasai.
e. kelompok matakuliah berkrhidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan
kajian dan pelajaran yang diperlukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan dengan keahlian dalam berkarya.
menurut surat keputusan menteri No.23/U/2000 tersebut ISD dan IBD termasuk dalam
kelompok MPK kurikulum institusional. kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan
kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurukulum pendidikan tinggi, yang terdiri
atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memerhatikan
keadaan dan kebutuhan lingkungan secara cirri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
sedangkan kelompok MPK kurikulum institusional yang lain, misalnya bahasa Indonesia,
bahasa inggris, ilmu alamiah dasar, filsafat ilmu, dan olahraga(pasal 10 ayat 2)
selanjutnya terjadi perubahan berdasarkan surat keputusan dirjen dikti No.30
/Dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehibupan
bermasyarakat di perguruan tinggi maka ISBD termasik dalam kelompok MBB.
selengkapnya, mata kuliah yang termasuk dalam MBB terdiri atas :
a. ilmu social dan budaya dasar (ISBD).
b. ilmu kealaman dasar (IAD).
Visi dan misi mata kuliah berkehidupan bermasyarakat.
a. visi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman bagi
penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian
kepekaan social, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian,
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
b. misi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
misi kelompok MBB di pergguruan tinggi membantu meumbuhkembangkan daya
kritis, daya creative, apresiasi, dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai social dan
budaya demi memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku
makhluk hidup dan makhluk social yang memiliki sifat sebagai berikut :
1. bersikap demokratis, berkeadapan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,
bermartabat serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2. memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
3. ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social budaya dan lingkungan
hidup secara arif.

c. kompetensi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)


standar kompetensi kelompok MBB yang harus dikuasai mahasiswa meliputi berpikir
kritis,kreatif,sistematis, ilmiah, berwawasan luas, etis,estetis, memiliki apresiasi, kepekaan
dan empati social, bersikap demokratis, berkeadapan, dan menjunjung tinggi nilai
kemampuan; memiliki kepedulian terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup; mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni
sehingga dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social,budaya,dan
lingkungan hidup secara arif.
kompetensi dasar untuk bidang ISBD adalah menjadi ilmuwan dari dan professional
yang berpikir kritis,kreatif,sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas,etis, memiliki kepekaan
dan empati terhadap solusi pemecahan masalah social dan busaya secara arif.
kompetensi dasar untuk IAD adalah menajadi ilmuwan dan professional yang berfikir
kritis, kreatif, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, lingkungan hidup, mempunyai
wawasan luas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat ikut
berperan dalam mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.

2. ISBD sebagai program pendidikan umum (general education)


Pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah diselenggarakan untuk
menyiapkan peserta didik menjadi anggaota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian. pendidikan tinggi dilaksanakan di perguruan tinggi dan
oleh perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan akademik dan professional.
lulusan perguruan tinggi baik ilmuan / akademisi dan professional diharapkan memiliki
kemampuan yang meliputi kemampuan personal, kemampuan akademik, dan kemampuan
professional.
Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. dengan kemampuan ini para
teaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkah
laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia; memahami dan mengenal
nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,dan kenegaraan (pancasila); memiliki pandangan
yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik
lisan, maupun tulisan; menguasai peralatan analisis, berpikir logis, kritis, sistematik dan
analitik; memiliki kemampuan kensepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan
masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahan.
kemampuan professional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang
bersangkutan. dengan kemampua ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
Kemampuan personal adalah ditanamkan kepada para mahasiswa sebagai calon tenaga
ahli melalui program pendidikan umum. pendidikan umum merupakan studi kajian yang
membekali pesrta didik berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, penghayatan,dan
pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan, sebagai makhluk tuhan, sebagai pribadi, anggota
keluarga, masyarakat, warga Negara, dan sebagai bagian dari alam.
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang bersifat mengantarkan
mahasiswa memiliki kemampuan personal.menempatkan diri sebagai anggota masyarakat
yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta kemampuan untuk memiliki tanggung jawab
social kemasyarakatan. tanggungjawab itu diwujudkan dengan keikutsertaan dalam
memecahkan masalah social dimasyarakatnya sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan
pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang pengetahuan keahlian serta
golongan asal masing-masing; membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan
menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang
berlangsung, menghadapkannya dengan masalah-masalah susila serta masalah yang
diwujudkan oleh kenyataan-kenyataan kehidupan sosialm ekonomi, dan politik yang secara
sadar ataupun tidak sadar senantiasa dihadapinya; memberikan pengertian pada mereka
mengenai hubungan dan keterkaitan dari ilmu pengetahuan. singkatnya, program pendidikan
umum diharapkann dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih terbuka, disertai rasa
tanggung jawab yang lebih kuat.

C. Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya


ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social
dan konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah
social, kemanusiaan, dan budaya.selanjutnya, diharapkan mahasiswa peka,tanggap,kritis,
serta berempati atas solusi pemecahan masalah social dan budaya secara arif.
Seperangkat konsep dasar ilmu social dan budaya tersebut secara interdisiplin
digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan masalah yang timbul dan
berkembang dalam masyarakat. dengan demikian ISBD memberikan alternative sudut
pandang atas pemecahan masalah social budaya dimasyarakay. bardasarkan pemahaman yang
diperoleh dari kajian ISBD, mahasiswa dapat mengorientasikan diri untuk selanjutnya
mampu mengetahui kea rah mana pemecahan masalah harus dilakukan.
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-
ilmu social dalam menghadapi masalah social. pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-
dasar ilmu social dan budaya yang bersifat terintegrasi. ISBD digunakan untuk mencari
pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner
ilmu-ilmu social dan budaya. sedangkan pendekatan dalam ilmu social lebih bersifat subjek
oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu social tersebut. misalnya, ilmu
ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif ekonomi serta pemecahan masalah pun
dari sudut pandang ekonomi pula.
Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa masalah social,
kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang. dengan wawasan ini
pula maka mahasiswa tidak jatuh dalam sifat pengotakan ilmu secara ketat. sebuah ilmu
secara mandiri tidak cukup mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini
perkembangan sebuah masalah semakin kompleks. kajian atas suatu masalah membutuhkan
berbagai sudut pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecahannya.
ISBD sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budaya, sekaligus pula member
dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu social yang terintegrasi. pendekatan
yang mendalam bersifat subject oriented di bebankan pada ilmu social dan budaya yang lebih
bersifat teoritis , baik yang menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.
Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam atau yang bersifat
eksakta. pendekatan dalam ilmu-ilmu alam dalam mengkaji gejala alamiah juga bersifat
subject oriented. mahasiswa yang menekini ilmu-ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam
menurut sudut pandang ilmu mereka. dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat
memberi wawasan akan pentingnya pendekatan social dan budaya dalam menangani masalah
alam. misalnya, seorang sarjana teknik sipil dalam upayanya membuat jembatan harus
mempertimbangkan aspek social dan budaya masyarakat dan sekitarnya. ia semata-mata tidak
boleh hanya mempertimbangkan masalah teknis. harus dipahami bahwa manusia tidak lepas
dari gejala alam dan kehidupan lingkungan. alam dan manusia akan saling mempengaruhi.
namun,sebagai subjek kehidupan, manusia perlu memperlakukan alam secara baik sehingga
akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut beberapa perguruan tinggi memberlakukan ISBD sebagai
mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau eksakta. hal ini dimaksudkan
agar pendekatan social dan budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya
mencari solusi atas pemecahan dari masalah alam yang mereka hadapi. dengan demikian
manusia sebagai calon ilmuwan dan professional harapan bangsa mampu bertindak secara
arif dan bijaksana.

\
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya,
berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan
usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan
tugas, peran serta tanggung jawabnya.
Seorang bidan perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi
tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari,
pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
wilayah tersebut.
Melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan tradisional setempat bidan dapat berperan aktif
untuk melakukan promosi kesehatan kepada masyaratkat dengan melakukan penyuluhan
kesehatan di sela-sela acara kesenian atau kebudayaan tradisional tersebut.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang
diharapkan, karena masih terbatasnya pengetahuan penulis.Olehnya itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.Makalah ini perlu dikaji ulang agar
dapat sempurna dan makalah ini harus digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://debbychintyatari.wordpress.com/2012/10/08/pengantar-ilmu-sosial-budaya/
http://www.staf.uny.ac.id>files>BABI-ISBD=A
http://www.ipdb.ums.ac.id>uploads>2013/09>ISBD

Anda mungkin juga menyukai