Anda di halaman 1dari 14

Dasar Akuntansi Manajemen - Akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang

menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam
melaksanakan fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud adalah terutama mengenai
fungsi perencanaan, koordinasi, pengendalian dan pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

Biaya

Setiap peusahaan pasti mremiliki sejumlah informasi tentang biaya yang akan atau telah menjadi
tanggungan perusahaan. Informasi yang akurat mengenai biaya produk maupun jasa merupakan hal
yang penting dalam setiap tahap fungsi manajemen, yaitu manajemen strategik, perencanaan dan
pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional, dan pembuatan
laporan keuangan.

Pengertian Biaya

Memahami arti biaya dan terminologi yang berkaitan dengan biaya sangatlah penting dalam mempelajari
akuntansi manajemen.Definisi tentang konsep biaya sangat penting, karena dalam ilmu akuntansi
terdapat dua istilah biaya, yaitu biaya sebagai cost dan expense. Tentu saja kedua istilah tersebut
mempunyai pengertian yang berbeda.

Dalam buku “Activity Based Cost Sistem : Sistem Informasi Biaya Untuk Pengurangan Biaya” definisi
Biaya adalah:
“Biaya (cost) adalah kas atau nilai setra kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang
diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi.”(Mulyadi, 2003:4)
Dalam buku yang sama, biaya sebagai expense didefinisikan sebagai berikut:
“Biaya (expense) adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan
tertentu. (Mulyadi, 2003:4).
Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah sebagai sumber daya
yang di ukur dengan uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan biaya juga merupakan
kas sumber daya yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa dan untuk mendapatkan manfaat
sekarang atau dimasa yang akan datan. Manajemen perusahaan harus merencanakan dan
mengendalikan dengan baik penentuan biaya untuk menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan,
maka karena informasi biaya memberikan kerangka berpikir untuk mengelola masukan agar nilai
masukan yang dikorbankan lebih rendah dari nilai keluaran yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga
dapat diketahui bagaimana biaya dan kecenderungannya. Dengan memahami biaya berarti telah
mengetahui berapa biaya yang harus dikorbankan untuk membuat suatu produk.

Berdasarkan berbagai definisi biaya sebagai cost dan sebagai expense diatas umumya mempunyai
kesamaan makna, yaitu:

 Cost merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang terjadi
atau secara potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tetentu.
 Expense merupakan cost dari orang dan jasa telah menjadi beban (expired) karena berlalunya
waktu baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dalam proses untuk memperoleh
pendapatan.

Oleh karena itu ketepatan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu yang
kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Agar biaya dapat dibebankan
dengan mudah dan akurat, maka perlu adanya penelusuran biaya yaitu pembebanan aktual dari biaya ke
objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati pada konsumsi sumber daya oleh objek
biaya.

Pembebanan biaya dapat terjadi melalui cara berikut ini :

 Penelusuran langsung (Direct Tracing)adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan


biaya yan berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek.

 Penelusuran penggerak (Driver Tracing) adalah penggunaan penggerak untuk membebankan


biaya pada objek biaya.

 Alokasi (Allocation).adalah pembebanan tidak langsung ke obyek biaya. Biaya tidak langsung
adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada obejek biaya, baik dengan menggunakan
penelusuran langsung maupun penggerak.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah setiap item yang dibiayai, yang
diukur dan dibebankan, dimana proses pembebanan biaya tersebut harus dilakukan secara akurat yang
keakuratannya dapat ditelusuri melalui penelusuran biaya. Karena Penelusuran biaya menentukan
seberapa objektif,dapat diandalkan, dan berartinya ukuran biaya yang dihasilakan, dan seberapa
yakinnya pengambilan keputusan dalam memahami dan mengandalkan ukuran biaya sebagai dasar
untuk membuat prediksi dan pengambilan keputusan sehingga pembebanan biaya yang tepat dapat
tercapai dan menghasilkan penghematan serta keputusan yang benar dan evaluasi yang baik.

Objek Biaya

Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain
yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya. Beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul
sebagai objek biaya yang terpenting. Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah
organisasi dan dapat juga dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang
berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Klasifikasi Biaya

Pengklasifikasian Biaya penting artinya untuk memberikan informasi mengenai biaya yang lebih ringkas
dan sitematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada yang digolongkan ke dalam golongan-golongan
tertentu.

