Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN BIAYA STRATEGI

Manajemen biaya strategik adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan
mengidentifiasi strategi yang unggul yang akan menghasilkan keunggulan bersaing yang
berkelanjutan.

Competitive advantage ( keunggulan bersaing )

Keunggulan bersaing adalah menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama
atau lebih rendah dibandingkan pesaing atau menciptakan nilai yang setara dengan biaya yang lebih
rendah dibandingkan pesaing.

Ada dua strategi umum yang mampu memberikan keunggulan bersaing yang berkesinambungan :
(1) strategi biaya rendah, dan (2) strategi diferensiasi. Tujuan dari strategi biaya rendah adalah untuk
memberikan nilai yang sama atau lebih baik kepada pelanggan dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan pesaing. Strategi diferensiasi disisi lain berusaha keras untuk meningkatkan nilai
pelanggan dengan meningkatkan yang diterima pelanggan . keunggulan bersaing diciptakan dengan
memberikan sesuatu kepada pelanggan yang tidak diberikan oleh para pesaing. Karenanya,
karakteristik produk harus diciptakan yang membuat produk tersebutg berbeda dari pesainggnya.

Peran sistem manajemen biaya dalam membantu mencapai tujuan yaitu meningkatkan nilai
pelanggan dengan meminimalisasi pengorbanan pelanggan., menciptakan nilai pelanggan yang
lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah daripada pesaing.

Customer Value ( nilai pelanggan )

Customer value adalah perbedaan antara apa yang diterima pelanggan (realisasi pelanggan) dan apa
yang pelanggan berikan (pengorbanan pelanggan), dimana apa yang pelanggan terima lebih
daripada sekedar tingkatan dasar kinerja yang diberikan produk.

Kerangka, Hubungan, dan Kegiatan Rantai Nilai

Kerangka rantai nilai adalah suatu pendekatan pendorong untuk memahami kegiatan perusahaan
yang penting secara strategis. Dasar dari kerangka rantai nilai adalah pengakuan adanya hubungan
yang kompleks dan saling keterkaitan di antara kegiatan baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Ada dua jenis hubungan yang harus dianalisis dan dipahami : hubungan internal dan hubungan
eksternal.

Internal linkage adalah hubungan diantara kegiatan yang dilakukan dalam bagian rantai nilai
perusahaan. Sebaiknya, External linkage menjelaskan hubungan kegiatan rantai nilai perusahaan
yang dilakukan dengan pemasok dan pelanggannya. Karenanya hubungan eksternal terdiri dari dua
jenis yaitu hubungan pemasok dan hubungan pelanggan.

Kegiatan dan pendorong organisasi

Kegiatan organisasi adalah kegiatan yang menentukan struktur organisasi dan proses bisnis.Aktivitas
operational adalah kegiatan hari ke hari yang dilakukan sebagai hasil dari struktur dan proses yang
dipilih oleh organisasi.

Organizational cost driver ( pendorong biaya organisasi ) adalah faktor struktural dan prosedural
yang menentukan struktur biaya jangka panjang dari suatu perusahaan sehingga pendorong biaya
organisasi memegang peranan yang sangat penting pada strategi pengurangan biaya apapun.
Operational cost driver adalah faktor-faktor yang mendorong biaya operational kegiatan. Pendorong
ini mencakup faktor-faktor seperti jumlah suku cadang, jumlah perpindahan, jumlah produk, jumlah
pesanan pelanggan, dan jumlah produk yang dikembalikan.

STRUCTURAL COST DRIVER VS EXECUTIONAL COST DRIVER

Kegiatan organisasi ada dua jenis : struktural dan prosedural. Kegiatan struktural adalah kegiatan
yang menentukan struktur ekonomi perusahaan yang mendasari. Kegiatan prosedural adalah
kegiatan yang mendefinisikan proses suatu organisasi dan secara langsung berhubungan dengan
kemampuan suatu organisasi untuk melaksanakan dengan berhasil. Pendorong biaya organisasi
dijelaskan dalam dua kategori, berhubungan dengan dua jenis kegiatan : pendorong biaya struktural
dan pendorong biaya prosedural.

Perbedaan structural cost driver dan executional cost driver yaitu :

Struktural cost driver ( pendorong biaya struktural ) adalah kegiatan yang menentukan struktur
ekonomi perusahaan yang mendasari sedangkan execisional cost driver ( pendorong biaya
prosedural ) adalah kegiatan yang mendefinisikan proses suatu organisasi dan secara langsung
berhubungan dengan kemampuan suatu organisasi untuk melaksanakan dengan berhasil.

Misalnya : Bagaimana karyawan diorganisasikan dan berapa banyak karyawan yang digunakan
untuk mempengaruhi struktur biaya jangka panjang suatu organisasi.

