Anda di halaman 1dari 6

Alat Scalling

Menurut carranza (2002) alat scalling terdiri dari 2 jenis, yakni manual scaller dan
ultrasonic scaller.

1. Manual Scaller

Alat-alat manual scaller terdiri dari :

1. Sickle scaler (Scaler supragingiva)

Sickle scaler mempunyai sebuah permukaan yang datar dan dua cutting edge yang
menyatu membentuk ujung yang runcing. Penampang melintangnya berbentuk
segitiga dan sisi pemotong pada kedua sisi. Sickle ini terutama digunakan untuk
menghilangkan kalkulus supragingiva. Karena desainnya, sickle susah masuk
dibawah gingiva tanpa merusak jaringan disekitar gingiva. Banyak jenis sickle, sickle
dengan shank lurus digunakan untuk gigi anterior dan premolar, sedangkan shank
bersudut digunakan untuk gigi posterior.

2. Kuret

Alat ini digunakan untuk menghilangkan kalkulus subgingiva,root planing,dan


menghilangkan jaringan lunak pada dinding poket.Kuret mempunyai blade dengan
ujung membulat.Potongan melintang blade semisirkuler dengan dasar
cembung.Apabila dibandingkan dengan sickle,kuret lebih tipis.

Ada 2 tipe dasar kuret :

a. Universal

Kuret universal bisa digunakan untuk semua regio dengan mengubah letak jari
penyangga, titik tumpu, dan posisi tangan operator. Ukuran blade, angulasi, dan
panjang shank bervariasi, permukaan blade tegak lurus dengan bagian shank. Sisi
pemotong pada kuret universal ganda.

b. Kuret untuk daerah spesifik

Kuret gracey adalah jenis kuret untuk daerah spesifik, satu set terdiri dari beberapa
alat dengan desain dan sudut yang disesuaikan untuk berbagai daerah tertentu pada
gigi yang anatomisnya spesifik. Kuret ini dan modifikasinya merupakan alat terbaik
untuk scaling subgingiva dan root planing karena dapat beradaptasi baik dengan
anatomi akar gigi. Sisi pemotong pada kuret gracey tunggal. Bladenya membentuk
sudut 60° terhadap shank.

3. Hoe Scaler
Desainnya blade membentuk sudut 99°-100°. Cutting edgenya dibentuk oleh
pertemuan permukaan ujung yang datar dengan apek dalam blade. Cutting edge
dibevel 45°. Punggung blade bulat agar mudah masuk poket. Cara penggunaanya :

1. Blade diinsersikan pada dasar poket sehingga terdapat dua kontak dengan gigi.
2. Alat diaktivasi dengan pull stroke ke arah mahkota dengan tetap
mempertahankan dua titik kontak.

4. Chisel Scaler

Chisel scaler didesain untuk permukaan proksimal gigi anterior yang terlalu rapat
ruang interproksimalnya. Double ended dengan shank lurus dan melengkung.
Bladenya sedikit melengkung dengan cutting edge yang lurus dan dibevel 45°. Cara
penggunaan chisel adalah dengan menginsersikan dari fasial kelingual, diaktivasi
dengan push motion.

5. File

Desain file serupa dengan hoe, file jarang digunakan untuk scaling dan root palnning
karena ukurannya dan menyebabkan permukaan akar menjadi kasar. File kadang
digunakan untuk menghilangkan margin restorasi yang overhanging.

2. Ultrasonic scaller

Ultrasonic scaler adalah scaler yang digerakkan oleh suatu generator mesin, mesin ini
menghasilkan gelombang ultrasonik yang kemudian diubah menjadi energi mekanik yang
mampu menimbulkan gerakan pada ujung tip. Gerakan inilah yang digunakan untuk tindakan
perawatan periodontal (Carranza et.al., 2002).

Prinsip kerja ultrasonic scaler terdiri dari frekuensi, stroke atau gaya gores, dan aliran
air. Frekuensi adalah jumlah gerakan tip tiap detik, gerakan dapat berupa orbital, elips, atau
linier tergantung jenis ultrasonik. Frekuensi merupakan hal yang penting karena besarnya
kekuatan yang dihasilkan tergantung pada besarnya frekuensi yang diaplikasikan. Stroke atau
gaya gores adalah jarak maksimum yang mampu dicapai tip dalam suatu gerakan. Setting
power yang tinggi akan menghasilkan pola stroke yang panjang dibanding setting power yang
kecil (Carranza et.al., 2002).

