4. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan hubungan sebab–akibat pada
pohon masalah. Prioritas diagnosa keperawatan adalah dengan : core problem
sebagai penyebab ( etiologi )
A. PROSES KEPERAWATAN
Pada SPTK dituliskan garis besar dan proses keperawatan merupakan justifikasi
ilmiah dari mana sumber tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Hal ini
merupakan kemampuan intelektual yang harus dilakukan oleh perawat pada saat
melakukan tindakan keperawatan.
Didalam proses keperawatan ini terdiri dari:
a. Kondisi klien.
Kondisi klien berupa data subyektif maupun data obyektif.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang diprioritaskan / yang akan dilakukan treatment.
c. Tujuan khusus
Tujuan khusus (TUK) disini disesuaikan dengan tujuan khusus (TUK) yang ada
di rencana keperawatan.
d. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang disesuaikan dengan strategi pelaksanaan (SP) dari
diagnosa keperawatan yang diprioritaskan / yang akan dilakukan treatment yang
mana dipilihkan strategi pelaksanaan (SP) yang dapat mencapai tujuan khusus
(TUK) tersebut diatas.
PERTEMUAN PERTAMA
1. Salam terapeutik.
Berisi perkenalan antara perawat dan klien termasuk didalamnya elemen
kontrak secara teoritis. Contoh: “ Selamat pagi mas, kenalkan nama saya
Prameswari, biasa dipanggil Riri, kalau boleh tahu nama mas siapa dan
senangnya dipanggil apa, saya pada pagi ini akan merawat mas “.
2. Evaluasi dan atau validasi.
Berisi tentang kajian atas keluhan, alasan atau kejadian yang membuat klien
minta tolong, contoh komunikasi “ bagaimana ceritanya sampai mas datang
kesini / dibawa kesini ?”
Evaluasi / validasi merupakan kajian untuk mendapatkan fokus pengkajian
lebih lanjut.
3. Kontrak
Terdiri dari tiga aspek yaitu:
a. Topik.
Berisi tindakan atau kegiatan yang akan dilakukan pada klien beserta tujuan
dan keuntungannyabagi klien, kemudian meminta persetujuan untuk
pelaksanaannya.
“ Baik mas, gimana kalau kita sekarang bercakap-cakap tentang kejadian
dirumah sehingga mas dibawa kesini. “
b. Waktu
Merupakan kesepakatan berapa lama tindakan / kegiatan yang dilakukan.
“Mas mau berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana kalau 15 menit “.
c. Tempat
Merupakan kesepakatan dengan klien akan tempat pelaksanaan tindakan
(Dipilihkan tempat yang terapeutik)
“Menurut mas enaknya dimana kita bisa bercakap – cakap, bagaimana kalau
di ruang tamu “.
PERTEMUAN TERAKHIR
1. Salam terapeutik.
Sama dengan pertemuan kedua
2. Evaluasi dan validasi.
Fokus pada semua tindakan keperawatan yang dilaksanakan kemampuan yang
telah dimiliki klien, dan jadwal kegiatan di rumah sakit dan dilanjutkan
dirumah, contoh “ Mas “J” akan pulang hari ini ya ?”bagaimana latihannya
mas ?” bagaimana jadwal kegiatannya ?”
3. Kontrak.
Tetap berisi tiga aspek yaitu topik, waktu dan tempat. Untuk waktu dan tempat
sama dengan pertemuan sebelumnya. Sering pula pertemuan terakhir dilakukan
bersama-sama keluarga.
b. Tahap kerja.
Tahap kerja ini berisi berbagai tindakan keperawatan (Cara komunikasinya) yang
telah direncanakan sesuai diagnosa keperawatan prioritas. Tindakan keperawatan
termasuk individu dan kelompok disertai terapi modalitas keperawatan.
c. Tahap terminasi
Tahap terminasi hampir sama dengan tahap perkenalan dan orientasi yaitu dibagi
menjadi terminasi sementara dan terminasi akhir. Terminasi sementara dilakukan
pada setiap akhir pertemuan sedangkan terminasi akhir pada saat klien akan
pulang.