Anda di halaman 1dari 7

A.

Septum Vagina

Septum Vagina adalah sekat sagital di vagina dapat ditemukan di bagian atas vagina. Septum vagina
dapat dalam bentuk septum yang longitudinal atau vertikal. Septum longitudinal dapat terjadi sepanjang
vagina sehingga dapat menghalangi jalannya persalinan. Septum vagina yang vertikal dapat menghalangi
penurunan dan kesulitan menilai pembukaan. Bila kepala sudah turun mencapai hodge III, septum
vertikal dapat digunting sehingga persalinan berlangsung dengan aman.

Sekat sagital di vagina dapat ditemukan di bagian atas vagina. Tidak jarang hal ini ditemukan dengan
kelainan pada uterus, oleh karena ada gangguan dalam fusi atau kanalisasi kedua duktus mulleri. Pada
umumnya kelainan ini tidak menimbulkan keluhan pada yang bersangkutan, dan baru ditemukan pada
pemeriksaan ginekologik. Darah haid juga keluar secara normal. Pada persalinan septum tersebut dapat
robek spontan atau perlu disayat dan diikat. Tindakan tersebut dilakukan pula bila ada dispareuni.

Septum vagina akibat gangguan fusi atau kanalisasi kedua duktus muleri Pada persalinan dapat robek
atau perlu diguntung dan diikat bila berdarah Aplasia dan atresia vagina Duktus muler berfusi tapi tidak
membentuk kanal.teraba sebagai jaringan yang tebal saja.tidak ada vagina, pada lubang masuk seperti
cekungan saja.

Atresia vulva dalam bentuk atresia himenalis yang menyebabkan hematokolpos, hematometra dan
atresia vagina dapat menghalangi konsepsi. Kelainan vagina yang cukup sering dijumpai dalam kehamilan
dan persalinan adalah septum vagina terutama vertika longitudinal.

Septum yang lengkap sangat jarang menyebabkan distosia karena separoh vagina yang harus dilewati
oleh janin biasanya cukup melebar sewaktu kepala lahir. Akan tetapi septum yang tidak lengkap kadang-
kadang menghambat turunnya kepala. Struktur vagina yang kongenital biasanya tidak menghalangi
turunnya kepala, akan tetapi yang disebabkan oleh perut akibat perlukaan dapat menyebabkan distosia.

· Etiologi

Septum vagina tidak jarang hal ini ditemukan dengan kelainan pada uterus, oleh karena ada gangguan
dalam fusi atau kanalisasi kedua duktus mulleri.

· Tindakan

Cara yang efektif untuk tindakan persalinan septum tersebut adalah dengan robekan spontan atau di
sayat dan diikat. Tindakan ini dilakukan pula bila ada dispareuni.

· Penatalaksanaan
Sikap bidan dalam menghadapi kelainan ini, adalah menegakkan kemungkinan septum vagina, vertikal
atau longitudinal pada waktu melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya merujuk penderita untuk
mendapat pertolongan persalinan sebagaimana mestinya.

B. Aplasia dan Atesia Vagina

Pada aplasia vaginae kedua duktus mulleri mengadakan fusi, akan tetapi tidak berkembang dan tidak
mengadakan kanalisasi, sehingga bila diraba hanya ditemukan jaringan yang tebal saja. Pada aplasia
vagina tidak ada vagina, dan ditempatnya intruitus vaginae hanya terdapat cekungan yang dangkal atau
yang akan dalam.

Disini therapynya adalah : Pembuatan vagina baru.

Vagina menghubungkan genetalia ekterna dengan genetalia interna.Introitus vagina tertutup pada
hymen atau selaput darah,suatu lipatan selaput setempat.Pada seorang virgo selaput darahnya masih
utuh,dan lubang selaput darah umumnya hanya dapat dilalui oleh jari kelingking.Pada koitus pertama
hymen robek di beberapa tempat dan sisanya di namakan katunkulae mittiformes.Besarnya lubang
hymen tidak menentukan apakah wanita tersebut masih virgo atau tidak.

Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan dibelakang 9,5cm.Sumbunya berjalan kira kira sejajar dengan
arah pinggir bawah simpisis ke promontorium.Arah ini penting diketahui.jika memasukkan jari kedalam
vagina pada pemeriksaan ginekologi.Pada pertumbuhan janin dalam uterus 2/3bagian atas vagina
beralas dari duktus inuller (asal dari entroderm) sedangkan 1/3 bagian bawahnya dari limparan limparan
ektorderm.Hal ini penting diketahui dalam menghadapi kelainan kelainan bawaan.

