Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah merupakan karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu
masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis disertai dengan
analisis yang logis objektif. Di perguruan tinggi, makalah ditulis untuk
memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh pengajar. Di forum-forum
ilmiah makalah, makalah ditulis atas inisiatif sendiri, baik untuk disajikan
maupun hanya sebagai makalah pelengkap atau penyertaan.
Tulisan ilmiah merupakan sarana komunikasi tertulis yang sering
dilakukan oleh para sarjana atau ilmuan untuk merealisasikan ide-idenya,
sehingga dapat dimengerti oleh semua orang. Salah satu bentuk tulisan ilmiah
adalah makalah ilmiah yang disajikan dalam seminar, artikel ilmiah, jurnal-
jurnal ilmiah, maupun laporan penelitian. Melalui makalah, seseorang dapat
malatih kemampuannya dalam menerapka kaidah-kaidah pendekatan ilmiah
dalam memecahkan persoalan yang dihadapi selain itu, melalui makalah
seseorang dapat mengemukakan isi fikiran atau pendapatnya secara jelas,
akurat, berdasarkan sumber informasi yang dapat dipertanggung jawabkan,
seimbang, kreatif, runtun, dan tertata dengan baik.
Aplikasi makalah dalam kehidupan ilmiah sangat beragam seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk itu ketrampilan menulis makalah yang
baik dan benar sangat dibutuhkan khususnya mahasiswa. Keuntungan bagi
mahasiswa antara lain adalah mempermudah mahasiswa saat menulis skripsi
maupun disertasi di akhir program. Selain itu untuk memenuhi kriteria tugas
makalah yang diberikan oleh dosen.
Oleh karena itu pada makalah ini penulis akan mengulas mengenai
pengertian makalah, karakteristik, serta jenis-jenis makalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan makalah?
2. Bagaimana karakteristik makalah?

1
3. Apa saja jenis-jenis makalah?
4. Bagaimana makalah hasil berpikir deduktif?
5. Bagaimana makalah hasil berpikir induktif?
6. Bagaimana makalah hasil berpikir ilmiah?
7. Bagaimana cara menilai makalah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian makalah.
2. Untuk mengetahui karakteristik makalah.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis makalah.
4. Untuk mengetahui makalah hasil berpikir deduktif.
5. Untuk mengetahui makalah hasil berpikir induktif.
6. Untuk mengetahui makalah hasil berpikir ilmiah.
7. Untuk mengetahui cara menilai makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makalah
Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik
tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini
umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu
perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan
lapangan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makalah merupakan
karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai hasil pelaksanaan tugas sekolah
atau perguruan tinggi.
Sedangkan Sudjana (1988) dalam Kurniawan Fajar (2013) menjelaskan
bahwa makalah merupakan jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara
tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku (book report) maupun sebagai
hasil karangan tentang suatu pokok persoalan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa makalah merupakan suatu karya tulis
ilmiah yang ditulis oleh pelajar atau mahasiswa mengenai suatu topik atau
pokok persoalan tertentu yang disusun secara sistematis sebagai hasil
pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
Penulisan makalah terutama bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa
topik yang ditulis benar-benar perlu diketahui dan diperhatikan pembaca.
Untuk itu topik makalah biasanya dipilih dari isu-isu aktual tentang berbagai
hal yang menjadi perhatian masyarakat luas. Namun demikian, secara umum
makalah tetap bersifat ilmiah. Artinya, sebagai karya ilmiah, makalah
memiliki ciri-ciri faktual, objektif, logis, dan sistematis.

B. Karakteristik Makalah
Suatu makalah tidak hanya menjelaskan dan mendiskusikan secara
mendalam topiknya, tetapi juga menunjukkan usaha dan keterampilan yang
dimiliki penulis dalam mengumpulkan, memilih, dan mengorganisasikan
informasi dan bahasa secara tepat dalam makalah. Makalah yang baik dapat

