Anda di halaman 1dari 38

GENERAL JOB DESCRIPTION URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG

JAWAB RUMAH SAKIT AMANAH MAHMUDAH

By .Gatot Manggala

Merupakan uraian tugas dan tanggung jawab harian, tanggung jawab khusus dan
tugas-tugas pokok strategi serta wewenang yang akan menjadi pedoman dalam
menjalankan tugas seluruh karyawan pada semua ini.
I. DIREKTUR RUMAH SAKIT
A. Tugas dan Tanggung Jawab Khusus
 Bertanggung jawab langsung pada pemilik Rumah Sakit ( Direktur PT)
 Diangkat dan dipekerjakan langsung oleh Rumah Sakit ( Direktur PT)
 Bersama pemilik Rumah Sakit Direktur mengangkat kepala bagian
 Direktur merupakan penanggung jawab penuh terhadap kemajuan atau kemunduran
manajemen Rumah Sakit
 Membuat RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
 Pelayanan, administrasi, keuangan, evaluasi, dan pelaporan meliputi pelaksanaan visi,
misi, dan strategi kepada seluruh jajaran manajemen.
 Membawahi langsung dan memiliki wewenang penuh untuk memerintah dan
mengarahkan wakil direktur dan Bagian-bagian yang ada di Rumah Sakit
 Bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana kegiatan semesteran dan tahunan
dan pengawasan terhadap pelaksanaannya.
 Menetapkan bersama wakil direktur dalam usulan strategis untuk pengembangan
Rumah Sakit sesuai dengan ilmu pengetahuan, merancang sumber pendapatan dan
belanja Rumah Sakit dibantu jajaran manajemen.
 Bertanggung jawab terhadap kinerja, laporan-laporan pertanggung jawaban kerja
terhadap bagian-bagian pelayanan di Rumah sakit.
 Bertanggung jawab terhadap kemajuan, kelangsungan, keuangan, dan operasional
Rumah Sakit secara menyeluruh.
 Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan-keputusan strategis dalam Rumah
Sakit (Decission Maker)
 Siap dan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang timbul
dalam manajemen Rumah Sakit (Problem Solving)
 Mampu memimpin, memerintah, member wewenang, teguran dengan tugas dan
procedural serta mendelegasikan dan membagi tugas-tugas pokok dan penting pada
wakil-wakilnya.
 Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja wakil-wakilnya, mampu membuat inovasi
dan perubahan-perubahan serta ide-ide baru yang mampu membawa Rumah Sakit ke
arah yang lebih baik.
 Mampu menjalankan, menterjemahkan keinginan dan perintah dari pemilik Rumah
Sakit serta mampu memadukan ide-ide pribadi yang akan menjadi operasional Rumah
Sakit ke depan.
 Membuat laporan-laporan rutin pada pemilik dan membuat laporan pertanggung
jawaban setiap periode, yang periodenya ditentukan oleh Rumah Sakit.

B. Tugas dan Tanggung Jawab Umum dan Harian


 Menjalin komunikasi dan informasi dengan wakil Direktur dan komite, tentang
perkembangan operasional Rumah Sakit setiap hari/minggu/bulan
 Memantau kondisi operasional Rumah Sakit setiap hari berdasarkan laporan-laporan
harian semua Wakil Direktur
 Bertanggung Jawab sebagai pengambil keputusan strategis harian atau
mendelegasikan wewenang tersebut pada wakilnya saat direktur tidak ada di tempat.
 Memimpin briefing, meeting dan rapat-rapat penting rutin jajaran direksi
 Direktur juga bertugas sebagai dokter, dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai dokter.

II. WAKIL DIREKTUR RUMAH SAKIT


A. Tugas dan Tanggung Jawab Khusus
 Bertanggung jawab langsung bersama Direktur pada pemilik Rumah Sakit (Direktur
PT)
 Diangkat dan dipekerjakan langsung oleh Rumah Sakit ( Direktur PT)
 Bersama Direktur mengangkat kepala bagian
 Wakil Direktur merupakan penanggung jawab penuh operasional manajemen Rumah
Sakit
 Membantu Direktur Membuat RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
 Bertanggung Jawab bersama direktur atas Pelayanan, administrasi, keuangan,
evaluasi, dan pelaporan meliputi pelaksanaan visi, misi, dan strategi kepada seluruh
jajaran manajemen.
 Memiliki wewenang penuh untuk memerintah dan mengarahkan Bagian-bagian yang
ada di Rumah Sakit
 Bertanggung jawab bersama Direktur terhadap pembuatan rencana kegiatan
semesteran dan tahunan dan pengawasan terhadap pelaksanaannya.
 Menetapkan bersama wakil direktur dalam usulan strategis untuk pengembangan
Rumah Sakit sesuai dengan ilmu pengetahuan, merancang sumber pendapatan dan
belanja Rumah Sakit dibantu jajaran manajemen.
 Bertanggung jawab bersama Direktur terhadap kinerja, laporan-laporan pertanggung
jawaban kerja terhadap bagian-bagian pelayanan di Rumah sakit.
 Bertanggung jawab bersama terhadap kemajuan, kelangsungan, keuangan, dan
operasional Rumah Sakit secara menyeluruh.
 Bertanggung jawab bersama direktur sebagai pengambil keputusan-keputusan
strategis dalam Rumah Sakit (Decission Maker)
 Mampu menjalankan bersama direktur, menterjemahkan keinginan dan perintah dari
pemilik Rumah Sakit serta mampu memadukan ide-ide pribadi yang akan menjadi
operasional Rumah Sakit ke depan.
 Membuat laporan-laporan bersama direktur rutin pada pemilik dan membuat laporan
pertanggung jawaban setiap periode, yang periodenya ditentukan oleh Rumah Sakit.
B. Tugas dan Tanggung Jawab Umum dan Harian
 Menjalin komunikasi dan informasi dengan Direktur dan komite, tentang perkembangan
operasional Rumah Sakit setiap hari/minggu/bulan
 Memantau kondisi operasional Rumah Sakit setiap hari berdasarkan laporan-laporan
harian semua Bagian
 Bertanggung Jawab sebagai pengambil keputusan strategis harian atau
mendelegasikan wewenang tersebut pada wakilnya saat direktur tidak ada di tempat.
 Memimpin briefing, meeting dan rapat-rapat penting rutin jajaran direksi
 Direktur juga bertugas sebagai dokter, dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai dokter.

III. KA.BAG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN


A. Tugas dan Tanggung Jawab Secara Umum :
a. Bagian Medik
 Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Medik.
 Menyelenggarakan jasa medic sesuai dengan ketentuan dan prosedur (SOP) yang
telah ditetapkan di bidang medik
 Mengoperasionalkan investasi secara efisien dan efektif di dalam penyelenggaraan
pelayanan medik.
 Memberikan penilaian dan saran alternative yang tepat mengenai kelayakan suatu
investasi di bagian pelayanan medik.
 Menghitung kalkulasi harga pelayanan medik di rumah sakit AMANAH MAHMUDAH
 Memberikan laporan setiap bulannya tentang urusan pelayanan medic disertai hasil
analisisnya, (dihubungkan dengan laporan keuangan dan pencatatan medik) kepada
Kepala Bagian Medik
 Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan di urusan medic sebagai
usulan kepada Kepala Bagian Medis.

