Anda di halaman 1dari 9

1.

Menakar Harta Kekayaan Bakal Calon Gubernur Jakarta (29 September 2016)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau para calon kepala daerah yang akan
berlaga di Pilkada 2017 segera menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara
(LHKPN). Hal ini sebagai bentuk komitmen menjalankan pemilu bersih yang berlaku di
semua daerah, tak terkecuali di DKI Jakarta.

Jika mengacu kepada laman acch.kpk.go.id, calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau
Ahok, sudah menyerahkan LHKPN sejak tahun 2014. Di mana total kekayaannya mencapai
Rp 21.302.079.561 dan US$ 3.749.

Harta kekayaan Ahok didominasi harta nonbergerak dengan nilai Rp 15.050.480.000.


Nominalnya meningkat dari tahun 22 Maret 2012 yang hanya senilai Rp 9.213.076.000.

Yang menarik dari LHKPN Ahok, dia tidak mempunyai kendaraan apapun. Baik sepeda
motor maupun kendaraan mobil. Sementara itu, dia memiliki logam mulia senilai Rp
350.000.000. Serta benda bergerak lainnya, senilai Rp 300.000.000.

Kekayaan Ahok lainnya yang besar berasal dari surat berharga senilai Rp Rp 2.595.000.000,
giro dan setara kas Rp 2.939.591.240 dan US$ 3.749. Sementara itu, Ahok memiliki piutang
yang berupa pinjaman uang senilai Rp 67.008.321.

Untuk bakal calon gubernur DKI dari koalisi Gerindra-PKS, Anies Baswedan, memiliki
total kekayaan Rp 3.927.704.484. Dari LHKPN yang diserahkan pada 2014, harta terbesar
Anies berasal dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang nilainya mencapai
Rp 7,3 miliar.

Berbeda dengan Ahok, Anies memiliki dua mobil yaitu, Toyota Kijang Avanza senilai Rp
88.975.575 dan Toyota Innova Rp 150.604.919. Sementara itu harta bergerak lainnya senilai
Rp 362.910.910.

Untuk logam mulia, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki kekayaan
senilai Rp 154.500.000. Dan benda bergerak lainnya senilai Rp 208.410.910.

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta


Untuk surat berharga, dia mengantongi kekayaan Rp 112.317.000. Anies juga memiliki giro
dan setara kas lainnya senilai Rp 519.908.238, serta US 9871 dolar. Anies juga memiliki
hutang sebesar Rp 4.678.495.158.

Untuk bakal calon gubenur dari Koalisi Cikeas Agus Yudhoyono belum pernah
mendaftarkan sama sekali LHKPN-nya. Sehingga harta kekayaannya belum terpublikasi.

2. Anies : Mari Kampanye Positif Tanpa Isu Sara (30 September 2016)

Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui relawan Jakarta Pilih Anies-
Sandi (Jakpas) di Jatinegara, Jakarta Timur.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengimbau
seluruh pengusung dan pendukungnya berkomiten kampanye tanpa isu SARA pada Pilkada
DKI 2017 nanti.

"Mari berkampanye dengan pesan positif. Kita berkomitmen kampanye tanpa isu SARA.
Kita komitmen tawarkan sesuatu yang dapat diperdebatkan," tutur Anies di Sekretariat
Jakpas, Jalan Bekasi Timur IX Nomor 17, Jatinegara, Jumat (30/9/2016).

Anies juga mengajak warga Jakarta berkampanye dengan cara terhormat. Dengan begitu,
langkah awal yang dimulai dengan baik dapat menghasilkan gagasan yang menelurkan
berbagai manfaat bagi masyarakat Ibu Kota.

"Itu hanya bisa terjadi jika kita ikhtiarkan bersama-sama. Untuk itu mari kita masuki festival
karya, gagasan, rencana dengan semangat mengubah Jakarta," jelas dia.

Anies pun menyebut, sudah banyak program yang baik selama perjalanan kepemimpinan
setiap tokoh di DKI Jakarta. Karena itu, kehadirannya ke depan tentu untuk meneruskan
program yang baik dari pemimpin terdahulu dan memaksimalkannya.