3
digunakan sebagai indikator seberapa baik usaha dan pengetahuan penulis
tentang tulisannya menurut standar akademik.
Menurut Brotowidjoyo dalam Kurniawan Fajar (2013), suatu makalah
yang baik mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Merupakan hasil kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan suatu
kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu topik
yang diangkat.
2. Mendemonstrasikan pemahaman penulis tentang permasalahan teoritik
yang dikaji atau kemampuan penulis dalam menerapkan suatu prosedur,
prinsip, atau teori yang berhubungan dengan topik yang diangkat.
3. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber
yang digunakan.
4. Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi
dalam kesatuan sintesis yang utuh.
5. Akurat dan menyeluruh, artinya makalah tersebut menyajikan fakta
dengan gagasan secara akurat, dan membahas masalahnya secara lengkap
dan tuntas. Makalah tersebut juga telah mengantisipasi pertanyaan-
pertanyaan yang kemungkinan akan diajukan oleh pembaca mengenai
topik makalah tersebut dan menjawabnya dengan baik.
6. Memiliki sumber informasi yang baik, ini merupakan ciri yang paling
penting dari setiap makalah. Makalah harus mengakui sumbangan penulis
lain, dimana karyanya tentang topik itu telah diterbitkan.
7. Secara teknis, penulisannya benar. Ini berarti bahwa makalah tersebut
bebas dari kesalahan gaya bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan
fakta, dan ejaan.
8. Tertata dengan baik, artinya makalah tersebut memiliki tujuan yang jelas.
Dalam makalah tersebut, materinya ditata secara logis, dengan kata-kata
transisi yang baik di antara bagian-bagiannya.
Adapun Syarat menulis makalah yang baik adalah:
a) Fokus pada topik (judul) yang telah dipilih
b) Merefleksikan secara kritis dan luas bacaan artikel, buku, dan material
lainnya yang relevan.

4
c) Menyajikan penjelasan yang masuk akal dan ilmiah
d) Mencantumkan semua sumber informasi secara tepat.
e) Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

C. Jenis-jenis Makalah
Secara umum terdapat dua jenis makalah, yaitu sebagai berikut:
1. Makalah biasa (common paper)
Makalah biasa merupakan makalah yang dibuat oleh penulis dengan
tujuan untuk menunjukkan pemahamannya terhadap masalah atau topik
yang dibahas. Dalam masalah ini secara deskriptif, penulis mengemukakan
berbagai pendapat atau pandangan tentang masalah atau topik yang dikaji.
penulis juga memberikan pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai
pendapat atau pandangan tersebut.
2. Makalah posisi (position paper)
Makalah posisi merupakan makalah dimana penulis menunjukkan
posisi teoritiknya dalam suatu kajian. Pada makalah jenis ini seseorang
diminta untuk tidak saja menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu,
tetapi juga diwajibkan untuk menunjukkan di pihak mana ia berdiri
berserta alasan yang didukung oleh teori-teori atau data yang relevan.
Untuk dapat membuat makalah posisi, seseorang tidak hanya dituntut
untuk mempelajari sumber tentang aliran tertentu, melainkan berbagai
sumber atau aliran yang pandangannya berbeda-beda dan bahkan mungkin
sangat bertentangan. Dari bahasan tersebut seseorang dapat memihak
terhadap satu aliran atau dapat pula membuat suatu tesis dari berbagai
pendapat yang ada. Jadi kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi sangat
diperlukan untuk membuat makalah posisi.
Berdasarkan sifat penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu:
a) Makalah deduktif
Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan
pada kajian teoritis (kajian pustaka) yang relevan dengan topik yang
dibahas.

5
b) Makalah induktif
Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data
empiris dari lapangan sesuai dengan topik yang dibahas.
c) Makalah campuran
Makalah campuran merupakan makalah yang disusun berdasarkan
kajian teoritis yang dicampur dengan kajian empiris.