Kegiatan dan pendorong operasional

Kegiatan operasional adalah kegiatan hari kehari yang dilakukan sebagai hasil dari struktur dan
proses yang dipilih oleh organisasi. Pendorong biaya operasional adalah faktor-faktor yang
mendorong biaya operasional kegiatan. Pendorong ini mencakup faktor-faktor seperti jumlah suku
cadang, jumlah perpindahan, jumlah produk, jumlah pesanan pelanggan, dan jumlah produk yang
dikembalikan. Kegiatan operasional perusahaan yang dimungkinkan dan pendukungnya adalah
sebagai berikut :

Kegiatan structural Pendorong biaya strutural

- Membangun pabrik - Jumlah pabrik, skala, tingkat sentralisasi

- Menyusun struktur manajemen - Gaya dan filosofi manajemen

- Pengelompokan karyawan - Jumlah dan jenis unit kerja

- Kompleksitas - Jumlah lini produk, jumlah proses yang unik, jumlah bagian
yang unik

- Integrasi vertical - Membeli daya, menjual daya


- Menyeleksi dan menggunakan - Jenis proses teknologi

teknologi proses

Kegiatan Prosedural Pendorong biaya prosedural

- Menggunakan karyawan - Tingkat keterlibatan

- Memberikan mutu - Pendekatan manajemen mutu

- Menyediakan tata letak pabrik - Efisiensi tata letak pabrik

- Merancang dan memproduksi - Konfigurasi produk

Produk

- Menyediakan kapasitas - Utilitas kapasitas

ANALISIS RANTAI NILAI

Analisis rantai nilai mengidentifikasi hubungan internal dan eksternal yang dihasilkan dalam
pencapaian perusahaan baik kepemimpinan biaya atau strategi diferensiasi (manapun yang
ditentukan akan membentuk keunggulan bersaing yang dapat bertahan). Pemanfaatan hubungan
tergantung pada analisis bagaimana biaya dan faktor non-keuangan lainnya dapat bervariasi sesuai
dengan berbagai kelompok kegiatan yang berbeda yang dipertimbangkan.

Pemanfaatan Hubungan Internal

Memanfaatkan hubungan internal berarti bahwa hubungan antara kegiatan dinilai dan digunakan
untuk mengurangi biaya dan meningkatkan nilai.

Memanfaatkan Hubungan Eksternal

Hubungan dengan kegiatan eksternal pada perusahaan dapat pula dimanfaatkan. Memanfaatkan
hubungan hubungan aksternal berarti mengelola hubungan ini sehingga baik perusahaan maupun
pihak eksternal menerima peningkatan manfaat.

Peran Analisis Rantai Nilai dalam Analisis Strategic Cost adalah manajemen biaya strategic yang
baik mengharuskan pertimbangan bagian hubungan internal dari rantai nilai dimana perusahaan
berpartisipasi. Sistem rantai nilai juga mencakup kegiatan rantai-nilai yang dilakukan oleh pemasok
dan pembeli. Perusahaan tidak dapat mengabaikan interaksi antara kegiatan rantai-nilainya dengan
rantai nilai dari pemasok dan pembelinya.

RANTAI NILAI INDUSTRI

Rantai nilai industri adalah suatu rangkaian keterkaitan dari kegiatan pencipta nilai dari bahan
baku hingga pembuangan produk jadi oleh pelanggan pengguna akhir. Mengikuti strategi
diferensiasi dan kepemimpinan biaya mengharuskan manajer untuk memahami kegiatan yang
memberikan kontribusi pada pencapaian mereka. Keberhasilan mengikuti strategi ini mengharuskan
suatu pemahaman mengenai rantai nilai industri.

MANAJEMEN BIAYA DAUR HIDUP

Manajemen Biaya Daur Hidup adalah pendekatan yang berhubungan dengan tindakan yang diambil
yang menyebabkan produk didesain, dikembangkan, diproduksi, dipasarkan, dioperasikan,
dipelihara, dan dibuang sehingga akan dapat memaksimalkan laba perusahaan.

Sudut Pandang Daur Hidup Produk

Merupakan waktu dimana produk mulai diproses, dirancang, digunakan sampai produk tersebut
ditinggalkan. Usia menghasilkan pendapatan adalah waktu suatu prodk menghasilkan pendapatan
untuk perusahaan. Suatu produk memulai usia menghasilkan pendapatannya pada saat penjualan
produk pertama. Usia dapat dikonsumsi, adalah panjang waktu dimana suatu produk melayani
kebutuhan pelanggan.