b. Urusan Penunjang Medik


 Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Medis
 Menyelenggarakan jasa pelayanan penunjang medic sesuai dengan ketentuan dan
prosedur (SOP) di bidang penunjang medic.
 Menetapkan standar penyimpanan obat-obatan dan bahan medic di instalasi Farmasi,
Laboratorium, Rontgen dan penunjang lainnya.
 Memberikan penilaiandan saran alternative yang tepat mengenai kelayakan suatu
investasi di bagian sarana penunjang medic
 Memberikan laporan kegiatan setiap bulannnya di bagian sarana penunjang medic
disertai hasil analisisnya (dihubungkan dengan laporan keuangan dan pencatatan
medic) kepada Kepala Bagian Medik
 Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan di urusan sarana penunjang
medic sebagai usulan kepada Kepala Bagian Medik
c. Urusan Rekam Medik
 Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Medis
 Menyelenggarakan pencatatan data medic sesuai dengan ketentuan dan prosedur
(SOP) di bidang Rekam Medik
 Melakukan penerbitan laporan rumah sakit, dokumen dan informasi untuk kepentingan
pasien, keluarga maupun pihak berwajib
 Melaksanakan ketentuan penerimaan dan pelepasan pasien rawat inap dan rawat jalan
 Melakukan pencatatan dan penyimpanan data medic secara tertib administrasi.
 Menyusun sisdur permintaan dan penggunaan data dari urusan pencatatan medic
 Memberikan laporan medic per bagian (Rawat Inap, Rawat Jalan, dan Sarana
Penunjang Umum) secara berkala (setiap minggunya), dengan akurat dan tepat waktu
kepada Kepala Bagian Medik
 Memberikan bantuan jasa informasi medic Rumah Sakit AMANAH MAHMUDAH
 Menyusun sisdur klaim (Jasa Raharja dan Asuransi) untuk pasien Rumah Sakit
AMANAH MAHMUDAH
 Menyiapkan semua kebutuhan dan perangkat yang diperlukan untuk menunjang
kelancaran kerja urusan pencatatan medic
 Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan di urusan pencatatan data
medic sebagai usulan kepada Kepala Bagian Medik.
 Menyelenggarakan serta melaksanakan kebijakan dan ketentuan perusahaan dan
peraturan pemerintah serta system dan prosedur di bidang keperawatan (Pelayanan
dan Etika Keperawatan), Medik (medic, penunjang dan rekam medic)
 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM di bidang keperawatan, medic.
 Meningkatkan pendapatan dan pengendalian biaya di Rumah Sakit, dengan
melaksanakan program-program Rumah Sakit.
 Bertanggung jawab dalam pembuatan SOP dan system yang akan menggerakan
semua bagian medis di Rumah Sakit dibantu oleh Ka.Bag administrasi dan
pengembangan.
 Memiliki wewenang penuh dalam mengendalikan dan memerintah coordinator divisi-
divisi yang menjadi bawahannya, agar bekerja sesuai aturan dan SOP yang ada
 Bertanggung jawab terhadap kualitas produk dan pelayanan baik terhadap Ka.Bag
pelayanan maupun terhadap konsumen langsung.
 Bertanggung jawab terhadap kinerja, hasil kerja dan kualitas kerja yang menjadi
bawahannya.
 Melakukan fungsi pengawasan (supervise) terhadap system, kebijakan dan SOP yang
ada pada wilayah kerjanya sehingga dapat tetap berjalan dengan baik atau melakukan
perombakan dan perubahan (fungsi inovasi) jika kebijakan, SOP system yang ada
sudah tidak berfungsi maksimal melalui rapat direksi.
 Membuat laporan periodic.

d. Tugas dan Tanggung Jawab Lain


 Memimpin briefing coordinator yang diadakan rutin dan melaporkan hasil briefing pada
direktur.
 Melakukan pengawasan dan pemantauan harian langsung ke lapangan dibantu oleh
Koordinator-koordinator yang menjadi bawahannya.
 Melakukan evaluasi dan membuat keputusan-keputusan harian dalam dalam wilayah
kerjanya.
 Bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dan mampu menyelesaikan
masalah yang timbul tiap hari dalam wilayah kerjanya.
 Bertanggung jawab terhadap keutuhan dan kelayakan inventaris perusahaan yang ada
dalam wilayah kerjanya dengan melakukan perintah stock opname secara periodic
pada coordinator-koordinator yang menjadi bawahannya.
 Bertanggung jawab memantau kebersihan, kenyamanan dan kerapihan seluruh area
Rumah Sakit dengan menggerakkan semua staff bawahannya agar bekerja dengan
maksimal.
 Membuat catatan dan laporan harian.
 Diangkat dan diberi wewenang sebagai Kepala bagian oleh Direktur dan Pemilik
Perusahaan
 Bertanggung jawab langsung terhadap Wakil Direktur atau Direktur RS
 Memiliki kewenangan untuk mengatur dan mendelegasikan system pada koordinator
pelaksana yang ada dibawahnya .
 Bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan pada skala sedang yang
berkaitan pada wilayah kerjanya masing-masing.
 Bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya masing-masing serta bertanggung
jawab terhadap total quality control pada hasil kinerja bawahannya
 Mampu memerintah, memiliki jiwa kepemimpinan, berani menegur dan mengarahkan
bawahannya.
 Bertanggung jawab membuat SOP dan peraturan-peraturan standar pada Koordinator-
koordinator yang menjadi bawahannya, mensosialisasikannya dengan baik dengan
persetujuan direktur.
 Membuat program –program baru setiap periode dan diajukan dalam rapat direksi.
 Membuat catatan dan laporan personal staff, kedisiplinan, kepatuhan terhadap
peraturan dan tata tertib semua staff yang menjadi bawahannya, untuk kemudian
dilaporkan pada divisi HRD (personalia)
 Membuat laporan-laporan rutin tentang perkembangan operasional Rumah Sakit
sesuai dengan yang diminta oleh Direktur
 Membuat laporan pertanggungjawaban kerja pada Direktur setiap periode, yang
periodenya ditetapkan oleh Direktur

e. Bagian Keperawatan
 Bertanggung jawab kepada Ka.Bag pely Medik dan Keperawatan.
 Menyelenggarakan ketentuan jasa keperawatan sesuai dengan etik keperawatan di
Rumah Sakit AMANAH MAHMUDAH.
 Melaksanakan prosedur keuangan yang telah ditetapkan Direktur dan Ka.Bag
Administrasi dan Keuangan di bagian Keperawatan.
 Mengoperasionalkan investasi secara efisien dan efektif didalam penyelenggaraan
pelayanan keperawatan.
 Memberikan kontribusi pendapatan bagi rumah sakit.
 Menyusun system dan prosedur penerimaan dan pemulangan pasien, sisdur,
penampungan keluhan pasien yang dirawat di Rumah Sakit.
 Memimpin penyusunan rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan di keperawatan
sebagai usulan kepada Wakil Direktur Medik dan Keperawatan.
 Memberikan penilaian dan saran alternative yang tepat mengenai kelayakan suatu
investasi di bagian perawatan.
 Memberikan laporan setiap bulannya tentang urusan keperawatan disertai hasil
analisisnya, yang kemudian dihubungkan dengan laporan keuangan dan pencatatan
medic, kepada Ka.Bag Medik dan Keperawatan.
 Membantu dan membimbing bawahannya memecahkan kesulitan dalam menjalankan
tugas.
 Mengembangkan kerjasama antar bawahannya.
 Memberikan penilaian atas karya bawahannya.
 Mengusulkan promosi, demosi, mutasi, penerimaan, peringatan dan pemutusan
hubungan kerja karyawan di bagian keperawatan.
 Memberikan izin pasien perawatan yang meninggal atau pulang paksa untuk
meninggalkan rumah sakit setelah memenuhi ketentuan yang berlaku.
 Menetapkan, mencabut dan merubah system dan prosedur yang hanya berlaku di
keperawatan setelah mendapat persetujuan dari Ka.Bag Medik dan Keperawatan.

f. Urusan Pelayanan Keperawatan


 Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kepegawaian
 Menyelenggarakan ketentuan-ketentuan dan standar SOP di bidang pelayanan
keperawatan yang berlaku.
 Memberikan penilaian dan saran alternative yang tepat mengenai kelayakan suatu
investasi di bagian keperawatan
 Memberikan laporan setiap bulannya tentang urusan keperawatan disertai hasil
analisisnya, yang kemudian dihubungkan dengan laporan keuangan dan pencatatan
medic
 Menyusun rencan kerja tahunan dan anggaran tahunan di Rawat Inap sebagai usulan
kepada Kepala Bagian Kepegawaian

g. Urusan Etika Keperawatan


 Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keperawatan.
 Menyelenggarakan jasa keperawatan sesuai dengan ketentuan dan prosedur (SOP) di
bidang etika keperawatan.
 Menetapkan standar etik keperawatan bersama Komite Keperawatan
 Memberikan saran kepada urusan keperawatan dalam penyelenggaraan keperawatan
agar sesuai dengan kode etik kepeawatan.
 Memberikan penilaian dan saran alternative yang tept mengenai kelayakan suatu
investasi di bagian perawatan
 Memberikan laporan setiap bulannya tentang urusan etika keperawatan disertai hasil
analisisnya.
 Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan di urusan etika keperawatan
sebagai usulan kepada Kepala Bagian Keperawatan.

