By .Gatot Manggala
Merupakan uraian tugas dan tanggung jawab harian, tanggung jawab khusus dan
tugas-tugas pokok strategi serta wewenang yang akan menjadi pedoman dalam
menjalankan tugas seluruh karyawan pada semua ini.
I. DIREKTUR RUMAH SAKIT
A. Tugas dan Tanggung Jawab Khusus
Bertanggung jawab langsung pada pemilik Rumah Sakit ( Direktur PT)
Diangkat dan dipekerjakan langsung oleh Rumah Sakit ( Direktur PT)
Bersama pemilik Rumah Sakit Direktur mengangkat kepala bagian
Direktur merupakan penanggung jawab penuh terhadap kemajuan atau kemunduran
manajemen Rumah Sakit
Membuat RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
Pelayanan, administrasi, keuangan, evaluasi, dan pelaporan meliputi pelaksanaan visi,
misi, dan strategi kepada seluruh jajaran manajemen.
Membawahi langsung dan memiliki wewenang penuh untuk memerintah dan
mengarahkan wakil direktur dan Bagian-bagian yang ada di Rumah Sakit
Bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana kegiatan semesteran dan tahunan
dan pengawasan terhadap pelaksanaannya.
Menetapkan bersama wakil direktur dalam usulan strategis untuk pengembangan
Rumah Sakit sesuai dengan ilmu pengetahuan, merancang sumber pendapatan dan
belanja Rumah Sakit dibantu jajaran manajemen.
Bertanggung jawab terhadap kinerja, laporan-laporan pertanggung jawaban kerja
terhadap bagian-bagian pelayanan di Rumah sakit.
Bertanggung jawab terhadap kemajuan, kelangsungan, keuangan, dan operasional
Rumah Sakit secara menyeluruh.
Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan-keputusan strategis dalam Rumah
Sakit (Decission Maker)
Siap dan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang timbul
dalam manajemen Rumah Sakit (Problem Solving)
Mampu memimpin, memerintah, member wewenang, teguran dengan tugas dan
procedural serta mendelegasikan dan membagi tugas-tugas pokok dan penting pada
wakil-wakilnya.
Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja wakil-wakilnya, mampu membuat inovasi
dan perubahan-perubahan serta ide-ide baru yang mampu membawa Rumah Sakit ke
arah yang lebih baik.
Mampu menjalankan, menterjemahkan keinginan dan perintah dari pemilik Rumah
Sakit serta mampu memadukan ide-ide pribadi yang akan menjadi operasional Rumah
Sakit ke depan.
Membuat laporan-laporan rutin pada pemilik dan membuat laporan pertanggung
jawaban setiap periode, yang periodenya ditentukan oleh Rumah Sakit.
e. Bagian Keperawatan
Bertanggung jawab kepada Ka.Bag pely Medik dan Keperawatan.
Menyelenggarakan ketentuan jasa keperawatan sesuai dengan etik keperawatan di
Rumah Sakit AMANAH MAHMUDAH.
Melaksanakan prosedur keuangan yang telah ditetapkan Direktur dan Ka.Bag
Administrasi dan Keuangan di bagian Keperawatan.
Mengoperasionalkan investasi secara efisien dan efektif didalam penyelenggaraan
pelayanan keperawatan.
Memberikan kontribusi pendapatan bagi rumah sakit.
Menyusun system dan prosedur penerimaan dan pemulangan pasien, sisdur,
penampungan keluhan pasien yang dirawat di Rumah Sakit.
Memimpin penyusunan rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan di keperawatan
sebagai usulan kepada Wakil Direktur Medik dan Keperawatan.
Memberikan penilaian dan saran alternative yang tepat mengenai kelayakan suatu
investasi di bagian perawatan.
Memberikan laporan setiap bulannya tentang urusan keperawatan disertai hasil
analisisnya, yang kemudian dihubungkan dengan laporan keuangan dan pencatatan
medic, kepada Ka.Bag Medik dan Keperawatan.
