LABORATORIUM BIOKIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
Penentuan Kadar Protein Secara Lowry
I. Tujuan percobaan
1. Menentukan kadar protein dalam sampel dengan metode Lowry.
2. Menentukan berat molekul sampel protein dengan SDS-PAGE.
Pita 5
Pita 4
Pita 3
Pita 2
Pita 1
Dari data absorbansi standar (1) yaitu pada tabung 2 sampai dengan tabung 6 dibuat
kurva kalibrasi aborbansi standard terhadap konsentrasi standar. Penentuan
konsentrasi standar menggunakan persamaan:
M[std]V[std+air] = M[BSA]V[BSA] M[BSA] = 200 μg/mL, V[std+air] = 0.5 mL
Pada tabung 2 konsentrasi standar yaitu:
200𝜇g
M[BSA]V[BSA] x 0.1 mL
ml
M[std] = = = 40 μg/mL ,
V[std+air] 0.5 mL
Dengan perhitungan yang sama diperoleh konsentrasi standar pada tabung 3 sampai
6 pada Tabel 2.
Tabel 2. Konsentrasi Standar
Tabung 2 3 4 5 6
Konsentrasi (μg/mL) 40 80 120 160 200
0.25 R² = 0.9953
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 50 100 150 200 250
M[std] (μg)
SDS-PAGE
Dari Gambar 3 dapat diperoleh berat molekul dari masing-masing fraksi dengan
membandingkan dengan Gambar 2.
1. Fraksi 20-50%
Tabel 3. Berat molekul fraksi 20-50%
Pita Berat molekul (kDa)
1 10
2 35
3 55
4 70
5 250
2. Fraksi 50-70%
Tabel 4. Berat molekul fraksi 50-70%
Pita Berat molekul (kDa)
1 10
2 35
3 55
3. BSA standar
Tabel 5. Berat molekul BSA standar
Pita Berat molekul (kDa)
3 55
4 70
5 250
VII. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan penentuan kadar protein yang terdapat didalam
sampel dengan menggunakan metoda Lowry. Penentuan kadar protein dengan
metoda Lowry menggunakan dua reagen yaitu reagen Biuret dan reagen Folin-
Ciocalteu. Ion Cu2+ yang terdapat didalam reagen Biuret akan membentuk kompleks
dengan ikatan peptida pada protein. Kompleks Cu-protein yang terbentuk akan
menyebabkan fosfotungstat dan fosfomolibdat yang terdapat pada reagen Folin-
Ciocalteu tereduksi dan Cu akan teroksidasi dari Cu2+ menjadi Cu+. Selain itu,
adanya residu tirosin dan triptofan juga dapat mereduksi fosfotungstat dan
fosfomolibdat. Sekitar 75% reduksi fosfotungstat dan fosfomolibdat dilakukan oleh
kompleks Cu-potein sedangkan 25% lainnya direduksi oleh tirosin dan triptofan.
Hasil dari reduksi fosfotungstat dan fosfomolibdat adalah tungsten dan molibdenum
yang berwarna biru. Banyaknya produk tungsten dan molibdenum yang dihasilkan
berbanding lurus dengan banyaknya residu protein. Semakin pekat warna biru yang
dihasilkan, semakin banyak produk tungsten dan molibdenum yang dihasilkan dan
semakin tinggi juga konsentrasi protein yang terkadung didalam larutan.
Selanjutnya, larutan yang berwarna biru akan dianalisis secara spektrofotometri
pada panjang gelombang 700 nm.
Gambar 5. Kompleks Cu-protein
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh kadar protein dalam sampel
dengan menggunakan metode Lowry yaitu 89.53 μg/mL. Berat protein yang terdapat
didalam fraksi 20-50% dari hasil SDS-PAGE adalah 10 kDa, 35 kDa, 55 kDa, 70 kDa
dan 250 kDa secara berurutan dari bawah ke atas. Sedangkan fraksi 50-70% memiliki
tiga pita dengan berat molekul 10 kDa, 35 kDa dan 55 kDa secara berurutan dari
bawah ke atas.