D. Makalah Hasil Berpikir Deduktif


Makalah yang ditulis berdasarkan hasil berpikir deduktif pada hakikatnya
adalah tulisan yang membahas atau memecahkan suatu masalah atas dasar
kajian teori dari khazanah ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, penulis makalah,
harus mempelajari terlebih dahulu permasalahannya dari sudut pandang
keilmuan, setidak-tidaknya dari bidang keahlian yang dimilkinya. Teori,
konsep, prinsip, hukum, postulat, dan asumsi-asumsi dari keilmuan yang
relevan dengan masalah yang akan dibahas harus diketahui dan dikuasai
dengan baik.
Tiga bagian pokok yang harus ada dalam makalah, yaitu permasalahan dan
hipotesis, pembahasan atau pemecahan masalah secara teoretis, dan
kesimpulan pembahasan.
Apabila ingin dikembangkan lebih jauh, ketiga aspek tersebut bisa
ditambah dengan latar belakang dan saran-saran lebih lanjut. Dengan demikian,
makalah tersebut bisa terdiri dari lima bagian, yakni: latar belakang,
permasalahan dan hipotesis, pembahasan masalah, kesimpulan, dan saran-
saran. Akhiri makalah dengan daftar pustaka, dan kalau ada lampiran yang
perlu dimasukkan, tempatkan pada bagian paling akhir (setelah daftar pustaka).
Permasalahan adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk dicari
jawabannya melalui kajian teoritis. Lakukan analisis terhadap masalah dan
variabel yang terdapat didalamnya, kemudian rumuskan pertanyaan dengan
menggunakan kata tanya: apa, mengapa, bagaimana, sejauh mana, kapan
siapa, dan lain-lain, bergantung kepada ruang lingkup masalah yang akan
dibahas dalam makalah tersebut. Berikan batasan-batasan atau ruang lingkup
dari masalah yang dibahas.

6
Langkah pertama: mengadakan analisis masalah dan variabel yang
terdapat dalam topik tersebut. Apabila ada dua variable, maka lakukan analisis
terhadap kedua variabel diatas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terhadap masing-masing variabel dan pertanyaan yang berkaitan dengan
hubungan kedua variabel tersebut. Analisis diperlukan untuk menetapkan
permasalahan.
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, diperlukan
penjelasan-penjelasan dan keterangan konsep-konsep yang dicari dari berbagai
sumber atau berbagai khazanah pengetahuan.
Langkah kedua: mengidentifikasi berbagai kemungkinan jawaban untuk
dapat menjelaskan konsep diatas, yaitu membuat pokok dan subpokok dari
konsep yang telah diidentifikasi tersebut.
Peninjauan tentang konsep tersebut pada hakikatnya adalah subkonsep-
subkonsep untuk pembahasan isi makalah. Hal yang sama dilakukan terhadap
konsep-konsep berikutnya. Subpembahasan-pembahasan diatas jawabannya
harus dicari dan dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada. Yaitu dari buku-
buku, tulisan lain seperti jurnal, majalah ilmiah, makalah orang lain, atau
penjelasan yang dimintai dari orang lain yang dianggap menguasai atau ahli di
bidangnya. Apabila sudah ada gambaran jawabannya, maka selanjutnya adalah
membuat hipotesis (satu atau dua hipotesis pokok).
Langkah ketiga: membuat outline makalah berdasarkan kajian langkah
sebelumnya. Apabila mengikuti alur-alur yang telah dijelaskan dari kedua
langkah diatas serta memperhatikan sistematika suatu makalah, maka outline
makalah itu sebagai berikut:
Judul:
1. Pendahuluan atau latar belakang
Berisi uraian mengapa judul itu ditulis, tujuan penulisan dan metode
pembahasan/penulisan makalah (dalam hal ini adalah mengkaji teori/
kepustakaan) .
2. Permasalahan

7
Berisi pernyaan-pertanyaan yang akan dibahas jawabannya dalam makalah
ini, kalau perlu buat hipotesis, berikan penjelasan atau pembatasan ruang
lingkupnya.
3. Pembahasan masalah
Isinya sesuai dengan pokok permasalahan pada butir dua.
4. Kesimpulan pembahasan
Berisi rangkuman atau kesimpulan penulis mengenai jawaban semua
pertanyaan atau permasalahan dan jawaban hipotesis yang diajukan dalam
butir dua.
5. Saran-saran
6. Daftar bacaan
Cantumkan buku-buku yang digunakan dalam menulis makalah tersebut.
Sistematika mana yang akan dipilih bergantung kepada si penulis makalah,
dan tidak ada aturan yang pasti atau yang baku. Mungkin masih ada bentuk lain
di luar contoh diatas. Namun pada prinsipnya dalam setiap makalah harus ada
masalah yang dibahas atau yang diajukan, ada alternatif pemecahan masalah
dalam bentuk pembahasan secara teoretis, dan ada kesimpulan pembahasan
serta beberapa saran, ada alternatif pemecahan masalah dalam bentuk
pembahasan secara teoretis, dan ada kesimpulan pembahasan serta beberapa
saran, diakhiri dengan bacaan dan, kalau ada, disertai lampiran, seperti data
dalam bentuk bagian, grafik, dan lain-lain.
Langkah keempat: menulis makalah berdasarkan outline diatas. Dalam hal
penulisan hendaknya digunakan antara aturan-aturan penulisan karya ilmiah
seperti tata cara pengetikan, teknik kutipan, catatan kaki, dan lain-lain.

E. Makalah Hasil Berpikir Induktif


Dalam berpikir induktif, kesimpulan ditarik atas dasar data empiris setelah
sebelumnya dilakukan verifikasi data. Makalah yang dibuat atas dasar berpikir
induktif, salah satu diantaranya dapat dilakukan melalui pendeskripsian gejala
dan peristiwa berdasarkan pengamatan lapangan.
Misalnya, mahasiswa jurusan atau bidang ekonomi datang ke perusahaan
untuk mengamati proses produksi dan system organisasinya, kemudian hasil-

8
hasilnya dilaporkan atau ditulis. Apa yang ditulis mahasiswa adalah fakta,
gejala atau kejadian yang diamatinya dilapangan, kemudian diberi komentar
dan pembahasan berdasarkan teori-teori yang berkenaan dengan produksi dan
teori organisasi. Dengan membandingkan apa yang diamatinya dilapangan
dengan apa yang seharusnya menurut teori, mahasiswa dapat menarik
kesimpulan, setidak-tidaknya dapat menilai bagaimana kondisi perusahaan itu
dalam hal produksi dan sistem organisasinya.
Jadi, makalah yang ditulis dengan cara induktif ini diawali dengan
pengamatan empiris, hasilnya dibandingkan dengan teori-teori yang relevan,
kemudian disimpulkan. Makalah yang ditulis secara induktif dalam pengertian
memaparkan hasil pengamatannya tidak dituntut mengajukan dan menguji
hipotesis, sebab yang diutamakan adalah memaparkan atau mendeskripsikan
apa yang terjadi sebenarnya dilapangan dan isi laporan harus sistematis
sebagaimana harusnya karya ilmiah itu ditulis.
Isi dan sistematikanya adalah sebagai berikut:
Judul:
1. Latar belakang atau pengantar atau pendahuluan isinya menjelaskan
mengapa tema tersebut ditulis, tujuan penulisan/pembahasan, metode
pembahasan (pengamatan empiris), dan garis besar isi makalah.
2. Permasalahan, isinya adalah pertanyaan-pertanyaan yang terkandung
dalam judul dan tema makalah beserta beberapa penjelasan dan
pembatasan konsep yang ada dalam pertanyaan tersebut.
3. Pembahasan, isinya menjelaskan jawaban pemecahan masalah berdasarkan
hasil pengamatan empiris. Hasil pengamatan empiris ini bisa dibahas dari
sudut teoritis sebagai bahan perbandingan dan untuk memperjelas hasil
pengamatan.
4. Kesimpulan, isinya adalah menarik kesimpulan pembahasan dalam
hubungannya dengan jawaban pertanyaan atas dasar hasil pengamatan
tadi, dan menilainya dari sudut teoritis keilmuan yang relevan dengan tema
makalah.