IV. KA. BAG ADMINISTRASI DAN KEUANGAN


A. Tugas dan Tanggung jawab Umum
 Diangkat dan diberi wewenang sebagai Kepala bagian oleh Direktur dan Pemilik
Perusahaan
 Bertanggung jawab langsung terhadap Direktur.
 Memiliki kewenangan untuk mengatur dan mendelegasikan system pada koordinator-
koordinator yang ada di bawahnya.
 Bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan pada skala sedang yang
berkaitan pada wilayah kerjanya masing-masing.
 Bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya masing-masing serta bertanggung
jawab terhadap total quality control pada hasil kinerja bawahannya.
 Mampu memerintah, memiliki jiwa pemimpin, berani menegur dan mengarahkan
bawahannya.
 Bertanggung jawab membuat SOP dan peraturan-peraturan standar pada divisi-divisi
yang menjadi bawahannya, mensosialisasikannya dengan baik dengan persetujuan
direktur.
 Membuat program-program baru setiap periode dan diajukan dalam rapat direksi.
 Membuat catatan dan laporan personal staff, kedisiplinan, kepatuhan terhadap
peraturan dan tata tertib semua staff yang menjadi bawahannya, untuk kemudian
dilaporkan pada divisi HRD (personalia).
 Membuat laporan-laporan rutin tentang perkembangan operasional Rumah Sakit
sesuai dengan yang diminta oleh Direktur.
 Membuat laporan pertanggungjawaban kerja pada Direktur setiap periode, yang
periodenya ditetapkan oleh Direktur.
 Bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
 Membawahi langsung :
a. Bidang Keuangan, membawahi :
- Bertanggung jawab langsung kepada Ka.Bag Administrasi dan Keuangan.
- Membawahi :
i. Urusan Mobilisasi Dana
 Bertanggung jawab terhadap Ka.Bag Administrasi dan Keuangan.
 Menyusun laporan keuangan beserta analisa yang sifatnya menyeluruh, akurat dan
tepat waktu di Rumah Sakit.
 Menelaah, hasil pelaksanaan dan mengendalikan system keuangan, system anggaran,
dan system akunting
 Mengatur pembayaran/pengeluaran kas dan bank atas tagihan yang telah disetujui
oleh Ka.Bag Administrasi dan Keuangan
 Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan urusan akuntansi dan
keuangan sebagai usulan kepada Ka.Bag Administrasi dan Keuangan.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ka.Bag Administrasi dan
Keuangan.
 Menyelenggarakan dan mengatur pembayaran-pembayaran atas pembelian yang telah
mendapatkan persetujuan dari Direktur.

ii. Urusan Anggaran


 Bertanggung jawab terhadap Ka.Bag Administrasi dan Keuangan
 Menyusun laporan keuangan beserta hasil analisisnya tentang realisasi anggaran di
Rumah Sakit AMANAH MAHMUDAH.
 Menelaah, hasil pelaksanaan dan mengendalikan system anggaran di Rumah Sakit
AMANAH MAHMUDAH
 Membuat anggaran pembayaran atas penggantian/pembelian peralatan medis dan
obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit AMANAH MAHMUDAH.
 Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan urusan akuntansi dan
keuangan sebagai usulan kepada Ka.Bag administrasi dan keuangan.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ka.Bag Adminidtrasi dan
Keuangan.

iii. Urusan Akuntansi


 Bertanggung jawab terhadap Ka.Bag Administrasi dan Keuangan.
 Menyusun laporan keuangan beserta hasil analisisnya tentang posisi keuangan di
Rumah Sakit AMANAH MAHMUDAH.
 Menelaah, hasil pelaksanaan dan mengendalikan system akunting di Rumah Sakit
AMANAH MAHMUDAH.
 Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan urusan akuntansi dan
keuangan bersama urusan Anggaran sebagai usulan kepada Ka.Bag Administrasi dan
Keuangan.
 Membuat laporan-laporan yang berhubungan dengan keuangan, termasuk diantaranya
laporan piutang, laporan rujukan, laporan penyisihan tindakan dokter dan operasi,
laporan APS, serta laporan bank dan laporan pajak, untuk dilaporkan kepada Ka.Bag
Administrasi dan Keuangan.
b. Bidang Administrasi
- Bertanggung jawab langsung kepada Ka.Bag Administrasi dan Keuangan
- Membawahi :
iv. Urusan Tata Usaha
 Mengkoordinir urusan surat-surat dari rumah sakit dan mengirimnya termasuk dalam
surat keluar, baik melalui pos maupun ekspedisi atau kurir.
 Melaksanakn usulan penyusunan anggaran operasional belanja dan investasi di
lingkungan rumah sakit.
 Mempersiapkan dan mengajukan keperluan-keperluan atau kebutuhan barang
inventaris di rumah sakit.
 Membeli
 Menyimpan dengan tertib dan mengamankan arsip surat-surat keluar dan masuk serta
dokumen-dokumen milik surat rumah sakit dan dapat merahasiakan surat-surat yang
perlu dirahasiakan.
 Membantu administrasi, surat menyurat dan kesekretariatan Rumah Sakit AMANAH
MAHMUDAH
 Menerima surat – surat masuk rumah sakit diagendakan dan diserahkan kepada
Direksi dan selanjutnya diteruskan sesuai Disposisi Direktur.

v. Urusan kepegawaian
 Bertanggung jawab langsung terhadap Ka.Bag Administrasi dan Keuangan
 Bertanggung jawab membuat system di kepegawaian, mencakup :
 Sistem kontrak yang akan diberlakukan
 Pembuatan dan penyusunan tata tertib dan peraturan umum
 Sistem penggajian
 Sistem absensi dan pengawasan peraturan, pencatatan pelanggaran, penerapan
sangsi-sangsi, dll.
 Bertanggung jawab terhadap proses rekruitmen pegawai, mengusulkan promosi,
demosi, mutasi karyawan dengan persetujuan Ka.Bag administrasi dan keuangan
beserta direktur.
 Memiliki kemampuan dalam menjalankan manajemen SDM, menempatkan SDM pada
posisi dan komposisi tepat disesuaikan dengan beban kerja yang ada.
 Memiliki power dalam penerapan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tata tertib
dan peraturan yang berlaku dalam Rumah Sakit.
 Menyusun data kepegawaian, melaporkannya pada disnaker serta mengurus segala
administrasi dan persyaratan agar terdaftar di disnaker.
 Mengenali dan mengerti Ketentuan Pemerintah tentang aturan – aturan kepegawaian,
standar upah dan kebijakan-kebijakan dalam kepegawaian dan tenaga kerja.
 Membina hubungan baik dengan Pemerintah dalam hal ini Depnakertrans dan asosiasi
perburuhan di Kabupaten Brebes.
 Membuat planning kepegawaian, mencakup :
 Agenda pelatihan dan studi banding
 Refreshing karyawan
 Agenda-agenda kepegawaian (penetapan aturan libur hari besar keagamaan dan libur
nasional, pembagian shift kerja, aturan tukar shift, cuti bersama, dll)
 Bertanggung jawab terhadap keberadaan organisasi-organisasi kepegawaian yang ada
di dalam perusahaan.
 Memiliki kewenangan dalam memberikan sangsi, teguran, surat peringatan bahkan
surat pemecatan, dengan acuan ketentuan yang berlaku dan dengan persetujuan
Ka.Bag administrasi dan keuangan beserta direktur.
 Memberikan penilaian atau evaluasi terhadap seluruh Karyawan di seluruh Bagian
dibantu oleh Kepala Bagian masing-massing.
 Membuat laporan rutin tentang hasil evaluasi kepegawaian untuk dilaporkan kepada
atasan langsung.
 Bertanggung jawab terhadap kondisi kepegawaian tiap hari, mencakup :
 Kontrol terhadap absensi dan disiplin karyawan harian.
 Membuat data harian kepegawaian
 Melakukan fungsi supervise harian secara menyeluruh untuk mengetahui kondisi
dilapangan, sehingga kelancaran pelayanan Rumah Sakit tetap tertaga.
 Mampu bertindak sebagai mediator dan penyelesaian masalah jika terjadi masalah
internak baik antar individu karyawan maupun karyawan dengan manajemen, dalam
lingkup dan kapasitas kepegawaian dan pekerjaan.
 Membuat catatan dan laporan harian.
vi. Urusan Umum
 Memberikan pedoman dalam menyusun laporan kinerja personal dan inventaris sarana
dan prasarana, termasuk dalam mengatur bentuk dan tempat penyimpanan (gudang)
barang-barang yang habis pakai maupun yang tidak habis pakai.
 Memenuhi pembelian peralatan dan bahan kebutuhan medic maupun kebutuhan
perawatandan kebutuhan lainnya yang termasuk dalam bagian umum juga
 Memimpin pelaksanaan Tata Usaha, HRD dan Umum di Rumah Sakit serta
terlaksananya ketentuan dan system serta prosedur di bidang administrasi.
 Membantu Ka.Bag Administrasi dan Keuangan dalam mengelola dan
mengadministrasikan hal-hal yang berhubungan dengan Tata Usaha, HRD, dan Umum
agar berjalan cepat, tepat, dan benar, keamanann surat-surat, arsip-arsip, dan
dokumen terjamin.
 Mengetahui hal-hal yang menyangkut bagian Tata Usaha, HRD dan Umum
diantaranya tentang :
 Posisi tenaga kerja dan kinerjanya seluruh karyawan di Rumah Sakit AMANAH
MAHMUDAH.
 Realisasi anggaran untuk bagian administrasi, dalam hal ini Tata Usaha dan Umum
 Menyampaikan laporan bulanan untuk bagian administrasi yang meliputi bagian Tata
Usaha, HRD, dan Umum disertai hasil analisisnya dan juga melaporkan tentang
kegiatan masing-masing bagian tersebut yang bersifat kinerja tenaga maupun kondisi
sarana dan prasarananya.
 Memantau secara langsung pekerjaan yang termasuk di bagian umum yang
mendukung operasional rumah sakit, diantaranya di bagian cleaning service (bagian
kebersihan), security (bagian keamanan), driver (supir), gardener (tukang taman), dan
di bagian kurir.