Aliran air berkontribusi pada tiga efek fisiologi yang mampu meningkatkan
efektivitas scaler, yaitu acoustic microstreaming, acoustic turbulence, dan kavitasi. Acoustic
microstreaming adalah gerakan pembersihan yang berasal dari fluida searah yang disebabkan
oleh gelombang ultrasonik. Gerakan pembersih ini memiliki energi yang sebanding dengan
besar frekuensi yang diaplikasikan sehingga mampu untuk melakukan tindakan pemotongan
pada ujung tip. Acoustic turbulence terjadi ketika air membasahi tip yang berputar sehingga
terbentuk aliran air yang berfungsi sebagai pendingin. Kavitasi adalah bentukan gelembung
air yang terbentuk akibat putaran tip, ketika gelembung air ini pecah, timbul energi yang
cukup besar untuk merusak biofilm gigi (Carranza et.al., 2002).

Kini ultrasonic scaller terdiri dari dua jenis berdasarkan tenaga pendorongnya,
magnetostrictive scaler dan piezoelectric scaler. Tenaga magnetostrictive mampu mengubah
energi listrik menjadi getaran mekanis pada resonansi frekuensi antara 25-45 kHz. Perbedaan
antara magnetostrictive dan piezoelectric terdapat pada bahan tip yang berbeda.
Magnetostrictive terdiri dari tip yang terbentuk dari bahan feromagnetik, yaitu suatu
lempengan logam dari besi atau ferrit yang dililit oleh suatu kumparan tembaga yang akan
menghasilkan medan magnet ketika dialiri listrik. Tumpukan logam atau batang transducer
tersebut akan berkonstriksi apabila teraliri listrik, apabila dipasok arus listrik bolak – balik
maka akan menghasilkan medan magnet bolak – balik pula sehingga menghasilkan gerakan
tip secara elips pada frekuensi 18.000 – 45.000 Hz. Pola getaran dari ujung berbentuk elips,
yang berarti bahwa semua sisi ujung yang aktif dan akan bekerja ketika disesuaikan dengan
gigi. Gerakan yang dihasilkan berupa gerakan memutar 3600. Namun akibat besarnya daya
induksi feromagnetik tersebut menghasilkan panas yang berlebih sehingga membutuhkan
banyak air sebagai pendingin (Carranza et.al., 2002).
Piezoelectric menggunakan aliran listrik yang disalurkan pada Kristal reaktif, yang
memanfaatkan efek piezoelectric, yaitu interaksi elektromekanis linier antara arus lisrik
dengan suatu kristal reaktif, interaksi ini akan menimbulkan stress mekanik dari bahan
tersebut. Stress meknik ini akan memberikan kristal tersebut dengan pasokan arus listrik
bolak – balik yang akan menghasilkan konstriksi dan relaksasi dari kristal tersebut, sehingga
mampu menggerakkan ujung scaler tip secara linier. Pola getaran ujung adalah linier, atau
bolak – balik, yang berarti bahwa kedua sisi ujung bergerak aktif. Gerakan ini akan
menghasilkan energi panas yang lebih rendah, sehingga membutuhkan air yang lebih sedikit
(Carranza et.al., 2002).

Prosedur

Terdapat dua macam gerakan dasar dalam scalling dan root planning menurut Peter (2004):

1. Gerakan Eksplorasi
Gerakan ini ditujukan untuk mencari letak deposit subgingiva. Mata pisau
instrument dilewatkan sepanjang permukaan akar atau deposit kalkulus, ke arah apical,
hingga ke dasar poket dengan sudut 0-25o. Bila terdapat hambatan selama gerakan
eksplorasi, mata pisau instrument sebaik-baiknya digerakkan ke arah lateral dari
permukaan akar dan apabila mungkin, digerakkan kembali ke arah lateral dari permukaan
akar dan apabila mungkin,digerakkan kembali ke arah apical dengan perlahan-
lahan.Gerakan ini membantu membedakan birai kalkulus dengan dasar poket.
2. Gerakan Menarik

Setelah kalkulus atau permukaan yang kasar ditemukan sudut instrument dibuat
80◦ terhadap permukaan akar dan kalkulus, dan dengan hati-hati instrument digerakkan
kearah oklusal sepanjang permukaan akar untuk melepas kalkulus tersebut. Gerakan ini
diikuti dengan gerakan penghalusan dengan pengendalian alat yang baik. Detoksifikasi
akar dilakukan dengan kuret yang tajam dan gerakan-gerakan yang pendek dan halus,
berirama, serta kontinu. Instrumen diletakkan pada tepi deposit, kemudian digerakkan
kebeberapa arah agar seluruh permukaan dapat dikenai. Lakukan dengan hati-hati agar
permukaan akar tidak tergores atau tercungkil. Pengerokan ini terus dikerjakan hingga
permukaan akar benar-benar halus.
DAFTAR PUSTAKA

Carranza F.A., Michael G. Newman, Henry H. Takei. 2002. Carranza’s Clinical


Periodontology, 9th edition. Philadelphia:WB Saunders Co.
Peter F, Arthur R, John L. 2004. Silabus Periodonti edisi 4.

Anda mungkin juga menyukai