Anda di halaman 1dari 2

IDUL FITRI

Bali mewarisi tradisi dan budaya masyarakat setiap perayaan Idulfitri yakni “ngejot”, yaitu memberikan menu
makanan, kue, dan buah-buahan kepada sahabat dan warga lintas agama yang tinggal di permukiman sekitarnya.
Umat Hindu yang menerima menu makanan tersebut akan membalasnya pada Hari Raya Galungan, hari raya besar
dalam memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).

Kondisi demikian itu telah diwarisi secara turun-temurun sejak ratusan tahun silam, berkat adanya saling pengertian
dan menghormati satu sama lainnya. Tradisi “ngejot” bagi komunitas muslim di pedesaan menunjukkan adanya
kekerabatan yang begitu akrab dengan umat lainnya yang beragama Hindu maupun agama lainnya.

Hal itu mencerminkan keakraban dalam kehidupan sehari-hari, yang secara tidak langsung memberikan dampak
positif dalam memantapkan kerukunan hidup beragama yang telah dapat diwujudkan selama ini.

Adanya unsur kesamaan antara Islam dan Hindu, termasuk terpeliharanya tradisi “ngejot” dapat dijadikan tonggak
lebih menciptakan kemesraan dan tali persaudaraan antara Hindu dan Islam

BALI ARTS FESTIVAL

Pesta Kesenian tahunan di pulau Bali yang mempesona akan kembali menyoroti seni dan budaya
Bali yang unik. Edisi ke 40 tahun 2018 dari Pesta Kesenian Bali akan diselenggarakan dari tanggal 9
Juni - 7 juli 2018, dipusatkan di Taman Budaya - Art Center di Denpasar, ibukota Provinsi Bali.
Untuk satu bulan penuh, tarian, musik, dan ekspresi seni Bali yang terbaik akan dipamerkan saat
Bali menampilkan presentasi budaya terbaiknya di Pesta Kesenian Bali 2018. Akan ada pertunjukan
tari dan musik harian bersamaan dengan aktivitas budaya dan komersial yang tak terhitung
jumlahnya di mana secara harfiah seluruh Bali akan berkumpul di kota untuk menyajikan
persembahan tarian, musik dan keindahan. Festival sepanjang bulan akan dimulai dengan parade
para pemain, sebuah kontes seni dan kostum berkilauan dari semua Kecamatan di Bali dan
provinsi-provinsi di Indonesia lainnya.
Acara itu sendiri akan disorot dengan fitur menarik diantaranya ada drama tari (Sendratari), teater
Bali Modern, Workshop Fotografi, festival kuliner, dan pertunjukan musik. Juga akan ada kompetisi
seru seperti lomba film dokumenter, lomba kerajinan tangan, penulisan sastra, lukisan, lomba
fotografi, dan lainnya. Parade dan prosesi juga akan dihadirkan termasuk Parade Gong Kebyar,
Parade Topeng Panca, Parade Nglawang, Parade Dramatari Arja, Parade Wayang Kulit, Parade
Joged Bumbung, Parade Drama Gong, dan masih banyak lagi lainnya.
Setiap tahun, Bali Arts Festival atau Pesta Kesenian Bali menampilkan tarian klasik pulau ini, seperti
legong, gambuh, barong, bola gemblungan, tarian topeng dan sejenisnya, dimana koreografi tari
kontemporer telah diciptakan dan tarian desa tua dan kegiatan dihidupkan kembali. Karena
sebagian besar kegiatan seni dan budaya di Bali dimotivasi oleh pengabdian religius, seniman akan
berusaha menciptakan karya terbaik mereka.
Dengan sejarah 40 tahunnya, Bali Arts Festival atau Pesta Kesenian Bali telah menjadi media untuk
menemukan kembali dan melestarikan seni dan budaya Bali yang unik dan ternama, sekaligus
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Melalui acara tahunan khusus ini, diharapkan
kebijaksanaan dan filosofi otentik masyarakat Bali tidak hanya dipertahankan namun juga akan
tumbuh dan menyebar ke belahan dunia lain.
Nikmati musik tradisional dan pertunjukan gamelan di panggung Ayodya dan Angsoka. Sakskan
pemutaran film dokumenter Bali di auditorium Ksirarnawa. Ada sesi gamelan Gong Kebyar anak-
anak Bali di amfiteater Ardha Candra. Anda juga dapat menikmati kolaborasi vokal, musik dan tari.
Jelajahi melalui kerajinan tangan, lukisan dan pahatan di pameran. Bazaar kuliner tradisional
menampilkan hidangan khas Bali. Pesta Kesenian Bali biasanya ditutup dengan upacara yang
meriah. Ini termasuk balet tradisional malam yang dikenal dengan nama 'sendratari'. Pertunjukan
digelar di panggung terbuka Ardha Candra mulai pukul 20.00.

Anda mungkin juga menyukai