OLAHRAGA
ARTIKEL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN OLAHRAGA
Dosen Pembina
Dr. Eko Hariyanto, M. Pd
Oleh
Hendy Pratama
150614805895
Hendy Pratama
sebagai media utama untuk mencapai tujuan kesahatan tubuh. Bentuk aktifitas
fisik yang digunakan oleh anak sekolah adalah bentuk gerak olahraga yang
Latar Belakang
Problematika Pendidikan Olahraga
Sungguh ideal apabila setiap sekolah memiliki minimal satu lapangan
besar yang dapat digunakan sebagai tempat aktivitas gerak siswa dalam
mengembangkan bakat serta menjadikan mereka lebih leluasa bergerak tanpa ada
batasan. Realita yang ada, banyak lapangan olahraga utamanya di kota-kota besar
mengajar dengan baik di lapangan luas atau hanya sekedar di halaman sekolah
yang sempit. Menghadapai hal tersebut guru Penjas harus dapat mengembangakan
pendidikan olahraga.
Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan
masalah yang di dapat dalam artikel ini adalah: (1) Apakah fungsi dari sarana dan
Tujuan
tiga tujuan utama dari karya tulis ini, yaitu: (1) Dapat dan menjelaskan fungsi dari
sarana dan prasarana dalam bindang pendidikan olahraga (2) Dapat menganalisis
dan mengerti tentang dampak yang terjadi dari pencapaian standarisasi sarana
Problematika Pendidikan Olahraga
prasarana dalam pendidikan olahraga (3) Dapat memahami dan melakukan
PEMBAHASAN
Raga
suatu pembelajaran. Tanpa adanya Sarana dan prasarana yang baik, pembelajaran
tidak dapat berjalan dengan lancar. Berikut ini tujuan sarana dan prasarana
b. Memudahkan gerakan.
d. Kelangsungan aktivitas.
Dengan adanya Sarana dan prasarana yang baik akan diperroleh manfaat
mempunyai sarana prasarana yang lengkap dan berkualitas baik, tentunya akan
dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung. Hal yang seperti ini
yang memaksa seorang guru harus lebih kreatif dengan keterbatasan sarana demi
Ditinjau dari kuantitasnya masih sangat terbatas dan tidak merata dan masih
terlalu jauh dari batas ideal minimal atau standart minimal. Ketersediaan fasilitas
Keolahragaan Nasional BAB XI pasal 67 dan pasal 68. Adapun peraturan yang
yang mengatur tentang sarana prasarana pendidikan olah raga yaitu Peraturan
jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler. (2). Rasio minimum luas tempat
dari 334 orang, maka luas minimum tempat bermain/berolahraga adalah 1000 m2.
yang ada di sekolah : (1). Keadaan Ekonomi Sekolah. Keadaan ekonomi yang
lemah mengakibatkan sulit untuk membeli sarana dan prasarana yang sangat
yang ada. Pembelian sarana dan prasarana yang kurang mendapatkan perhatian
terhambat. (3) Jumlah Siswa. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang tidak
seimbang dengan jumlah sarana dan prasarana yang ada sehingga mengakibatkan
kepada keterbatasan alat dan ruang gerak saja. Banyak sisi lain yang menjadi
rusaknya fasilitas olahraga oleh kaum yang tidak bertanggung jawab bahkan
dan berolahraga dijadikan tempat hiburan. Seharusnya sarana dan prasarana yang
ada dan diberikan hendaknya dijaga, dirawat dan dipelihara paling tidak dapat
dipakai dalam tempo waktu yang lama. Perlu adanya pembinaan tentang cara
ditingkatkan agar tidak hanya kuantitas yang banyak, namun kualitasnya juga
baik. Yang terpenting adalah dana, dana harus dirancang sedemikian rupa agar
prasarana secara serius agar sarana dan prasarana olahraga di Indonesia sesuai
agar dapat saling memberi masukan baik yang bersifat teknis maupun non teknis
didukung dengan sarana yang baik dan mencukupi, maka anak didik atau siswa
bahkan guru akan dapat menggunakan sarana tersebut dengan baik dan maksimal.
Tentunya anak didik atau siswa tersebut akan merasa senang bahkan puas dalam
Bila kita coba melirik ke negeri seberang, SD, SMP, dan SMA di Jepang
dapat dipastikan telah mempunyai sarana dan prasarana olahraga dasar sejak lama
(terutama pasca perang dunia ke-2). Lapangan yang luas di depan gedung sekolah
Problematika Pendidikan Olahraga
adalah ciri khas dari bangunan sekolah di Jepang. Kolam renang hampir pasti ada
di setiap sekolah, bahkan di tingkat SD sekali pun. Belum lagi aula yang juga
berfungsi sebagai gedung olah raga maupun pementasan seni, pasti ada di tiap SD.
Lapangan luas di tiap sekolah, selain berfungsi sebagai lapangan olahraga, juga
sewaktu-waktu terjadi bencana. Demikian pula dengan aula atau gedung olahraga,
juga berfungsi sebagai tempat evakuasi siswa dan masyarakat sekitarnya bila
terjadi bencana. Kolam renang juga berfungsi sebagai tempat penampungan air
sementara/ darurat bila sewaktu-waktu saluran air mati. Pendek kata, semuanya
setempat. Di setiap kecamatan hampir pasti tersedia GOR /gedung multi fungsi
sebagai sarana menjaga kebugaran dan komunikasi antar warga. Hal ini bukan
hanya terjadi di Jepang, Korea Selatan dan China pun menerapkan hal yang sama.
Tak heran bila kontingen negara-negara tersebut kerap kali menjuarai kejuaraan
olahraga seperti taman, ruang rekreasi, dan fasilitas olahraga, yang direncanakan
dampak ekonomi yang besar (seperti stadion digunakan oleh tim olahraga
organisasi olahraga. Ada sejumlah fasilitas olahraga yang dimiliki dan dikelola
Problematika Pendidikan Olahraga
oleh perusahaan swasta (ini mungkin termasuk organisasi olahraga sendiri). Ada
jenis fasilitas olahraga, yang mungkin atau mungkin tidak akan dibagi dengan
komprehensif tentang kapasitas, lokasi, umur, serta perbaikan dan fungsi fasilitas
untuk permintaan saat ini dan kebutuhan masa depan. Data tersebut dapat
KESIMPULAN
serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan optimal sesuai
sarana dan prasarana olahraga, rusaknya fasilitas olahraga oleh kaum yang tidak
Tujuan dari standarisasi sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan
olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam artian harus disesuaikan
olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Pusat Bahasa, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa