Anda di halaman 1dari 32

Socio-informatics and Professionalism

Sub Topic: Social Context


Informatics Discipline

Sumber: http://cobhomepages.cob.isu.edu/informatics/discipline/
Social Informatics
• SOCIAL INFORMATICS
– Identifies a body of research that examines the social aspects of
computerization.
– “The interdisciplinary study of the design, uses and consequences of
information technologies that takes into account their interaction with
institutional and cultural contexts” (Kling)
• Goal of Social Informatics
– To understand how people ’ s behavior, interactions, relationships, values
and attitudes interact with IT.
– To develop empirically-grounded concepts that help us to predict (or at
least understand) variations in the ways that people and groups use
information technologies.
The value of Social Informatics
• Social implications of computing in networked world impact of
social media on individualism, collectivism and culture
• Growth and control of the internet digital divide, differences in
access to digital technology resources and its resulting
ramifications for gender, class, ethnicity, geography,
underdeveloped countries accessibility issues
Definisi Konteks Sosial

Konteks Sosial (social context) sering juga disebut lingkungan


sosial, orang-orang, dan peristiwa yang mempengaruhi cara
seseorang dalam menginterpretasikan sesuatu hal, cara
berbicara, dan cara bertindak seseorang.
Definisi Media Sosial
• Media Sosial adalah platform web yang memampukan user untuk
menciptakan, berbagi, dan bertukar ide, informasi, video, atau foto di
dalam kelompok atau komitmen melalui media komputer atau mobile”.
• Robert Ackland dan Kyosuke Tanaka (2016), Development Impact of Social Media.
• Jenis-jenis Media Sosial adalah Proyek Kolaborasi, Blog dan Microblog,
Konten, Virtual game world, Situs jejaring sosial, dan Dunia sosial maya
(Virtual Social World)
• Menurut Kaplan dan Haenlein
Dampak Media Sosial terhadap Individu
Dampak Positif
• Dapat mengembangkan keterampilan teknis dan sosial di jaman
digital seperti sekarang.
• Memperluas relasi dan pengetahuan
• Memotivasi untuk mengembangkan diri melalui orang-orang yang
ditemui di media daring
• Membuat individu untuk mencari informasi atau data dan bertukar
informasi
• Membantu individu mengambil keputusan terhadap kehidupan
sosialnya
Dampak Media Sosial terhadap Individu
Dampak Negatif
• Membuat seseorang cenderung individual karena malas
berkomunikasi di dunia nyata.
• Membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri.
• Seseorang dapat memiliki perilaku yang buruk, misalnya tutur
kata yang tidak sopan atau ujaran kebencian.
• Seseorang akan belajar untuk berbohong, misalnya
menggunakan akun palsu agar tidak diketahui oleh orang lain.
Dampak Media Sosial terhadap Kolektivisme
Dampak Positif
• Mempermudah komunikasi antar-anggota kelompok yang
berada di tempat yang berbeda-beda dan berjauhan
• Seorang manajer dapat mengontrol dan memantau kinerja
pegawainya dari jarak jauh
• Mempermudah komunikasi antar orang tua dan guru dalam
sebuah institusi pendidikan
• Bisa menjadi wadah atau tempat bercerita, berbagi aspirasi
bahkan untuk anak-anak yang sulit berinteraksi dengan orang
lain atau biasa disebut ansos (anti sosial)
Dampak Media Sosial terhadap Kolektivisme
Dampak Negatif
• Banyaknya penipuan yang dilakukan menggunakan
media sosial, seperti belanja daring (online shop) yang
tidak benar-benar menjual suatu produk atau jasa.
• Banyaknya postingan yang tidak penting atau sampah
yang seharusnya tidak perlu dipublikasikan.
Dampak Media Sosial terhadap Budaya
Dampak Positif
• Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah
meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai
suatu bangsa akan semakin kokoh.
• Tekanan kompetisi yang tajam di berbagai aspek
kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan
melahirkan generasi yang disiplin , tekun, dan bekerja
keras
Dampak Media Sosial terhadap Budaya
Dampak Negatif
• Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat
• Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja
semakin meningkat
• Semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di
masyarakat
• Pola interaksi antar manusia berubah seiring
berkembangnya teknologi
Kesenjangan Digital (Digital Divide)
Digital divide mempunyai arti sebagai kesenjangan (gap) antara
individu, rumah tangga, bisnis, (atau kelompok masyarakat)
dan area geografis pada tingkat sosial ekonomi yang berbeda
dalam hal kesempatan atas akses teknologi informasi dan
komunikasi atau telematika dan penggunaan internet untuk
beragam aktivitas.
PENYEBAB TERJADINYA KESENJANGAN DIGITAL
• Infrastruktur
– Infrastruktur merupakan sebuah fasilitas pendukung, seperti infrastruktur
listrik, internet, komputer dan lain.
– Contoh gampang mengenai kesenjangan infrastruktur ini, orang yang punya
akses ke komputer bisa bekerja dengan cepat. Ia bisa menulis lebih cepat
ketimbang mereka yang masih menggunakan mesin ketik manual.
• Kekurangan tenaga kerja terampil (SDM)
– Sumber daya manusia sangat berpengaruh dalam dunia ilmu teknologi dan
informasi karena SDM menentukan biasa/tidaknya seorang mengoperasikan
atau mengakses sebuah informasi.
PENYEBAB TERJADINYA KESENJANGAN DIGITAL

