Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini dunia kesehatan mulai menyadari adanya bahaya-bahaya yang
tersembunyi dibelakang penggunaan obat-obat modern secara berlebihan, maka
perhatian dunia sekarang berbalik kepada pengobatan nenek moyang yang
mengajak manusia kembali pada alam. Orang diajak untuk mengubah cara hidup
super modern kembali pada cara-cara yang lebih wajar. Perhatian tertumpu
kepada penggunaan kembali tumbuhan-tumbuhan behasiat yang diolah dan
dipergunakan sebagai minuman kesehatan pada umumnya. (Soeparto 1999).

Penggunaan obat herbal cenderung terus meningkat, baik dinegara


berkembang maupun di negara-negara maju. Peningkatan penggunaan obat herbal
ini mempunyai dua dimensi penting yaitu aspek medik terkait dengan
penggunaanya yang sangat luas diseluruh dunia, dan aspek ekonomi yang terkait
dengan nilai tambah yang mempunyai makna perekonomian masyarakat.
Berdasarkan penelitian dapat diketahui ternyata sebagian besar masyarakat, yaitu
79% responden telah mengenal adanya obat tradisional. 70% menilai bahwa efek
samping obat tradisional lebih ringan daripada obat modern, dan 60%
beranggapan bahwa obat bahan alam atau obat tradisiomal harga lebih murah
(Hidayati dan Dyah, 2011)

Obat herbal telah diterima secara luas dihampir seluruh Negara di dunia.
Menurut WHO, negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan
obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di
Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan
primer (Anonim, 2008).Faktor pendorong terjadinya peningktan penggunaan obat
herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang saat
prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat

1
2

modern untuk penyakit tertentu diantaranya kanker serta semakin luas informasi
mengenai obat herbal di seluruh dunia (Sukandar, 2006)

Penggunaan obat herbal di Indonesia tidak hanya digunakan oleh


masyarakat di pedesaan, tetapi juga masyarakat yang berada di kota besar dimana
sudah banyak tersedia sarana kesehatan yang lebih modern. Obat herbal
digunakan sebagai obat alternatif karena mahal atau tidak tersedianya obat
modern dan adanya kepercayaan bahwa obat herbal lebih aman (Hedi, 2007).

Penggunaan suatu obat perlu disertai dengan pengetahuan tentang obat


tersebut. Kurangnya pengetahuan dalam penggunaan obat akan menyebabkan
terjadinya penyimpangan. Penyimpangan terhadap penggunaan obat akan
memberikan berbagai kerugian. Dampak negatif pemakaian obat yang tidak tepat
sangat luas, beberapa diantaranya dampak efek samping obat, dampak terhadap
biaya pelayanan pengobatan, dampak terhadap mutu pelayanan, dan dampak
psikososial (Kimin, 2008)

Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai masyarakat lebih aman


dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena masyarakat
berpikiran bahwa obat tradisional memiliki efek samping relatif lebih sedikit
daripada obat modern. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengidentifikasi
pengetahuan, sikap, dan penggunaan pengobatan herbal pada pasien di Poliklinik
Puskesmas Bukit Sangkal, Sako, dan 4 Ulu Palembang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimanakah Bagaimana
Pengetahuan, Sikap dan Penggunaan Herbal pada pasien di Poliklinik
Puskesmas Bukit Sangkal, Sako, dan 4 Ulu Palembang.
3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Mengetahui pengetahuan, sikap dan penggunaan herbal pada pasien
di Poliklinik Puskesmas Bukit Sangkal, Sako, dan 4 Ulu Palembang.

1.3.2 Tujuan Khusus


2. Mengetahui pengetahuan pasien di Poliklinik Puskesmas Bukit
Sangkal, Sako, dan 4 Ulu Palembang tentang herbal berdasarkan
kuisioner.
3. Mengetahui sikap pasien di Poliklinik Puskesmas Bukit Sangkal, Sako,
dan 4 Ulu Palembang tentang herbal berdasarkan kuisioner.
4. Mengetahui penggunaan herbal pada pasien di Poliklinik Puskesmas
Bukit Sangkal, Sako, dan 4 Ulu Palembang berdasarkan kuisioner.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat bagi masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan wawasan baru dan gambaran
pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat herbal.
1.4.2 Manfaat bagi penulis
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, wawasan, pengalaman,
serta keterampilan aplikatif dalam bidang penelitian.
1.4.3 Manfaat bagi peneliti lain
Diharapkam dapat menjadi bahan informasi untuk melengkapi
penelitian lebih lanjut tentang obat herbal.

Anda mungkin juga menyukai