"Kalau hanya memilih pemimpin dengan melihat agamanya, sudah ada calonnya. Tapi kita
harus menunjukkan (kemampuan). Banyak hal yang sudah dilakukan selama 10 tahun ini
dari Pak Fauzi Bowo, Jokowi, Ahok. Kita akan meneruskan hal-hal yang baik selama 10
tahun ini," ujar Anies.

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta


3. Ahok Berubah Sikap Jelang Kampanye Pilkada DKI Jakarta? (01 Oktoberr 2016)

Tim pemenangan pasangan petahana Ahok-Djarot, Masinton Pasaribu mengatakan,


jagoannya Basuki Tjahaja Purnama, mulai berubah sikap. Jelang kampanye Pilkada DKI
Jakarta 2017, Ahok berubah lebih lembut.

"Komunikasi dalam politik itu sangat penting dan sangat mempengaruhi. Komunikasi politik
yang akan dibangun pasangan kami ini dinilai sekarang jauh lebih lembut," kata Masinton
dalam diskusi bertajuk 'Adu Strategi di Tanah Betawi' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat,
Sabtu (1/10/2016).

Politikus PDI Perjuangan ini menilai komunikasi dalam politik sangat mempengaruhi
keputusan pemilih di DKI Jakarta.

"Komunikasi itu juga bagian dari sebuah proses dan berpengaruh pada tujuan. Kalau tujuan
baik tapi prosesnya buruk orang tidak bisa menerimanya," ujar Masinton.

Menurut dia, saat kampanye nanti, Ahok-Djarot akan membeberkan sejumlah pencapaian
keduanya ketika memimpin DKI Jakarta. Termasuk soal kebijakan yang berhasil disusun
dan diterapkan.

"Kalau yang akan kami komunikasikan tentu akan menyampaikan hal-hal capaian yang
sudah dilaksanakan, bukan akan yang belum dilaksanakan. Memang janji di 2012 belum
semua terpenuhi, pembangunan itu harus berkesinambungan. Tugas kami bagaimana dipilih
rakyat kembali," tandas Masinton.

Menurut dia, ini merupakan salah satu strategi untuk mendulang suara.

4. Diragukan Mampu Pimpin Jakarta, Apa Reaksi Agus-SBY? (02 Oktoberr 2016)

Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merupakan bakal calon gubernur (Bacagub) termuda
di Pilkada DKI 2017. Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY
itu pun diragukan sejumlah pihak mampu memimpin Jakarta. Dia juga dianggap terlalu dini
terlibat langsung dalam bursa Pilgub DKI.

Namun Agus menanggapi dengan santai keraguan-keraguan sejumlah pihak itu. Menurut
dia, setiap orang pasti meniti karir dari bawah. Tidak ada seseorang pun yang tiba-tiba

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta


berpengalaman, pandai, dan cerdas begitu saja tanpa dimulai dari titik awal, apalagi tanpa
mencoba dan berusaha.

"Semua orang punya titik awal. Usia muda itu relatif, bisa dibandingkan dengan politisi lain
di dalam maupun luar negeri. Tingkat lokal maupun tingkat nasional. Jadi Insya Allah saya
ingin terus belajar," ujar Agus di Jakarta, Minggu (2/10/2016).

Agus menyadari, langkahnya maju di Pilkada DKI 2017 ini merupakan awal dirinya terjun
ke dalam dunia politik. Meski begitu, dirinya mengklaim telah memiliki sejumlah
pengalaman di bidang kepemimpinan, meski bukan di dalam birokrasi pemerintahan.
Apalagi dia bertahun-tahun juga telah memiliki pengalaman luar biasa di dunia militer.

"Jadi saya pikir kemantapan itulah yang lebih penting,"

Reaksi untuk Pembelot

Terpilihnya Agus sebagai kandidat cagub DKI yang diusung Partai Demokrat, PAN, PKB,
dan PPP ini tak serta merta mendapat dukungan mulus dari internal partai. Terbukti,
sejumlah politisi senior dari Partai Demokrat justru mendukung kandidat lain.

Seperti yang dilakukan Ruhut Sitompul dan Hayono Isman. Dua politisi senior Partai
Demokrat itu justru mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
dengan Djarot Saiful Hidayat yang diusung koalisi partai lain.

