Berikut ini akan dibahas mengenai siklus akuntansi sebagai dasar yang sangat penting dalam
memahami proses kelahiran laporan keuangan. Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak
terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi
kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di-input ke proses pengolahan data sehingga
menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. Stettler (1978) menggambarkan elemen
umum yang dipakai dalam setiap pengolahan data (tanpa komputerisasi penuh), berikut ini gambarnya.
Transaksi disetujui
(Tertulis/lisan)
Transaksi dilaksanakan
Transaksi dicatat
(manual/mekanis EDP)
Catatan diklasifikasikan
Informasi dilaporkan
Kemudian, akuntansi dalam proses pengolahan datanya menggunakan arus, siklus atau proses
akuntansi yang dimulai dari transaksi sampai pada tahap pelaporan. Siklus akuntansi atau disebut juga
proses akuntansi konvensional digambarkan oleh Smith dan Skousen.
1
Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess (1999:86), siklus
akuntansi (Accounting sycle) didefinisikan sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah prosedur utama
prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode. Sedangkan
pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah
tahapan-tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan
sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang–ulang dan
terus menerus (Soemarso, 2004:90).
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian tertentu lainnya.
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau
lembaga. Transaksi-transaksi tersebut seperti transaksi penjualan, pembelian, transaksi-transaksi
mengenai biaya dan hubungannya dengan bank di catat dalam bukti formil kemudian dikumpulkan
secara sistematis sebagai dasar pencatatan selanjutnya.
Hal yang sangat subtansional dalam siklus akuntansi ialah transaksi karena ia merupakan
pondasi dalam penyusunan laporan akuntansi. Transaksi keuangan dalam bahasa global, ialah segenap
realitas yang menjadi pondasi dalam prosesi aktivitas mata rantai keuangan berorientasi efektivitas
yang kualitas. Sedangkan dokumen transaksi merupakan lembaran yang mendukung
bahwa telah terjadinya suatu transaksi.
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus di buat oleh intern dan dibuat untuk intern
perusahaan. Yang termasuk bukti intern sebagai berikut:
2
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara
tunai.
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti
pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang
lainnya.
c) Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di
lingkungan perusahaan
Bukti ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan.
Misalnya, bukti pengeluaran kas, faktur pembelian / penjualan dan pembayaran upah
a) Faktur
Adalah bukti pembelian atau penjualan barang secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan
diberikan kepada pihak pembeli.
b) Kwitansi
Adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan
kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.
c) Nota Kontan
Nota kontan adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan
diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran
kedua untuk penjual
d) Nota Debet
3
Nota Debet adalah bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli (return pembelian), karena
sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh
pembeli untuk dikirimkan kepada penjual.
Nota debet dikirim bersamaan dengan barang yang dikembalikan kepada penjual. Nota debet
merupakan bukti bahwa pembeli telah mendebet akun penjual. Jika transaksi dilakukan secara kredit,
maka pembeli akan mendebet akun hutangnya pada rekening penjual (kewajiban pembeli berkurang).
Jika transaksi dilakukan secara tunai, maka pembeli akan mendebet akun kasnya sebagai akibat dari
penerimaan uangnya kembali. Sama dengan retur penjualan, retur pembelian tergantung pada
kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli.
e) Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan
oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang
yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
f) Cek
Cek Adalah surat perintah kepada bank sebesar jumlah yang tercantum dalam cek tersebut kepada
seseorang atau orang yang membawa cek tersebut. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan
di bank dan pengeluaran cek ditujukan kepada orang yang dikehendakinya.
Setelah mendokumenkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi dalam buku
harian atau jurnal. Buku–buku harian tersebut minimal terdiri dari buku kas, buku penjualan, dan buku
pembelian. Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).
Umumnya Perusahaan kecil seperti toko dan sebagainya menggunakan satu jurnal saja yang biasa di
kenal dengan nama jurnal umum. Sedangkan dalam kelompok usaha besar, mereka menggunakan
beberapa jurnal seperti :
4
2. Jurnal Pengeluaran Kas
3. Jurnal Pembelian
4. Jurnal Penjualan
5. Jurnal Umum
Dalam kasus di atas, penggunaan jurnal-jurnal di atas lebih mudah di paham daripada menggunakan
jurnal umum secara keseluruhan. Tetapi kelemahannya, kolom yang di gunakan sangat banyak
berdasarkan jumlah perkiraan/pos keuangan yang di gunakan.