9
5. Saran-saran, artinya penulis mengajukan pendapatnya terhadap hasil
pengamatan tadi atau menilai kelemahan-kelemahan gejala, peristiwa, atau
proses yang terjadi dilapangan beserta upaya memperbaikinya.
6. Kepustakaan, buku rujukan yang digunakan dalam membahas makalah
tersebut.
Menulis makalah berdasarkan berpikir induktif biasanya menempuh
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tetapkan dahulu kerangka makalah, artinya tema pokok dan pertanyaan-
pertanyaan yang ingin dicari jawabannya. Tema bisa bersumber dari
pengalaman lapangan, bisa pula dari prinsip, teori, postulat keilmuan.
2. Verifikasi data, gejala, proses dilapangan. Artinya, mahasiswa turun ke
lapangan untuk mempelajari data, gejala, atau berlangsungnya suatu
proses. Cara yang dilakuakan bisa melalui pengamatan/observasi,
wawancara, dan lain-lain. Hasilnya dicatat sebagaimana adanya.
3. Menganalisis, setidak-tidaknya mempelajari, hasil pengamatan tersebut
dan menghubungkannya dengan landasan teoritis yang berkenaan dengan
tema atau maslalah yang diamati. Kaitkan hasil pengamatan tersebut
dengan rumusan masalah/pertanyaan yang telah ditetapkan pada langkah
pertama.
4. Buatlah outline isi makalah seperti dalam uraian isi dan sistematika
makalah.
5. Tulislah makalah tersebut dengan bahan-bahan yang telah diperoleh dari
pengalaman lapangan atau pengamatan empiris dan bahan-bahan teoritis
sebagai perbandingannya.

F. Makalah Hasil Berpikir Ilmiah


Makalah hasil berpikir ilmiah adalah tulisan yang memaparkan proses dan
hasil penelitian. Dengan demikian, makalah ini berupa rangkuman suatu
laporan hasil penelitian atau penelitian atau rangkungan skripsi, tesis,
disertasi, ditambah komentar-komentar penulis makalah, baik terhadap
metodologi yang digunakan maupun terhadap hasil yang diperolehnya.
Komentar bisa dilihat secara deduktif, dilihat secara teoretis, bisa pula secara

10
empiris berdasarkan kennyataan praktek di lapangan. Makalah berbentuk ini
bisa berupa rangkuman laporan hasil penelitian sendiri (tentu ini lebih baik),
bisa pula dari laporan hasil penelitian orang lain.
Sistematika penyajian diurutkan sebagai berikut:
Judul: Tulislah judul penelitian, skripsi, tesis, atau disertasi (berikan
keterangan siapa penelitinya dan tahun berapa)
Kata pengantar (ditulis oleh penyusun makalah, bukan kata pengantar
penelitian, pembuat skripsi, tesis, atau disertasi).
1. Permasalahan (rangkuman Bab I dari laporan penelitian atau skripsi, tesis,
atau disertasi).
2. Kerangka pemikiran dan hipotesis (rangkuman dari Bab II atau tinjauan
dari pustaka).
3. Metodologi penelitian (rangkuman dari Bab III atau metodologi penelitian,
antara lain metode penelitian, instrumen, sampel, teknik, analisis data).
4. Hasil-hasil penelitian (rangkuman dari Bab IV atau hasil analisi data atau
hasil penelitian).
5. Kesimpulan dan saran (ambil dari Bab V atau kesimpulan penelitian).
6. Pembahasan (kajian penulisan makalah terhadap proses dan hasil-hasil
penelitian yang dirangkumkan diatas. Kajian bisa mengemukakan
beberapa kelemahan dan keuntungan temuan dari penelitian ini,
kemungkinan pemanfaatannya atau kegunaannya, keterbatasannya,
implikasi hasil temuan ini, masalah yang muncul untuk dikaji atau di teliti
lebih lanjut, dan lain-lain.
7. Daftar bacaan
Bila bentuk makalah ini diperhatikan, maka peranan menulis sebenarnya
mengkaji dua hal pokok, pertama mendeskripsiskan proses dan hasil
penelitian, kedua memberikan komentar dan pemahaman terhadap proses dan
hasil-hasil penelitian. Sudah barang tentu makalah akal lebih baik apabila
memaparkan proses dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis makalah
tersebut (karya pribadinya sendiri).
Mengingat makalah ini berkenaan dengan proses dan hasil penelitian,
maka langkah, prosedur, dan cara berpikir yang diperlukan dalam menyusun

11
makalah bentuk ini, pada hakikatnya sama dengan melaksanakan kegiatan
penelitian, termasuk kegiatan, menyusun skripsi, tesis, dan disertasi.
Dari bentuk-bentuk makalah yang dikemukakan dalam uraian diatas,
sebagian besar makalah ditulis atau disajikan dalam bentuk yang pertama,
yakni didasarkan cara berpikir deduktif dalam bentuk memecahkan masalah
melalui kajian teoretis, bukan atas dasar penelitian atau data empiris di
lapangan.