Agus menilai, sikap membelot seorang politisi dari kebijakan partainya merupakan hal yang
wajar. Apalagi di negara demokrasi, sikap tersebut adalah hak politik mereka.

"Tiap orang pasti punya pandangan masing-masing. Ini demokrasi. Saya pikir kita hargai
semua itu," tegas Agus.

5. Sandiaga Uno: Kita Bekerja Serap Aspirasi, Bukan untuk Poling (02 Oktoberr 2016)

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku tidak peduli dengan
poling yang dilakukan berbagai lembaga survei. Sebab, yang terpenting baginya adalah
bagaimana menyerap aspirasi dari masyarakat.

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta


"Saya belum lihat, kita bekerja menangkap aspirasi rakyat, bukan mencari-cari poling,"
ungkap Sandiaga usai kegiatan Jakarta Berlari di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu
(2/10/2016).

Kalaupun ada poling, lanjut dia, maka akan digunakan sebagai strategi untuk menyerap
aspirasi rakyat demi menghadirkan gagasan untuk Jakarta yang lebih baik. Sandiaga juga
mengungkapkan sejumlah program yang akan dibuat jika terpilih sebagai wakil gubernur
bersama dengan Anies Baswedan sebagai DKI-1.

Melihat latar belakangnya sebagai pengusaha, Sandiaga pun menjelaskan kalau dia akan
bersinergi dengan Anies jika menang pada Pilkada DKI 2017. Ia akan membuat kemajuan
dalam bidang ekonomi.

"Kita akan buat pusat-pusat kewirausahaan di masing-masing kecamatan, ada 44 pusat


kewirausahaan. Kita akan targetkan 200 ribu pengusaha baru, kalau masing-masing
pengusaha mempekerjakan 10 orang, maka akan menciptakan dua juta lapangan kerja baru,"
papar dia.

"Ada juga pengelolaan sampah, stabilisasi harga dengan menyederhanakan rantai distribusi,
bekerja sama dengan BUMD dan produsen baik di dalam dan luar negeri," tutur dia.

"Sehingga diprediksi, harga bahan pokok akan turun secara signifikan, dan 2017 adalah
menjadi pembuktian saat Lebaran harga-harga sembako akan terjangkau untuk kelas
menengah ke bawah," tutup Sandiaga.

6. Sandiaga: Hadiah Mobil Lomba Lari Bukan dari Pengembang Reklamasi (02 Oktober 2016)

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Sandiaga Uno pada Minggu pagi menghadiri
acara Jakarta Berlari yang diselenggarakan Forum Sandiaga Uno (FSU) DKI. Acara lari
tersebut telah dilakukan di lima wilayah Ibu Kota, dan terakhir hari ini di Lapangan
Banteng, Jakarta Pusat.

Tak sekadar berlari, pihak penyelenggara pun juga menyediakan doorprize satu unit mobil
dan motor yang diberikan kepada pelari lima wilayah. Meski begitu, Sandiaga membantah
kalau itu disebut sebagai money politics atau politik uang.

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta


"Jadi ada hamba Allah yang nyumbang mobil sama motor untuk diundi, untuk para peserta
yang sudah lari di lima wilayah sebagai bentuk dari apresiasi orang-orang yang bergerak,"
ungkap Sandiaga usai kegiatan Jakarta Berlari di Lapangan Banteng, Minggu (2/10/2016).

Dia menyebut kalau hadiah mobil dan motor tersebut merupakan sumbangan dari dua orang
pengusaha yang pernah dimentor atau dibimbingnya. Namun, pengusaha ini tidak mau
disebut namanya. Dia pun menceritakan bagaimana awalnya sampai bisa ada hadiah mobil
dan motor.

"Waktu awal-awal kita merasa bahwa ada satu keinginan daripada teman-teman bahwa
untuk meramaikan, bagaimana kalau dibuka, kalau ada yang disumbangkan (untuk jadi
hadiah doorprize)," papar Sandiaga.

"(Hadiah doorprizenya) mobil Datsun harganya 80 - 100 juta rupiah, motor 15 juta rupiah.
Ini sukarela dan enggak dilelang. (Hadiah) bukan dari pengembang reklamasi, bukan
properti, dia pengusaha UKM," jelas Sandiaga.