Dalam buku “Akuntansi Biaya” biaya dapat digolongkan menjadi

1. Objek pengeluaran
2. Fungsi pokok dalam perusahaan
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan
5. Jangka waktu manfaatnya. (Mulayadi 2000,14)

Penjelasan :

 Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, maka obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya
nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan
bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran
dalam perusahaan kertas adalah sebagai berikut : biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya
soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna

 Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan


Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan
fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok :

1. Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
yang siap dijual.
2. Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran
produk.
3. Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi
dan pemasaran.

 Penggolongan hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang
dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan :

 Biaya langsung (direct cost).

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu- satunya adalah karena adanya sesuatu
yang dibiayai.

 Biaya tidak langsung (indirect cost).

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.

 Penggolongan prilaku biaya dalam hubunganya dengan volume kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi 4 (empat)
yaitu :

 Biaya Variabel.

Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan

 Biaya Semi variabel.

Biaya Semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

 Biaya Semi fixed.


Biaya Semi fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi.

 Biaya Tetap.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
Penggolongan biaya menurut jangka waktu manfaatnya.

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu :

 Pegeluaran Modal (Capital Expenditures).

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat dari satu periode akuntansi (biasanya
periode akuntansi adalah salah satu tahun kalender)

 Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure).

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi
terjadinya pengeluaran tersebut.

Harga Pokok Produk dan Jasa

Keluaran organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada dua jenis keluaran, yaitu produk
berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku
melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan modal. Jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan
untuk pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau
fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan
modal.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting:

 Tidak berwujud: pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu
jasa sebelum jasa tersebut dibeli.
 Tidak tahan lama: jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan, tetapi
harus dikonsumsi saat diadakan.
 Tidak dapat dipisahkan: produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak langsung
saat terjadi pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak dapat dipisahkan dari produsennya.
 Tidak selalu sama: terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan jasa
daripada produksi produk.
Organisasi yang membuat produk berwujud disebut organisasi manufaktur. Organisasi yang
memproduksi produk tidak berwujud disebut organisasi jasa. Biaya setiap produk berlaku untuk produk
berwujud dan tidak berwujud. Jadi, ketika membahas masalah harga pokok produk, kita mengacu pada
produk berwujud dan tidak berwujud.

Biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda

Harga pokok produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Rantai
nilai internal perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan untuk mendesain,
mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk.

Harga pokok produk dan pelaporan keuangan eksternal

Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk untuk
pelaporan keuangan eksternal. Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional utama: produksi dan
nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan
jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran,
distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum.

Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya manufaktur dan
nonmanufaktur. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai:

1. Bahan langsung: bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang
sedang diproduksi.
2. Tenaga kerja langsung: tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau
jasa yang sedang diproduksi. Pengamatan secara fisik dapat digunakan dalam mengukur
kuantitas karyawan yang terlibat dalam memproduksi suatu produk dan jasa.
3. Overhead: semua biaya produksi (selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung)
dikelompokkan dalam satu kategori yang disebut overhead.

Laporan Keuangan Eksternal

 Laporan laba rugi: Perusahaan manufaktur

1. Harga produk produksi: mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode
berjalan.
2. Barang dalam proses: terdiri atas semua unit yang telah diselesaikan sebagian dalam produksi
pada titik waktu tertentu.

 Laporan laba rugi: Perusahaan jasa


Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal atau akhir barang jadi. Berbeda dari perusahaan
manufaktur, perusahaan jasa tidak memiliki persedian barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa.

BAB II
KLASIFIKASI, KONSEP & TERMINOLOGI BIAYA

I. KLASIFIKASI BIAYA
Di dalam semua bisnis akan terjadi biaya (cost) dan biaya (expense) . Biaya sebagai cost berbeda
dengan expense.
Pengertian Cost
Cost adalah semua biaya (kas atau sejenisnya yang dikorbankan) untuk memperoleh atau
memproduksi barang yang dianggap akan memberi manfaat di waktu yang akan datang dan oleh
sebab itu akan dicantumkan dalam neraca.
Pengertian Expense
Expense adalah pengeluaran untuk mendapatkan pendapatan pada suatu periode tertentu yang
dikurangkan pada pendapatan untuk memperoleh laba.

