Anda di halaman 1dari 11

1

TUGAS

PENGEMBANGAN DAN TELAAH KURIKULUM SEKOLAH

Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum Sekolah

oleh :

1. Tri Wahyuni Purbasari 140210102009


2. Puji Rahayu 140210102039
3. Elisa Octaviyanti 160210102078
4. Amirah Onne Octavia 160210102079
5. Wardha Novita 160210102081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

1
2

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan banyak hal yang perlu untuk diperhatikan,salah
satunya adalah kurikulum. Kurikulum merupakan hal yang pokok dalam dunia
pendidikan. Hal-hal yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan
dipandang sebagai kurikulum. Pengertian kurikulum yang semakin meluas,
sehingga membuat para pelaksana kurikulum memberikan batasan sendiri terhadap
kurikulum.

Namun perbedaan pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang besar


terhadap pencapaian tujuan pendidikan, apabila kurikulum tetap berpegang pada
prinsip-prinsip yang mendasarinya. Perwujudan prinsip, aspek dan konsep
kurikulum tersebut terletak pada guru. Sehingga guru memiliki tanggung jawab
terhadap tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri.

Oleh karena itu, seorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan


melaksanakan prinsip-prinsip apa saja yang terdapat dalam kurikulum. Namun hal
ini sering diabaikan oleh para pelaksana kurikulum, sehingga pencapaian tujuan
pendidikan tidak optimal atau bahkan melenceng dari tujuan sebenarnya. Hal ini
yang mendasari penulis untuk menyusun makalah yang berjudul prinsip prinsip-
prinsip dasar pengembangan kurikulum. Salah satunya yaitu agar para pelaksana
kurikulum dapat memahami dan melaksanakan prinsip tersebut.

2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum?

3. Tujuan
1. Memahami makna prinsip dalam pengembangan kurikulum

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua


pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum
terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan dan perbuatan pendidikan. Kurikulum
disusun oleh para ahli pendidikan dan ahli kurikulum. Rancangan ini disusun
dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam
proses pembimbingan perkembangan siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

Pengembangan kurikulum secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu


prinsip umum dan prinsip khusus, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

A. Prinsip umum
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum yang
berkaitan dengan tujuan pendidikan. Adapun prinsip-prinsip umum adalah:
1. Prinsip relevasi (kesesuaian)
Secara umum, istilah relevansi pendidikan diartikan sebagai kesesuaian atau
keserasian pendidikandengan tuntutan kehidupan. Sehingga, pendidikan yang
relavan berarti pendidikan yang mempunyai hasil yang bermanfaat secara
fungsional dalam kehidupan. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki
kurikulum, yaitu relevansi keluar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri.
Relevansi keluar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup
dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat. Kurikulum meyiapkan siswa untuk bisa hidup dan
bekerja dalam masyarakat. Kurikulum bukan hanya menyiapkan anak untuk
kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan datang. Kurikulum juga harus
memiliki relevansi di dalam. Yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara
komponen kurikulum yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan
penilaian. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.
a. Relevansi pendidikan dalam kehidupan murid.

3
4

Dalam memberikan materi pembelajaran keada murid, harus sesuai


dengan kehidupan nyata murid tersebut. Misalnya, kurang tepat bila
seorang anak yang sekolah di Desa dan diberikan pelajaran yang
kaitannya di Kota.
b. Relevanssi dengan perkembangan kehidupan di masa yang akan datang.
Dalam pengembangan kurikulum, selain kehidupan murid yang
tengah dijalani, kehidupan masa yang akan datang juga perlu
diperhitungkan.suatu alat yang digunakan masyarakat jaman dahulu
mungkin sudah ditinggalkan oleh orang jaman sekarang. Menghadapi
situasi seperti ini, perlu adanya cara baru sehingga dapat menunjang
masa yang akan datang.
c. Relevansi dengan tuntutan dunia pekerjaan
Tidak kalah pentingnya pendidikan yang relevan dengan masa
depan, pendidikan haru juga relevan dengan dunia pekerjaan. Sehingga
pendidikan tidak harus relevan dengan isi pelajaran, namun juga harus
berisi tentang kehidupan dan pengalaman belajar.
d. Relevansi pendidikan dengan pengetahuan.
Kemajuan pendidikan juga mebuat maju ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sehingga banyak negara yang awalnya miskin
menjadi kaya. Program pedidikan (kurikulum) hendaknya mampu
memberi peluang pada anak didik untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan.
2. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan
datang, disini dan tempat lain. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum
yang berisi hal-hal yang solid, namun dalam pelaksanaannya memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu
maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
Kurikulum harus bersifat luwes. Yaitu mudah ditambahai, dikurangi dan
digunakan sesuai keadaan lingkungan sehingga tidak bersifat statis dan kaku.
Dalam hal ini, faktor alam, geologis, keadaan masyarakat, tenaga kerja dan
fasilitas menjadi faktor pertimbangan dalam pelaksanaan kurikulum.

4
5

a. Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan


Disini dapat diwujudkan dalam benrtuk pengadan program-
programpilihan jurusan sesuai minat dan bakat siswa.
b. Fleksibilitas dalam mengembangkan program pengajaran
Disini dapat diwujudkan dengan cara memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengembangkan sendiri mata
pelajaran yang telah dirancang.
3. Prinsip berkesinambungan (kontinuitas)
Kurikulum dilaksanakan secara berkembangan, bab dan materi disusun
secara sistimatis, urut, dan saling berkesinambungan dan tidak terlepas-lepas.
Sehingga, satu sama lain saling berhubungan secara konfensional dan makna.
Dalam hal ini, alur pembelajaran sangat jelas sehingga dapat mempermudah
guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran.
a. Kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah.
Bahan pelajaran yang digunakan untuk tingkat lanjut, harus sudah
diajarkan sebelumnya. Sehiingga siswa tidak merasa kaget atau stres
dalam menghadapi pelajaran yang dirasa asing.
b. Kesinambungan antara berbagai bidang studi.
Bahan pelajaran yang diberikan biasanya saling berhubungan dengan
mata pelajaran lainnya. Sehingga, dalam penyajian harus berurutan dan
diusahakan sebaiknya sehingga dapat terjalin satu sama lain. ) Prinsip
efisiensi dan efektifitas
4. Prinsip efisisensi dan efektifitas
Efisiensi adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output)
dengan usaha yang telah dilakukan (input). Dalam bidang pendidikan,
perbandingan ini sangat slit dilakukan, sekalipun bisa, namun tetap harus
mempertimbangkan dana, waktu, tenaga dan faktor-faktor lainnya. Betapapun
bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan
peralatan yang sangat khusus dan mahal biayanya, maka kurikulum tersebut
tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidik selalu
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya
alat maupun personalia. Kurikulum bukan hanya ideal tetapi juga praktis.

5
6

Kurikulum pada dasarnya berintikan empat aspek utama yaitu tujuan-tujuan


pendidikan, isi pendidikan, pengalaman belajar dan penilaian. Interelasi antara
keempat aspek tersebut serta antara aspek-aspek tersebut. Dengan
kebijaksanaan pendidikan perlu selalu mendapat perhatian dalam
pengambangan kurikulum.

Efektifitas dalam suatu kegiatan harus berkenan dengan sejauh mana


apa yang direncanakan agar apapun yang terencana tersebut dapat
tercapai. Perkembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi
efisiensi dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga dan sumber-
sumber yang tersedia agar tercapai hasil yang optimal. Keterbatasan
dana harus di olah secara optimal agar dapat mendukung pelaksanaan
pembelajaran yang bail dan bagus. Waktu yang tersedia siswa dalam
pembelajaran di sekolah juga terbatas. Sehingga harus dimanfaatkan
secara optimal guna memenuhi kebutuhan pembelajaran dan materi
yang dibutuhkan oleh siswa. Begitu pula dengan tenaga kerja dan
fasilitas yang ada juga terbatas. Sehingga, perlu adanya efisiensi tenaga
kerja dan fasilitas yang ada demi meningkatkan efektifitas dan
keberhasilan pendidikan siswa. Dalam bidang pendidikan, ada dua
macam efektifitas yang kita kenal, yaitu:
a. Efektifitas mengajar guru.
Dalam hal ini, mencangkup sejauh mana jenis-jenis kegiatan belajar
mengajar yang direncanakan dapat dilaksankan dengan baik. Hal-hal
yang perlu diperhatikan oleh gurru dalam melaksanakan perencanaan
pendidikan yang baik adalah dengan melakukan panataran dan lain-
lain.
b. Efektifitas belajar murid
Dalam hal ini, mencangkup sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran
yang direncanakan oleh guru ssudah terlaksana atau sudah dicapai oleh
murid melalui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh.