B. Tugas dan Tanggung Jawab Lain


 Bertanggung jawab dalam penataan manajemen dan penempatan SDM yang tepat,
dibantu oleh coordinator-koordinator yang menjadi bawahannya.
 Bertanggung jawab dalam pembuatan SOP di bagian keuangan termasuk system
akuntansi yang akan dipakai.
 Memiliki wewenang penuh dalam mengendalikan dan memerintah coordinator divisi-
divisi yang menjadi bawahannya,agar bekerja sesuai SOP yang ada.
 Mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan rencana anggaran pengadaan /
belanja (RAB)
 Menyusun RPK pengelolaan pelayanan keuangan dengan cara mempelajari rencana
program kerja masing-masing bidang.
 Melaksanakan kebijakan dan ketentuan perusahaan serta peraturan pemerintah dalam
menyelenggarakan program-program dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan
dan pengendalian biaya di Rumah Sakit AMANAH MAHMUDAH.
 Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data barang kekayaan perusahaan.
 Bertanggung jawab terhadap laporan keuangan, cash flow Rumah Sakit dan
kelancaran system akuntansi yang diterapkan dalam Rumah Sakit.
 Bertanggung jawab terhadap stabilitas kondisi keuangan Rumah Sakit secara
menyeluruh.
 Bertindak sebagai pengambil keputusan strategis dalam hal keuangan melalui
koordinasi dengan Direktur.
 Bertanggung jawab terhadap pengawasan, system akuntansi dan SOP yang ada pada
wilayah kerjanya sehingga dapat tetap berjalan dengan baik atau melakukan
perombakan jika system yang ada sudah tidak berfungsi maksimal melalui koordinasi
dalam rapat direksi.
 Bertanggung jawab mengendalikan sumber-sumber kebocoran, inefektif dalam
pengelolaan keuangan rumah sakit.
 Memberikan penilaian terhadap kinerja, hassil kerja dan kualitas kerja bawahannya.
 Memimpin briefing coordinator yang diadakan rutin dan melaporkan hasil briefing pada
Direktur.
 Memantau dan mengawasi kinerja bawahannya sesuai wilayah kerjanya. (fungsi
controling).
 Bertanggung jawab terhadap masalah-masalah harian yang timbul pada wilayah
kerjanya dan mapu menyelesaikannya dengan baik.
 Melakukan evaluasi kerja yang dilakukan rutin berdasarkan laporan – laporan masing-
masing coordinator bawahannya. (fungsi evaluating).
 Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional harian pada Wilayah Kerjanya.
 balaikota
 makassarku
 index berita
 fasilitas kota
 pemerintahan
 APBD kota
 layanan web

follow us

profil kepala daerah

pesona wisata bahari

video streaming kota


URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MAKASSAR

Rabu, 29 Juni 2011 00:00

WALIKOTA MAKASSAR

PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR


NOMOR 54 TAHUN 2009

TENTANG

URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL


PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MAKASSAR

WALIKOTA MAKASSAR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas - tugas
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kota Makassar, dan
untuk menjabarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar, maka perlu
ditetapkan Tugas dan Fungsi jabatan struktural pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Makassar;

b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, maka dipandang perlu ditetapkan
dengan Peraturan Walikota Makassar.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah


Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844 );
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan Batas-batas
Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-kabupaten Gowa, Maros dan
Pangkajene dan Kepulauan dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2970);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota
Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar dalam Wilayah Propinsi Sulawesi
Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 193);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintah Yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Makassar (Lembaran
Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009);
11. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Makassar (Lembaran Daerah Nomor 3 Tahun 2009).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR TENTANG URAIAN TUGAS
JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA MAKASSAR.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :


(1) Kota adalah Kota Makassar;
(2) Walikota adalah Walikota Makassar;
(3) Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Makassar;
(4) Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar;
(5) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Makassar;
(6) Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah adalah Wakil Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Makassar;
(7) Bidang adalah Bidang pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar;
(8) Bagian adalah Bagian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar;
(9) Seksi adalah seksi pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar;
(10) Subbagian adalah Subbagian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar;
(11) Kelompok Jabatan Fungsional adalah unsur pelaksana kegiatan teknis berdasarkan bidang
keahlian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar;

BAB II
URAIAN TUGAS

Pasal 2
Direktur

(1) Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan, membina,


mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas pelayanan rumah sakit sesuai peraturan
perundang-undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) peraturan ini,
Direktur menyelenggarakan fungsi :
a. Menetapkan kebijaksanaan perencanaan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
pelayanan dan pengembangan rumah sakit.
b. Pengawalan tugas-tugas seluruh pejabat struktural dan fungsional;
c. Pengkoordinasian pelaksanan program dan kegiatan rumah sakit;
d. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis dan profesi
e. Penetapan program pengendalian standar mutu pelayanan;
f. Perumusan bersama visi, misi dan strategi rumah sakit;
g. Penetapan pengelolaan pendidikan dan penelitian rumah sakit.

Pasal 3
Wakil Direktur Pelayanan

(1) Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas membina, mengkoordinasikan, mengawasi dan
melaksanakan pengelolaan kegiatan pelayanan medik, Penunjang Pelayanan Medik, serta
Penunjang Pelayanan Medik dan Keperawatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) peraturan ini,
Wakil Direktur Pelayanan menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pelayanan medik;
b. Pelaksanaan perencanaan terhadap pengembangan pelayanan keperawatan;
c. Pelaksanaan perencanaan monitoring dan evaluasi pelayanan medik;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan keperwatan.

Bagian Pertama
Bidang Pelayanan Medik
Pasal 4

(1) Bidang pelayanan medik mempunyai tugas merencanakan membina, menyusun standar dan
mengkoordinasi memantau dan mengevaluasi seluruh kegiatan dibibang pelayanan medik.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (1) bidang pelayanan
medik menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksannan kebutuhan bidang pelayanan
medik.
b. Menyiapkan bahan bimbingan dan pengendalian penggunaan fasilatas pelayanan medik.
c. Pelaksanaan kegiatan penerimaan serta pemulangan pasien.
d. Penyiapan bahan perumusan standar pelayanan minimal ( SPM ) di bidang pelayanan medik.
e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pelayanan medik.
f. Penyiapan bahan laporan hasil kegiatan pelaksanaan dan pemantauan serta evaluasi dalam
pembinaan pelayanan medik.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Pasal 5
Seksi Perencanaan Dan Pengembangan
Pelayanan Medik

(1) Seksi perencanaan dan pengembangan pelayanan keperawatan mempunyai tugas


merencanakan, menyusun rencana, menyiapkan bahan, melakukan koordinasi serta
melaksanakan penerimaan dan pemulangan pasien.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) peraturan ini,
Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pelayanan Medik menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana kerja pada seksi perencanaan dan pengembangan pelayanan medik.
b. Menyusun rencana pengadaan obat medik dari instalasi rawat inap, rawat darurat.
c. Menyusun dan menyusun standar pelayanan pengembangan mutu pelayanan medik.
d. Menyiapkan dan melaksanakan penerimaan serta pemulangan pasien.