I. JURNAL UMUM
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan secara
terperinci
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam
perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dalam
suatu perusahaan
» Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara kredit
kepada Customer
Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran kas dalam
suatu perusahaan
» Jurnal Pembelian
5
Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan pembelian barang secara kredit
kepada supplier.
» Jurnal Umum(Memorial)
Memorial Journal adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi diluar empat jurnal diatas
Setelah jurnal tersebut dibuat maka jurnal–jurnal tersebut di posting kedalam buku besar. Buku
besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan
suatu kesatuan tersendiri.
Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling berhubungan yang menggambarkan
pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal. Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal
ke buku besar disebut posting. Nama akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama
akun di buku besar.
Harta adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang di dalamnya terdiri atas "harta yang
berwujud" dan "harta yang tak berwujud". Seluruh harta ini dapat dinilai dengan uang.
Penggolongan Harta (Assets)
1) Harta Lancar (Current Assets)
Harta ini berbentuk uang tunai atau dapat diuangkan dengan segera, misalnya kas, wesel tagih dan
piutang usaha.
2) Harta Tetap
Harta ini sifatnya permanen atau dapat digunakan dalam beberapa periode akuntansi, misalnya tanah,
gedung, hak paten, hak cipta, dan merk dagang.
a) Harta tetap berwujud
Misalnya: tanah, gedung dan kendaraan
b) Harta tetap tak berwujud
6
Misalnya: hak paten. hak cipta, merk dagang, dan goodwill.
Penggolongan Harta Berdasarkan Tingkat Likuiditas
a. Harta Lancar
1) kas
2) surat-surat berharga
3) Piutang wesel
4) piutang usaha
5) beban-beban yang dibayar di muka
6) pendaPatan Yang akan diterima
7) persediaan-Persediaan
b. Harta Tetap
1) Harta Tetap Berwujud
a) tanah
b) bangunan
c) Peralatan
d) kendaraan
2) HartaTetap Tak Berwujud
a) hak cipta
b) hak paten
c) merk dagang
d) goodwill
Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku besar umum (general
ledger). Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu akun besar umum.
Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku pembantu yang akan dibahas pada bagian ini
meliputi:
7
Buku besar pembantu hutang ( account payable subsidiary), berfungsi sebagai tempat mencatat
perubahan hutang kepada kreditor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Hutang
dagang dalam buku besar umum
Buku besar pembantu piutang ( account receivable subsidiary ledger), berfungsi sebagai tempat
mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada debitor secara individual sehingga merupakan rincian
dari akun Piutang dagang dalam buku besar umum.
Setelah semua jurnal diposting ke buku besar, maka selanjutnya dari buku besar tersebut dibuat neraca
saldo. Hal ini untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat
apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit.
Neraca lajur terdiri dari kolom neraca saldo sebelum penyesuaian, ayat jurnal penyesuaian, neraca
saldo setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Pada dasarnya neraca lajur berfungsi untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan sekaligus untuk menghindari terjadinya kesalahan-
kesalahan.
Laporan keuangan sering kali tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo, karena data yang
tercantum dalam neraca saldo masih memerlukan penyesuaian dengan cara membuat jurnal
penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian berguna untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga
mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban dan modal yang sebenarnya. Akun-akun
tertentu yaitu akun-akun yang timbul akibat adanya transaksi-transaksi seperti pembayaran di muka,
8
perhitungan fisik persediaan, perubahan kebijaksanaan, penyesuaian non-rutin. Setiap jurnal
penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun laba rugi dalam
jumlah yang sama.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahu buku yang bersangkutan. Tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-
tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
Untuk akuntansi perusahaan kecil, akuntansi biasanya menyamakannya dengan system perusahaan
perseorangan dikarenakan penerapannya sama-sama tidak terlalu rumit. Jurnal penutup adalah ayat
yang dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan tetap atau
perkiraan-perkiraan neraca.
9
Daftar Pustaka
10
Farid Wajdi dan Rinto Syahdan.2013.Dasar-Dasar Ilmu Akuntansi.Yogyakarta:Kaliwangi
Niswonger, C. Rollin, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Penerbit Erlangga:
Jakarta
http://indrafirdiawanlblackstar.blogspot.co.id/2015/05/bagan-alur-siklus-akuntansi-beserta.html?m=1
11