Pada aplasia vagina kedua duktus mulleri mengadakan fusi,akan tetapi tidak berkembang dan tidak
mengadakan kanalisasi,sehingga bila diraba hanya ditemukan jaringan yang tebal saja.Pada umumnya
bila di jumpai aplasia vagina ,maka sering pula ditemukan uterus yang rudimenter.Ovarium dapat pula
menunjukkan hipoplasi atau menjadi polikistik.

Pada aplasia vagina tidak ada vagina, dan di tempatnya introitus vagina hanya terdapat cekungan yang
dangkal atau yang agak dalam .

Disini terapi terdiri atas pembuatan vagina baru beberapa metoda telah dikembangkan untuk keperluan
itu. Operasi ini sebaiknya pada saat wanita yang bersanmgkutan akan menikah.Dengan demikian vagina
baru dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan akan menyempit.

Pada atresia vagina terdapat gangguan dalam kanalisasi sehingga terbentuk suatu septum yang
horizontal. Septum itu dapat ditemukan pada bagian proksimal vagina,akan tetapi bias juga pada bagian
bawah, diatas hymen (atresia retrohymenalis).
Bila penutupan vagina itu menyeluruh, menstruasi timbul tetapi darah haid tidak keluar .Terjadilah
hematokolpos yang dapat mengakibatkan hematometra dan hematotalpinks.Penanganan hematokolpos
sudah dibahas dalam pembicaraan tentang atresia hymennalis.

· Penatalaksanaan

Operasi pembuatan vagina baru ini sebaiknya pada saat wanita yang bersangkutan akan menikah.
Dengan demikian vagina baru dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan akan
menyempit.

Pada attresia vaginae terdapat gangguan dalam kanalisasi : sehingga terbentuk suatu septum yang
horisontal. Septum itu dapat ditemukan pada bagian proksimal vagina, akan tetapi bisa juga pada bagian
bawah, diatas himen. Bila penutupan vagina itu menyeluruh, mensturasi timbul terapi vagina tidak
menyeluruh, tidak akan timbul kesulitan.

C. Kista Vagina

Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik,
berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah,
ataupun bahan-bahan lainnya.

Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu
terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah
sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan
kesehatan penderitanya.

Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-
neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sementara kista
neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya.

Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin
perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan
adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar
sebasea serta inklusi epidermal.

Kista di vagina bisa mempersempit lubang vagina yang akhirnya akan menghambat persalinan. Bahkan
jika bentuknya besar, bisa menghalangi hubungan intim dan akibatnya malah tak bisa hamil. Karenanya,
jika ibu menemukan kista di vaginanya, harus segera dioperasi agar bisa hamil. Bila setelah hamil
dijumpai ada kista, harus dilakukan operasi ketika usia kehamilan masih muda, sekitar 3-4 bulan. Jika
sudah telanjur, harus dilakukan operasi sesar.
Kista vagina biasanya kecil berasal dari duktus gartner atau duktus mulerri .Letaknya lateral dalam vagina
bagian proksimal, ditengah atau distal dibawah orifisium uretra externum. Kista berisi cairan jernih dan
dindingnya ada yang sangat tipis, dan ada pula yang agak tebal. Wanita tidak mengalami kesulitan waktu
persetubuhan dan persalinan. Jarang sekali kista ini sedemikian besarnya,sehingga menghambat
turunnya kepala dan perlu difungsi atau pecah akibat tekanan kepala.

Adakalanya pada kista terjadi peradangan ,bahkan dapat pula terjadi abses. Biasanya abses pecah
sepontan bila sudah besar. Apabila tidak perlu dilakukan insisi.

Terapi kista vagina pada umumnya tergantung pada besarnya ,tempatnya,dan saat di temukannya.

Kista kecil yang tidak melebihi buah duku biasanya tidak diketahui oleh penderita dan ini tidak perlu di
apa apakan .Akan tetapi kista yang besar dan di sadari oleh penderita lebih lebih apabila disertai
keluhan,sebaiknya di angkat,saat yang paling baik untuk pembedahan ialah diluar kehamilan.Dalam
kehamilan tua atau apabila kista baru pertama kali diketahui sewaktu wanita dalam persalinan sikap
konservatif lebih baik marsupialisasi dan dilakukan kira kira tiga bulan setelah bayi lahir

· Patofisiologi

Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium invaginasi yang sederhana dari epitel germinal sampai
ke invaginasi disertai permukaan ruangan kista yang luas terjadi pembentukan papil-papil kearah dalam
tumor kistik.

