Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JURNAL RIVIW

“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah “Kewarganegaraan”

DOSEN PEMBIMBING :

MAJDA EL MUHTAJ,M.HUM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
NAMA NIM

LIANA SOLIN 3163311015

LISA ZERINA NASUTION 3163311016

MUTIARA HARIANJA 3163311023


YESSI YUNELVA SINAGA 3163311043

KELAS MANDIRI A
SEMESTER III (TIGA)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PPKn
2017
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
A. IDENTITAS JURNAL
JUDUL : Peranan Parpol dalam Pendidikan Politik dan Wawasan Kebangsaan
PENULIS : Muhammad Arifin Nasution
TAHUN : 2012
JURNAL : Jurnal Politeia
ISSN : 0216-9290
VOLUME : Vol.4 No.1 Januari 2012

JUDUL : PERAM DAN FUNGSI PARTAI POLITIK DALAM MENCETAK


KADAR PEMIMPIN (Mekanisme daN Tanggung Jawab Pemimpin)
PENULIS : Hendrarto
TAHUN : 2006
JURNAL : Fakultas Ilmu Sosiol dan ilmu Politik Universitas Tidar Magelang
ISSN : 310-318
VOLUME : lroL 26, No. 2, 15 Septenber 2006

PENDAHULUAN
Peran ini terkait dengan undang-undang tentang partai politik (Undang-Undang
Partai Politik No. 31 Tahun 2003). Dalam undang-undang ini ada peraturan tentang
pendidikan politik untuk masyarakat. Studi tersebut menemukan bahwa peran partai politik
sangat strategis untuk mempromosikan konsep wawasan kebangsaan. Namun sayang ada
kesenjangan antara perencanaan dan implementasi wawasan pendidikan dalam hal wawasan
kebangsaan dan tema pesta. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut.
Pertama, partai politik tidak memiliki sumber keuangan yang besar. Kedua, sumber daya
manusia yang ada kurang memiliki kesadaran politik. Ketiga, partai politik prihatin dengan
kekuasaan. Perbedaan kepentingan antara partai politik (sebagai institusi politik) dan
pemerintahan (sebagai pemegang kekuasaan), berdampak pada kemacetan program
penguatan konsep wawasan kebangsaan. Studi ini didukung oleh data yang bersumber dari
perpustakaan dan dokumen dan menggunakan pendekatan sistem kelembagaan dan politik
dalam proses analisis.
RINGKASAN JURNAL
Partai politik dan parlemen (legislatif) merupakan dua aktor utama masyarakat politik,
yang memperoleh mandat dari masyarakat sipil, berperan mengorganisir kekuasaan dan
meraih kontrol atas negara untuk kepentingan masyarakat. Peran partai politik itu diletakkan
dalam arena pemilihan umum, yang di dalamnya terjadi kompetisi antarpartai dan partisipasi
politik masyarakat sipil untuk memberikan mandat pada partai atau kandidat pejabat politik
yang dipercayainya.

Partai Politik dituntut untuk dapat menyelenggarakan peran dan fungsinya sebagai
lembaga perumus dan dan sarana pencapaian cita-cita politik bangsa. Partai Politik juga
dituntut mampu mengartikulasikan arah dan tujuan partai, memberikan penggalangan politik
ke segenap konstituennya secara konstruktif. Peran tersebut sangat dimungkinkan mengingat
Parpol dikenal sebagai salah satu pilar demokrasi bangsa.

Oleh karena itu masyarakat harus menyadari pentingnya meningkatkan wawasan


kebangsaan untuk masa-masa mendatang karena kalau tidak di lakukan maka akan semakin
timbul degradasi dalam National and Character Building dan bangsa Indonesia tinggal
saatsaat kehancurannya saja bilamana tidak di lakukan serta tidak perlu malu-malu lagi
seperti yang dilakukan di jaman Orde Lama walaupun metodenya harus diperbaiki tidak
seperti di masa yang lalu yang syarat dengan doktriner bukan menerima pendidikan
kebangsaan dengan secara kesadaran.

Terjadi banyak permasalahan di Negara ini karena kita mengabaikan wawasan


kebangsaan sehingga masalah yang seharusnya kita selesaikan bersama, kita selesaikan
sendirisendiri dan tidak efektif. Sebagaimana bangsa yang pluralistik dan multikultural kita
harus bertumpu pada kebersamaan, mutualisme, yang melalui Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 telah didisain oleh para pendiri Negara sebagai sarana bagi kita untuk menjadi
bangsa yang besar, bersatu yang menjaga tanah air yang kaya raya. Kearifan lokal budaya
nasional harus diperkuat untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar.

Munculnya konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial
merupakan salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, termasuk krisis dalam hal
wawasan kebangsaan yang tentu akan melahirkan ancaman disintegrasi bangsa. Apalagi, bila
melihat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural seperti beragamnya suku,
budaya, agama, dan berbagai aspek politik lainnya, serta kondisi geografis negara kepulauan
yang tersebar luas. Semua ini mengandung potensi konflik (latent sosial conflict) yang dapat
merugikan dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa bila tidak dikelola dengan baik.
Dewasa ini, dampak krisis multi-dimensional ini telah memperlihatkan tanda-tanda awal
munculnya krisis kepercayaan diri (selfconfidence) dan rasa hormat diri (selfesteem) sebagai
bangsa. Dengan demikian studi ini ditujukan mengkaji tentang peran partai politik dalam
pendidikan politik dan penumbuhan wawasan kebangsaan.