Meskipun semua bisnis memiliki biaya namun biaya tersebut akan berbeda jika jenis bisnisnya
berbeda. Jenis bisnis ada 3 yaitu :
1. Manufaktur
Perusahaan yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi
2. Dagang
Perusahaan yang membeli barang dan kemudian menjualnya kembali tanpa proses lebih lanjut
3. Jasa
Perusahaan yang hanya menyediakan jasa

A. Biaya Manufaktur
Dalam akuntansi manajemen terdapat banyak sekali istilah biaya dan biaya-biaya ini
diklasifikasikan secara berbeda sesuai dengan kebutuhan manajemen. Klasifikasi biaya biasanya
tergantung tipe organisasinya, miasalnya manufaktur, perdagangan, dan jasa. Mari terlebih
dahulu kita membahas biaya pada perusahaan manufaktur.
1. BIAYA PRODUKSI.
Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya ke manufaktur ke dalam 3 kategori besar:
biaya langsung, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
a. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah bahan yang menjadi bagian tterpisahkan dari produk jadi dadapat
ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke
produk jadi. Contoh, tukang kayu, tukang batu, operator mesin.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak termasuk dalam biaya langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. Jenis biiaya ini misalnya seperti biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja
tidak langsung, biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan,
pajak property, penyusustan, asuransi fasilitas-fasilitas produksi.
2. BIAYA NON PRODUKSI
Jenis biaya non produksi dipilah menjadi dua yaitu:
a. Biaya penjualan dan marketing
Biaya penjualan dan marketing termasuk semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan
konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen. Biaya
marketing meliputi pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka penjualan, komisi
penjualan, gaji dan bagian penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, biaya
gudang produk jadi\
b. Biaya Administrasi
Biaya administrasi meliputi eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan
manajemen umum organisasi. Contohnya adalah kompensasi eksekutif, akuntansi umum,
secretariat, public relation, dan biaya sejenisnya.

II. BIAYA PERIODE DAN BIAYA PRODUK


Pada perusahaan manufaktur terdapat biaya periode dan biaya produk.
A. Biaya Periode
Adalah biaya yang ditemukan sebagai lawan (pengurang) pendapatan pada periode tertentu.
Semua biaya biaya penjualan dan administrasi dalah merupakan biaya periode.
B. Biaya Produk
Adalah biaya yang terdiri dari semua biaya yang masuk dalam pembelian atau pembuatan
barang. Biaya produk terlihat melekat pada unit produk yang dibeli atau dibuat.

III. KLASIFIKASI BIAYA PADA LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan yang dibuat untuk perusahaan manufaktur akan berbeda dengan perusahaan
dagang. Perusahaan manufaktur adalah organisasi yang lebih kompleks daripada perusahaan
dagang karena perusahaan manufaktur harus membuat barangnya sebelum menjualnya.
A. Neraca
Perbedaan antara perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang adalah ada pada akun
persediaan. Dalam perusahaan dagang di akun persediaan hanya ada barang dagangandari
supplier yang menuggu untuk dijual lagi ke konsumen. Sedangkan di perusahaan manufaktur
akun persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.

Perusahaan Manufaktur
Akun Persediaan
Awal (Rp) Akhir (Rp)
Bahan baku 60.000 50.000
Barang dalam proses 90.000 60.000
Barang jadi 125.000 175.000
Total persediaan 275.000 285.000

Perusahaan Dagang
Akun Persediaan
Awal (Rp) Akhir (Rp)
Persediaan barang dagangan 150.000 100.000

B. Laporan Laba Rugi


Perbedaan yang antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur ada pada perhitungan dari
Cost of Good Sold (harga pokok penjualan)
1. Perusahaan Dagang
CGS = persediaan awal + pembelian – persediaan akhir
2. Perusahaan Manufaktur
CGS = persediaan awal barang jadi + harga pokok produk – persediaan akhir barang jadi
IV. KLASIFIKASI BIAYA MENURUT PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya mempunyai maksud bahwa biaya akan bereaksi atau merespon untuk setiap
perubahan level atau jumlah dari aktivitas bisnis tersebut.
A. Biaya Variabel
Adalah biaya yang jumlahnya akan berubah secara proporsional pada saat level atau jumlah dari
aktivitasnya berubah. Aktivitasnya berupa unit produk, unit terjual, jam kerja dan lainnya.
Contoh untuk biaya variable ini adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
B. Biaya Tetap
Biaya yang selalu konstan (tetap) jumlahnya pada saat terjadi perubahan aktivitas atau level.
Misal biaya sewa alat per bulan, biaya depresiasi, asuransi, pajak, gaji administrasi dan biaya
advertising.

V. KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PENENTUAN BIAYA PADA OBYEK BIAYA


Objek biaya adalah segala sesuatu yang diinginkan data biayanya. Termasuk di dalamnya
produk, line produk, konsumen, jobs, dan lainnya.

A. Biaya langsung
Biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri jejaknya ke dalam bagian obyek biaya. Biaya bahan
baku dan tenaga kerja langsung adalah biaya yang masuk di dalamnya.
B. Biaya tidak langsung
Biaya yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri jejaknya pada suatu obyek biaya. Biaya
manager pabrik misalnya.

VI. KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Klasifikasi biaya yang digunakan dalam pengambilan keputusan terdiri dari 3 yaitu :
a. Differensial cost and revenue
Keputusan adalah pemilihan dari beberapa alternative. Dalam bisnis setiap alternative
mempunyai biaya dan keuntungan tertentu yang bisa dibandingkan dengan biaya dan keuntungan
dari alternative lainnya.
Perbedaan biaya antara satu dengan lainnya dari beberapa alternative disebut dengan differensial
cost. Sedangkan perbedaan pendapatan antara satu dengan lainnya dari beberapa laternatif
pendapatan disebut dengan different revenue. Differensial cost biasa juga dikenal dengan istilah
incremental cost. Secara teknis incremental cost hanya menyatakan kenaikan cost dari satu
alternative dengan alternative lainnya. Sedangkan kebalikannya adalah decremental cost.
Misalnya penjualan produk akan mengarah ke retail atau langsung ke konsumen. Berarti ada
biaya dan pendapatan yang berbeda dari kedua alternative tersebut.
b. Opportunity cost
Adalah keuntungan potensial yang dikorbankan karena memilih satu altenatif diantara beberapa
laternatif lainnya. Biaya kesempatan ini tidak selalu muncul dalam catatan akuntansi pada
organisasi, namun biaya ini dengan sangat jelas harus dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan manajer.
c. Sunk cost
Biaya yang telah muncul (terjadi) dan tidak dapat diubah oleh keputusan yang dibuat sekarang
atau di masa depan.
Missal perusahaan telah membayar Rp.50.000,- untuk mesin khusus. Maka sejak saat itu biaya
pasti akan muncul yaitu biaya depresiasi yang timbul karena keputusan berinvestasi pada mesin
khusus tersebut. Biaya depresiasi ini disebut dengan biaya tenggelam (sunk cost)

Landasan Teoritis
Pengertian Biaya
Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi biaya dan akuntansi
manajemen. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses
perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:40), biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi.
Sedangkan menurut Supriyono (2000:185), biaya adalah pengorbanan ekonomis yang
dibuat untuk memperoleh barang atau jasa.
Pengertian biaya menurut Harnanto dan Zulkifli (2003:14) adalah sesuatu yang
berkonotasi sebagai pengurang yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir
yaitu mendatangkan laba.
Jadi menurut beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan
kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan guna untuk memberikan suatu manfaat yaitu
peningkatan laba dimasa mendatang.
B. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menentukan metode yang tepat untuk menghimpun
dan mengalokasi biaya.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat
membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Sulistianingsih
dan Zulkifli (1999:83-86) dan Harnanto dan Zulkifli (2003:14) penggolongan biaya dapat
didasarkan pada hubungan antara biaya dengan:
1). Obyek Pengeluaran, dimana prinsip dari penggolongan biaya ini berkaitan dengan
pengeluaran. Misalnya: biaya untuk membayar gaji karyawan tersebut disebut biaya
gaji.
2). Fungsi Pokok Perusahaan, dalam perusahaan manufaktur biaya diklasifikasikan
menjadi:
a. Biaya produksi (Manufacturing) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi, terdiri dari biaya bahan baku(Raw Material Cost) yakni bahan
yang merupakan bagian integral dari produk jadi, biaya tenaga kerja langsung atau
upahlangsung (Direct Labour Cost) yakni upah untuk tenaga kerja langsung untuk
keperluan komponen dari produk jadi, dan biaya overhead pabrik (BOP) atau biaya
umum pabrik (Factory Overhead Cost) yakni segala bahan dan upah tidak lanngsung,
serta biaya produksi yang tidak secara langsung dapat dibebankan pada satuan,
pekerjaan atau produk tertentu.
b. Biaya pemasaran (Marketing), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk
atau jasa biasanya dalam rangka mendapatkan dan memenuhi pesanan.
c. Biaya administrasi dan umum (Administration), yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk mengarahkan, mengendalikan dan untuk mengoperasikan
perusahaan/menetapkan kebijakan.
d. Keuangan (Fiancial) yakni biaya yang berkaitan dengan upaya mencari dana.

3) Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai, diklasifikasikan menjadi:


a. Biaya langsung, adalah biaya yang terjadi karena ada sesuatu yang dibiayai.
b. Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak tergantung kepada ada atau tidak
adanya sesuatu yang dibiayai.

4) Hubungan Biaya dengan Volume Kegiatan, diklasifikasikan menjadi:


a. Biaya tetap ( Fixed Cost) adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan
tertentu relatif tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.
b. Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap.
c. Biaya semi variabel (Semi Variable) adalah biaya yang sebagian tetap dan sebagian
lagi berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

5) Atas Dasar Waktu, dibagi menjadi:


a. Biaya periode sekarang atau pengeluaran penghasilan (revenue
expenditure), adalah biaya yang telah dikeluarkan dan menjadi beban pada periode
sekarang untuk mendapatkan penghasilan periode sekarang.
b. Biaya periode yang akan datang atau pengeluaran modal (capital
expenditure), adalah biaya yang telah dikeluarkan dan manfaatnya dinikmati selama
lebih dari satu periode akuntansi.
6) Hubungannya dengan Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan,
biaya ini dikelompokkan ke dalam golongan, yaitu:
a. Biaya standar dan biaya dianggarkan.
(1) Biaya standar (Standard Cost), merupakan biaya yang ditentukan di
muka (predetermine cost) yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk menghasilkan satu unit produk
(2) Biaya yang dianggarkan (Budget Cost), merupakan perkiraan total pada tingkat
produksi yang direncanakan.
b. Biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
(1). Biaya terkendali (controllable cost), merupakan biaya yang dapat dipengaruhi secara
signifikan oleh manajer tertentu.
(2). Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost), merupakan biaya yang tidak secara
langsung dikelola oleh otoritas manajer tertentu.
c. Biaya tetap commited dan discretionary
(1) Biaya tetap commited, merupakan biaya tetap yang timbul dan jumlah maupun
pengeluarannya dipengaruhi oleh pihak ketiga dan tidak bisa dikendalikan oleh
manajemen.
(2) Biaya tetap discretionary, merupakan biaya tetap yang jumlahnya dipengaruhi oleh
keputusan manajemen.
d. Biaya variabel teknis dan biaya kebijakan
(1). Biaya variabel teknis (engineered variabel cost), adalah biaya variabel yang sudah
diprogramkan atau distandarkan seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
(2). Biaya variabel kebijakan (discretionary variabel cost), adalah biaya variabel yang
tingkat variabilitasnya dipengaruhi kebijakan manajemen.
e. Biaya relevan dan biaya tidak relevan
(1) Biaya relevan (relevan cost), biaya masa mendatang berbagai alternatif untuk
mengambil keputusan atau dalam pembuatan keputusan merupakan biaya yang secara
langsung dipengaruhi oleh pemilihan alternatif tindakan oleh manajemen.
(2) Biaya tidak relevan (irrelevant costs), merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh
keputusan manajemen.

f. Biaya terhindarkan dan biaya tidak terhindarkan


(1). Biaya terhindarkan (avoidable costs), adalah biaya yang dapat dihindari dengan
diambilnya suatu alternative keputusan.
(2). Biaya tidak terhindarkan (unavoidable costs), adalah biaya yang tidak dapat
dihindari pengeluarannya.
g. Biaya diferensial dan biaya marjinal
(1) Biaya deferensial (differensial cost), adalah tambahan total biaya akibat adanya
tambahan aktivitas (misal : penjualan) sejumlah unit tertentu.
(2) Biaya marjinal (marjinal costs), adalah biaya di mana produksi harus sama dengan
penghasilan marjinal jika ingin memaksimalkan laba.
h. Biaya kesempatan (opportunity costs), merupakan pendapatan atau penghematan
biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.

Anda mungkin juga menyukai