G. Menilai Makalah
Untuk menilai suatu kualitas makalah, tidak dilihat dari tebal tipisnya
makalah yang ditulis oleh penyusun makalah. Demikian juga tidak dinilai dari
siapa penulisnya, seperti kedudukan atau jabatan penulis, gelar ilmiah yang
disandangnya (sebenarnya gelar ilmiah penulis tercermin dalam karya
makalahnya). Kriteria yang biasa digunakan dalam menilai makalah dilihat
dari segi:
1. Konsistensi antara judul makalah dengan isi makalah yang dibahasnya.
Judul makalah harus mencerminkan isi, harus jelas dan terbatas ruang
lingkupnya. Dalam judul makalah harus sudah tergambarkan variable yang
dibahas serta permasalahan yang mungkin muncul dan perlu dicarikan
pemecahannya.
2. Ketajaman merumuskan masalah yang terdapat dalam judul tersebut. Hal
ini tercermin dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk dibahas
dalam makalah yang ditulisnya.
3. Jawaban atau pembahasan masalah yang terdiri dari berbagai
kemungkinan/alternatif yang kebenarannya di dukung oleh teori keilmuan
yang relevan dengan tema permasalahan atau judul makalah. Sistematika
jawaban masalah disajikan secara teratur, logis, dan rasional, ada
keterkaitan antara masalah satu dengan masalah yang lainnya.
4. Kesimpulan yang ditarik dari pembahasan masalah yang harus betul-betul
merupakan sintesis dari uraian pembahasan masalah, merupakan salah satu
alternative jawaban masalah yang paling baik dari berbagai kemungkinan
yang telah diajukan atau dibahas, dapat memberikan saran dan

12
rekomendasi lebih lanjut, memberikan peluang untuk dapat dilaksanakan
atau dikaji lebih lanjut, baik dari segi keilmuan maupun bagi kepentingan
kelembagaan (memiliki daya guna).
5. Tata cara penulisan, baik dari segi bahasa maupun teknik penulisan dan
wajah panggung makalah. Dari segi bahasa harus dapat dimengerti atau
mudah ditangkap oleh pembacanya, bahasanya sederhana sesuai dengan
ketentuan aturan bahasa yang berlaku dan penuh dengan proposisi ilmiah.
Teknik penulisan seperti notasi ilmiah, kutipan, catatan kaki, dan lain-lain,
konsisten dengan aturan yang dipakainya. Wajah panggung makalah
menarik dan simpatik sehingga mengundang pembaca untuk memiliki dan
mempelajarinya.
6. Apabila makalah itu harus disampaikan secara lisan dimuka forum
pertemuan ilmiah, cara penyajian atau penuturannya hendaknya tidak
bertele-tele dan tidak dibacakan, tetapi di jelaskan pokok-pokoknya secara
sistematis, sesuai dengan isi tulisan. Sertakan bagan-bagan atau diagram
(kalo perlu) untuk memudahkan pendengar mengikuti uraian pembawa
makalah. Sifat humor dari penyaji biasanya merangsang peserta asal tidak
berlebihan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makalah merupakan suatu karya tulis ilmiah yang ditulis oleh pelajar atau
mahasiswa mengenai suatu topik atau pokok persoalan tertentu yang disusun
secara sistematis sebagai hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan
tinggi.
Secara umum terdapat dua jenis makalah, yaitu makalah biasa dan
makalah posisi. Sedangkan berdasarkan sifat penalaran yang digunakan,
makalah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu makalah deduktif, induktif, dan
campuran.

B. Saran
Hendaknya seorang calon guru dapat membuat sebuah karya tulis ilmiah
yaitu makalah dengan baik, baik itu makalah deduktif, induktif maupun
campuran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, N. (2013). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis,


Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Kurniawan, F. (2013). Cara Penulisan Makalah. [Online].
Tersedia: http://karuniacahayafajar.blogspot.com/2013/06/cara-penulisan-
makalah.html

15

Anda mungkin juga menyukai