Membantu dan membimbing bawahannya memecahkan kesulitan dalam menjalankan
tugas.
Mengembangkan kerjasama antar bawahannya.
Memberikan penilaian atas karya bawahannya.
Mengusulkan promosi, demosi, mutasi, penerimaan, peringatan dan pemutusan
hubungan kerja karyawan di bagian keperawatan.
Memberikan izin pasien perawatan yang meninggal atau pulang paksa untuk
meninggalkan rumah sakit setelah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Menetapkan, mencabut dan merubah system dan prosedur yang hanya berlaku di
keperawatan setelah mendapat persetujuan dari Ka.Bag Medik dan Keperawatan.
v. Urusan kepegawaian
Bertanggung jawab langsung terhadap Ka.Bag Administrasi dan Keuangan
Bertanggung jawab membuat system di kepegawaian, mencakup :
Sistem kontrak yang akan diberlakukan
Pembuatan dan penyusunan tata tertib dan peraturan umum
Sistem penggajian
Sistem absensi dan pengawasan peraturan, pencatatan pelanggaran, penerapan
sangsi-sangsi, dll.
Bertanggung jawab terhadap proses rekruitmen pegawai, mengusulkan promosi,
demosi, mutasi karyawan dengan persetujuan Ka.Bag administrasi dan keuangan
beserta direktur.
Memiliki kemampuan dalam menjalankan manajemen SDM, menempatkan SDM pada
posisi dan komposisi tepat disesuaikan dengan beban kerja yang ada.
Memiliki power dalam penerapan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tata tertib
dan peraturan yang berlaku dalam Rumah Sakit.
Menyusun data kepegawaian, melaporkannya pada disnaker serta mengurus segala
administrasi dan persyaratan agar terdaftar di disnaker.
Mengenali dan mengerti Ketentuan Pemerintah tentang aturan – aturan kepegawaian,
standar upah dan kebijakan-kebijakan dalam kepegawaian dan tenaga kerja.
Membina hubungan baik dengan Pemerintah dalam hal ini Depnakertrans dan asosiasi
perburuhan di Kabupaten Brebes.
Membuat planning kepegawaian, mencakup :
Agenda pelatihan dan studi banding
Refreshing karyawan
Agenda-agenda kepegawaian (penetapan aturan libur hari besar keagamaan dan libur
nasional, pembagian shift kerja, aturan tukar shift, cuti bersama, dll)
Bertanggung jawab terhadap keberadaan organisasi-organisasi kepegawaian yang ada
di dalam perusahaan.
Memiliki kewenangan dalam memberikan sangsi, teguran, surat peringatan bahkan
surat pemecatan, dengan acuan ketentuan yang berlaku dan dengan persetujuan
Ka.Bag administrasi dan keuangan beserta direktur.
Memberikan penilaian atau evaluasi terhadap seluruh Karyawan di seluruh Bagian
dibantu oleh Kepala Bagian masing-massing.
Membuat laporan rutin tentang hasil evaluasi kepegawaian untuk dilaporkan kepada
atasan langsung.
Bertanggung jawab terhadap kondisi kepegawaian tiap hari, mencakup :
Kontrol terhadap absensi dan disiplin karyawan harian.
Membuat data harian kepegawaian
Melakukan fungsi supervise harian secara menyeluruh untuk mengetahui kondisi
dilapangan, sehingga kelancaran pelayanan Rumah Sakit tetap tertaga.
Mampu bertindak sebagai mediator dan penyelesaian masalah jika terjadi masalah
internak baik antar individu karyawan maupun karyawan dengan manajemen, dalam
lingkup dan kapasitas kepegawaian dan pekerjaan.
Membuat catatan dan laporan harian.
vi. Urusan Umum
Memberikan pedoman dalam menyusun laporan kinerja personal dan inventaris sarana
dan prasarana, termasuk dalam mengatur bentuk dan tempat penyimpanan (gudang)
barang-barang yang habis pakai maupun yang tidak habis pakai.
