7.2.3.ep 1.sop Triase
7.2.3.ep 1.sop Triase
Halaman : 1/ 2
Puskesmas Romlah,SST,M.Kes
Muara Batun NIP. 19730525 199301 2 001
A. Pengertian Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya
penyakit dan atau menentukan prioritas perawatan dan transportasi pada pasien
gawat darurat.
B. Tujuan a. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera
b. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan tindakan
bedah
c. Untuk mengurangi jatuh korban jiwa dan kecacatan
C. Kebijakan SK Pimpinan Puskesmas Muara Batun tentang Pelayanan Klinis
D. Referensi Pedoman Pelatihan PPGD tahun 2014
E. Alat dan 1. Tensi meter 6. Masker
Bahan 2. Stetoskop 7. Minor set
3. Termometer 8. Benang jahit
4. Tabung oksigen 9. Kasa steril
5. Sarung tangan steril
F. Prosedur 1. Petugas memeriksa setiap penderita dengan teknik ABC: Airway
(jalan napas), Breathing (pernapasan), Circulation (sirkulasi)
2. Petugas memilih pasien sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien
a. Prioritas nol (hitam) : pasien meninggal
b. Prioritas satu (merah) : penderita cedera berat dan memerlukan
penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk
menyelamatkan hidupnya
c. Prioritas kedua (kuning) : pasien memerlukan bantuan, namun
dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak
akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat
d. Prioritas ketiga (hijau) : pasien dengan cedera minor dan tingkat
penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak
mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan
3. Petugas mengutamakan memberi pertolongan pada penderita yang
mengalami kegagalan pernafasan dan mempunyai harapan hidup
tinggi.
4. Petugas memberi pertolongan sesuai dengan kemampuan puskesmas
5. Penderita yang tidak mampu ditangani di Puskesmas dirujuk ke
rumah sakit dengan menstabilkan terlebih dahulu kondisi pasien
6. Petugas mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan dalam rekam medis
G. Diagram Alir
Petugas memeriksa setiap penderita dengan teknik ABC
K. Rekam Histori
No. Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan tanggal
2/2 Triase
PEDOMAN TRIASE
TRIASE
A. PENGERTIAN:
Triase (Triage) adalah Tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar
beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar
sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia.
B. TUJUAN:
Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan sumber daya yang minimal
dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin.
C. KEBIJAKAN:
a. Memilah korban berdasar:
i. Beratnya cidera
ii. Besarnya kemungkinan untuk hidup
iii. Fasilitas yang ada / kemungkinan keberhasilan tindakan
b. Triase tidak disertai tindakan
c. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap pertolongan harus
dilakukan sesegera mungkin.
D. PROSEDUR:
a. Penderita datang diterima petugas / perawat IGD.
b. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat
(selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh parawat yang
terlatih / dokter.
c. Namun bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triase
dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan gedung IGD).
d. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode warna :
i. MERAH, Segera : Immediate (I) Pasien mengalami cedera
mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong
segera. Misalnya : Tension pneumothorax, distress pernafasan (RR<
30x/mnt), perdarahan internal vasa besar dsb.
ii. KUNING, Tunda-Delayed (II) Pasien memerlukan tindakan defintif
tetapi tidak ada ancaman jiwa segera. Misalnya : Perdarahan laserasi
terkontrol, fraktur tertutup pada ekstrimitas dengan perdarahan
terkontrol, luka bakar <25% luas permukaan
iii. HIJAU, Minimal (III) Pasien mendapat cedera minimal, dapat
berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan.
Misalnya : Laserasi minor, memar dan lecet, luka bakar superfisial.
iv. HITAM, Expextant (0) Pasien mengalami cedera mematikan dan
akan meninggal meski mendapat pertolongan. Misalnya : Luka bakar
derajat 3 hampir diseluruh tubuh, kerusakan organ vital, dsb.
e. Penderita/korban mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau, hitam.
f. Penderita/korban kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan
diruang tindakan IGD. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut,
penderita/korban dapat dipindahkan ke ruang operasi atau dirujuk ke rumah
sakit lain.
g. Penderita/korban dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan
medis lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran
setelah pasien dengan kategori triase merah selesai ditangani.
h. Penderita/korban dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat
jalan, atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka
penderita/korban dapat diperbolehkan untuk pulang.
i. Penderita/korban kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar
jenazah.
TRANSPORTASI PASIEN
A. PENGERTIAN:
Tranportasi bukanlah sekedar mengantar pasien ke rumah sakit. Serangkaian tugas
harus dilakukan sejak pasien dimasukkan ke dalam ambulans hingga diambil alih oleh
pihak rumah sakit.
B. TUJUAN:
Memindahkan pasien dengan aman tanpa memperberat keadaan pasien ke sarana
kesehatan yang memadai.
C. KEBIJAKAN:
Sarana transportasi terdiri dari:
a. Kendaraan pengangkut (ambulance)
b. Peralatan medis dan non medis.
c. Petugas (medis/paramedis)
d. Obat-obatan life saving dan life support.
PENUTUP