Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PATOLOGI UMUM
TEKNIK NEKROPSI IKAN

Dosen Penanggung Jawab


Vetnizah Juniantito, Drh, PhD, APVet

Oleh :

Yevi Pradina Lensi B04150112


Muhammad Fauzan Firdaus B04150115
Winni Gusri Susanti B04150126
Meisi Nuriski B04150127

BAGIAN PATOLOGI UMUM


DEPARTEMEN KLINIK REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang
bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan
mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia
merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang.
Perkembangan zaman yang semakin pesat mengantarkan nekropsi kedalam ilmu
perikanan (Afrianto & Liviawati 2005)

Nekropsi amat berperan dalam dunia perikanan, karena dapat


membandingkan dengan tepat ikan yang sehat atau sakit melalui jaringan –
jaringan ikan tersebut. Serangan penyakit dan gangguan hama dapat menyebabkan
pertumbuhan ikan menjadi lambat (kekerdilan), konversi pakan menjadi tinggi,
periode pemeliharaan lebih lama, yang dapat meningkatkan biaya produksi,
sehingga dapat menyebabkan menurunnya hasil panen serta kegagalan panen
(Kordi 2004).

Nekropsi sangat membantu sektor perikanan yang kini terlalu


mengeksploitasi lingkungan untuk kegiatan budidaya. Eksploitasi yang berlebihan
tersebut menyebabkan munculnya bakteri dan virus yang dapat menyerang
organisme budidaya, sehingga menurunkan hasil produksi. Nekropsi memiliki
peran sebagai sentral, karena dengan metode kerja ilmu ini dapat melihat kedalam
struktur jaringan. Sehingga dengan ilmu ini dapat menyimpulkan bakteri atau
virus yang menyerang biota budidaya dan megetahui solusi untuk
penyembuhannya (Alifia & Djawad 2003).

Nekropsi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui


kondisi kesehatan ikan melalui perubahan struktur yang terjadi pada organ-organ
yang menjadi sasaran utama dari bahan pencemar seperti insang, hati, ginjal dan
sebagainya. Dampak lain dari kepentingan manusia yaitu pencemaran lingkungan
perairan essensial dan nonessensial yang dapat terjadi pada badan air dalam
lingkungan perairan. Hasil pencemaran yang paling berbahaya untuk ikan adalah
logam berat di atas ambang batas pada perairan. Adanya logam berat diperairan
akan secara langsung mempengaruhi kesehatan ikan terutama pada insang. Karena
ikan selalu melakukan kontak langsung dengan air melalui insang pada saat
respirasi. Setelah itu, organ lain juga akan ikut mengalami kerusakan (Alifia &
Djawad 2003).

Tujuan
Praktikum teknik dasar nekropsi bertujuan agar mahasiswa mengetahui
teknik nekropsi pada ikan mas dan dapat melakukannya dengan baik dan benar.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi organ-organ pada tubuh ikan mas.
Mahasiswa mampu mengetahui keadaan abnormal yang tardapat pada ikan mas.
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENUTUP

Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto E, Liviawati E. 2005. Pakan Ikan. Yogyakarta (ID) : Kanisius.


Alifia F, Djawad M. 2003. Kondisi histologi insang dan organ dalam juvenil ikan
mas. Jurnal Sains & Teknologi. 14(1): 50-73.
Kordi K. 2014. Panen Untung dari Akuabisnis Ikan Gurami. Yogyakarta (ID) :
Andi Publisher.

Anda mungkin juga menyukai