Memenuhi pembelian peralatan dan bahan kebutuhan medic maupun kebutuhan
perawatandan kebutuhan lainnya yang termasuk dalam bagian umum juga
Memimpin pelaksanaan Tata Usaha, HRD dan Umum di Rumah Sakit serta
terlaksananya ketentuan dan system serta prosedur di bidang administrasi.
Membantu Ka.Bag Administrasi dan Keuangan dalam mengelola dan
mengadministrasikan hal-hal yang berhubungan dengan Tata Usaha, HRD, dan Umum
agar berjalan cepat, tepat, dan benar, keamanann surat-surat, arsip-arsip, dan
dokumen terjamin.
Mengetahui hal-hal yang menyangkut bagian Tata Usaha, HRD dan Umum
diantaranya tentang :
Posisi tenaga kerja dan kinerjanya seluruh karyawan di Rumah Sakit AMANAH
MAHMUDAH.
Realisasi anggaran untuk bagian administrasi, dalam hal ini Tata Usaha dan Umum
Menyampaikan laporan bulanan untuk bagian administrasi yang meliputi bagian Tata
Usaha, HRD, dan Umum disertai hasil analisisnya dan juga melaporkan tentang
kegiatan masing-masing bagian tersebut yang bersifat kinerja tenaga maupun kondisi
sarana dan prasarananya.
Memantau secara langsung pekerjaan yang termasuk di bagian umum yang
mendukung operasional rumah sakit, diantaranya di bagian cleaning service (bagian
kebersihan), security (bagian keamanan), driver (supir), gardener (tukang taman), dan
di bagian kurir.
follow us
WALIKOTA MAKASSAR
TENTANG
WALIKOTA MAKASSAR,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas - tugas
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kota Makassar, dan
untuk menjabarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar, maka perlu
ditetapkan Tugas dan Fungsi jabatan struktural pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Makassar;
b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, maka dipandang perlu ditetapkan
dengan Peraturan Walikota Makassar.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR TENTANG URAIAN TUGAS
JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA MAKASSAR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
URAIAN TUGAS
Pasal 2
Direktur
Pasal 3
Wakil Direktur Pelayanan
(1) Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas membina, mengkoordinasikan, mengawasi dan
melaksanakan pengelolaan kegiatan pelayanan medik, Penunjang Pelayanan Medik, serta
Penunjang Pelayanan Medik dan Keperawatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) peraturan ini,
Wakil Direktur Pelayanan menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pelayanan medik;
b. Pelaksanaan perencanaan terhadap pengembangan pelayanan keperawatan;
c. Pelaksanaan perencanaan monitoring dan evaluasi pelayanan medik;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan keperwatan.
Bagian Pertama
Bidang Pelayanan Medik
Pasal 4
(1) Bidang pelayanan medik mempunyai tugas merencanakan membina, menyusun standar dan
mengkoordinasi memantau dan mengevaluasi seluruh kegiatan dibibang pelayanan medik.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (1) bidang pelayanan
medik menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksannan kebutuhan bidang pelayanan
medik.
b. Menyiapkan bahan bimbingan dan pengendalian penggunaan fasilatas pelayanan medik.
c. Pelaksanaan kegiatan penerimaan serta pemulangan pasien.
d. Penyiapan bahan perumusan standar pelayanan minimal ( SPM ) di bidang pelayanan medik.
e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pelayanan medik.