Pasal 6
Seksi Monitoring Dan Evaluasi
Pelayanan Medik

(1) Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik mempunyai tugas menyiapkan, menyusun,
mengecek data, melakukan koordinasi serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1) peraturan ini,
Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan / data dalam rangka penyusunan laporan monitoring dan
evaluasipelayanan medik;
b. Memeriksa dan mengecek keakuratan bahan dan data untuk di jadikan acuan/pedoman
melaksanakan penyusunan kebijaksanaan laporan dan evaluasi;
c. Melaksanakan koordinasi kegiatan dalam rangka penyusunan laporan evaluasi dan
monitoring;
d. Menyusun rancangan awal perumusan laporan akuntabilitas kinerja pada bidang pelayanan
medik;
e. Menelaah peraturan perundang-undangan;
f. Menginventarisasi dan mengevaluasi seluruh permasalahan pada seksi monitoringdan
evaluasi;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bagian kedua
Bidang Penunjang Pelayanan Medik
Dan Keperawatan
Pasal 7

(1) Bidang penunjang pelayanan medik dan keperawatan mempunyai merencanakan,


menyiapkan perumusan teknis menyusun standar dan melakukan koordinasi dalam bidang
instalasi serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (1) peraturan ini,
Bidang Penunjang Pelayanan Medik dan Keperawatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja pada bidang penunjang pelayanan medik dan
keperawatan;
b. Penyiapan rencana pengadaan alat medik dari instalasi penunjang medik;
c. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan pembinaan pada bidang
penunjang pelayanan medik dan keperawatan;
d. Pengkoordinasian instalasi radiologi, instalasi, laboratorium, instalasi farmasi, instalasi gizi,
instalasi alternative, intensif pemulangan jenaza dan bank darah;
e. Pelaksanaan kegiatan bidang penunjang pelayanan berdasarkan standar perawatan medik dan
keperawatan;
f. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pengendalian medik;
g. Pelaksanaan dan pengembangan standar pelayanan untuk meningkatkan mutu pelayanan
medik;
h. Penyiapan laporan hasil pelaksanaan tugas pemantauan serta evaluasi kegiatan dalam bidang
penunjang pelayanan medik dan keperawatan.

Pasal 8
Seksi Perencanaan, Pengembangan Penunjang
Pelayanan Medik Dan Keperawatan

(1) Seksi Perencanaan, Pengembangan Penunjang Pelayanan Medik dan Keperawatan


mempunyai tugas menyusun, menyiapkan rancangan SPM, rancangan pengadaan alat, rencana
penyiapan SPM serta menyiapkan bahan bimbingan asuhan keperawatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (1) peraturan ini,
Seksi Perencanaan, Pengembangan Penunjang Pelayanan Medik dan Keperawatan
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana kerja pada seksi perencanaan, pengembangan penunjang pelayanan
medik dan keperawatan.
b. Menyusun rencana pengadaan obat dari instalasi penunjang pelayanan medik dan
keperawatan.
c. Menyiapkan bahan rancangan awal pelaksanaan penerapan standar asuhan keperawatan.
d. Menyiapkan bahan bimbingan asuhan keperawatan.
e. Membuat rencana pengadaan obat medik dari instalasi penunjang medik dan keperawatan.
f. Membuat standar pelayanan dalam rangak mengembangkan mutu penunjang pelayanan
mmedik dan keperawatan.
g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.

Pasal 9
Seksi Monitoring Dan Evaluasi Penunjang
Pelayanan Medik Dan Keperawatan

(1) Seksi monitoring dan evaluasi penunjang pelayanan medik dan keperawatan, menyusun
rencana, menelaah peraturan perundang-undangan menyiapkan dan memeriksa keakuratan,
menyusun recana serta membuat laporan pelaksanaan tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaiman adimaksud pada pasal 9 ayat (1) peraturan ini,
Seksi monitoring dan Evaluasi Penunjang Pelayanan Medik dan Keperawatan
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana kerja pada deksi monitoring dan evaluasi pelayanan medik dan
keperawatan.
b. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan monitoring dan evaluasi
pelayanan medikdan keperawatan.
c. Memeriksa dan mengecek keakuratan bahan / data sebagai pedoman dalam menyusun
laporan.
d. Menyusun rancangan awal perumusan laporan akuntabilitasi kinerja pada bidang pelayanan
medik dan keperawatan.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat laporan bulanan dan berkala.
f. Menelaah peraturan perundang-undangan.
g. Melaksanakan koordinasi kegiatan dalam rangka menyusun laporan evaluasi dan monitoring.
h. Mengevaluasi seluruh permasalahan pada seksi monitoring dan evaluasi pelayanan medik
dan keperawatan.
i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Keperawatan
Pasal 10

(1) Bidang pelayanan keperawatan mempunyai tugas merencanakan, membina,


mengkoordinasi penyusunan standar.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat (1) peraturan ini,
Bidang Pelayanan Keperawatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebiksanaan teknis pelaksanaan kebutuhan bidang pelayanan
keperawatan;
b. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian dan penggunaan fasilitas pelayanan
keperawatan;
c. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan pembinaan suhan keperawatan;
d. Penyiapan bahan perumusan standar peleyanan minimal ( SPM ) di bidang pelayanan
keperawatan;
e. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan dalam melayani dan menyalurkan tenaga
paramedik, pelaksanaan pengelolaan keperawatan;
f. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pelayanan keperawatan;
g. Pelaksanaan kegiatan keperawan berdasarkan standar keperawatan;
h. Penyiapan bahan laporan hasil kegiatan pelaksanaan dan pemantauan serta evaluasi dalam
rangka pemberian pelayanan keperawatan;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.

Pasal 11
Seksi Perencanaan Dan Pengembangan
Pelayanan Keperawatan

(1) Seksi Perencanaan dan pengembangan pelayanan keperawatan mempunyai tugas


merencanakan pendidikan, menyelenggarakan bimbingan, menyusun dan mengembangkan
standar pelayanan keperawatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 11 ayat (1) peraturan ini,
Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pelayanan Keperawatan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana kerja pada seksi perencanaan dan pengembangan pelayanan keperawatan.
b. Mengusulkan dan menyelenggarakan rencana pendidikan dan pengembangan tenaga
keperawatan.
c. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka pelaksanaan penyuluhan kesehatan.
d. Melakukan bimbingan pendidikan dan pengembangan di bidang keperawatan.
e. Menyusun dan mengembangkan standar pelayanan untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
f. Memberikan bimbingan asuhan dan pelayanan keperawatan kepada perawat.
g. Melaksnakan koordinasi pengembangan pelayanan keperawatan.
h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
Pasal 12
Seksi Monitoring Dan Evaluasi
Pelayanan Keperawatan

(1) Seksi monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan, mempunyai tugas menyusun
rencana, menelah peraturan, memeriksa dan mengawasi keakuratan data laporan serta membuat
laporan pelaksanaan tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat (1) peraturan ini,
Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana kerja pada seksi monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan.
b. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan monitoring dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
c. Memeriksa dan mengecek keakuratan dan bahan / data sebagai pedoman dalam menyusun
laporan.
d. Menyusun rancangan awal perumusan laporan akuntabilitas kinerja pada bidang pelayanan
keperawan.
e. Menelah peraturan perundang-undangan pada seksi pelayanan keperawatan.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat laporan bulanan dan berkala.
g. Melaksanakan pengawasan terhadap mutu dan etika perawatan kepada para pegawai.
h. Menginventarisir dan mengevaluasi seluruh permasalahan.
i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.

Pasal 13
Wakil Direktur Umum dan Keuangan

(1) Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas membina, mengkoordinasikan dan
mengevaluasi, melaksanakan pengelolaan keuangan, pelayanan umum dan pengelolaan
pelayanan masyarakat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (1) Peraturan ini,
Wakil Direktur Umum dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan keuangan dan akuntansi;
b. Pengawasan terhadap tata usaha dan rumah tangga;
c. Pengawasan terhadap pengelolaan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia;
d. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pemasaran;
e. Pelaksanaan rekam medik serta sistem informasi;
f. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Bagian Kelima
Bagian Keuangan

Pasal 14

(1) Bagian keuangan mempunyai tugas merencanakan membina mengkoordinasikan,


melaksanakan penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi sistem instansi Pensiunan
keuangan, melakukan mobilitas dana serta menyiapkan pelaporan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 14 ayat (1) peraturan ini,
Bagian kekurangan dan pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program gaji pada bagian keuangan dan pelaporan.
b. penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis penyusunan perubahan dan perhitungan
anggaran pendapatan belanja, rumah sakit.
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengelolan admistrasi keuangan daerah.
d. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian pengujian kebenaran penagihan dan
penerbitan SPMU dan mengadakan pemeriksaan keuangan serta membina perbendaharaan
e. Penyiapan bahan bimbingan pengumpulan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan administrasi keuangan.
f. Penyiapan sistim control dalam melakukan kegiatan keuangan
g. Penyusunan akuntansi dan analisa biaya pelaksanaan pengoperasian dan pengembangan
System informasi RS.
h. Pelaksanaan pemeriksaan pada pemegang kas.

