Anda di halaman 1dari 17

BAB II

SISTEM GERAK

2.1 Pengertian Sistem Gerak


Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup
akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau
seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian
gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata. Gerak pada manusia dan
hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh
kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan
demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak
pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan
tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ
tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab
selanjutnya di semester yang akan datang. Alat-alat gerak yang digunakan pada
manusia ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif
berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan
sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
1. Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan
pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada
tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak
dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan
alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem
gerak manusia dan hewan.
2. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein
aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.
Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot
menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan
bergerak.

1
2.1.1 Rangka (Skeleton)
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau
skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
1. Eksoskeleton, yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup.
Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah
kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class
Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
2. Endoskeleton, yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup.
Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia,
Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan
Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca,
Class Cephalopoda, species Loligo sp cumi-cumi.

Fungsi rangka :
1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
3. Menahan dan menegakkan tubuh.
4. Tempat pembentukan sel darah.
5. Tempat perlekatan otot.
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
7. Sebagai alat gerak pasif.

2.1.1.1 Struktur Rangka


Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Tulang-tulang rangka kepala
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk melindungi organ
penting yang ada di bagian kepala, antara lain otak. Berikut gambarnya :

2
1. Tulang dahi (frontal) : 1 buah
2. Tulang ubun-ubun (parietal) : 2 buah
3. Tulang kepala belakang (ospital) : 1 buah
4. Tulang pelipis (temporal) : 2 buah
5. Tulang baji (sphenoid) : 2 buah
6. Tulang tapis (ethmoidal) : 2 buah
7. Tulang air mata (lakrimal) : 2 buah
8. Tulang pipi (zigomatik) : 2 buah
9. Tulang hidung (nasal) : 2 buah
10. Tulang rahang atas (maksilar) : 2 buah
11. Tulang rahang bawah (mandibula) : 2 buah
12. Tulang langit-langit (pallatum) : 2 buah
13. Tulang pangkal lidah (vomer) : 1 buah

2. Tulang Pendengaran

3
1. Tulang martil (malleus) : 2 buah
2. Tulang landasan (incus) : 2 buah
3. Tulang sanggurdi (stapes) : 2 buah

3. Tulang Rangka Badan

1. Tulang leher : 7 ruas


2. Tulang punggung : 12 ruas
3. Tulang pinggang : 5 ruas
4. Tulang kelangkang : 5 buah
5. Tulang ekor : 4 ruas (menyatu)

4. Tulang Dada

1. Tulang dada bagian hulu : 1 buah


2. Tulang dada bagian badan : 1 buah
3. Tulang dada bagian taju pedang : 1 buah

4
5. Tulang rusuk

1. Tulang rusuk sejati : 7 pasang


2. Tulang rusuk palsu : 3 pasang
3. Tulang rusuk melayang : 2 pasang

6. Tulang Gelang Bahu

1. Tulang selangka : 2 buah


2. Tulang belikat : 2 buah

7. Tulang Gelang Panggul

5
1. Tulang usus : 2 buah
2. Tulang duduk : 2 buah
3. Tulang kemaluan : 2 buah

8. Tulang Pergerakan Atas

1. Tulang lengan atas : 2 buah


2. Tulang pengumpil : 2 buah
3. Tulang hasta : 2 buah
4. Tulang pergelangan tangan : 2 x 8 buah
5. Tulang telapak tangan : 2 x 5 buah
6. Tulang ruas jari tangan : 2 x 14 ruas

9. Tulang Pergerakan Bawah


1. Tulang paha : 2 buah
2. Tulang tempurung lutut : 2 buah
3. Tulang betis : 2 buah
4. Tulang kering : 2 buah
5. Tulang pergelangan kaki : 2 x 7 ruas
6. Tulang telapak kaki : 2 x 5 buah
7. Tulang ruas jari kaki : 2 x 14 ruas

6
2.1.1.2 Macam-macam Tulang
1. Jenis-jenis Tulang Berdasarkan Jaringan Penyusun
A. Tulang rawan ( kartilago )
1) Terdiri atas sel-sel tulang rawan yang mengeluarkan zat kondrin sebagai
matriks.
2) Bersifat lentur.
3) Pada anak-anak, jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel,
sedangkan pada orng dewasa lebih banyak mengandung matriks.
4) Pada orang dewasa, tulang rawan di bentuk oleh selaput tulang rawan.

