Case Study

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH

PEMODELAN KETEKNIKAN GEOLOGI


SEMESTER GASAL 2017/2018

Sophia Alta Eka Puspa


2701101400982
Kelas A

Case Study :
1. Suatu perusahaan tambang batubara berencana akan menambang, tahapan
penyelidikan sudah pada tahap Feasibility Study, silakan jelaskan menurut anda
tahapan yang harus dipersiapkan dari aspek Geoteknik dari mulai pengambilan
data sampai rekomendasi !
Tahapan yang harus dipersiapkan dari aspek Geoteknik dari mulai pengambilan data
sampai rekomendasi pada perencanaan penambangan batubara, meliputi :
 Tahapan pengambilan data, atau bisa juga disebut sebagai tahap Preliminary
Study. Dalam kaitannya dengan aspek Geoteknik, pada tahapan ini dapat
dilakukan pemetaan geologi teknik yang berfungsi untuk mendapatkan data dan
gambaran dari kondisi litologi, stratigrafi, struktur geologi, serta sifat fisik tanah
dan batuan. Dalam tahap ini juga dapat dilakukan pengambilan sampel melalui
pemboran inti (coring), dan dapat juga dilakukan instu dan exsitu test. Sampel
yang didapat dari pemboran ini nantinya dapat dilakuakanuji laboratorium
seperti uji kuat tekan (uniaxial & triaxial test), uji kuat langsung (Braziliian
test)¸ uji kuat geser, serta uji sifat fisik batuan.
 Tahapan feasibility study merupakan tahap pengarahan suatu konsep
penambangan ke arah analisis kelayakan, yang dimana pada tahapan ini mulai
dilakukan penelitian ataupun analisis dari data sampel uji atau pemboran yang
telah dilakukan. Pada tahapan ini juga dilakukan kajian data-data hasil
eksplorasi yang berfungsi sebagai data teknis dalam menentukan pilihan sistem
penambangan. Dari aspek Geoteknik sendiri pada tahapan ini hal yang mulai
bisa di persiapkan ialah penghitungan variable RMR dan SMR yang nantinya
dapat digunakan untuk penetuan desain lereng yang juga dapat digunakan
sebagai acuan dalam pemberian rekomendasi lereng tambang yang akan dibuat.
2. Selain bukaan tambang perlu diperhatikan aspek area buangan tanah pucuk/
material sisa galian, jelaskan tahapan geoteknik yang harus dilakukan !
Penempatan material sisa galian (tailing) atau buangan tanah pucuk harus
memperhatiakn stabilitas lereng dan juga kepadatan optimum. Dalam pembuatan
tampungan limbah-limbah tailing ketersedian dan kesesuaian tanga harus diniliai sejak
permulaan proses pembangunan, dimana dalam hal ini harus diperhatikan letak area
dan kondisi tampunagan atau fondasi dari area buangan tersebut. Selain itu kondisi
yang harus diperhatikan disini ialah meliputi jenis-jenis tanah di berbagai kedalaman,
distribusi ukuran, partikel, presntase partikel halus, nilai atterberg/plastisitas tanah,
kekuatan tanah, ciri-ciri permeabilitas, dsb.
Adapun tahapan yang harus dilakukan dalam perencanaan area pembuangan
tanah pucuk/bahan sisa galian ini meliputi tahapan penentuan lokasi area yang didapat
dari hasil analisis keadaan material, elevasi, struktur dan aspek lainnya. Kemudian
setelah penentuan area didapatkan tahapan selanjutnya ialah penetuan desain bentuk
ataupu fondasi dari area buangan yanga akan dibangun, yang dimana dalam pentuan
fondasi ini perlu diperhatikan stabilitas dan juga keadaan dari material yang ada, dari
segi geoteknik hal ini dapat dikaji melalui analisis material yang didapat dari hasil
pengeboran atau uji kuat di lapangan maupun di laboratorium, sehingga nantinya akan
didapatkan jenis fondasi ataupun rancangan area buangan yang sesuai dan juga aman.

3. Diketahui sifat fisik dan mekanik material timbunan adalah sebagai berikut :
a. Material timbunan
 Unit weight jenuh : 20 KN/m3
 Kohesi : 5 KPa
 Phi : 7o
b. Material Area timbunan
 Tebal tanah 5 meter
 Unit weight jenuh : 18 KN/m3
 Kohesi : 25 KPa
 Phi : 15o
Berapa rekomendasi tinggi timbunan dan sudut yang aman?
Untuk menentukan rekomendasi tinggi timbunan maka dapat dicari dengan
mengunakan rumus Daya Dukung Tanah, yang dimana rumusnya ialah :
Yang dimana perhitungannya adalah sebagai berikut :
Qult = 1.3 x 25 + 12,9 + (18x5) x 4,4 + 0,3 x 18 x 1 x25
= 419,25 +396+13,5
= 828,75
Qult merupakan batas nilai daya dukung , sehingga perlu dilakukan perhitungan untuk
daya dukung yang dianjurkan (Qa) dengan rumus Qult dibagi unit weight material timbunan
(18 Kpa), dan didapatnya nilai 15,34 m yang merupakan tinggi timbunan yang dapat ditahan
oleh material timbunan.
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus daya dukung, didapatkan
ketinggian material timbunan yang dapat ditanggung oleh material area timbunan ialah
setinggi 15,34 meter. Yang dimana ketika dilakukan simulasi untuk mendapatkan
lereng yang stabil diperlukan lebar lereng 110 meter dengan total keseluruhan tinggi
lereng sebesar 20.34 meter. Kemiringan lerenng yang sesuai untuk mendapatkan
lereng yang stabil ialah sebesa 10˚ dengan FS yang didapatkan untuk metode Bishop
sebesar 1.6897 dan untuk metode Janbu didapatkan nilai FS sebesar 1.652.

Gambar 1 Simulasi Kemiringan lereng kondisi normal dengan metode Bishop


Gambar 2 Simulasi Kemiringan lereng kondisi normal dengan metode Janbu

Sedangkan ketika diberikan kondisi muka air tanah permukaan nilai FS untuk metode
Bishop didapatkan nilai 1,327 dan untuk metode Janbu didapatkan nilan FS 1,294.

Gambar 3 Simulasi Kemiringan lereng kondisi Muka Air Tanah permukaan dengan metode Bishop

Gambar 3 Simulasi Kemiringan lereng kondisi Muka Air Tanah permukaan dengan metode Janbu

Anda mungkin juga menyukai