• Kekurangan isi (content) materi bahasa Indonesi


– Konten berbahasa Indonesia menentukan bisa tidaknya seorang dapat
mengerti mengakses Internet.
– Kota-kota memiliki tingkat pendidikan sudah lebih tinggi. Jadi, sedikit banyak
sudah mengerti bahasa Inggris. Sedangkan yang di desa, seperti petani-petani,
mereka masih sangat kurang dalam menggunakan bahasa asing (Inggris).
• Kurangnya pemanfaatan akan internet itu sendiri
– Berbicara mengenai kesenjangan digital, bukanlah semata-mata persoalan
infrastruktur. Banyak orang memiliki komputer, bahkan setiap hari, setiap
jam- bisa mengakses Internet tetapi "tidak menghasilkan apapun".
• Penyebab Terjadinya Digital Divide Menurut Jan
Van Dijk (Utrecth University)
―Kurangnya pengalaman digital dasar
―Tidak memiliki akses bahan
―Kurangnya keterampilan digital
―Kurangnya kesempatan penggunaan yang signifikan
SOLUSI MENGURANGI KESENJANGAN DIGITAL

• Menyiapkan masyarakat untuk bisa menangani, menerima, menilai,


memutuskan, dan memilih informasi yang tersedia.
• Pembangunan fasilitas telekomunikasi antara kota dan desa, sehingga
setiap masyarakat yang ingin mengakses informasi dapat tercapai dengan
tersedianya fasilitas telekomunikasi yang memadai.
Efek Digital Devide pada Gender
• Pada saat ini kesetaraan gender sudah diakui.
• Selain membawa dampak positif yaitu banyaknya wanita yang
sudah bekerja di kantor, kesetaraan gender ini juga membawa
dampak negatif berupa populernya berita LGBT dan banyaknya
negara yang sudah melegalkannya.
Efek Digital Devide pada Etnis
• Dengan adanya internet, budaya suatu etnis tertentu dapat kita
ketahui dengan mudah.
• Dampak negatifnya berupa penerapan kehidupan budaya lain yang
membawa pengaruh buruk pada kebudayaan etnis mereka sendiri.
Pengaruh Perbedaan Letak Geografis
• Akses internet daerah perkotaan lebih baik dibandingkan pedalaman desa.
• Level akses internet di perkotaan juga lebih tinggi dibandingkan darah pedesaan.
• Orang-orang yang tinggal di perkotaan lebih berkesempatan memiliki pekerjaan
dimana internet adalah bagian dari pekerjaan mereka.
• Kawasan yang maju (negara maju, kota besar) cenderung memiliki tingkatan
teknologi yang lebih tinggi karena merupakan kawasan bisnis, akademik dan pusat
riset.
• Harga/biaya untuk daerah pedalaman/pedesaan untuk mendapatkan akses internet
cenderung lebih mahal.
• Infrastruktur jaringan cenderung lebih mahal dan dengan kapasitas yang lebih
rendah di daerah pedesaan.
Isu-Isu Aksesibilitas
• Dengan berkembangnya internet dan web, maka muncullah isu
aksesibilitas.
• Aksesibilitas adalah akses yang sama bagi semua pengguna
terlepas dari kemampuan mereka, usia, atau peralatan teknis
• The World Wide Web Consortium (W3C) (1999)
Isu-Isu Aksesibilitas
Perkembangan web dan internet yang semakin pesat menyebabkan
banyaknya masalah aksesibilitas yang muncul. Secara umum
Accessibility Issues dapat dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan
faktor-faktornya, yaitu:
1. Cultural Issues
2. Social Issues
3. Technological Issues
Cultural Issues
Cultural issues merupakan masalah aksesibilitas yang berhubungan dengan
budaya, dimana media informasi digital memuat informasi dengan budaya
yang berbeda, seperti penggunaan:
― Bahasa
― Warna
― Simbol
Technological Issues
Teknological issue merupakan masalah dalam aksesibilitas yang
berhubungan dengan komputer, koneksi internet, jaringan dan
infrastruktur telekomunikasi.
Social Issues
Social issues merupakan masalah dalam aksesibilitas yang
berhubungan dengan sosial, yaitu biasanya terjadi dalam hal usia,
gender, disability, ekonomi, keterampilan dan pendidikan, masalah
hukum dan etik.
For your Consideration
• Do your own beliefs about technology lean towards utopian or
dystopian constructs?
• What social media present either utopian or dystopian
technological images?
• What might be the utopian or dystopian implications in several
internet technologies?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai