IKO TINGGI
Pelayanan
pasien resiko
tinggi adala
Pelayanan
yang
diberikan
pada pasien
dengan berbagai
variasi
seperti pasien
anak! usia
lan"ut! pasienke
takutan! bingun
g ataupun koma
dan berbagai v
ariasi kebutu a
n pelayanan kes
e atan misalnya
memerlukan pe
ralatan medis da
n pengobatan pe
nyakit yang pote
nsi memba aya
kan pasien kare
na e#ek pengob
atan
Pasien anak
& anak! dan
usia lan"ut d
engan keterb
atasan #isik
y a n g tergantun
g dan memerlu
kan bantuan or
ang lain akan d
iberi bantuan
sesuai dengan
kebutu annya.
b.'entilasi
anya digunaka
n ole pasien ya
ng membutu ka
n dandisetu"ui
ole dokter
yang mera(at
serta keluarga
pasien.$.Pasien
dengan resiko
"atu ! melukai
diri sendiri dan
meng ambat pr
oses
pengobatan!
akan dipasang
restrain )alat
pengikat*.d.+en
gatur
penanganan!
penggunaan!
dan pemberian
dara
serta produk
dara .e.,eker"a
sama dengan P
alang +era In
donesia %abup
atenPandeglang
menyediakan
sto$k dara
dalam "umla
terbatas
untuk pelayana
n trans#usi
dara di ruma
sakit.#.Pasien d
engan resiko ti
nggi
menular akan d
itempatkan
di ruangk usus
.
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS
NOMOR......../......./........
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI
DIREKTUR RUMAH SAKIT
enimbang ; a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS , maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan pasien resiko tinggi yang bermutu tinggi
b. Bahwa agar pelayanan pasien resiko tinggi di RS dapat terlaksana dengan baik, pelu adanya
kebijakan Direktur RS sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan pasien resiko tinggi
c. Bahwa sesuai butir a dan b diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RS
engingat ; 1. Undang- undang Republik Indonesia no 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran
2. Undang – undang Republik Indonesia no 36 tahun 2009 ttg Kesehatan
3. Undang- undang RI no 44 th 2009 ttg RS
4. Peraturan Menkes RI no 417 / Menkes/ PER/ II/2011 ttg Komisi Akreditasi RS
MEMUTUSKAN
Menetapkan;
Pertama ; Keputusan Direktur Rumah Sakit Tentang Pelayanan Pasien Resiko Tinggi
Kedua ; Kebijakan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Ketiga ; Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi Dilaksanakan
oleh petugas kesehatan RS
Keempat ; Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan Di Tangerang
Tanggal ....../...../......
Direktur Rumah Sakit
__________________
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR ;
TANGGAL ;
1. RS mengidentifikasikan pasien dan memberikan pelayanan kepada pasien yang berisiko tinggi
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien
3. Pasien yang termasuk beresiko tinggi adalah :
a. Kasus Emergency
b. Kasus Resusitasi
c. Penanganan,Penggunaan dan pemberian darah dan produk darah
d. Penggunaan peralatan bantu hidup dasar atau yang koma
e. Perawatan penyakit menular
f. Perawatan pasien dengan penurunan daya tahan tubuh
g. Asuhan Pasien Dialisis
h. Restraint
i. Lansia
j. Anak
k. Pasien cacat
4. Pelaksanaan pelayanan resiko tinggi sesuai SPO yang berlaku
5. RS melakukan pelatihan kepada SDM untuk PPK
MENGINGAT :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/ III/ 2008 tentang pelayanan rumah sakit
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN
Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
Kedua : Kebijakan pelayanan Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit dilaksanakan oleh
Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Rumah Sakit
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di :
Tanggal :
RUMAH SAKIT
Direktur Utama
TEMBUSAN Yth :
1. Seluruh unit kerja
2. Arsip
KEBIJAKAN PELAYANAN
RUMAH SAKIT
1. Pelayanan Instalasi :
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Intensif, Laboratorium
dan Radiologi dilaksanakan dalam 24 jam.
b. Pelayanan Rawat Jalan sesuai dengan jadwal praktik dokter.
c. Pelayanan Kamar Operasi dilaksanakan dalam jam kerja, dan dilanjutkan
dengan sistem on call.
d. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
e. Seluruh staf RS harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar prosedur opersional yang berlaku, serta
sesuai dengan etika profesi, etika RS dan etiket RS yang berlaku.
f. Seluruh staf RS dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu sesuai dengan
ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3), termasuk
dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
3. Identifikasi :
a. Setiap pasien yang masuk rawat inap harus dipasangkan gelang identitas
pasien.
b. Pasien selalu diidentifikasi sebelum pemberian obat, sebelum transfusi darah
atau produk darah lainnya, sebelum pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan laboratorium klinis, sebelum pemeriksaan radiologi, serta
sebelum dilakukan tindakan.
7. Pemulangan pasien :
a. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut, harus menentukan kesiapan
pasien untuk dipulangkan.
b. Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemulangan yang terbaik atau sesuai
kebutuhan pasien.
c. Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan pelayanan penunjang dan kelanjutan pelayanan
medis.
d. Identifikasi organisasi dan individu penyedia pelayanan kesehatan di lingkungannya yang sangat
berhubungan dengan pelayanan yang ada di rumah sakit serta populasi pasien.
e. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang.
f. Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.
g. Salinan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis.
h. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan perujuk.
8. Transportasi :
a. Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku
berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan.
b. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
c. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak maupun milik rumah sakit,
dilengkapi dengan peralatan yang memadai, perbekalan dan medikamentosa sesuai dengan
kebutuhan pasien yang dibawa.