KELEBIHAN JURNAL UTAMA


Jurnal utama pembahasannya sudah lengkap walaupun halamannya lebih
sedikit dibandingkan jurnal utama tetapi didalam pembahasan jurnal ini sudah lengkap
dan jelas. Lebih mudah dipahami dan isinya lebih jelas, bahasa yang mudah dan dapat
dimengerti, di jurnal utama dijelaskan peranan parpol dalam pendidikan politik dan
wawasan kebangsaan kajian teorinya juga sudah memberikan penjelasan yang cukup
lengkap karena adanya pendapat dari para ahli terkait bagaimana peranan parpol dalam
pendidikan politik dan wawasan kebangsaan, terdapat pasal-pasal yang mendukung
sehingga dapat lebih mudah membuat pembaca mengerti akan perkembangan ham
ini..biasanya jurnal ini dibaca oleh mahasiswa yang mengambil jurusan hukum atau
yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial maupun politik.
Di dalam jurnal utama ini pembahasan tentang peranan parpol dalam
pendidikan politik dan wawasan kebangsaan lebih banyak dan lebih lengkap
dibandingkan dengan jurnal pembanding.

KEKURANGAN JURNAL UTAMA


Pembahasannya yang lebih sedikit dibandingkan jurnal pembanding Terkadang
ada bahasa yang tidak dimengerti, Pembahasan tentang konstitusi tidak begitu lengkap
dibandingkan dengan jurnal pembanding, Biasanya bagi yang tidak mengambil jurusan
hukum atau ilmu-ilmu sosial maupun politik akan tidak begitu tertarik untuk membaca
jurnal seperi ini
KELEBIHAN JURNAL PEMBANDING

Di jurnal pembanding ini halamannya lebih banyak dibandingkan jurnal utama


Pembahasannya juga sudah cukup lengkap terkait Peranan peram dan fungsi partai
politik dalam mencetak kadar pemimpin teori yang cukup luas karena didukung oleh
pendapat para ahli. Biasanya jurnal ini dibaca oleh mahasiswa yang mengambil jurusan
Hukum atau yang berhubungan dengan Ilmu-ilmu sosial maupun Politik. Terdapat
amandamen-amandemen tentang ham Terdapat pasal-pasal yang mendukung sehingga
memudahkan pembaca dan menambah pengetahuan pembaca. Di dalam jurnal
pembanding ini pembahasan konstitusi lebih lengkap dibandingkan jurnal utama

KEKURANGAN JURNAL PEMBANDING

Didalam jurnal pembanding ini terdapat beberapa bahasa yang tidak mudah
dimengerti seperti bahasa asing. Penjelasan tentang peram dan fungsi partai politik
dalam mencetak kadar pemimpin. Biasanya bagi yang tidak mengambil jurusan hukum
atau ilmu-ilmu sosial maupun politik akan tidak begitu tertarik untuk membaca jurnal
seperi ini. Pembahasan tentang Ham masih belum terlalu lengkap dibandingkan jurnal
utama

KESIMPULAN

Peran partai politik dalam menumbuh kembangkan wawasan kebangsaan sebenarnya


sangat sentral bila dikaitkan dengan undangundang tentang partai politik No. 31 tahun 2003.
Intensitas pelaksanan kegiatan pendidikan politik/wawasan kebangsaan masih perlu
ditingkatkan dimana dari data yang didapat masih terjadi kesenjangan antara perencanaan dan
pelaksanaan pendidikan wawasan kebangsaaan dan dari segi tema partai selalu menyesuaikan
dengan kepentingan politiknya. Perbedaan kepentingan antara partai politik sebagai lembaga
pendidikan politik masyarakat dengan pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, menjadikan
agenda tersebut tidak bisa berjalan dengan baik dan terencana.

Faktorfaktor yang menjadi kendala parpol dalam peningkatan wawasan kebangsaan


adalah sumber dana yang tidak kuat karena partai tidak mengalokasikan secara khusus untuk
pendidikan wawasan kebangsaan dan donatur/sponsor lebih tertarik pada hal-hal yang
bersifat dengan kekuasaan dan entertaining.

Selanjutnya sumber daya manusia yang ada kurang mempunyai kesadaran politik
serta sulitnya mencocokkan waktu dengan sasaran pendidikan, konstituen dan kader. Partai
lebih banyak disibukkan dengan kegiatan politik praktis yang berhubungan dengan
kekuasaan. Partai sebaiknya memberikan perhatian khusus pada pendidikan politik/ wawasan
kebangsaan dengan mengalokasikan dana dan waktu yang lebih besar.

Sehingga Partai diharapkan dapat menjadi front leader dalam masalah wawasan
kebangsaan sehingga partai mampu mengembangkan perannya sebagai lembaga yang
menjalankan pendidikan politik masyarakat.

SARAN

Dalam pembuatan jurnal ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan, yang nantinya dapat
djadikan sebagai titian usaha perbaikan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai