Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM V.

Topik : Pengaruh Cahaya dan CO2 terhadap Fotosintesis


Tujuan : 1. Untuk mengamati Pengaruh cahaya dan CO2 terhadap
pembentukan oksigen pada proses fotosintesisi
2. Untuk mengetahui pengaruh CO2 terhadap fotosintesis
Hari/tanggal : Selasa/24 Oktober 2017
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat:
1. Beaker glass
2. Corong kaca
3. Tabung reaksi
4. Kawat
5. Baki/nampan
6. Ember
7. Kamera/handphone
B. Bahan:
1. Hydrilla verticillata yang segar
2. Air
3. Larutan 0,5 % NaHCO3
4. Larutan 0,5 % KHCO3

II. CARA KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil corong kaca dan beberapa Hydrilla verticillata, kemudian
memasukkan ke dalam corong kaca
3. Memasukkan corong kaca ke dalam beaker glass yang berisi air dengan posisi
corong menghadap ke bawah
4. Menutup bagian atas corong dengan tabung reaksi yang berisi air dalam
keadaan terbalik
5. Menandai masing-masing perlakuan dengan label A, B, C, D, E, F, G, H, dan
I dimana :

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 78


A = Perlakuan air yang diletakkan ditempat terang (ada cahaya)
B = Perlakuan air yang diletakkan ditempat gelap (tanpa cahaya)
C = Perlakuan air yang diletakkan ditempat transisi (sedikit cahaya)
D = Perlakuan air yang diberi Larutan NaHCO3 (3 tetes) dan diletakkan
ditempat terang (ada cahaya)
E = Perlakuan air yang diberi Larutan NaHCO3 (3 tetes) dan diletakkan
ditempat gelap (tanpa cahaya)
F = Perlakuan air yang diberi Larutan NaHCO3 (3 tetes) dan diletakkan
ditempat transisi (sedikit cahaya)
G = Perlakuan air yang diberi Larutan KHCO3 (3 tetes) dan diletakkan
ditempat terang (ada cahaya)
H = Perlakuan air yang diberi Larutan KHCO3 (3 tetes) dan diletakkan
ditempat gelap (tanpa cahaya)
I = Perlakuan air yang diberi Larutan KHCO3 (3 tetes) dan diletakkan
ditempat transisi (sedikit cahaya)
6. Mengamati perubahan yang terjadi selama 15 menit, 30 menit dan 45 menit
7. Membuat grafik hasil pengamatan.

III. TEORI DASAR


Tumbuhan tinggi umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu
golongan makhluk hidup yang dapat mensintesis senfiri senyawa-senyawa
organic yang dibutuhkan. Senyawa organic yang baku adalah rantai karbon yang
dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Dalam proses ini energi
radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH +H yang
selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Glukosa
yang dihasilkan bila tidak segera diangkut akan mengalami konsensasi menjadi
amillum yang disimpan dalam plastida. Pigmen daun sebenarnya terdiri atas
beberapa jenis yaitu klorofil a, klorofil b, dan karatenoid. Pigmen inilah yang
berfungsi untuk menyerap cahaya matahari. Tenaga eksitasi yang diperoleh
klorofil digunakan untuk memecah molekul menjadi hydrogen dan oksigen yang
dibebaska ke atmosfer dan peristiwa ini disebut peristiwa fotolisis air
(Noorhidayati. 2017).
Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir selurih kehidupan dunia
baik secara tidak langsung maupun secara langsung. Fotosintesis adalah suatu
proses dimana terjadi sintesa karbohidrat tertenti dari karbondioksida dan air

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 79


yang dilakukan oleh sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari dan
dibebaskan gas oksigen. (Campbell. 2002)
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan
jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung
pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis
yang berperan penting dalam menyerap energy matahari (Prawirohartono. 2005)
Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan
meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu lingkungan, dan konsentrasi
karbondioksida (Andrews. 2000).

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Flowchart

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 80


B. Tabel Hasil Pengamatan
Waktu (menit)
No Perlakuan Jumlah
15 30 45
1 Air (terang) 586 659 1.043 2.281
2 Air (transisi) 40 43 13 96
3 Air (gelap) 1 1 1 3
4 Air + NaHCO3 (terang) 258 593 853 1.709
5 Air + NaHCO3 (transisi) 10 18 20 48
6 Air + NaHCO3 (gelap) 1 1 1 3
7 Air + KHCO3 (terang) 264 692 876 1.832
8 Air + KHCO3 (transisi) 15 30 35 80
9 Air + KHCO3 (gelap) 1 1 1 3

C. Foto Hasil Pengamatan


1. Tempat Terang

(Dokumentasi Pribadi. 2017)

2. Tepat Gelap

(Dokumentasi Pribadi. 2017)

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 81


3. Tempat Transisi

(Dokumentasi Pribadi. 2017)

V. ANALISIS DATA
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Species : Hydrilla verticillate
Sumber : Cronquist, 1981

Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses inni


menggunakan energi matahari yang dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat
dalam kloroplas. Pada praktikum ini mengamati pengaruh cahaya dan CO2
terhadap pembentukan O2 pada proses fotosintesis, serta pengaruh CO2 terhadap
fotosintesis dengan hasil pengamatan sebagai berikut.
1. Air
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa
proses fotosintesis dengan percobaan yang mengguakan medium air pada
kondisi cahaya yang berbeda yaitu terang, tramsisi, dan gelap akan
menghasilkan jumlah dan kecepatan melalui gelembung yang berbeda pula.

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 82


a). Pada tempat terang
Pada pengamatan ditempat terang, jumlah gelembung pada menit ke-15
sebanyak 579 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 659, dan pada menit
k3-45 sebanyak 1043 gelembung.
b). Pada tempat transisi
Pada pengamatan ditempat transisi, jumlah gelembung pad menit ke-15
sebanyak 40 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 443 gelembung, dan
pada menit ke-45 sebanyak 13 gelembung.
c). Pada tempat gelap
Pada pengamatan ditempat gelap, jumlah gelembung pada menit ke-15
sebanyak 1 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 1 gelembung, dan pada
menit ke-45 sebanyak 1 gelembung.
Berdasarkan dari ketiga percobaan tersebut, terdapat perbedaan jumlah
gelembung. Pada tempat terang gelembung yang dihasilkan jauh lebih banyak
dibandingkan dengan tempat transisi dan gelap. Hal ini disebabkan karena
pada tempat terang, ketersediaan cahaya matahari lebih banyak, sehingga
stomata pada tanaman dapat terbuka secara maksimum dan enzim-enzim yang
bekerja pada proses fotosintesis dapat bekerja pada suhu yang optimum, serta
CO2 yang cukup banyak. Sedangkan pada tempat gelap cahaya matahari yang
diterima tidak banyak dan kadar CO2 yang diperlukan hanya sedikit, sehingga
gelembung yang dihasilkan sedikit. Hal ini berarti kecepatan proses
fotosintesisi yang terjadi sangat lambat.
Menurut Lakitan (1995), cahay sebagai sumber energi untuk reaksi
fotosintesis jelas akan berpengaruh terhadp laju fotosintesis tersebut. Pada
umumnya, fiksasi CO2 paling optimal terjadi disekitar tengah hari, yaitu pada
saat intensitas cahaya mencapai puncaknya. Penutupan cahaya matahari oleh
awan juga akan mengurangi kecepatan fotosintesis.

2. Air + NaHCO3
Air yang ditambahkan dengan 3 tetes larutan NaHCO3 yang
ditempatkan pada 3 tempat berbedam yaitu terang, transisi, dan gelap terdapat
perbedaan jumlah gelembung yang dihasilkan.

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 83


a). Pada tempat terang
Pada pengamatan fitempat terang, jumlah gelembung pada menit ke-15
sebanyak 258 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 593 gelembung, dan
pada menit ke-45 sebanyak 858 gelembung.
b). Pada tempat transisi
Pada pengamatan ditempat transisi, jumlah gelembung pada menit ke-15
sebanyak 10 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 18 gelembung, dan
pada menit ke-45 sebanyak 20 gelembung.
c). Pada tempat gelap
Pada pengamatan ditempat gelap, jumlah gelembung pada menit ke-15
sebanyak 1 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 1 gelembung, dan pada
menit ke-45 sebanyak 1 gelembung.
Berdasarkan dari hasil ketiga percobaan tersebut, terdapat perbedaan
jumlah gelembung. Pada tempart terang jumlah gelembung yang dihasilkan
jauh lebih banyak dari tempat transisi dan gelap. Sedangkan penambahan
larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang
terdapat di dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Penambahan NaHCO3 akan meningkatkan kadar CO2 dalam air, yang
menyebabkan laju fotosintesisnya menjadi naik, sehingga volume O2 pun
meningkat. Namun pada saat pengamatan, jumlah gelembungnya lebih sedikit
jika dibandingkan dengan pengamatan pertama yang tanpa menggunakan
NaHCO3. Hal ini bisa terjadi mungkin karena praktikan yang kurang teliti
dalam menghitung gelembung-gelembung tersebut. Dann juga bisa jadi
karena larutan NaHCO3 yang diberikan dalam jumlah yang sedikit, sehingga
tidak memberikan pengaruh dalam proses fotosintetsis.

3. Air + KHCO3
Air yang ditambahkan dengan 3 tetes larutan KHCO3 yang ditempatkan
pada yang berbeda, terdapat perbedaan jumlah gelembung yang dihasilkan.
a). Pada pengamatan ditempat terang, jumlah gelembung pada menit ke-15
sebanyak 264 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 692 gelembung, dan
pada menit ke-45 sebanyak 876 gelembung.

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 84


b). Pada tempat transisi
Pada pengamatan ditempat transisi, jumlah gelembung pada menit ke-15
sebanyak 15 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 30 gelembung, dan
pada menit ke-45 sebanyak 35 gelembung.
c). Pada tempat gelap
Pada pengamatan ditempat gelap, jumlah gelembung pada menit ke-15
sebanyak 1 gelembung, pada menit ke-30 sebanyak 1 gelembung, dan pada
menit ke-45 sebanyak 1 gelembung.

Dari ketiga percobaan dengan tempat yang berbeda-beda dapat


disimpulkan bahwa gelembung-gelembung yang dihasilkan akan semakin
banyak jika ditempatkan pada tempat terang, karena banyak cahaya yang
membantu dalam proses fotosintesis. Paa percobaan ini ada beberapa yang gagal
atau tidak sesuai. Hal ini terjadi karena kurang telitinya parktikan dalam
menghitung jumlah gelembung pada saat pengamatan, selain itu pemberian
larutan NaHCO3 dan KHCO3 yang terlalu sedikit, tidakk sesuai dengan
banyaknnya air yang ada, sehingga kurang memberikan pengaruh terhadap
proses fotosintesis.
Percobaan ini disebut juga sebagai percobaan Ingenhosz. Menurut
Dwidjoseputro (1992) Ingenhousz (1799) sarjana ini membuktikan, bahwa pada
fotosintesis dilepaskan O2. Hal ini dibuktikan dengan percobaan yang
menggunakan tanaman air. Hydrilla verticillata di bawah corong terbalik. Jika
tanaman tersebut kena sinar, maka timbullah gelembung-gelembung gas yang
akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Gas ini ternyata oksigen.
Menurut Lakitan (2010), pada intensitas cahaya rendah, cahaya ,erupakan
pembatas. Sedangkan pada intensitas cahaya yang lebih tinggi, suhu, dan
konsentrasi CO2 merupakan pembatas. Peranan cahaya dalam fotosintesis adalah
memberkan foton melalui pemindahan electron dari klorofil diubah secara
bertahap menjadi energi kimia. Foton juga memiliki energi yang disebut
kuantum. Banyaknnya energi yang dimiliki cahaya tergantung pada Panjang
pendeknya gelombang masing-masing sinar. Keadaan suhu disekutar juga
memicu enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis sehingga berpengaruh
pada membuka dan menutupnya stomata. Fotosintesis selain memerlukan cahaya
matahari sebagai bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 85


bahan organik yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepas
oksigen. Reaksi yang terjadi saat fotosintesis adalah:
CO2 +H2O + Energi Cahaya → C6H12O6 + O2 +H2O

VI. KESIMPULAN
1. Cahaya sangat berpengaruh terhadap fotosintesis. Semakin banyak cahaya
yang masuk maka jumlah gelembung yang dihasilkan semakin banyak.
2. Meningkatnya kadar CO2, menyebabkan laju fotosintesisnya menjadi naik,
sehingga volume O2 nya pun meningkat.
3. Berkurangnya cahaya akan menyebabkan turunnya fotosintesis namun jika
berkurangnya kadar CO2 atau tanpa CO2, maka tumbuhan tetap bisa
menghasilkan O2 yaitu melalui pemecahan dari 2H2O (air)

VII. DAFTAR PUSTAKA


Cronquist, A. 1981. An Integrated System of CClassification of flowering Plants.
New York: Columbia University Press.

Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Dwidjoseputro. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia

Lakitan, benyamin. 2010. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali


Press.

Noorhidayati dkk. 2017. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. PMIPA


FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan | 86

Anda mungkin juga menyukai