Kewarganegaraan Kelompok 7
Kewarganegaraan Kelompok 7
“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah “Kewarganegaraan”
DOSEN PEMBIMBING :
MAJDA EL MUHTAJ,M.HUM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
NAMA NIM
KELAS MANDIRI A
SEMESTER III (TIGA)
PENDAHULUAN
Peran ini terkait dengan undang-undang tentang partai politik (Undang-Undang
Partai Politik No. 31 Tahun 2003). Dalam undang-undang ini ada peraturan tentang
pendidikan politik untuk masyarakat. Studi tersebut menemukan bahwa peran partai politik
sangat strategis untuk mempromosikan konsep wawasan kebangsaan. Namun sayang ada
kesenjangan antara perencanaan dan implementasi wawasan pendidikan dalam hal wawasan
kebangsaan dan tema pesta. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut.
Pertama, partai politik tidak memiliki sumber keuangan yang besar. Kedua, sumber daya
manusia yang ada kurang memiliki kesadaran politik. Ketiga, partai politik prihatin dengan
kekuasaan. Perbedaan kepentingan antara partai politik (sebagai institusi politik) dan
pemerintahan (sebagai pemegang kekuasaan), berdampak pada kemacetan program
penguatan konsep wawasan kebangsaan. Studi ini didukung oleh data yang bersumber dari
perpustakaan dan dokumen dan menggunakan pendekatan sistem kelembagaan dan politik
dalam proses analisis.
RINGKASAN JURNAL
Partai politik dan parlemen (legislatif) merupakan dua aktor utama masyarakat politik,
yang memperoleh mandat dari masyarakat sipil, berperan mengorganisir kekuasaan dan
meraih kontrol atas negara untuk kepentingan masyarakat. Peran partai politik itu diletakkan
dalam arena pemilihan umum, yang di dalamnya terjadi kompetisi antarpartai dan partisipasi
politik masyarakat sipil untuk memberikan mandat pada partai atau kandidat pejabat politik
yang dipercayainya.
Partai Politik dituntut untuk dapat menyelenggarakan peran dan fungsinya sebagai
lembaga perumus dan dan sarana pencapaian cita-cita politik bangsa. Partai Politik juga
dituntut mampu mengartikulasikan arah dan tujuan partai, memberikan penggalangan politik
ke segenap konstituennya secara konstruktif. Peran tersebut sangat dimungkinkan mengingat
Parpol dikenal sebagai salah satu pilar demokrasi bangsa.
Munculnya konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial
merupakan salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, termasuk krisis dalam hal
wawasan kebangsaan yang tentu akan melahirkan ancaman disintegrasi bangsa. Apalagi, bila
melihat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural seperti beragamnya suku,
budaya, agama, dan berbagai aspek politik lainnya, serta kondisi geografis negara kepulauan
yang tersebar luas. Semua ini mengandung potensi konflik (latent sosial conflict) yang dapat
merugikan dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa bila tidak dikelola dengan baik.
Dewasa ini, dampak krisis multi-dimensional ini telah memperlihatkan tanda-tanda awal
munculnya krisis kepercayaan diri (selfconfidence) dan rasa hormat diri (selfesteem) sebagai
bangsa. Dengan demikian studi ini ditujukan mengkaji tentang peran partai politik dalam
pendidikan politik dan penumbuhan wawasan kebangsaan.
Didalam jurnal pembanding ini terdapat beberapa bahasa yang tidak mudah
dimengerti seperti bahasa asing. Penjelasan tentang peram dan fungsi partai politik
dalam mencetak kadar pemimpin. Biasanya bagi yang tidak mengambil jurusan hukum
atau ilmu-ilmu sosial maupun politik akan tidak begitu tertarik untuk membaca jurnal
seperi ini. Pembahasan tentang Ham masih belum terlalu lengkap dibandingkan jurnal
utama
KESIMPULAN
Selanjutnya sumber daya manusia yang ada kurang mempunyai kesadaran politik
serta sulitnya mencocokkan waktu dengan sasaran pendidikan, konstituen dan kader. Partai
lebih banyak disibukkan dengan kegiatan politik praktis yang berhubungan dengan
kekuasaan. Partai sebaiknya memberikan perhatian khusus pada pendidikan politik/ wawasan
kebangsaan dengan mengalokasikan dana dan waktu yang lebih besar.
Sehingga Partai diharapkan dapat menjadi front leader dalam masalah wawasan
kebangsaan sehingga partai mampu mengembangkan perannya sebagai lembaga yang
menjalankan pendidikan politik masyarakat.
SARAN
Dalam pembuatan jurnal ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan, yang nantinya dapat
djadikan sebagai titian usaha perbaikan lebih lanjut.