Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam urat, pasti tidak asing lagi dengan penyakit ini. Selama ini
penyakit asam urat lebih dikenal sebagai penyakit yang sering menyerang
kebanyakan orang yang sudah lanjut usia atau 40 tahun ke atas yang sering
terlihat menderota penyakit ini namun dengan gaya hidup serba instant dan
modern seperti sekarang gejala asam urat seringkali ditemukan pada orang
yang lebih muda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan lansia terhadap penyakit
asam urat
b. Mendeskripsikan perilaku lansia mengenai pencegahan asam urat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
GOUT dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai
"penyakit para raja dan raja dari penyakit“. Gout bahasa Latin, yaitu gutta
(tetesan) karena kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka
yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi. Asam urat adalah produk akhir
atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolisme/pemecahan purin.
Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari manusia dan hewan, tetapi
bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan mengalami pengkristalan dan
dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran sebagai antioksidan
bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebih
asam urat akan berperan sebagai prooksidan. Kadar asam urat dapat diketahui
melalui hasil pemeriksaan darah dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam
urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan
yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W. 1994).
A. Latar Belakang
Asam urat, pasti tidak asing lagi dengan penyakit ini. Selama ini
penyakit asam urat lebih dikenal sebagai penyakit yang sering menyerang
kebanyakan orang yang sudah lanjut usia atau 40 tahun ke atas yang sering
terlihat menderota penyakit ini namun dengan gaya hidup serba instant dan
modern seperti sekarang gejala asam urat seringkali ditemukan pada orang
yang lebih muda.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2 . Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan lansia terhadap penyakit
asam urat
b. Mendeskripsikan perilaku lansia mengenai pencegahan asam
urat
D. Materi
Dalam kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober
2017 akan disampaikan beberapa materi yang berkaitan dengan beberapa hal
berikut ini :
a) Pengertian apa itu asam urat
b) Penyebab-peyebab asam urat
c) Tanda dan gejala asam urat
d) Penatalaksanaan asam urat
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
F. Media
1. Laptop
2. LCD/proyektor
3. Power Point
4. Leaflet
G. Pengorganisasian
1. Pelaksana Kegiatan
a. Moderator : Arta Gilang Mahardika
b. Pembicara : Nindar O
c. Operator : Muhaimin
d. Fasilitator : Dhaniar Yuni
2. Peserta
a. Setting Tempat Duduk
Layar Proyektor
2 4 1
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
b. Keterangan
1. Moderator
2. Pembicara
3. Operator
4. Observer
5. Peserta
H. Rencana Acara Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan :
1. Menyampaikan 1. Peserta
materi penyuluhan mendegarkan
tentang “Pentingya dengan seksama
Pengetahuan dan memfokuskan
Penutup :
1. Menyampaikan 1. Memperhatikan
kesimpulan dari dengan seksama
semua materi
penyuluhan yang
telah disampaikan
2. Mengucapkan 2. Memperhatikan
terima kasih atas dengan seksama
segala bentuk
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan.
b) Kesiapan peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
c) Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna.
d) Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan
penyuluhan
e) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh
mahasiswa
2. Evaluasi Proses
a) Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
c) Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan maka peserta akan :
a) Dapat menjelaskan kembali tentang pengertian dari penyakit asam
urat itu apa
b) Dapat menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya
asam urat
c) Memahami tanda dan gejala dari penyakit asam urat
d) Menjelaskan penatalaksanaan dari penyakit asam urat
BAB 4
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Menurut Mutia Sari (2010 : 5) asam urat adalah akibat tingginya kadar
asam urat di tubuh. Silvia S. (2009 : 10) berpendapat bahwa asam urat adalah
asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme
purin (bentuk turunan nukeloprotein) yaitu salah satu komponen asam nukleat
yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Khomsan A. S. Harlinawati Y. (2008 :
4) mengatakan asam urat ialah terjadinya penumpukan kristal asam urat pada
daerah persendian.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat merupakan bagian
metabolisme purin. Dalam keadaan normal dan jika tidak berlangsung normal
asam urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh. Akibatnya, terjadi
penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian sehingga menimbulkan
rasa sakit yang luar biasa.
B. PENYEBAB
Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan
terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang
berhubungan dengan hiperurisemia (pengeluaran asam urat melalui urin yang
berlebihan).
Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:
a. Faktor keturunan
b. Penyakit Diabetes Melitus
c. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi
d. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin.
e. Jumlah alkohol yang dikonsumsi
f. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik
dalam waktu lama.
D. PENATALAKSANAAN
Tujuan : untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah
serangan berulang, dan pencegahan komplikasi.
1. Pengobatan serangan akut dengan Colchicine 0,6 mg (pemberian oral),
Colchicine 1,0-3,0 mg (dalam NaCl intravena), phenilbutazone,
Indomethacin.
2. Sendi diistirahatkan (imobilisasi pasien)
3. Kompres dingin
4. Diet rendah purin
5. Terapi farmakologi (Analgesic dan antipiretik)
6. Colchicines (oral/IV) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari
Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
7. Nonsteroid, obat-obatan anti inflamasi (NSAID) untuk nyeri dan
inflamasi.
8. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan
untuk mencegah serangan.
9. Uricosuric (Probenecid dan Sulfinpyrazone) untuk meningkatkan
ekskresi asam urat dan menghambat akumulasi asam urat (jumlahnya
dibatasi pada pasien dengan gagal ginjal).
E. PENCEGAHAN
a. Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu :
Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring,
Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo. Kalori sesuai
kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
b. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat
badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah
konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan
mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
c. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti
dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat
karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
d. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa.
e. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen
dari total kalori.
f. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui
buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang
disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis,
dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga
boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung
purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan
durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
g. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam
urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan
mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol
akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
h. Olahraga ringan
Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan
sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang
sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh
sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat
pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah.
Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga
untuk mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup
dan teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
3 . EVALUASI
A. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan yaitu ceramah dan Tanya-jawab
dengan media LCD proyektor, Leaflet, dan PowerPoint.
B. Tujuan
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit lansia Dusun Puru, Ds.
Bedoho, Kec. Sooko, Kab. Ponorogo mengerti tentang asam urat dengan
mampu :
a) Menjelaskan pengertian apa itu asam urat
b) Menyebutkan penyebab-peyebab asam urat
c) Menyebutkan jenis-jenis asam urat
d) Menyebutkan tanda dan gejala asam urat
e) Menjelaskan penatalaksanaan asam urat
C. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan
sudah dipersiapkan secara terstruktur beberapa hari sebelum penyuluhan
diadakan.
b) Peserta berkumpul di rumah ibu kamituwo tempat dilakukannya
penyuluhan 10 menit sebelum kegiatan dimulai. Peserta antusias dalam
mengikuti jalannya acara penyuluhan.
c) Media yang digunakan Leaflet dan PowerPoint yang mencakup
keseluruhan materi. Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat
guna.
d) Tempat dilakukan di rumah ibu kamituwo, Dusun Puru, Ds. Bedoho,
Kec. Sooko, Kab. Ponorogo yang 30 menit sebelum dilakukan
penyuluhan telah disiapkan alat-alat yang digunakan dalam penyuluhan
berupa pemasangan LCD dan tempat duduk untuk peserta. Tempat
penyuluhan telah sesuai dengan kesepakatan dan kondusif untuk
pelaksanaan kegiatan penyuluhan
e) Pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan moderator (Arta Gilang) mampu
memimpin jalannya kegiatan penyuluhan, Penyaji (Nindar Ok)
menyampaikan materi penyuluhan dengan menarik dan dengan bahasa
yang mudah dipahami serta mampu menjawab empat pertanyaan yang
diajukan oleh peserta, Fasilitator (Muhaimin dan Dhaniar Y) mampu
mengkondusifkan kondisi ruangan yang ramai, mengarahkan peserta
untuk aktif bertanya dan menjawab pertanyaan evaluasi. Pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh mahasiswa.
D. Evaluasi Proses
a) Kegiatan penyuluhan dilakukan pada Sabtu, 14 Oktober 2017 yang
dimulai pukul 09.30-10.00. Waktu penyuluhan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
b) Peserta penyuluhan datang 65% dengaan jumlah 20 lansia yang datang
pada saat penyulhan
c) Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat kegiatan penyuluhan
diadakan sampai selesai.
d) Suasana dalam kegiatan penyuluhan cukup kondusif karena para lansia
sangat antusias dengan materi yang diberikan oleh penyaji.
E. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 4 dari 5 pertanyaan yang diajukan moderator pada
saat evaluasi yang dilakukan 15 menit setelah penyaji penyampaikan materi
penyuluhan yang terdiri dari peserta mampu :
a) Dapat menjelaskan kembali tentang pengertian asam urat
b) Dapat menyebutkan penyebab asam urat
c) Dapat menyebutkan tanda dan gejala asam urat
d) Dapat menyebutkan makanan yang harus diperbanyak untuk penyakit
asam urat
2. Tanya Jawab
Terdapat dua pertanyaan yang diajukan peserta dan dijawab dengan baik oleh
penyaji, yaitu :
1) Pertanyaan dari Soinem:
Makanan yang perlu dihindari ?
Jawaban :
Beberapa makanan yang perlu dihindari untuk penderita asam urat adalah
makanan yang mengandung banyak purin. Contohnya Jeroan: ginjal, limpa,
babat, usus, hati, paru dan otak, abon dan dendeng, bebek, kacang-kacangan:
kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah,
kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun
singkong, daun pepaya, kangkung, keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah
daging yang kental, buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air
kelapa, makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan
menggunakan margarin/mentega, makanan kaya protein dan lemak.
2) Pertanyaan dari Sundari:
Apakah boleh makan kangkung?
Jawaban :
Sebaiknya jika memiliki keluhan pegal linu terutama pada malam hari
dan lokasinya di daerah sendi-sendi tangan ataupun kaki, untuk
menghindari olahan kangkung.
3. Dokumentasi
5.1.Kesimpulan
Asam urat adalah penyakit degeneratif, yang menyerang para
lansia. Asam urat terjadi karena proses kristalisasi asam urat yang
meningkat. Pada umumnya asam urat ditandai dengan rasa nyeri,linu di
daerah persendian. Banyak faktor yang dapat memicu peningkatan asam
urat pada lansia, antara lain makanan yang tinggi akan purin, sehingga
perlu pengawasan makanan yang di konsumsi agar tidak memperburuk
kondisi asam urat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Noer, HM. Sjaifoellah. Prof.dr, dkk. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1
Edisi 3. FKUI : Jakarta.
Muttaqin, Ns. Arif, S. Kep. 2008. Buku Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. EGC : Jakarta.