Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zeolit merupakan material yang telah banyak digunakan dalam berbagai
bidang aplikasi dan ketersediaan di alam juga berlimpah. Aplikasi yang
banyak dipelajari pada material zeolit antara lain sebagai adsorben, penukar
ion, dan katalis. Zeolit paling banyak dimanfaatkan sebagai adsorben karena
memiliki struktur kerangka tiga dimensi dengan rongga di dalamnya dan luas
permukaan yang besar.
Secara umum terdapat 2 jenis zeolit yaitu zeolit alam dan zeolit sintetis.
Kedua jenis zeolit ini terdiri dari 3 bagian yaitu kerangka alumina silikat, molekul
air, dan kation logam dalam rongga rongganya. Zeolit mempunyai aktivitas
adsorpsi dengan adanya situs aktif (gugus fungsi) serta luas permukan yang besar.
Zeolit sintetis lebih sering digunakan untuk kepentingan komersial dibandingkan
dengan zeolit alam, hal ini dikarenakan keseragaman ukuran partikel dan tingkat
kemurnian yang tinggi pada zeolit sintetis. Keuntungan lainnya struktur zeolit
sintetis dapat dibuat sesuai dengan yang diinginkan. Permasalahan yang terjadi pada
penelitian tentang zeolit sintetis saat ini terletak pada ketersediaan sumber silika dan
alumina, serta biaya yang diperlukan untuk mencari bahan dasar yang bernilai
ekonomis dan mudah didapatkan (Carlos, 2011).
Penggunaan material zeolit sebagai adsorben ion logam merupakan salah satu
alternatif mengurangi pencemaran lingkungan oleh logam berat. Keberadaan logam
berat dalam limbah cair merupakan masalah lingkungan yang serius karena logam
berat dapat terakumulasi dalam organisme (termasuk manusia) melalui rantai
makanan serta dapat menyebabkan banyak penyakit (Martin et al., 2004; Sari et al.
2008). Dengan meningkatnya industri, logam berat seperti tembaga (Cu) sering
terdeteksi dalam limbah industri. Akumulasi logam Cu dalam tubuh manusia dapat
menyebabkan penyakit kulit, otak, pankreas dan hati (Veli dan Alyus, 2007). Oleh
karena itu perlu adanya treatment logam berat Cu dalam limbah industri dan
recovery logam Cu sebelum di buang ke lingkungan. Beberapa metode seperti
pertukaran ion, presipitasi, netralisasi, biosorpsi dan adsorpsi telah digunakan.
Metode adsorpsi paling disarankan karena metode ini efisien, sederhana, biaya
relatif murah, dapat bekerja pada konsentrasi rendah sehingga lebih mudah
dilakukan daripada metode yang lain. Metode adsorpsi telah terbukti efektif untuk
mengurangi konsentrasi logam dalam perairan seperti yang dilaporkan berbagai
penelitian, di antaranya melalui penggunaan berbagai adsorben salah satunya zeolit
(Barros et al., 2003).
Menurut Maria Ulfa (2006), lebih dari 150 tipe zeolit sintetik dan 40 mineral
zeolit telah diketahui. Beberapa jenis zeolit berdasarkan rasio Si/Al diantaranya,
zeolit silika rendah dengan perbandingan Si/Al 1-1,5, memiliki konsentrasi kation
paling tinggi dan mempunyai sifat adsorpsi yang optimum, contohnya adalah zeolit
A dan zeolit X; zeolit silika sedang, yang mempunyai perbandingan Si/Al 2-5,
contohnya adalah Modernit, Erionit, klinoptilolit, dan zeolit Y; zeolit silika tinggi,
dengan perbandingan Si/Al antara 10-100, bahkan lebih contohnya adalah ZSM-5.
Zeolit yang disintesis pada penelitian kali ini yaitu zeolit A dengan bahan
dasar abu sekam padi. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putranto 2015
yaitu mensintesis zeolit NaY dengan bahan dasar abu sekam padi sebagai absorben
Ca2+ dan Mg2+ dalam air sadah. Penelitian kali ini akan membuat zeolit A dengan
bahan dasar yang sama namun diperuntukkan untuk adsorben logam Cu dan Cr.
B. Identifikasi Masalah

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis Zeolit A dari Natrium Aluminat
dan Natrium Silikat abu sekam padi sehinggan dihasilkan zeolit Absorben untuk
menyerap Logam berat berbahaya seperti Cu dan Cr dalam limbah cair industri.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah nilai
guna dari Abu sekam padi dan mengembangkan alternatif pembuatan zeolit A
sebagai absorben logam Cu dan Cr pada limbah cair

E. Kerangka Pemikiran

Salah satu tantangan dari teknologi adsorpsi adalah pemilihan alternatif


adsorben yang ekonomis dan efisien untuk meminimalisir biaya operasi di negara
berkembang (Sari, et al 2007). Kemampuan zeolit sebagai adsorben telah dilaporkan
oleh berbagai penelitian sebagai alternatif adsorben yang efisien. Adnansia (2010)
menggunakan Zeolit Y sebagai adsorben campuran air etanol dengan memanfaatkan
situs aktif –OH pada permukaan zeolit.
Zeolit merupakan suatu kelompok mineral yang dihasilkan dari proses
hidrotermal. Unit pembentuk utama yang membangun struktur mineral zeolit adalah
SiO2 dan Al2O3 yang membentuk tetrahedral dimana setiap atom oksigen berada
pada keempat sudutnya yang dihasilkan dari proses hidrotermal. Struktur rangka
utama zeolit ditempati oleh atom silikon atau aluminium dengan empat atom
oksigen disetiap sudutnya (Kendari, 2008).
Zeolit yang disintesis dalam penelitian kali ini adalah zeolit tipe A. Zeolit A
merupakan salah satu jenis zeolit yang mempunyai rasio Si/Al rendah, antara 1-1,5
(Flanigen, 1991). Zeolit A banyak mendapat perhatian dari industri kimia akibat
sifat-sifat khusus yang dimilikinya. Karena banyak digunakan dalam berbagai
aplikasi, produksi zeolit ini dilakukan pada skala besar di banyak negara. Terdapat
banyak publikasi internasional tentang sintesis zeolit NaA disebabkan karena
dorongan dari sektor industri di berbagai negara, khususnya Ameria Serikat, Eropa
dan Jepang (Janjira, 2002).
Menurut Foleto (2006) Komposisi abu sekam padi didominasi oleh silika
(SiO2) sebanyak 94,4 %. Putranto (2015) telah melakukan sintesis Zeolit NaY
natrium aluminat dan natrium silikat menghasilkan padatan berwarna putih yang
merupakan kristal zeolit. Oleh karena itu Penelitian kali ini akan dilakukan sintesa
Zeolit A menggunakan sumber natrium silikat dari abu sekam padi dan sumber
alumina dari Natrium Aluminat. Selanjutnya Zeolit hasil sintesa akan dikarakterisasi
dengan SEM dan XRD. Zeolit A ini akan diperuntukkan untuk absorben logam berat
Cu dan Cr sehingga akan dilakukan optimasi penyerapan Zeolit menggunakan
spektorfotometer serapan atom.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi preparasi bahan baku yaitu pengabuan
sekam padi, ekstraksi silikat dari abu sekam padi dengan NaOH dan preparasi
natrium aluminat. Sintesa zeolit dilakukan dengan mencampurkan natrium aluminat
dan natirum silikat kemudian padatan putih zeolit yang dihasilkan akan
dikarakterisasi menggunakan SEM dan XRD. Penyerapan optimum zeolit yang telah
disintesis akan diuji menggunakan larutan Cu dan Cr pada variasi bobot zeolit ,
konsentrasi larutan, pH larutan dan waktu kontak zeolit kemudian diukur konsentrasi
hasil penyerapannya menggunakan AAS

Hipotesis
Silikat abu sekampadi yang diikat oleh NaOH akan dihasilkan natrium silikat.
Natrium aluminat hasil pencampuran Aluminium hidroksida dan NaOH akan
dicampurkan dengan natrium silikat sehingga menghasilkan padatan putih zeolit.
Zeolit tersebut dapat menyerap logam berat Cu dan Cr pada kondisi optimum.

Anda mungkin juga menyukai