Kartilago dapat di bedakan menjadi tiga yaitu:


1. Kartilago hialin: matriks transparan, serabut kolagaen, bersifat lentur.
Contoh: pada permukaan persendian, larin, trakea, bronki, rangka janin,
ujung tulang rusuk.
2. Kartilago elastic: matriks kekuningan, serabut elastic kuning bersifat
elastic. Contoh: pada daun telinga, saluran eustachius.
3. Kartilago fibrosa: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat
kokoh dan kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau ligament pada
tulang dekat permukaan persendian, di antara tulang kemaluan, dan di
anntara tulang belakang

7
B. Tulang keras ( osteon )
Bersifat keras dan berfungsi untuk menyusun system rangka.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago. Tulang keras tersusun dari
jaringan tulang keras yang terdiri dari sel-sel tulang yang membentuk lingkaran.
Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur/kalsium dan sedikit mengandung
zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan
tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau osifikasi.
Tulang dibungkus oleh suatu membran yang disebut periosteum. Pada bagian ini
banyak ditemukan osteoblas yang bertugas untuk membentuk osteosid.
Tulang keras dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Tulang kompak, selalu terletak di bagian luar, matriks tersusun rapat
mengandung fosfat dan kapur. Contoh : tulang pipa
2. Tulang spons, terletak dibagian yang lebih dalam. Contoh : tulang pendek dan
pipih.

2. Jenis-jenis Tulang Berdasarkan Bentuknya


1) Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga seperti pipa. Contoh : tulang
pengumpil, hasta, betis, dan kering
2) Tulang pipih adalah tulang yang berbentuk pipih. Berfungsi sebagai
pelindung suatu rongga. Contoh : tulang rusuk, belikat, dan tulang yang
menyusun tengkorak
3) Tulang pendek, berbentuk kubus dan berukuran pendek. Contoh : pangkal
telapak tangan, kaki, dan tulang belakang
4) ulang tidak beraturan, yaitu tulang yang tidak beraturan. Contoh : tulang
belakang dan tulang penyusun wajah.

2.1.2 Otot (Masculus)


Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot merupakan alat
gerak aktif karena kemampuan berkontraksi. Otot memendek jika sedang
berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot
sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang

8
beristirahat. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos
dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot merupakan sel dengan
banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas.

2.1.2.1 Jenis-jenis otot Berdasarkan struktur selnya


1. Otot Polos
Otot yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah,
bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom. Otot
polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua
ujung meruncing, memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot,
mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin, Pergerakan sel otot ini
diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur.
Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot, Sel otot
ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.

2. Otot Lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan
membutuhkan tenaga besar. Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh
penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal
motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini terdapat
pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.
Otot lurik memiliki ciri sebagai berikut :
a) Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
b) Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
c) Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag
melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang
tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
d) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak.
Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah
e) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk
pergerakan
f) Otot lurik umumnya merupakan Otot sadar yang bekerja berdasarkan
perintah otak, misalnya Otot yang melekat pada rangka.

9
g) Fungsi otot lurik untuk melaksanakan kerja, diantaranya: berjalan,
memegang dan mengangkat. Sedangkan untuk transpor makanan dan
mengalirkan darah oleh sel-sel pembuluh darah dilakukan oleh otot polos.

3. Otot Jantung
Otot jantung berfungsi menggerakkan jantung untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Strukturnya sama
seperti otot lurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan
sel. Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja
sesuai dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seper Ti otot
lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot
spesial.
Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah
jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti.
Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat
dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau parasimpatetik yang
memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat
mengontrolnya secara sadar.
a. Bentuknya menyerupai otot serat lintang
b. Di dalam sel protoplsmanya terdapat serabut-serabut melintang yang
bercabang-cabang
c. Fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otomatis
d. Mendapat rangsangan dari susunan otonom.
e. Otot semacam ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi
tersendiri.
Sesuai dengan namanya, otot ini hanya dijumpai pada dinding jantung dan vena
kava yang memasuki jantung. Sel otot jantung berbentuk silinder bercabang,
memiliki satu inti ditengah tiap silinder serta memiliki warna yang sama dengan
otot rangka, yaitu berwarna lurik reaksi terhadap rangsang lambat.

