Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas materi kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan
Disusun oleh :
Whentin
Nim : 14140062
Kelas : B11.2
1
BAB I
Pembahasan
A. Pengertian
1. Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut. Jika
cedera baru terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul
pembengkakan, maka dengan kompres dingin bisa membantu
meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera karena suhu dingin
mengurangi aliran darah di daerah cidera sehingga memperlambat
2
metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi rasa
sakit.
2. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka
memar.
3. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.
3
kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih
sedikit. Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah bahwa persepsi
dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri.
BAB II
Metode Pelaksanaan
A. Metode Pelaksanaan
1. Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic.
a. Persiapan alat :
1. Mangkok bertutup steril.
2. Bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah.
4
4. Pembalut dan sampiran bila perlu.
Pembalut
b. Prosedur
pelaksanaan
1. Dekatkan alat ke dekat klien
2. Pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pasang perlak pada area yang akan di kompres
5. Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
6. Tuangkan cairan kedalam mangok steril
7. Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
8. Peras kain kasa tersebut dengan menggunakan pinset
9. Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang
dikompres dan di balut
10. Rapikan posisi klien
11. Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah.
2. Pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam.
3. Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera
laporkan.
4. Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama,
tutupi dengan kapas sublimat.
5
2. Kompres dingin basah dengan air biasa/air es
a. Persiapan alat
1. Kom kecil berisi air biasa/air es
b. Prosedur pelaksanaan
1. Dekatkan alat-alat ke klien
2. Pasang sampiran bila perlu
3. Cuci tngan
4. Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
5. Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu
diperas sampai lembab
6. Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan
dikompres
7. Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang
sudah terendam dalam air biasa atau air es.
8. Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
9. Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan
c. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak.
6
2. Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan
dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar sprei
atas tidak basah.
b. Prosedur pelaksanaan
1. Bawa alat-alat ke dekat klien.
2. Cuci tangan.
3. Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es
tidak tajam.
4. Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih
setengah bagian dari kirbat tersebut.
5. Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang
kosong, lalu di tutup rapat.
6. Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak.
7. Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam
sarungnya.
8. Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada
klien.
9. Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di
kompres.
10. Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres.
7
11. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa,
dan suhu tubuh.
12. Angkat eskap bila sudah selesai.
13. Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman.
14. Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini.
15. Cuci tangan.
16. Dokumentasikan.
c. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera
di angkat
2. Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap
keberadaan iritasi dan lain-lain.
3. Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka
suhu tubuh harus di kontrol setiap 30-60 menit.bila suhu
sudah turun kompres di hentikan.
4. Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastik.
5. Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti
(bila perlu).
8
BAB III
Penutup
C. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikasi pemberian kompres
dingin untuk klien yang mengalami cedera seperti cedera berlebihan pada
atlet atau luka memar, keseleo pergelangan kaki, luka bakar dan jerawat.
Dalam melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat
menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu
dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol
perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan
kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi
pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.
D. Saran
Bidan dapat menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik
dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit.
Daftar Pustaka
9
1. 1hina.angelina.(2013).Makalah Kompres Panans dan Dingin.
http://lhinangelina.blogspot.com/2013/03/makalah-kompres-panas-
dan-dingin.html, 29 April 2013.
2. Rizki.Kurniadi.(2012).Asuhan Keperawan
Online.http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/prosedu
r-penatalaksanaan-kompres.html, 08 Maret 2012.
3. Riry.Lumoet.(2012). Kompres Hangat dan Kompres
Dingin.http://ryrilumoet.blogspot.com/2012/06/kompres-hangat-dan-
dingin.html,2012.
4. Agung.Wahyudin.(2013).Standar Isi Kotak P3K.
http://agungwahyudin1.blogspot.com/2013/01/standar-isi-kotak-
p3k.html , 01 Januari 2013.
10