f. Penyiapan bahan laporan hasil kegiatan pelaksanaan dan pemantauan serta evaluasi dalam
pembinaan pelayanan medik.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Pasal 5
Seksi Perencanaan Dan Pengembangan
Pelayanan Medik
Pasal 6
Seksi Monitoring Dan Evaluasi
Pelayanan Medik
(1) Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik mempunyai tugas menyiapkan, menyusun,
mengecek data, melakukan koordinasi serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1) peraturan ini,
Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan / data dalam rangka penyusunan laporan monitoring dan
evaluasipelayanan medik;
b. Memeriksa dan mengecek keakuratan bahan dan data untuk di jadikan acuan/pedoman
melaksanakan penyusunan kebijaksanaan laporan dan evaluasi;
c. Melaksanakan koordinasi kegiatan dalam rangka penyusunan laporan evaluasi dan
monitoring;
d. Menyusun rancangan awal perumusan laporan akuntabilitas kinerja pada bidang pelayanan
medik;
e. Menelaah peraturan perundang-undangan;
f. Menginventarisasi dan mengevaluasi seluruh permasalahan pada seksi monitoringdan
evaluasi;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bagian kedua
Bidang Penunjang Pelayanan Medik
Dan Keperawatan
Pasal 7
Pasal 8
Seksi Perencanaan, Pengembangan Penunjang
Pelayanan Medik Dan Keperawatan
Pasal 9
Seksi Monitoring Dan Evaluasi Penunjang
Pelayanan Medik Dan Keperawatan
(1) Seksi monitoring dan evaluasi penunjang pelayanan medik dan keperawatan, menyusun
rencana, menelaah peraturan perundang-undangan menyiapkan dan memeriksa keakuratan,
menyusun recana serta membuat laporan pelaksanaan tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaiman adimaksud pada pasal 9 ayat (1) peraturan ini,
Seksi monitoring dan Evaluasi Penunjang Pelayanan Medik dan Keperawatan
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana kerja pada deksi monitoring dan evaluasi pelayanan medik dan
keperawatan.
b. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan monitoring dan evaluasi
pelayanan medikdan keperawatan.
c. Memeriksa dan mengecek keakuratan bahan / data sebagai pedoman dalam menyusun
laporan.
d. Menyusun rancangan awal perumusan laporan akuntabilitasi kinerja pada bidang pelayanan
medik dan keperawatan.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat laporan bulanan dan berkala.
f. Menelaah peraturan perundang-undangan.
g. Melaksanakan koordinasi kegiatan dalam rangka menyusun laporan evaluasi dan monitoring.
h. Mengevaluasi seluruh permasalahan pada seksi monitoring dan evaluasi pelayanan medik
dan keperawatan.
i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Keperawatan
Pasal 10
Pasal 11
Seksi Perencanaan Dan Pengembangan
Pelayanan Keperawatan
(1) Seksi monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan, mempunyai tugas menyusun
rencana, menelah peraturan, memeriksa dan mengawasi keakuratan data laporan serta membuat
laporan pelaksanaan tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat (1) peraturan ini,
Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana kerja pada seksi monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan.
b. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan monitoring dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
c. Memeriksa dan mengecek keakuratan dan bahan / data sebagai pedoman dalam menyusun
laporan.
d. Menyusun rancangan awal perumusan laporan akuntabilitas kinerja pada bidang pelayanan
keperawan.
e. Menelah peraturan perundang-undangan pada seksi pelayanan keperawatan.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat laporan bulanan dan berkala.
g. Melaksanakan pengawasan terhadap mutu dan etika perawatan kepada para pegawai.
h. Menginventarisir dan mengevaluasi seluruh permasalahan.
i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
Pasal 13
Wakil Direktur Umum dan Keuangan
(1) Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas membina, mengkoordinasikan dan
mengevaluasi, melaksanakan pengelolaan keuangan, pelayanan umum dan pengelolaan
pelayanan masyarakat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (1) Peraturan ini,
Wakil Direktur Umum dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan keuangan dan akuntansi;
b. Pengawasan terhadap tata usaha dan rumah tangga;
c. Pengawasan terhadap pengelolaan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia;
d. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pemasaran;
e. Pelaksanaan rekam medik serta sistem informasi;
f. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Bagian Kelima
Bagian Keuangan
Pasal 14
Pasal 15
Subbagian Keuangan dan Akuntansi
(1) Sub bagian keuangan dan akuntasi mempunyai tugas menyusun rencana kerja, melakukan
penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, sistem informasi keuangan serta
melakukan mobilitas dana.
