237S PDF
237S PDF
1
Dosen Program Studi Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan,
Email: agus.fadhil@yahoo.co.id
2
Dosen Program Studi Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan,
Email: marini_sabrina@yahoo.com.sg
ABSTRAK
Struktur Atap Utama Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan
dikerjakan dengan material pipa baja, jarak antar kolom arah sumbu horisontal X (Timur-Barat) dan
arah horisontal Y (Utara-Selatan) adalah 15,00 m. bentang Atap Utama 60,00 m. Elevasi vertikal
kolom Pedestal dari lantai ground 13,00 m. ditumpu oleh dua kolom, salah satu kolom beton
tersebut adalah kolom tanpa pengaku lateral (free-standing), bahan atap menggunakan Metal Deck
TPO laminated, sistem struktur atap Truss rangka batang, struktur bangunan dan atap tidak dihitung
sebagai portal. Pre-chamber horisontal sebesar 200 mm. jenis tumpuan (support) pada awalnya
adalah sendi-sendi, namun berdasarkan pertimbangan teknis, perhitungan struktur atap dan kolom
free-standing, maka dilakukan perubahan (modifikasi) dari salah satu jenis tumpuan tersebut.
Perhitungan struktur saat desain menentukan bahwa Momen maksimum (M maks.) yang terjadi pada
ujung atas kolom free-standing sebesar 5954,00 kNm. Defleksi Horisontal ijin kolom free-standing
sebesar 26,00 mm. (1/500.L), hasil dari perhitungan struktur Kolom free standing untuk momen
yang bekerja sebesar 1298.75 kNm < 5954,00 kNm, namun defleksi Horisontal yang terjadi pada
kolom tersebut sebesar 26,12> 26,00 mm. (1/500 L) hal ini menyebabkan kuda-kuda atap struktur
dengan tumpuan sendi-sendi tersebut tidak memenuhi syarat defleksi ijin, sehingga tidak dapat
dilaksanakan maka dibuat modifikasi salah satu jenis tumpuan menjadi Rol (dengan model slot satu
arah, lubang oval ø+8 mm) yang diharapkan dapat mereduksi momen maksimum dari lendutan
akibat beban mati yang bekerja dan mengurangi defleksi yang terjadi.
Hasil analisis model menggunakan program komputasi STAAD PRO 2004 dengan modifikasi pada
tumpuan, momen yang bekerja sebesar 1298,75 kNm. < 5954,00 KNm. Defleksi Horisontal pada
Kolom sebesar 19,37 < 26,00 mm. (1/500.L). Pada Truss Momen yang bekerja sebesar 1298,75
kNm. < 5954,00 KNm. Defleksi Vertikal pada Truss sebesar 19,37 < 26,00 mm. (1/500.L). Hasil
tersebut memenuhi syarat untuk dilaksanakan dan ketika pelaksanaan dikorelasikan dengan kondisi
aktual dilapangan.
Kata kunci : free standing, defleksi, tumpuan (support).
1. PENDAHULUAN
Tinjauan Umum
Proyek pengembangan Bandar Udara Internasional Sepinggan, Balikpapan merupakan salah satu dari sekian banyak
proyek pengembangan bandara terbesar saat ini. Bandar Udara Internasional Sepinggan dapat dikatakan sebagai
salah satu bandara tersibuk yang memiliki frekuensi penerbangan yang padat dan terus meningkat.
Bandara Sepinggan pada tahun 2010 melayani 5,1 juta penumpang dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun
sebesar 16,6% dalam 5 tahun terakhir. Jumlah trafik penumpang telah melampaui kapasitas terminal sehingga dapat
mengganggu kenyamanan para pengguna jasaserta tidak kondusif bagi keselamatan dalam bidang penerbangan.
Tabel 1. menunjukan fasilitas yang tersedia untuk saat ini dan rencana pengembangan akan datang.
pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan posedur baik dalam pengujian material maupun pengujian dalam pelaksanaan
sebagai upaya kontrol kualitas.
2. METODE PENELITIAN
Pendekatan Sistem Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara permodelan menggunakan analisis program komputasi STAAD-PRO 2004.
Permodelan akan dilakukan secara 3D. Hasil analisis yang akan diperoleh berupa nodal displacement, beam
displacement,elements forces and moments, deflection, dan diagram stress contour.
Hasil permodelan ini selanjutnya akan dibandingkan dengan hasil survei dan monitoring lapangan pada kondisi
aktual.
Model Baja
Main Rafterbaja menggunakan material dengan spesifikasi bahandari hasil pengujian laboratorium bahan seperti
tercantum dalam Tabel 2:
3. PEMBAHASAN
Tinjauan Permodelan
Permodelan dibuat sesuai dengan disain dan dengan pendekatan sesuai kondisi aktual dilapangan.
Perhitungan struktur saat desain menentukan bahwa Momen maksimum (M maks.) yang diijinkan terjadi pada ujung
atas kolom free-standing sebesar 5954,00 kNm.
Defleksi Horisontal ijin kolom free-standing sebesar 26,00 mm. (1/500.L).
Hasil dari perhitungan struktur Kolom free standing untuk momen yang bekerja sebesar 1298.75 kNm < 5954,00
kNm, namun defleksi horisontal yang terjadi pada kolom beton tersebut sebesar 26,12 mm. > 26,00 mm. (1/500 L)
hal ini menyebabkan model kuda-kuda atap struktur dengan tumpuan sendi-sendi tersebut tidak dapat
dilaksanakan,bentuk geometri model seperti tercantum dalam Gambar3.
Hasil-hasil tersebut diatas tersebut memenuhi syarat untuk dilaksanakan dan ketika pelaksanaan dikorelasikan
dengan kondisi aktual dilapangan.
4. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat di simpulankan bahwa :
a. Pada kondisi defleksi yang terjadi > defleksi ijin, dapat dilakukan modifikasi tumpuan berupa rol (slot) yang
dapat mengurangi defleksi arah sumbu sejajar Rafter pada kolom akibat beban mati atap terutama pada kasus
kolom free-standing.
b. Solusi alternatif untuk mengatasi defleksi yang besar arah sumbu vertikal (δ> defleksi ijin) pada struktur Steel
Rafter, dapat dilakukan dengan mengalihkan beban matistruktur dengan tumpuan sendi-rol (slot) menjadi gaya
tekan horisontal pada kolom.
c. Tegangan (Stress) yang terjadi masih memenuhi syarat untuk pelaksanaan dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Badan Standarisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI
03-1729-2002. Bandung
Setiawan, Agus. (2008). Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-1729-2002).
Erlangga. Semarang
Segui, William,T. (1988). LRFD Steel Design Third Edition. Brooks. United State of Amerika
Tjitradi, Darmansyah. (2008). Analisa Struktur II. Universitas Lambung Mangkurat Press. Banjarmasin
Taufik, Syahril. (2001). Perencanaan Struktur Kolom Baja dengan Sambungan Semi Rigid. INFO-TEKNIK Jurnal
Keilmuan dan Aplikasi Teknik Fakultas Teknik UNLAM. Vol 2 No.2 Desember 2001. Hal 48-58