10
2.1.3 Sendi (Artikulasi)
Rangka tubuh manusia tersusun oleh tulang-tulang yang saling
berhubungan. Hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain
disebut Sendi. Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat dibedakan atas sendi mati,
sendi kaku, dan sendi gerak.
1. Sendi Mati (Sinartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang tidak
mengakibatkan terjadinya gerakan. Contoh: persendian pada tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang hanya
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh: hubungan tulang rusuk
dan tulang dada, ruas-ruas tulang belakang, dan tulang pergelangan tangan.

11
3. Sendi Gerak (Diartrosis), yaitu antara beberapa tulang yang memungkinkan
terjadinya gerakan ke satu arah, dua arah, atau segala arah. Contoh sendi gerak
atau diartrosis yaitu :
1) Sendi peluru merupakan bentuk hubungan tulang yang memungkinkan
terjadinya gerakkan ke segala arah. Contoh sendi peluru adalah hubungan
antara tulang paha dengan tulang pinggul dan tulang lengan atas dengan
tulang belikat.
2) Sendi engsel merupakan bentuk hubungan dua tulang yang hanya me-
mungkinkan terjadinya gerak satu arah. Contoh sendi engsel adalah
hubungan antar tulang pada siku, ruas antar jari, dan lutut.
3) Sendi putar merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan
tulang yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain sehingga
terjadi gerak rotasi. Contoh sendi putar adalah hubunagn antar tulang bahu
4) Sendi pelana merupakan bentuk hubungan dua tulang, dan kedua ujung
berbentuk pelana kuda. Gerakan yang dilakukan adalah dua arah, ke depan
dan kebelakang atau ke kiri dan ke kanan. Contoh sendi pelana adalah
hubungan antara tulang-tulang telapak tangan dengan ruas tulang jari
adalah hubungan antartulang atlas dengan tulang tengkorak.
5) Sendi geser merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan. Contohnya adalah hubungan antara tulang-
tulang pergelangan tangan dan tulang-tulang pergelangan kaki.

2.1.4 Kelainan Sistem gerak


1. Kelainan dan Gangguan pada Tulang/Rangka
1) Fraktura atau patah tulang, apabila tulang yang patah sampai keluar kulit
disebut fraktura terbuka sedangkan jika tidak sampai keluar kulit disebut
fraktura tertutup.
2) Fisura atau retak tulang, dapat diperbaiki karena periosteum akan
membentuk kalus (sambungan).
3) Rakitis yaitu gangguan tulang karena kekurangan vitamin D pada anak-
anak sehingga bentuk kai membelok keluar (berbentuk huruf x) atau
membengkok ke dalam (berbentuk huruf O)

12
4) Osteoporosis yaitu pengeroposan tulang yang terjadi karena kekurangan
hormon sehingga tulang mudah patah dan rapuh.
5) Hidrocephalus yaitu suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal
cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala
membesar.
6) Nekrosa adalah matinya sel-sel tulang karena tidak mendapat suplai
makanan.nekrosa terjadi bila periosteum rusak.
7) Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang,antara lain sebagai berikut.
 Skoliosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke samping
 Kifosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke belakang
 Lordosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke depan.

2. Kelainan dan Gangguan pada Persendian/Artikulasi


1) Terkilir/keseleo yaitu tertariknya ligamen sendi ke posisi yang tidak
sesuai,tetapi sendi tidak bergeser.
2) Dislokasi yaitu sobek atau tertariknya ligamen sehingga terjadi pergeseran
kedudukan sendi.
3) Ankilosis yaitu persendian tidak dapat digerakkan karena seolah-olah
menyatu.
4) Artritis yaitu peradangan pada sendi.Artritis dapat dibedakan menjadi lima
 Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami
degenerasi, akibatnya gerakan sendi terganggu.
 Artritis gout adalah gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam
urat.
 Artritis sika adalah berkurangnya minyak sendi sehingga menimbulkan
rasa nyeri pada waktu tulang sendi digerakkan.
 Artritis eksudatif adalah rongga sendi terisi getah (nanah), sehingga
menyebabkan sakit pada setiap gerakan.
 Rheumatoid adalah peradangan sendi yang menyebabkan tulang rawan
mengapur dan mengalami degenerasi atau atrofi.

13
3. Kelainan dan Gangguan pada Otot
1) Atrofi adalah mengecilnya otot sehingga menghilangkan kemampuannnya
untuk berkontraksi.
2) Tetanus adalah otot yang terus-menerus berkontraksi (tonus atau kejang)
akibat serangan bakteri Clostridium tetan.
3) Kaku leher (stiff) adalah peradangan otot trapesius leher sebagai akibat
gerakan dan entakan yang salah gerak sehingga leher terasa kaku dan sakit
bila digerakkan.
4) Miestenia gravis adalah keadaan otot yang berangsur-angsur menjadi
lemah dan menyebabkan kelumpuhan, kadang-kadang menyebabkan
kematian.
5) Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah,yang
mengakibatkan usus melorot ke bawah masuk ke rongga perut.

2.2 Sistem Gerak Hewan Vertebarata


2.3 Sistem Gerak Hewan Avertebarata
1) Amphibi
Sistem Gerak Amphibia: Contoh amphibia adalah katak. Katak memiliki
rangka dalam (endoskeleton). Rangka katak tersusun dari tiga kelompok tulang
yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Katak adalah
pelompat yang baik karena tungkai belakangnya panjang dan memiliki otot yang
sangat kuat. Katak ini juga memiliki selaput renang di tungkainya sehingga bisa
berenang. Selaput ini memberikan tekanan yang kuat melawan air sehingga
terjadilah gerakan di air.
Sistem otot: Secara majemuk, sistem otot katak berbeda dari susunan
mioton primitif, terutama dalam apendiks. Otot-otot segmental mencolok pada
tubuh. Segmen kaki teratas berotot besar.

2) Reptilia
Ular dan buaya adalah contoh dari reptilia. Sistem gerak Reptil memiliki
rangka dalam, contoh pada gambar di bawah, gambar rangka ular). Rangka ular
tesusun dari tualang tengkorak, tulang badan dan tulang ekor. Tulang badan ular
terdiri dari ruas-ruas tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas.

14
Hal ini, akan memudahkan ular bergerak. Tulang rusuk ular tidak melekat pada
tulang dada dan tulang belakang seperti manusia. Akan tetapi, akan dihubungkan
dengan tulang belakang dengan tulang otot yang elastis. Hal ini memungkin ular
untuk mengembangkan rongga dadanya misalnya pada saat menelan mangsa yang
besar. Ular bergerak dengan merayap, caranya ular membentuk tubuhnya
berkelok-kelok mengelilingi batu atau dengan benda-benda ditanah kemudian ular
menekan batu-batuan atau tanahdan menyebabkan ular dapatbergerak maju atau
ke samping.
Sistem otot: Dibandingkan dengan katak, sistem otot buaya itu lebih rumit,
karena gerakannya lebih kompleks. Otot-otot kepala, leher, dan kaki tumbuh baik,
walaupun kurang jika dibandingkan pada mammalia. Segmentasi otot jelas pada
kolumna vertebralis dan rusuk.

3) Aves
Sistem gerak: Burung merupakan contoh hewan yang beradaptasi dengan
baik untuk bergerak di udara. Burung memiliki :
1. Sayap dan bulu-bulu yang berfungsi untuk mengangkat tubuh burung di udara,
2. Rangka yang ringan dan ramping atau ipih,
3. Sistem tulang dan otot yang kuat untuk menggerakkan sayap.
4. Bulu burung, selain berfungsi untuk terbang juga berfungsi untuk menahan
panas sehingga menjaga tubuh burung tetap hangat.
Sedangkan tulang burung memiliki struktur yang teradaptasi untuk terbang :
1. Burung memiliki paruh yang lebih ringan daripada rahang pada hewan
mamalia
2. Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas, berguna
sebagai tempat peletakan otot terbang yang luas
3. Tulang-tulang burung beronga dan ringan. Tulang-tulang tersebut sangat
kuat karena memiliki struktur bersilang
4. Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-
tulang pada tangan manusia. Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat
terutama ketika burung terbang
5. Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,
terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.