Pasal 15
Subbagian Keuangan dan Akuntansi

(1) Sub bagian keuangan dan akuntasi mempunyai tugas menyusun rencana kerja, melakukan
penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, sistem informasi keuangan serta
melakukan mobilitas dana.
(2) Dalam melaksanakan tugas dimaksud pada pasal 15 ayat (1) peraturan ini, sub bagian
keuangan dan akuntansi menyelenggarakan fungsi.
a. Menyusun rencana dan program kerja pada sub bagian keuangan dan akuntansi.
b. Menyelenggarakan akuntansi dan analisa biaya.
c. Menyelenggarakan pengoperasian dan pengembangan sistem informasi layanan Rumah
Sakit.
d. Mengadakan pengecekan/pemeriksaan terhadap pemegang kas.
e. Menyiapkan system control dalam pelaksanaan kegiatan keuangan.

Pasal 16
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

(1) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana, menyiapkan bahan
dan data, menelaahperundang-undangan serta membuat hasil laporan sebagai bahan evaluasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas dimaksud pada pasal 16 ayat (1) peraturan ini, Subbagian
Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi.
a. Menyusun rencana pada subbagian evaluasi dan pelaporan;
b. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka evaluasi pelaksanaan tugas dan pelaporan;
c. Memeriksa dan mengecek keakuratan data yang dijadikan bahan laporan;
d. Menyusun rancangan awal perumusan laporan;
e. Menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyusunan evaluasi dan
pelaporan;
f. Membuat dan menetapkan hasil laporan untuk disampaikan kepada pimpinan serta instansi
terkait sebagai bahan evaluasi yang akan datang;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 17
Bagian Umum

(1) Bagian umum mempunyai tugas merencanakan, membina, mengkoordinasikan


melaksanakan kegiatan dan penyusunan pedoman dam petunjuk teknis pembinaan
ketatausahaan, kearsipan, urusan rumah tangga, serta melaksanakan tugas teknis kepegawaian
dan pengembangan sumber daya manusia.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat (1) peraturan ini,
Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
b. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pengelolaan urusan dan rumah tangga,
rumah sakit.
c. Penyiapan bahan bimbingan pengatur acara dan tamu pimpinan.
d. Penyiapan bahan bimbingan pengaturan perjalanan dinas.
e. Pengelolaan administrasi urusan tertentu.

Pasal 18
Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

(1) Subbag tata usaha dan rumah tangga mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga
meliputi pemeliharaan kendaraan dinas, akomodasi, serta memelihara kebersihan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 18 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian Tata usaha dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada subbagian tata usaha dan rumah tangga.
b. Melakukan urusan kerumah tanggaan, rumah sakit yang meliputi kendaraan dinas,
akomodasi, serta memelihara kebersihan kantor.
c. Melakukan koordinasi penyelenggaraan urusan rumah tangga dalam lingkungan rumah sakit.
d. Memelihara dan mengawasi penggunaan telepon, listrik, air, gas serta kebersihan ruangan
WC/kamar mandi.

Pasal 19
Subbagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM

(1) Subbagian Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
menyusun rencana, melaksanakan tugas teknis kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia.
(2) Dalam melaksanakan tugas bagaiman dimaksud pada pasal 19 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada sub bagian kepegawaian dan pengembangan
sumber daya manusia;
b. Menyiapkan bahan kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun;
c. Menyiapkan bahan dan menyusun usul kenaikan gaji berkala,usul tugas belajar;
d. Melakukan pemeliharaan, disiplin dan kesejahteraan pegawai;
e. Penyiapan data pelaporan, penyiapan bahan evalusai terhadap pelaksanaan tugas;
f. Menghimpun mensosialisasikan peraturan perundang-undangan dalam bidang kepegawaian
dalam rumah sakit;
g. Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota Korpri;
h. Melakukan koordinasi pada secretariat Korpri Kota Makassar;
i. Menyusun hasil pelaporan tugas.

Pasal 20
Bagian Pelayanan Masyarakat

(1) Bagian Pelayanan Masyarakat mempunyai tugas merencanakan, membina,


mengkoodinasikan pelaksanaan kehumasan dan pemasaran serta rekam medik dan sistem dan
sistem informasi rumah sakit.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 20 ayat (1) peraturan ini,
Bagian Pelayanan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja pada Bagian Pelayanan Masyarakat.
b. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pengelolaan urusan dan rumah tangga,
rumah sakit.
c. Penyiapan bahan bimbingan pengatur acara dan tamu pimpinan.
d. Penyiapan bahan bimbingan pengaturan perjalanan dinas.
e. Pengelolaan administrasi urusan tertentu.

Pasal 21
Subbagian Humas dan Pemasaran

(1) Subbagian Humas dan Pemasaran mempunyai tugas menyusun rencana, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan kehumasan dan pemasaran rumah sakit.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 21 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian Humas dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada Subbagian Humas dan Pemasaran;
b. Menyusun rencana pengadaan bahan promosi dan publikasi;
c. Menyelenggarakan pemasaran / promosi kepada masyarakat melalui media cetak elektronik
maupun media lainnya;
d. Menyusun bahan pembahasan teknis, pengembangan rumah sakit, memberikan layanan dan
bimbingan serta analisa usaha;
e. Menyusun dan mengembangkan konsep pelayanan non medis;
f. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 22
Subbagian Rekam Medik dan Sistem Informasi

(1) Subbagian Rekam Medik dan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan pengendalian rekam medic dan sistem informasi rumah sakit.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 22 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian Rekam Medik dan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada Subbagian Rekam Medik dan Sistem Informasi;
b. Mengumpulkan bahan dan data-data dalam rangka pengembangan sistem informasi;
c. Menyusun, mengumpulkan bahan dan data dalam rangka pengembangan standar pelayanan
medik;
d. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen;
e. Mengumpulkan dan mencatat pengarsipan rekam medik;
f. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan sistem informasi;
g. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 23
Subbagian Pendidikan dan Pelatihan

(1) Subbagian Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas menyusun rencana, menata,
menyiapkan administrasi, menginventarisir kebutuhan pendidikan dan pelatihan, melakukan
kerjasama serta mengevaluasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 23 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada Subbagian Pendidikan dan Pelatihan;
b. Menyusun pelaksanaan kegiatan program pendidikan dan pelatihan;
c. Mengindentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai dalam lingkungan
rumah sakit;
d. Menyusun jadwal pendidikan dan pelatihan;
e. Melakukan kerjasama dengan instansi lain / non pemrintah dalam rangka pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan;
f. Mempersiapkan administrasi kegiatan pendidikan dan pelatihan;
g. Mengatur dan menata pengadaan bahan dan sarana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
h. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

BAB III
TATA KERJA

Pasal 24

(1) Bidang dan Bagian masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan Kepala
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur;
(2) Seksi dan Subbagian masing-masing dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang atau Kepala Bagian.

Pasal 25

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun
antar satuan organisasi;
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk dalam
pelaksanaan tugas;
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing;
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan diolah dan
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut.

Pasal 26

Dalam hal Direktur berhalangan melaksanakan tugasnya, maka Direktur dapat menunjuk Wakil
Direktur atau salah seorang Kepala Bidang atau Kepala Bagian untuk mewakili dengan
memperhatikan senioritas dalam daftar urut kepangkatan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27

(1) Dengan berlakunya peraturan ini, maka segala peraturan terdahulu yang mengatur hal yang
sama dan bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya
akan ditetapkan dengan peraturan tersendiri.

Pasal 28

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota
Makassar.

Ditetapkan di Makassar
pada tanggal 13 Juli 2009

WALIKOTA MAKASSAR,

H. ILHAM ARIEF SIRAJUDDIN

Diundangkan di Makassar
pada tanggal 14 Juli 2009

SEKRETARIS DAERAH KOTA MAKASSAR,

H. M. ANIS ZAKARIA KAMA

BERITA DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 54 TAHUN 2009

< Sebelumnya Selanjutnya >

(05/20/13) Konferensi CAPDI di Makassar Juga Bahas Masalah Rohingya

Makassar,- Kekerasan yang dialami warga Rohingya di Myanmar menarik perhatian serius dunia. Masalah
tersebut juga menjadi salah satu persoalan yang akan dibahas dalam konferensi Centrist Asia Pacific ...
Read more...

(05/18/13) Makassar Segera Miliki Underpass

(05/17/13) Festival Seni Budaya Prancis Hadir di Makassar

(05/14/13) MAKASSAR MALL: Terbesar di KTI, Bangunan Bakal Diluncurkan


Agustus 2013

(05/13/13) Cari Solusi Macet, Pemkot Makassar Undang Para Ahli

(05/08/13) 14 Mei, Tarif Tol Makassar Naik Sampai 14%

(05/07/13) Disdik Makassar Harap Tahun Depan Soal UN dicetak Provinsi


(04/24/13) Dana Korban Banjir Rp1,5 M Dikembalikan

(04/17/13) Rumah Kos Makassar Dikenakan Pajak

(04/09/13) Pemkot Hentikan Bantuan Usaha Kecil

Makassar, Liburan Sempurna di Timur Indonesia

Makassar,- Inilah destinasi liburan yang luar biasa di


timur Indonesia. Pantai, pulau, gunung, kota, kuliner
dan belanja, semua ada dan penuh pesona di Ibukota
Sulawesi Selatan ini. Ayo liburan ke Makassar,
Karaeng!

Di kawasan Indonesia Timur, Makassar menjadi


kota yang paling besar sekaligus penting, termasuk
untuk berwisata. Jika Anda ingin menjelajah jauh di
Indonesia, Makassar adalah titik yang sempurna
untuk memulai hal tersebut.

Makassar bisa dijangkau dari Jakarta dengan pesawat menuju Bandara Sultan Hasanuddin yang
keren atau...

Baca selengkapnya ...

Lampu Jalan Anda Padam (Mati), Telepon Nomor Ini


Makassar,- Jika lampu jalan dekat rumah Anda
padam, tak perlu lagi khawatir. Cukup telepon call
center UPTD Penerangan Jalan Umum Dinas
Pekerjaan Umum Kota Makassar. Nomor telepon
dapat dihubungi, 0411449340. Petugas call center
membuka layanan selama 24 jam.

"Kalau mau cepat, bilang, saya anggota dewan.


Cepat itu dilayani," sebut Kepala Dinas Pekerjaan
Umum, M Ansar menjawab pertanyaan anggota
dewan soal keluhan warga karena lampu jalan di dekat rumahnya padam. Petugas dikeluhkan karena
telat memperbaikinya.

Baca selengkapnya ...

 Imlek Tahun 2564, Makna Simbolik di Balik Perayaan Imlek


 Makna dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW
 Memahami Makna Idul Adha
 Akhir Pekan di Makassar, dari Kuliner Hingga Pulau Cantik
 Keutamaan Bulan Suci Ramadhan
 Senja di Fort Rotterdam Makassar
 Pesona Spermonde, Surga Bagi Penyelam
 Lezatnya Otak-otak Makassar
 Empat Berkuah dari Makassar
 Festival Bahari, Puncak Visit Makassar 2011
 Samalona, Pulau kecil dengan sejuta pesona keindahan
 Desa Wisata Lakkang Kini Menjangkau Dunia
 Menyelam di Cakar Macan, Taman Nasional Taka Bonerate
Pemer
Layana
intah
n
Tentang Makassar Berita Makassar Fasilitas & Utilitas Kota
Websit
Makas
e
sar

Sejarah Kota Makassar Ekonomi & Bisnis Pelayanan Umum Profil Isi
WalikoBuku
Sejarah Pemerintah Kota Hukum & Kriminalitas Pelayanan Pajak ta Tamu
Arti Lambang Kota Sosial Budaya Pelayanan Retribusi Profil Kirimka
Visi & Misi Dinamika Perkotaan Pelayanan di Kecamatan Wakil n
WalikoPesan
Geografis Pertahanan Keamanan Jenis & Prosedur Perizinan ta Anda

Kependudukan Politik Download Formulir Perizinan Profil Webm


DPRD ail
Infrastruktur Kota Pemerintahan Hotel & Akomodasi
Makas
sar Galeri
Investasi & Modal Pembangunan Keberangkatan Pesawat
Foto
Peta Kota Makassar Pendidikan Kedatangan Pesawat Produ Kegiata
k n
Wisata Bahari Pemuda & Olahraga Jadwal Pelayaran Huku
m Pengu
Wisata Kota (City Tour) Lingkungan Hidup Trayek Angkutan Umum muma
Keuan n
Wisata Seni Budaya Religi Pusat Niaga & Bisnis
gan Lelang
Video Sreaming Kota Teknologi Informasi Layanan Kesehatan Daera
Downl
h
Kuliner Khas Makassar Transportasi & Jasa Layana Air Bersih (PDAM) oad
Alama Dokum
Resep Kuliner Makassar Bencana & Wabah Sarana Peribadatan t SKPD en
Kota
Senggang (Hiburan) Daftar Telepon Penting (Darurat)
Makas Calend
er
Berita Lainnya sar
Event
Uraian
Tugas English
SKPD Version
Kota Korean
Makas Version
sar
Daftar Websit
Alama e Link
t E-
mail Site
Map
Dinas
Pekerj
aan
Umum

Dinas
Tata
Ruang
&
Bangu
nan

Dinas
Kebud
ayaan
&
Pariwi
sata

Kantor
Pelaya
nan
Adm.
Perizin
an

Kormo
nev
Kota
Makas
sar

LPSE
Kota
Makas
sar

Dekra
nasda
Kota
Makas
sar

PKK
Kota
Makas
sar

Sistim
Transp
aransi
APBD

UPTD
Pener
angan
Jalan

Design & perawatan oleh Indomedia Digital untuk Pemerintah Kota Makassar | sebagian hak dilindungi
oleh Undang-Undang | Versi 5.1 © 2013

EMAHAMI MAKNA STRUKTUR ORGANISASI

MEMAHAMI MAKNA STRUKTUR ORGANISASI

Dalam suatu organisasi baik organisasi publik/pemerintah maupun


organisasi Non Pemerintah (NGO) kita tak asing lagi dengan struktur organisasi
atau bagan struktur organisasi. Secara visual Bagan struktur organisasi hanya
berupa gambar kotak yang dihubungkan dengan garis-garis. Bagan struktur
organisasi menggambarkan alur komando/perintah, alur koordinasi dan
kerjasamaa, alur tanggung jawab, dan pembagian tugas dan wewenang dari tiap
unit kerja atau sub unit yang ada dalam suatu organisasi.

1. Komando/perintah, koordinasi, dan kerjasama.


Dalam bagan struktur organisasi terdapat dua garis yang mengubungkan
antar unti kerja atau sub unit kerja yang ada di dalam organisasi. Yang pertama
adalah garis komando/perintah yang menunjukkan alur komando/perintah yang
mengalir dari pimpinan organisasi kepada unit di bawahnya sampai ke unit
terendah dalam organisasi. Dalam hal ini komando/perintah “mengalir ke
bawah”, artinya bahwa setiap pimpinan organisasi hanya dapat memerintah unit
organisasi di bawahnya, tidak kesamping. Inilah yang selanjutnya lebih dikenal
dengan istilah “kesatuan komando (Unity of Command)”. Garis yang kedua
adalah “garis koordinasi”, yang menunjukkan hubungan kerja atau koordinasi
antar unit atau sub unit organisasi yang ada.
Koordinasi dimaksudkan agar terjadi harmonisasi kegiatan antar unit kerja.
Hal ini menjadi penting karena tiap unit kerja melaksanakan spesialisasi tugas
masing-masing.
Kerjasama harus dilakukan kerena tiap unit kerja tidak dapat bekerja sendiri.
Kerjasama tidak harus dipahami sebagai bentuk bantuan untuk “bekerja bersama-
sama” misalnya hari ini bersama-sama bekerja di unit A, besok bersama-sama di
unit B dan seterusnya. Kerjasama dapat dialakukan dengan memberi kesempatan
unit kerja yang lain untuk memanfaatkan apa yang telah dihasilkan oleh suatu unit
kerja. Suatu unit kerja melakukan tugasnya dengan baik dan hasilnya dapat
dimanfaatkan oleh unit kerja yang lain juga merupakan bentuk kerjasama
dalam organisasi.

2. Tanggung jawab.
Bila kita melihat bagan struktur organisasi kita akan melihat kotak kotak
yang bertuliskan jabatan/unit kerja. Kotak yang paling atas menggambarkan
kedudukan yang tertinggi dalam suatu organisasi, dialah orang yang paling
bertanggungjawab terhadap organisasi atau seluruh unit kerja yang ada dalam
organisasi. Demikian juga jabatan di bawahnya bertanggung jawab pula
terhadap unit organisasi yang ada di bawahnya.
Yang perlu dipahami dalam hal “tanggung jawab” adalah apa yang
dilakukan oleh sub unit organisasi merupakan tanggung jawab unit organisai di
atasnya. Jadi ketika terjadi permasalahan misalmya kesalahan kerja, yang paling
bertangung jawab adalah pimpinan unit organisasi di atasnya dan mengalir ke atas
sampai dengan pimpinan puncak (Top Manager) di organisasi tersebut.