PERBEDAAN SUDUT PANDANG PEMASARAN, KONSUMEN, DAN PRODUKSI

Þ Sudut Pandang Pemasaran

Sudut pandang pemasaran menggambarkan pola penjualan umum dari suatu produk saat produk
tersebut melalui tahapan daur hidup yang berbeda. Tahapan ini terdiri dari, Tahap Pengenalan,
Pertumbuhan, Mapan, dan Penurunan.

a. Tahap Pengenalan

Tahap ini ditandai dengan kegiatan pra-produksi dan mulai produksi, dimana fokusnya adalah
memperoleh kedudukan dalam pasar.

b. Tahap Pertumbuhan

Yaitu periode waktu dimana penjualan meningkat dengan laju yang meningkat.

c. Tahap Mapan

Yaitu periode waktu di mana penjualan meningkat dengan laju menurun. Pada akhirnya kemiringan
(dari kurva penjualan) pada tahap mapan menjadi netral dan kemudian menjadi negatif pada Tahap
Penurunan.

Þ Sudut Pandang Produksi

Sudut pandang produksi daur hidup produk mendefinisikan tahapan daur hidup berdasarkan
perubahan dalam jenis kegiatan yang dilakukan. Sudut pandang produksi menekankan biaya daur
hidup, dimana sudut pandang pasar menekankan pada perilaku pendapatan penjualan. Biaya Daur
Hidup adalah semua biaya yang berhubungan dengan produk untuk seluruh daur hidupnya. Biaya ini
mencakup penelitian ( pembuatan konsep ), pengembangan ( perencanaan, desain, dan pengujian ),
produksi ( kegiatan konversi ), dan pendukung logistik ( iklan, distribusi, garansi, pelayanan
pelanggan, perbaikan produk, dan lain-lain ).
Þ Sudut Pandang Konsumen

Seperti daur hidup produksi, tahapan daur hidup konsumsi berhubungan dengan kegiatan. Kegiatan
ini membentuk empat tahap : pembelian, pengoperasian, pemeliharaan, dan pembuangan. Sudut
pandang daur hidup yang dapat dikonsumsi menekankan pada kinerja produk pada harga tertentu.
Harga mengacu pada biaya kepemilikan, yang mencakup elemen berikut : biaya pembelian, biaya
operasi, biaya pemeliharaan, dan biaya pembuangan. Maka, total kepuasan pelanggan dipengaruhi
oleh harga pembelian dan biaya pasca-pembelian.

Þ Sudut Pandang Interaktif

Program manajemen biaya daur hidup yang kmprehensif harus memperhatikan beragam sudut
pandang yang ada. Pengamatan ini menghasilkan definisi komprehensif, terpadu dari manajemen
biaya daur hidup. Manajemen biaya daur hidup terdiri dari tindakan yang diambul yang
menyebabkan produk didesain, dikenbangkan, diproduksi, dipasarkan, didistribusikan, dioperasikan,
dipertahankan, diperbaiki, dan dibuang sehingga laba daur hidup dimaksimalkan. Memaksimalkan
laba daur hidup berarti produsen harus memahami dan mengkapitulasi hubungan yang terdapat
antara tiga sudut pandang daur hidup. Setelah hubungan ini dipahami, maka tindakan yang
mengambil peluang peningkatan pendapatan dan pengurangan biaya dapat dilakukan.

Hubungan antara sudut pandang daur hidup

Sudut pandang pemasaran menyangkut sifat dari pola penjualan selama daur hidup proyek tersebut,
yaitu sudut pandang berorientasi pendapatan. Namun, sudut pandang produksi menekankan
kegiatan internal yang diperlukan untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan
melayani produk. Tahap produksi ada untuk mendukung tujuan penjualan dari tahap pemasaran.
Pendukung penjualan ini membutuhkan pengeluaran sumber daya, maka daur hidup produksi dapat
digambarkan sebagai sudut pandang sebagai sudut pandang beorientasi beban.

Daur hidup konsumsi menyangkut kinerja produk dan harga. Kemampuan memperoleh pendapatan
dan tingkat pengeluaran sumber daya keduanya berhubungan dengan kinerja produk dan harga.
Produsen harus memperhatikan apa yang diterima pelanggan dan apa yang pelanggan berikan.
Maka, daur hidup konsumsi dapat digambarkan sebagai sudut pandang berorientasi nilai pelanggan.

Daur hidup pendek

Perencanaan daur hidup yang baik merupakan hal penting dan harga harus diatur secara tepat untuk
menutupi semua biaya daur hidup dan memberikan pengembalian yang baik. Perhitungan biaya
berdasarkan kegiatan digunakan untuk mendukung perencanaan daur hidup yang baik. Dengan
memilih pendorong biaya secara hati-hati, insinyur desain dapat termotivasi untuk memilih desain
yang meminimalkan biaya.

Anda mungkin juga menyukai