15
Sistem otot: Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan
artikular dorsal. Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum
mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada
lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah (berarti menarik
sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas.

4) Mamalia
Sistem gerak: Contoh salah satu dari mamalia yaitu kuda. Kuda memiliki
rangka dalam menyokong tubuhnya. Seperti pada halnya manusia, alat gerak kuda
adalah tulang-tulang yang dibantu otot-otot. Pada saat berjalan dan berlari, kaki
belakang kuda menekan melawan tanah dan tubuh bergerak ke depan. Dalam
mengamati gerakan kuda, paling tepat di mulai dari kaki belakang karena dari
kaki belakang inilah kekuatan terbentuk.

5) Pisces
Sistem otot (urat daging): penggerak tubuh, sirip-sirip, insang-organ listrik
a) Belut laut
Sistem otot: Tubuh berupa lingkaran-lingkaran otot yang tersusun sebagai
huruf W. Corong bukal digerakan oleh otot-otot radial. Lidah digerakan
oleh otot retraktor dan protraktor.
b) Ikan hiu
Sistem otot: Otot-otot di seluruh tubuh secara teratur bersegemen (materik)
disebut miotom. Otot-otot itu bermodifikasi kepala dan di apendiks.
c) Ikan perak
Sistem otot: Otot tubuh dan ekor terutama terdiri dari miomer-miomer
(otot-otot bersegmen) yang berselang-seling/berganti-ganti tempat dengan
vertebra ketika mengadakan gerakan berenang dan berbalik arah. Miomer-
miomer itu secara kasar berbentuk seperti hurup W dan dirakit menjadi 4
sabuk miomer, yang di sepanjang punggung merupakan rakitan yang
terberat.

16
2.4 Sistem Gerak Hewan Avertebarata
1. Protozoa merupakan hewan invertebrata bersel satu yang hidup di air.
Alat gerak pada protozoa sebagai berikut :
a. Rhizopoda = dengan pseupodia (kaki semu)
b. Ciliata = dengan rambut getar (cilia)
c. Flagellate = dengan cambuk plasma (flagel)
d. Sporozoa = menggetarkan seluruh tubuhnya
2. Porifera merupakan hewan invertebrate yang berpori-pori di seluruh
tubuhnya. Porifera hidup melekat di dasar laut dan hewan ini tidak
mempunyai alat gerak.
3. Ctenophora merupakan hewan invertebrate yang berongga dan mempunyai
racun untuk melumpuhkan mangsanya. Kelas ctenophora salah satunya
adalah ubur-ubur, hewan ini tidak mempunyai alat gerak.
4. Vermes atau cacing ialah dengan kontraksi otot-otot di tubuhnya.
5. Antropoda merupakan hewan yang tumbuh di berberpa segmen atau ruas
yang bersatu. Alat gerak pada antropoda adalah :
a. Chelicerata : tungau, laba-laba, dan kalajengking.
b. Myriapoda : lipan
c. Krustasea : lobster, kepiting, dan udang
d. Hexapoda : serangga
6. Mollusca merupakan hewan invertebrata yang bertubuh lunak. Hewan ini
mempunyai cangkang sebagai pelindung pada tubuhnya. Alat gerak pada
Mollusca sebagai berikut :
a. Gastropoda bergerak dengan kaki dan perut : siput
b. Cepalophoda bergerak dengan kaki dan kepala : cumi-cumi dan gurita.
c. Pelicipoda bergerak dengan kaki pipih : scaphopoda dan amphineura.
7. Coellenterata merupakan hewan invertebrata yang bertentakel, system
geraknya menggerakan tubuh basalnya atau menggerakan tentakel yang ada
di mulutnya.
8. Echinodermata dengan kaki ambulakral.

17

Anda mungkin juga menyukai