3. Pembagian tugas.
Prinsip dasar suatu organisasi dibentuk adalah untuk melaksanakan tugas
atau urusan tertentu. Suatu tugas atau urusan dapat bersifat kompleks dapat pula
bersifat sederhana, inilah yang menentukan besar kecilnya suatu organisasi.
Semakin kompeks tugas atau urusan yang ditangani, biasana semakin besar
struktur organisasi tersebut, sebaliknya bila urusan atau tugas yang dilakukan
seserhana biasanya struktur organisasinya kecil.
Struktur organisasi juga menggamabarkan pembagian tugas/urusan.
Pembagian tugas/urusan dapat dikatakan juga sebagai spesialisasi tugas/urusan,
yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dari tiap unit organisasi
(spesialisasi kerja) sehingga tujuan utama dari organisasi dapat tercapai.
Pembagain kerja bukan berarti masing masing unit kerja berdiri sendiri-sendiri
namun harus dipahami sebagai bagian yang menyatu dalam suatu organisasi.
Ada beberapa dasar yang digunakan organisasi dalam melakukan pembagian
kerja atau sepsialisasi. pembagian kerja dalam organisasi.

1. Berdasarkan alur kerja.


Dalam hal ini pembagaian tugas dilakuakan mendasarkan proses alur kerja atau
proses kerja dari hulu sampai hilir atau dari input sampai output. Sebagai contoh:
Sebuah Bagian dalam suatu perusahaan membawahkan 3 Sub Bagian, yaitu:
Sub Bagian Bahan Baku,
Sub Bagian Produksi;
Sub Bagian Penjualan
Bagian produksi dari industri garmen, yang membawahkan:
Sub Bagian Bahan
Sub Bagian Pemotongan;
Sub Bagian Penjahitan;
Sub Bagian Pengepakan.

2. Berdasarkan pembagian wilayah.


Dalam hal ini tugas dibagi berdasarkan wilayah kerja. Pembagian tugas seperti ini
sering dilakukan dalam organisasi yang tugasanya spesifik dan tidak bisa dipisah
berdasarkan proses atau alur kerja seperti auditor atau pemeriksa. Setiap orang
melakukan kegiatan dari proses awal sampai akhir, dan mereka menguasai secara
mendalam semua proses yang harus dikerjkan.
Contoh:
Dalam Organisasi BPK, yang membawahkan BPK Wilayah I, BPK Wilayah II,
BPK Wilayah III, dan seterusnya.
Dalam Organisasi Inspektorat, yang membawahkan Ispektor Pembantu Wilayah I,
Ispektor Pembantu Wilayah II, dan Ispektor Pembantu Wilayah III.

3. Campuran.
Dalam hal ini tugas dibagai secara kombinasi antara mendasarkan alur kerja atau
proses kerja berdasarkan wilayah kerja. Pembagain kerja seperti ini sering
dijumpai dalam organisasi yang besar dan komplek seperti
departemen/kementerian.
Makna dari pembagian kerja adalah untuk optimalisasi kinerja organisasi,
namun dalam praktiknya terjadi sikap acuh tak acuh atau tak mau tahu dengan
mata rantai atau unit kerja yang lain, semua sibuk dengan tugasnya sendiri dengan
rencananya sendiri tak ambil pusing dampaknya terhadap unit kerja yang lain,
bahkan mungkin bisa terjadi persaingan antar unit terutama dalam alokasi sumber
daya, dan merasa yang satu lebih penting dari yang lain.
ANALISA STRUKTUR ORGANISASI PT. HM SAMPOERNA
Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh PT. HM Sampoerna Tbk termasuk pada bentuk
struktur organisasi garis (Line Organization Structure). Struktur Organisasi Garis yaitu organisasi yang
wewenang atasan langsung ditujukan kepada bawahan, karena bawahan bertanggung jawab langsung
kepada atasannya dan adanya suatu perintah. Berikut ini adalah masing-masing bagian yang terdapat
dalam struktur organisasi PT. HM sampoerna Tbk sebagai berikut :

 RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat umum pemegang saham berada paling atas struktur organisasi perusahaan, yang biasanya
diadakan setiap setahun sekali pada akhir juni. Didalam rapat tersebut Direksi berkewajiban
memberikan laporan perihal jalannya perusahaan dari tata usaha keuangan dari tahun buku yang lalu
yang harus ditentukan dan disetujui, dan juga dalam RUPS ini dilakukan penunjukan akuntan publik
yang terdaftar.

 Dewan Komisaris

Dewan Komisaris terdiri dari seorang Presiden Komisaris dan dua orang anggota komisaris. Tugas
utama dari Dewan Komisaris yaitu mempunyai wewenang untuk memberhentikan Direksi Apabila
terdapat suatu tibdakan dari direksi yang bertentangan dengan anggaran dasar dan tujuan dari
perusahaan.

 Direksi

Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan 2 orang direktur yang secara bersama-sama mempunyai hak
dan wewenang mewakili dan bertindak atas nama Direksi.

 Direktur Pelaksana (CEO)

Tugas Direktur Pelaksana yaitu :

1. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan termasuk sumber daya manusia (SDM), Administrasi,
pemasaran, manufacturing, litbang dan keuangan.

2. Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para pelaksana dan mengawasi keseimbangan
antara wewnang dan tanggung jawab serta memastikan bahwa prosedur kerja di dalam perusahaan
berjalan lancar.

 Divisi Sumber Daya Manusia

Divisi ini terdiri dari bagian Personalia, Rencana Pengembangan dan Kesejahteraan.

1. Personalia

Bagian ini bertugas melaksanakan system pengolaan dan pemeliharaan administrasi kepegawaian
serta melaksanakan dan memenuhi perijinan dan peraturan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan
maupun hukum yang mengatur mengenai pengelolaan perusahaan.

2. Rencana Pengembangan
Bagian ini bertugas menyediakan system rekrutmen dan seleksi tenaga kerja bagi perusahaan,
menyediakan system pelatihan dan pengembangan SDM dan menyediakan system evaluasi terhadap
SDM.

3. Kesejahteraan

Bagian ini bertugas menyediakan system pemberian tunjangan yang sesuai dengan karyawan.

 Divisi Administrasi

Divisi ini terdiri dari Bagian Umum, Hukum, dan Hubungan Masyarakat.Bagian umum bertugas
menyelesaikan pendokumentasian atas dokumen-dokumen penting perusahaan serta penyusunan
daftar hadir. Bagian Hukum bertugas membuat serta mengontrol terhadap pelaksanaan hukum yan
berlaku di perusahaan. Dan bagian Hubungan Masyarakat bertugas memberikan keterangan mengenai
perusahaan pada masyarakat.

 Divisi Pemasaran

Bagian pemasaran bertugas menganalisa pemasaran, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian


hasil produksi sampai ketangan konsumen. Divisi ini terdiri dari penelitian pasar, pengendalian merk,
pemasaran lapangan, koordinasi penjualan.

 Divisi Manufacturing

Divisi ini terdiri dari bagian Bahan Baku, Produksi, Engineering. Bertugas menyediakan dan
mengontrol bahan baku yang akan diproses sehingga menghasilkan produk yang diinginkan,
mengontrol atas produk yang bsedang diracik sampai produk tersebut selesai serta mengecek
jalannya proses perakitan.

 Divisi Litbang

Divisi ini terdiri dari bagian Laboratorium, Pengembangan Produk, Pengontrolan mutu dan penelitian
dasar.

 Divisi Keuangan

Divisi ini terdiri dari bagian Bendahara, Akuntansi dan EDP. Bagian bendahara bertugas menangani
masalah dana. Bagian akuntansi bertugas menangani pemuatan laporan keuangan dan aktualisasi.
Bagian EDP bertugas memproses data-data yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, mulai
dari menginput data baru, mengolah dan meyeleksi data yang sudah ada.
FUNGSI, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB Wakil Direktur I dan II

 Fungsi:
Membantu direktur dalam menjalankan amanah tertinggi roda organisasi dan peningkatan anggo-
ta dan kader ikhwan/akhwat.
 Tugas:
• Mengkoordinasi Manajer-manajer bidang dalam menjalankan fungsinya.
• Mengkoordinasi Manajer pengkaderan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas anggota.
• Membantu Direktur dalam menjalankan tugas-tugasnya.
• Menjadi teladan yang baik bagi pengurus.
• Memotivasi pengurus yang lain.
 Wewenang:
• Mengontrol menajer pengkaderan dalam pe-ningkatan SDM
• Memberikan masukan bersifat konstruktif ke-pada Direktur dan pengurus
 Tanggungjawab:
Peningkatan SDM anggota khusunya ikhwan/ akhwat.
 Hubungan lini:
• Keatas : Direktur.
• Kebawah : Manajer.
• Kesamping : Wakil Direktur II/I.

Anda mungkin juga menyukai