(2) Dalam melaksanakan tugas dimaksud pada pasal 15 ayat (1) peraturan ini, sub bagian
keuangan dan akuntansi menyelenggarakan fungsi.
a. Menyusun rencana dan program kerja pada sub bagian keuangan dan akuntansi.
b. Menyelenggarakan akuntansi dan analisa biaya.
c. Menyelenggarakan pengoperasian dan pengembangan sistem informasi layanan Rumah
Sakit.
d. Mengadakan pengecekan/pemeriksaan terhadap pemegang kas.
e. Menyiapkan system control dalam pelaksanaan kegiatan keuangan.
Pasal 16
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
(1) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana, menyiapkan bahan
dan data, menelaahperundang-undangan serta membuat hasil laporan sebagai bahan evaluasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas dimaksud pada pasal 16 ayat (1) peraturan ini, Subbagian
Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi.
a. Menyusun rencana pada subbagian evaluasi dan pelaporan;
b. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka evaluasi pelaksanaan tugas dan pelaporan;
c. Memeriksa dan mengecek keakuratan data yang dijadikan bahan laporan;
d. Menyusun rancangan awal perumusan laporan;
e. Menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyusunan evaluasi dan
pelaporan;
f. Membuat dan menetapkan hasil laporan untuk disampaikan kepada pimpinan serta instansi
terkait sebagai bahan evaluasi yang akan datang;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 17
Bagian Umum
Pasal 18
Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
(1) Subbag tata usaha dan rumah tangga mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga
meliputi pemeliharaan kendaraan dinas, akomodasi, serta memelihara kebersihan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 18 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian Tata usaha dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada subbagian tata usaha dan rumah tangga.
b. Melakukan urusan kerumah tanggaan, rumah sakit yang meliputi kendaraan dinas,
akomodasi, serta memelihara kebersihan kantor.
c. Melakukan koordinasi penyelenggaraan urusan rumah tangga dalam lingkungan rumah sakit.
d. Memelihara dan mengawasi penggunaan telepon, listrik, air, gas serta kebersihan ruangan
WC/kamar mandi.
Pasal 19
Subbagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM
(1) Subbagian Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
menyusun rencana, melaksanakan tugas teknis kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia.
(2) Dalam melaksanakan tugas bagaiman dimaksud pada pasal 19 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada sub bagian kepegawaian dan pengembangan
sumber daya manusia;
b. Menyiapkan bahan kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun;
c. Menyiapkan bahan dan menyusun usul kenaikan gaji berkala,usul tugas belajar;
d. Melakukan pemeliharaan, disiplin dan kesejahteraan pegawai;
e. Penyiapan data pelaporan, penyiapan bahan evalusai terhadap pelaksanaan tugas;
f. Menghimpun mensosialisasikan peraturan perundang-undangan dalam bidang kepegawaian
dalam rumah sakit;
g. Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota Korpri;
h. Melakukan koordinasi pada secretariat Korpri Kota Makassar;
i. Menyusun hasil pelaporan tugas.
Pasal 20
Bagian Pelayanan Masyarakat
Pasal 21
Subbagian Humas dan Pemasaran
(1) Subbagian Humas dan Pemasaran mempunyai tugas menyusun rencana, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan kehumasan dan pemasaran rumah sakit.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 21 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian Humas dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada Subbagian Humas dan Pemasaran;
b. Menyusun rencana pengadaan bahan promosi dan publikasi;
c. Menyelenggarakan pemasaran / promosi kepada masyarakat melalui media cetak elektronik
maupun media lainnya;
d. Menyusun bahan pembahasan teknis, pengembangan rumah sakit, memberikan layanan dan
bimbingan serta analisa usaha;
e. Menyusun dan mengembangkan konsep pelayanan non medis;
f. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
Pasal 22
Subbagian Rekam Medik dan Sistem Informasi
(1) Subbagian Rekam Medik dan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan pengendalian rekam medic dan sistem informasi rumah sakit.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 22 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian Rekam Medik dan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada Subbagian Rekam Medik dan Sistem Informasi;
b. Mengumpulkan bahan dan data-data dalam rangka pengembangan sistem informasi;
c. Menyusun, mengumpulkan bahan dan data dalam rangka pengembangan standar pelayanan
medik;
d. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen;
e. Mengumpulkan dan mencatat pengarsipan rekam medik;
f. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan sistem informasi;
g. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
Pasal 23
Subbagian Pendidikan dan Pelatihan
(1) Subbagian Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas menyusun rencana, menata,
menyiapkan administrasi, menginventarisir kebutuhan pendidikan dan pelatihan, melakukan
kerjasama serta mengevaluasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada pasal 23 ayat (1) peraturan ini,
Subbagian Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja pada Subbagian Pendidikan dan Pelatihan;
b. Menyusun pelaksanaan kegiatan program pendidikan dan pelatihan;
c. Mengindentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai dalam lingkungan
rumah sakit;
d. Menyusun jadwal pendidikan dan pelatihan;
e. Melakukan kerjasama dengan instansi lain / non pemrintah dalam rangka pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan;
f. Mempersiapkan administrasi kegiatan pendidikan dan pelatihan;
g. Mengatur dan menata pengadaan bahan dan sarana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
h. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
BAB III
TATA KERJA
Pasal 24
(1) Bidang dan Bagian masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan Kepala
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur;
(2) Seksi dan Subbagian masing-masing dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang atau Kepala Bagian.
Pasal 25
(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun
antar satuan organisasi;
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk dalam
pelaksanaan tugas;
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing;
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan diolah dan
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut.
Pasal 26
Dalam hal Direktur berhalangan melaksanakan tugasnya, maka Direktur dapat menunjuk Wakil
Direktur atau salah seorang Kepala Bidang atau Kepala Bagian untuk mewakili dengan
memperhatikan senioritas dalam daftar urut kepangkatan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
(1) Dengan berlakunya peraturan ini, maka segala peraturan terdahulu yang mengatur hal yang
sama dan bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya
akan ditetapkan dengan peraturan tersendiri.
Pasal 28
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota
Makassar.
Ditetapkan di Makassar
pada tanggal 13 Juli 2009
WALIKOTA MAKASSAR,
Diundangkan di Makassar
pada tanggal 14 Juli 2009
Makassar,- Kekerasan yang dialami warga Rohingya di Myanmar menarik perhatian serius dunia. Masalah
tersebut juga menjadi salah satu persoalan yang akan dibahas dalam konferensi Centrist Asia Pacific ...
Read more...
Makassar bisa dijangkau dari Jakarta dengan pesawat menuju Bandara Sultan Hasanuddin yang
keren atau...
Sejarah Kota Makassar Ekonomi & Bisnis Pelayanan Umum Profil Isi
WalikoBuku
Sejarah Pemerintah Kota Hukum & Kriminalitas Pelayanan Pajak ta Tamu
Arti Lambang Kota Sosial Budaya Pelayanan Retribusi Profil Kirimka
Visi & Misi Dinamika Perkotaan Pelayanan di Kecamatan Wakil n
WalikoPesan
Geografis Pertahanan Keamanan Jenis & Prosedur Perizinan ta Anda
Dinas
Tata
Ruang
&
Bangu
nan
Dinas
Kebud
ayaan
&
Pariwi
sata
Kantor
Pelaya
nan
Adm.
Perizin
an
Kormo
nev
Kota
Makas
sar
LPSE
Kota
Makas
sar
Dekra
nasda
Kota
Makas
sar
PKK
Kota
Makas
sar
Sistim
Transp
aransi
APBD
UPTD
Pener
angan
Jalan
Design & perawatan oleh Indomedia Digital untuk Pemerintah Kota Makassar | sebagian hak dilindungi
oleh Undang-Undang | Versi 5.1 © 2013
2. Tanggung jawab.
Bila kita melihat bagan struktur organisasi kita akan melihat kotak kotak
yang bertuliskan jabatan/unit kerja. Kotak yang paling atas menggambarkan
kedudukan yang tertinggi dalam suatu organisasi, dialah orang yang paling
bertanggungjawab terhadap organisasi atau seluruh unit kerja yang ada dalam
organisasi. Demikian juga jabatan di bawahnya bertanggung jawab pula
terhadap unit organisasi yang ada di bawahnya.
Yang perlu dipahami dalam hal “tanggung jawab” adalah apa yang
dilakukan oleh sub unit organisasi merupakan tanggung jawab unit organisai di
atasnya. Jadi ketika terjadi permasalahan misalmya kesalahan kerja, yang paling
bertangung jawab adalah pimpinan unit organisasi di atasnya dan mengalir ke atas
sampai dengan pimpinan puncak (Top Manager) di organisasi tersebut.
3. Pembagian tugas.
Prinsip dasar suatu organisasi dibentuk adalah untuk melaksanakan tugas
atau urusan tertentu. Suatu tugas atau urusan dapat bersifat kompleks dapat pula
bersifat sederhana, inilah yang menentukan besar kecilnya suatu organisasi.
Semakin kompeks tugas atau urusan yang ditangani, biasana semakin besar
struktur organisasi tersebut, sebaliknya bila urusan atau tugas yang dilakukan
seserhana biasanya struktur organisasinya kecil.
Struktur organisasi juga menggamabarkan pembagian tugas/urusan.
Pembagian tugas/urusan dapat dikatakan juga sebagai spesialisasi tugas/urusan,
yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dari tiap unit organisasi
(spesialisasi kerja) sehingga tujuan utama dari organisasi dapat tercapai.
Pembagain kerja bukan berarti masing masing unit kerja berdiri sendiri-sendiri
namun harus dipahami sebagai bagian yang menyatu dalam suatu organisasi.
Ada beberapa dasar yang digunakan organisasi dalam melakukan pembagian
kerja atau sepsialisasi. pembagian kerja dalam organisasi.
3. Campuran.
Dalam hal ini tugas dibagai secara kombinasi antara mendasarkan alur kerja atau
proses kerja berdasarkan wilayah kerja. Pembagain kerja seperti ini sering
dijumpai dalam organisasi yang besar dan komplek seperti
departemen/kementerian.
Makna dari pembagian kerja adalah untuk optimalisasi kinerja organisasi,
namun dalam praktiknya terjadi sikap acuh tak acuh atau tak mau tahu dengan
mata rantai atau unit kerja yang lain, semua sibuk dengan tugasnya sendiri dengan
rencananya sendiri tak ambil pusing dampaknya terhadap unit kerja yang lain,
bahkan mungkin bisa terjadi persaingan antar unit terutama dalam alokasi sumber
daya, dan merasa yang satu lebih penting dari yang lain.
ANALISA STRUKTUR ORGANISASI PT. HM SAMPOERNA
Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh PT. HM Sampoerna Tbk termasuk pada bentuk
struktur organisasi garis (Line Organization Structure). Struktur Organisasi Garis yaitu organisasi yang
wewenang atasan langsung ditujukan kepada bawahan, karena bawahan bertanggung jawab langsung
kepada atasannya dan adanya suatu perintah. Berikut ini adalah masing-masing bagian yang terdapat
dalam struktur organisasi PT. HM sampoerna Tbk sebagai berikut :
Rapat umum pemegang saham berada paling atas struktur organisasi perusahaan, yang biasanya
diadakan setiap setahun sekali pada akhir juni. Didalam rapat tersebut Direksi berkewajiban
memberikan laporan perihal jalannya perusahaan dari tata usaha keuangan dari tahun buku yang lalu
yang harus ditentukan dan disetujui, dan juga dalam RUPS ini dilakukan penunjukan akuntan publik
yang terdaftar.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari seorang Presiden Komisaris dan dua orang anggota komisaris. Tugas
utama dari Dewan Komisaris yaitu mempunyai wewenang untuk memberhentikan Direksi Apabila
terdapat suatu tibdakan dari direksi yang bertentangan dengan anggaran dasar dan tujuan dari
perusahaan.
Direksi
Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan 2 orang direktur yang secara bersama-sama mempunyai hak
dan wewenang mewakili dan bertindak atas nama Direksi.
1. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan termasuk sumber daya manusia (SDM), Administrasi,
pemasaran, manufacturing, litbang dan keuangan.
2. Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para pelaksana dan mengawasi keseimbangan
antara wewnang dan tanggung jawab serta memastikan bahwa prosedur kerja di dalam perusahaan
berjalan lancar.
Divisi ini terdiri dari bagian Personalia, Rencana Pengembangan dan Kesejahteraan.
1. Personalia
Bagian ini bertugas melaksanakan system pengolaan dan pemeliharaan administrasi kepegawaian
serta melaksanakan dan memenuhi perijinan dan peraturan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan
maupun hukum yang mengatur mengenai pengelolaan perusahaan.
2. Rencana Pengembangan
Bagian ini bertugas menyediakan system rekrutmen dan seleksi tenaga kerja bagi perusahaan,
menyediakan system pelatihan dan pengembangan SDM dan menyediakan system evaluasi terhadap
SDM.
3. Kesejahteraan
Bagian ini bertugas menyediakan system pemberian tunjangan yang sesuai dengan karyawan.
Divisi Administrasi
Divisi ini terdiri dari Bagian Umum, Hukum, dan Hubungan Masyarakat.Bagian umum bertugas
menyelesaikan pendokumentasian atas dokumen-dokumen penting perusahaan serta penyusunan
daftar hadir. Bagian Hukum bertugas membuat serta mengontrol terhadap pelaksanaan hukum yan
berlaku di perusahaan. Dan bagian Hubungan Masyarakat bertugas memberikan keterangan mengenai
perusahaan pada masyarakat.
Divisi Pemasaran
Divisi Manufacturing
Divisi ini terdiri dari bagian Bahan Baku, Produksi, Engineering. Bertugas menyediakan dan
mengontrol bahan baku yang akan diproses sehingga menghasilkan produk yang diinginkan,
mengontrol atas produk yang bsedang diracik sampai produk tersebut selesai serta mengecek
jalannya proses perakitan.
Divisi Litbang
Divisi ini terdiri dari bagian Laboratorium, Pengembangan Produk, Pengontrolan mutu dan penelitian
dasar.
Divisi Keuangan
Divisi ini terdiri dari bagian Bendahara, Akuntansi dan EDP. Bagian bendahara bertugas menangani
masalah dana. Bagian akuntansi bertugas menangani pemuatan laporan keuangan dan aktualisasi.
Bagian EDP bertugas memproses data-data yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, mulai
dari menginput data baru, mengolah dan meyeleksi data yang sudah ada.
FUNGSI, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB Wakil Direktur I dan II
Fungsi:
Membantu direktur dalam menjalankan amanah tertinggi roda organisasi dan peningkatan anggo-
ta dan kader ikhwan/akhwat.
Tugas:
• Mengkoordinasi Manajer-manajer bidang dalam menjalankan fungsinya.
• Mengkoordinasi Manajer pengkaderan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas anggota.
• Membantu Direktur dalam menjalankan tugas-tugasnya.
• Menjadi teladan yang baik bagi pengurus.
• Memotivasi pengurus yang lain.
Wewenang:
• Mengontrol menajer pengkaderan dalam pe-ningkatan SDM
• Memberikan masukan bersifat konstruktif ke-pada Direktur dan pengurus
Tanggungjawab:
Peningkatan SDM anggota khusunya ikhwan/ akhwat.
Hubungan lini:
• Keatas : Direktur.
• Kebawah : Manajer.
• Kesamping : Wakil Direktur II/I.