7. Ditantang Soal Harta, Ahok Malah Sebut Sandiaga Tak Bayar Pajak (03 Oktober 2016)

Bakal Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno menantang lawannya di Pilkada DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama atau Ahok untuk melakukan pembuktian terbalik terhadap harta yang dimiliki.
Dia juga berencana mengunjungi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) guna membahas prosedur
pembuktian terbalik harta pejabat.

Ahok pun menyebut, lawannya itu tidak mengerti makna dari pembuktian terbalik dan fungsi dari
Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

"Sandiaga itu mintanya enggak ngerti. Kalau pejabat publik kenapa mesti lapor LHKPN? Kalau
dicurigai harta yang dilapor dan gaya hidupnya enggak sesuai, ya dipanggil, diselidiki,"
ucap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10/2016).

Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, seharusnya soal pembuktian terbaik harta pejabat
diperjuangkan melalui DPP Gerindra. Sehingga kemudian diusulkan ke fraksi di DPR agar bisa
menjadikan undang-undang.

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta


Mantan Bupati Belitung Timur itu juga menyindir langkah Sandiaga yang merupakan pengusaha
mengikuti pengampunan pajak (tax amnesty). Menurut dia, hal tersebut, menunjukkan pasangan
Anies Baswedan di Pilkada DKI sering menunggak pajak.

"Kalau di swasta, itu bentuk (transparannya) dalam SPT Pajak. Karena ada yang hidupnya mewah
dan enggak bayar pajak, pemerintah akhirnya keluarkan tax amnesty. Di sinilah Pak Sandiaga
melapor tax amnesty. Dia mengaku banyak pajak yang belum dia bayar, yang pernah kececer,"
ucap Ahok.

"Dan dalam hal ini Pak Sandiaga ikut, dan ini juga membuktikan Pak Sandiaga dulu ngemplang
pajak, gak bayar pajak gitu loh," tambah dia.

Karena itu, Ahok merasa tak bisa dibandingan transparansinya sebagai pejabat publik dengan
pihak swasta.

"Enggak bisa dong swasta dibandingan saya. Kalau saya sejak dulu serahkan LHKPN. Sudah
tujuh kali saya lapor. Itulah pertanggungjawaban saya. Jadi dilihat dari situ, sesuai apa enggak,"
kata Ahok.

"Dan Pak Sandi itu nantang saya, nggak Apple to Apple, tahu gak. Enggak kayak buah apel
nantang buah apel," imbuh Ahok.

8. Saling Serang Ahok – Anies (03 Oktober 2016)

Kubu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan mulai memanas. Kedua bakal
calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu saling melemparkan pernyataan pedas di
media.

Berawal dari pernyataan Ahok yang mengajak seluruh bakal calon gubernur dan wakil gubernur
untuk melaporkan harta kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ajakan Ahok ini
justru ditanggapi keras oleh pasangan Anies Baswedan, Sandiaga Uno.

Sandiaga malah menantang Ahok untuk melakukan pembuktian harta terbalik. Bahkan, Sandiaga
berencana mengunjungi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk membahas prosedur pembuktian
terbalik harta pejabat.

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta


Ahok pun menyebut lawannya itu tidak mengerti makna dari pembuktian terbalik dan fungsi dari
Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

Ahok menegaskan, dirinya tak perlu ikut tax amnesty, sebab dia rutin memberikan Laporan Harta
Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) ke KPK. Ahok menyebut tax amnesty hanya wajib untuk
wajib pajak yang tidak pernah melaporkan kekayaan.

Tak lama berselang, Anies Baswedan kemudian berkomentar mengenai bersihnya sungai di
Jakarta. Anies mengatakan sungai yang kini bersih karena hasil kerja gubernur sebelumnya, Fauzi
Bowo atau Foke.

Menurut Anies, pada 2009 Foke telah merancang program kali bersih. Program itu dijalankan
menjelang akhir masa jabatannya. Selanjutnya program tersebut dilanjutkan oleh gubernur
penerusnya, Joko Widodo.

"Programnya dirancang tahun 2009 oleh Pak Fauzi Bowo, lalu dilaksanakan di akhir pemerintahan
Pak Fauzi Bowo. Lalu dilanjutkan oleh Pak Jokowi. Lalu dua tahun terakhir ini diteruskan oleh
Pak Basuki," kata Anies.