6
7

5. Prinsip berorientasi tujuan


Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai suatu tujuan,
dengan tetap memperhatikan tujuan pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum
adalah upaya untuk mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan
tertentu. Tujuan kurikulum mengandung tujuan-tujuan, diantaranya adalah
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, dan aspek-aspek lain yang
berhubungan dengan tujuan pendidikan nasional.
6. Prinsip keseimbangan
Dalam penyusunan kurikulum diperlukan keseimbangan secara
fungsional dan proporsional antara program dan sub-program dari semua
mata pelajaran yang ingin ditempuh siswa.keseimbangan juga menyangkut
materi dan praktikum, begitupun juga tentang keseimbangan sains, sosial,
humaniora dan lain-lain.
7. Prinsip keterpaduan
Perencanaan yang terpadu juga termasuk pada topik dan konsistensi
antar setia unsur-unsurnya. Dengan keterpaduan ini, diharapkan dapat
membentuk siswa yang utuh dan konsisten. Perpaduan ini juga termasuk
dalam memadukan teori dan prektik adar materi yang didapat dapat
seimbang.
8. Prinsip mutu
Pengembangan kurikulum harus berorientasi pada mutu pendidikan.
Pendidikan bermutu adalah pelaksanaan pembelajaran yang bermutu.
Sedangkan mutu pendidikan adalah berorientasi pada hasil pendidikan yang
berkualitas. Pendidikan yang bermutu dipengaruhi oleh guru yang bermutu,
kegiatan belajar, fasilitas.
9. Prinsip dan model pengembangan kurikulum
Prinsip ini menjadi maksud bahwa harus ada pegembangan
kurikulum secara bertahap dan terus menerus yakni dengan cara
memperbaiki, memantapkan lebih lanjut kurikulum yang sudah berjalan
setelah ada pelaksanaan dan sudah diketahuai hasilnya. Hal ini mempunyai
implikasibahwa kurikulum senantiasa mengalami revisi tersebut tetap

7
8

mengacu pada apa yang sudah ada dan tetap fokus kedepan, sehingga
keberadaannya cukup berarti bagi anak didik dan bersifat dinamis.
B. Prinsip-prinsip khusus
Ada beberapa prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan
kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi,
pengalaman belajar, dan penilaian.
1. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatanpendidikan.
Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada
tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang berifat umum
atau berjangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek (tujuan
khusus).
2. Perumusan berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang
telah di tentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan
beberapa hal. Yaitu perlu penjabaran tujuan pendidikan kedalam bentuk
perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus
meliputi segi pengetahuan dan ketrampilan sikap, unit-unit kurikulum harus
disusun dala urutan yang logis dan sistematis.
3. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya
memperhatikan faktor ketepatan antara metode atau teknik belajar yang
digunakan untuk mengajarkan bahan pelajaran, dapat memberikan kegiatan
yang bervariasi, dapat memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat
dan dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan
psikomotor. Selain itu metode atau teknik belajar dapat mengaktifkan siswa
dan gury, dapat mendorong berkembangnya kemampuan baru, dan juga
mendorong penggunaan sumber yaang ada di masyarakat srta untuk belajar
ketrampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan “learning
by doing” disamping “learning by seeing and knowing”.
4. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran

8
9

Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan


media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat. Namun harus di
prtimbangkan beberapa hal yaitu: alat atau media pelajaran harus tersedia,
alat yang dibuat memperhatikan pembuatan dan urgensinya, cara
pengoprasian suatu alat serta bagaimana hasil dan pengintegrasiannya
dalam seluruh kegaiatan belajar.
5. Prinsip-prinsip beekenaan dengan pemilahan kegiatan penilaian
Dalam menyusun alat penilaian hendaknya memeperhatikan tujuan
pendidikan yang umum dalam ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Kemudian menguraikan kedalam bentuk tingkah laku murid yang dapat
diamati, dan hubungkan dengan bahan pelajaran dengan menulliskan butir-
butir test.
Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya memperhatukan kelas,
usia, dan tingkat kemampuan. Selain itu harus mempertimbangkan waktu,
jenis soal, jumlah soal

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

9
10

Prinsip kurikulum dapat juga dikatakan sebagai aturan yang menjiwai


pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar
kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan
semua pihak yakni anak didik, orangtua, masyarakat dan bangsa.
Macam – macam prinsip kurikulum yang harus ditaati dalam
pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Prinsip relevansi
b. Prinsip efektifitas
c. Prinsip efisiensi
d. Prinsip kesinambungan dan,
e. Prinsip fleksibilitas
f. Prinsip-prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum
yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua
pihak yakni anak didik, orangtua, masyarakat dan bangsa.

2. Saran
Pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip kurikulum. Sebagai
pendidik harus melaksanakan pengajarannya sesuai dengan prinsip-
prinsip kurikulum yang berlaku. Sebagai siswa harus bisa
berpartisipasi aktif dalam pengembangan kurikuum, khususnya dalam
program pembelajaran maupun pendidikan agar tujuan pendidikan
yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Sukmadinata, Nana Syaodeh.2001. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.


Bandung: remaja rosdakarya

10
11

Idi, Abdullah. 2015. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jakarta:


RajaGrafindoPersada

11

Anda mungkin juga menyukai