· Etiologi

Faktor yang menyebabkan gajala kista meliputi;

1. Gaya hidup tidak sehat. Diantaranya;

a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat

b. Zat tambahan pada makanan

c. Kurang olah raga

d. Merokok dan konsumsi alcohol

e. Terpapar denga polusi dan agen infeksius

f. Sering stress

2. Faktor genetic.
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen,
karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar
zat kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen
pemicu kanker.

· Tindakan

Cara yang paling efektif untuk mengatasi kista yaitu:

1. Dengan mengangkat kista melalui operasi. Namun, tindakan pengobatan tersebut hingga kini belum
memberikan hasil yang memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista tidak menjamin kista tidak
akan tumbuh kembali nantinya. Selama seorang wanita masih memproduksi sel telur, maka potensi
untuk tumbuh kista akan tetap ada. Namun, dengan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran kaum
wanita saat ini untuk memeriksakan organ reproduksinya merupakan langkah awal yang tepat untuk
mengurangi risiko terjadinya kista.

2. Mengatasi Kista dengan Laparoskopi

Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga
lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan
untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga
perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.

· Tanda dan Gejala

Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam waktu yang lama. Gejala
umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;

· Gangguan haid

· Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.

· Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan
sakit diperut.

· Nyeri saat bersenggama.

· Penatalaksanaan
Penderita kanker ovarium stadium dini dapat ditangani dengan operasi yang kemudian dilanjutkan
dengan terapi. Bila kanker ovarium telah memasuki stadium lanjut baru di lakukan kemoterapi atau
radiasi.

· Bagaimana Hubungannya Pada Janin

Kista yang besar bisa menimbulkan kelainan letak janin dalam kandungan, atau menghalangi turunnya
kepala di jalan lahir pada waktu persalinan. Oleh karena itu bila ditemukan kista permanen yang besar,
maka perlu tindakan pembedahan pada kehamilan sekitar 18 minggu. Bila kista yang besar tersebut
tidak menghalangi jalan lahir atau tidak menimbulkan gejala sakit, operasi dapat dilakukan 3 bulan
setelah ibu melahirkan. Jadi, tindakan yang diambil dokter sangat ditentukan oleh jenis kista, ukuran dan
letaknya di jalan lahir serta keluhan dari ibu hamil itu sendiri.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelainan kongenital berupa gangguan dalam organogenesis pada vagina dapat mempengaruhi kehamilan
dan persalinan. Oleh sebab itu sebaiknya kelainan atau gangguan-gangguan ini harus dihindari dan
dicegah sedini mungkin agar dalam menanganinya dapat dengan mudah.

1. Septum Vagina adalah sekat sagital di vagina dapat ditemukan di bagian atas vagina. Septum vagina
dapat dalam bentuk septum yang longitudinal atau vertical. Septum longitudinal dapat terjadi pada
vagina sehingga dapat menghalangi jalannya persalinan.

2. Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Bentuknya
kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan,
nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.

3. Pada aplasia vaginae kedua duktus mulleri mengadakan fusi, akan tetapi tidak berkembang dan
tidak mengadakan kanalisasi, sehingga bila diraba hanya ditemukan jaringan yang tebal saja. Pada aplasia
vagina tidak ada vagina, dan ditempatnya intruitus vaginae hanya terdapat cekungan yang dangkal atau
yang akan dalam.

4. Pada atresia vagina terdapat gangguan dalam kanalisasi sehingga terbentuk suatu septum yang
horizontal. Septum itu dapat ditemukan pada bagian proksimal vagina,akan tetapi bias juga pada bagian
bawah, diatas hymen (atresia retrohymenalis).
B. Saran

Berdasarkan simpulan dari isi makalah ini jika terdapat kekurangan dalam hal penyajian makalah ini dan
dalam hal penyusunan kata-kata yang kurang efektif penulis mohon kritik dan saran yang berguna bagi
penulisan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro, Hanifa. Dkk., 2002. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga Cetakan. Keempat. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Adhe. 2009. Kelainan Kongenital Berupa Gangguan Pada Septum Vagina, Aplasia Dan Atresia Vagina,
Kista Vagina.

Juniati. E. 2010. Kelainan Pada Sistem Reproduksi & Penanggulangannya. Banjarmasin: Akbid Sari Mulia.

Oktavarida. W. 2010. Kelainan Kongenital Berupa Gangguan Dalam Kelainan Kongenital Berupa
Gangguan Dalam Organogenesis Dari System Reproduksi Pada Janin Yang Genetik Normal.

Anda mungkin juga menyukai