Anda di halaman 1dari 3

Rengat-Dinkes Inhu.

Meningkatnya pencemaran udara oleh kabut asap di beberapa wilayah di


Indonesia khususnya di Sumatra dan Kalimantan tidak hanya menimbulkan keresahan di masyarakat,
namun juga meningkatkan pemberitaan dan informasi terkait kondisi tersebut, termasuk informasi
tentang penggunaan masker kesehatan sebagai alat pelindung sistem pernafasan. Saat ini marak
beredar di internet maupun media sosial yang memberikan informasi tentang cara penggunaan masker
kesehatan yang baik dan benar, namun sebagian dari informasi tersebut tidak mencatumkan sumber
yang dapat dipercaya sehingga menimbulkan perdebatan di masyarakat. Namun terjadinya perdebatan
tersebut membuktikan bahwa saat ini masyarakat telah memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi
akan pentingnya kesehatan sehingga berupaya mencari informasi yang tepat dan dapat dipercaya
dalam rangka meningkatkan kesehatannya dan melindungi dirinya dari berbagai masalah kesehatan
akibat dampak kabut asap.
Memakai masker pada kondisi udara tercemar seperti saat ini merupakan cara yang mudah dan efektif
untuk melindungi diri dari paparan berbagai polutan yang dapat menurunkan kondisi kesehatan tubuh.
Secara umum ada 2 tipe masker kesehatan yang dapat dipergunakan sebagai alat pelindung diri pada
kondisi kabut asap yaitu masker biasa yang umum dipergunakan dan masker respirator N95. Kedua
jenis masker tersebut merupakan alat pelindung yang dapat melindungi penggunanya dari kontaminasi
cairan atau partikel udara yang tercemar.
Masker Biasa

Masker jenis ini adalah yang umum dipergunakan dan didistribusikan kepada masyarakat ketika terjadi
kabut asap atau kondisi pencemaran udara lainnya seperti gunung meletus. Terkadang masker ini
disebut juga masker wajah (face mask) karena penggunaannya hampir menutupi seluruh wajah atau
disebut juga masker bedah (surgical mask) karena biasanya dipergunakan sebagai alat pelindung diri
oleh petugas kesehatan di rumah sakit ketika melakukan operasi atau tindakan medis lainnya. Masker
ini merupakan salah satu alat utama untuk mencegah penyebaran penyakit seperti influenza,
tuberculosis dan sebagainya. Biasanya jenis masker ini memiliki ciri berupa adanya tali pengikat yang
dapat diikatkan pada bagian belakang kepala atau karet penggantung yang dapat dikaitkan ke telinga.
Selain itu pada permukaan luar umumnya berwarna (warna tergantung merk) dan pada sisi dalamnya
berwarna putih serta pada bagian atas terdapat kawat hidung ( nose piece) yang dapat ditekuk sesuai
lekuk hidung.
Penggunaan masker ini sangat dianjurkan pada orang yang sakit dengan gejala batuk atau pilek agar
tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
Apakah masker jenis ini efisien dipergunakan saat kabut asap?
Masker ini didesain sangat sederhana sehingga hanya dapat menjaga percikan cairan saat batuk atau
bersin tetapi kurang efektif untuk menyaring partikel asap maupun polutan yang dapat melewati celah
pada sisi atas, bawah maupun samping masker ketika digunakan ataupun yang lolos melewati bahan
penyaring masker yang tipis. Masker ini sebenarnya kurang maksimal memberikan perlindungan ketika
kabut asap, namun demikian masih tetap lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali.
Bagaimana cara menggunakan masker ini dengan baik dan benar?
Perlu diingat bahwa masker ini hanya boleh dipergunakan sekali pakai. Anda harus menggantinya
dengan yang baru ketika sudah mulai kotor atau berdebu. Beberapa sumber menyatakan bahwa
masker ini hanya efektif dipergunakan 3-4 jam pemakaian atau maksimal 1 hari.
Berikut langkah-langkah penggunaan masker biasa/bedah yang benar dikutip dari San Fransisco
Department of Public Health:
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan Anda dengan air dan sabun atau hand sanitizer
2. Ambil sebuah masker dan pastikan tidak ada noda kotoran atau lubang/sobekan pada setiap sisi
masker.
3. Tentukan sisi atas masker yang ditandai dengan adanya kawat hidung ( nose piece) dan tempatkan
pada bagian atas.
4. Tentukan yang mana sisi luar dan sisi dalam masker, sisi luar biasanya ditandai dengan bagian yang
berwarna dan memiliki permukaan yang lebih kasar serta arah lipatan menghadap ke bawah,
sedangkan sisi dalam biasanya berwarna putih dan memiliki permukaan yang lebih halus.
5. Ikuti instruksi di bawah ini untuk berbagai tipe masker yang digunakan:
Masker dengan karet telinga: gantung masker dengan melingkarkan karet pada setiap telinga.
Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker pada batas atas hidung dan ikatkan tali
bagian atas pada belakang atas kepala Anda.
6. Tempelkan dan bentuk kawat hidung ( nose piece) mengikuti lekuk hidung Anda.
7. Jika menggunakan masker dengan tali pengikat, ikatkan tali bagian bawah pada belakang leher.
8. Tarik bagian bawah masker sampai menutupi seluruh mulut dan dagu Anda.
Masker Repirator N95

Masker Respirator N95 adalah sebuah alat pelindung pernafasan


yang didisain menutupi rapat wajah penggunanya terutama pada bagian hidung dan mulut dan sangat
efisien menyaring partikel di udara termasuk mikroorganisme. Masker jenis ini sangat dianjurkan untuk
digunakan ketika kabut asap terjadi karena kemampuannya menyaring partikel pencemar sangat baik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan masker N95 menyaring partikel asap seukuran
0,1 – 0,3 mikron melebihi 95% bahkan bisa mencapai 99,5% jika ukuran partikel mencapai 0,75 mikron
atau lebih besar.
Bentuk masker ini tidak sefleksibel masker biasa. Biasanya berbentuk agak bulat atau setengah bulat
dan berwarna putih, terbuat dari bahan yang relatif kaku sehingga tidak mudah rusak. Tampilannya
yang solid menyebabkan tidak ada celah yang dapat dimasuki udara luar ketika digunakan. Inilah yang
menyebabkan masker N95 sangat efisien digunakan ketika kondisi kabut asap terjadi. Setiap orang
yang terpapar dampak kabut asap sebaiknya menggunakan masker jenis ini terutama bagi mereka
yang memiliki aktivitas diluar ruangan dalam jangka panjang.
Disamping kemampuannya tersebut, masker ini juga memiliki kekurangan, diantaranya bagi yang tidak
terbiasa menggunakannya mungkin akan merasa gerah dan kurang nyaman sehingga tidak betah
menggunakannya dalam waktu lama. Masker jenis ini juga tidak direkomendasikan untuk mereka yang
memiliki gangguan pernafasan dan penyakit jantung, lanjut usia dan wanita hamil karena masker ini
membuat sulit bernafas sehingga kebutuhan oksigen tidak terpenuhi secara optimal.
Ketersediaannya yang terbatas dan dengan harga relatif mahal menjadikannya bukan menjadi pilihan
utama ketika kabut asap terjadi. Namun jika Anda memiliki masker ini, sebaiknya Anda
menggunakannya dengan baik dan benar. Berikut langkah-langkah menggunakan masker N95 yang
baik dan benar:

1. Cuci tangan anda dengan air dan sabun atau hand sanitizer sebelum menggunakan masker.
2. Pilih masker N95 yang cocok dan pas di wajah Anda (biasanya masker ini tersedia dalam beberapa
ukuran).
3. Pegang masker dengan telapak tangan dan letakkan pada wajah Anda sampai menutupi hidung,
mulut dan dagu.
4. Tarik dan posisikan karet pengikat atas ke belakang kepala Anda melewati atas telinga dan posisikan
karet pengikat bawah ke belakang leher Anda melewati bawah telinga.
5. Tekan kawat hidung, tekuk sesuai lekuk hidung dan urut mengikuti kontur hidung dan wajah
6. Pastikan tidak ada celah udara luar yang masuk, cek dengan menarik dan menghembuskan nafas,
jika terasa ada aliran udara dari sisi masker berarti terdapat celah yang memungkinkan udara luar
masuk, perbaiki dengan menggeser posisi masker sampai celah tertutup rapat seluruhnya.
Sumber Bacaan:
1. AsiaOne (2015). How to Choose The Right Mask to Protect Yourself from Haze.
2. CDC (2015). Respirator Trusted-Source Information Section 3: Ancillary Respirator Information.
3. Detik.com (2010). Masker Bedah Kurang Maksimal untuk Menyaring Debu.
4. SFCDCP (2015). How to Put on and Remove a Face Mask.
5. US FDA (2015). Masks and N95 Respirator

Anda mungkin juga menyukai