Ahok pun hanya tertawa saat mendengar pernyataan Anies. Ia pun meminta agar Anies mencari
kebenarannya di mesin pencari Google.

"Sebenarnya, Pak Anies kalau mau lebih rajin, cari di Google saja. Ada orang kirim ke saya, iseng
gitu ya (ketik di search Google) 'sungai bersih karena Foke'. Tapi langsung ditulis (dibenarkan
Google) did you mean: sungai bersih karena Ahok. Itu Google, loh," ucap Ahok sambil tertawa.

Sementara calon gubernur dan wakil gubernur dari koalisi Cikeas, Agus Harimurti Yudhoyono
dan Sylviana Murni, masih adem ayem.

"Sandiaga itu mintanya enggak ngerti. Kalau pejabat publik kenapa mesti lapor LHKPN? Kalau
dicurigai harta yang dilapor dan gaya hidupnya enggak sesuai, ya dipanggil, diselidiki," ucap
Ahok.
Tak berhenti di situ, Sandiaga kembali menantang Ahok untuk ikut program pengampunan pajak
atau tax amnesty.

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta


Kesimpulan :
Dari Berita diatas yang telah saya baca dan pahami dalam beberapa hari ini di pemilihan
pilkada 2017 Calon Gubernur DKI Jakarta
1. Seperti kata pasangan Anies – Sandi menghimbau kepada seluruh pendukungnya agar
berkomitmen kampanye tanpa isu sara. Mengajak kepada warga Jakarta agar kampanye
dengan cara yang terhormat. Dengan begitu langkah awal yang dimulai dengan baik
dapat menghasilkan gagasan yang menelurkan berbagai manfaat bagi masyarakat Ibu
kota. Menurut saya dalam gagasan Anies , Pasangan ini mengajak kearah Persatuan yang
mana pada hal ini mengajak warga Jakarta untuk bersama – sama berkampanye dengan
cara yang terhormat dan hal ini akan terhindar dari hal-hal negative yang merugikan
masyarakat.
2. Perubahan sikap ahok jelang Kampanye Pilkada DKI Jakarta disini melihatkan bahwa
sikap ahok yang tiba-tiba lemah lembut, dan sikap tersebut agar masyarakat Jakarta
mendukung pasangan Ahok – Djarot .
3. Diragukan mampu pimpin Jakarta oleh beberapa pihak, Agus Yudhoyono pun
menanggapinya dengan positif dan tegas . Beliau mengatakan setiap orang pasti meniti
karir dari bawah. Tidak ada seseorang pun yang tiba-tiba berpengalaman, pandai, dan
cerdas begitu saja tanpa dimulai dari titik awal, apalagi tanpa mencoba dan berusaha.
Agus menyadari, langkahnya maju di Pilkada DKI 2017 ini merupakan awal dirinya
terjun ke dalam dunia politik. Meski begitu, dirinya mengklaim telah memiliki sejumlah
pengalaman di bidang kepemimpinan, meski bukan di dalam birokrasi pemerintahan.
Apalagi dia bertahun-tahun juga telah memiliki pengalaman luar biasa di dunia militer.
4. Sandiaga menghadiahkan mobil lomba lari dari pengembang reklamasi yang diadakan di
5 wilayah di Jakarta yang diselenggarakan oleh Forum Sandiaga Uno (FSU) . Pihak
penyelenggara menyediakan Doorprize satu unit mobil dan motor. Meski demikian
Sandiaga membantah kalo hal tersebut disebut dengan politik uang.
Meskipun Doorprize tersebut dari pengembang reklamasi tapi hal itu termasuk salah satu
cara agar pasangan Anies – Sandi mendapat Simpati dari warga Jakarta.
5. Ahok dan Anies Saling Serang, kedua pasangan ini ingin saling menjatuhkan selalu
mencari – cari kesalahan. Hal itu agar mendapat simpati rakyat, berbeda dengan pasangan
Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni santai tidak ada cekcok antara pasangan
yang lain.

Pendidikan Pancasila | Memonitoring Pemilihan Gubernur DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai