Anda di halaman 1dari 28

STEP 1

Clarifiying Unfamiliar Terms

1) Gigi tiruan longgar adalah gigi tiruan yang retensi dan stabilisasinya berkurang atau

kurang cekat dan terdapat celah antara basis gigi tiruan dan pendukungnya. Retensi

adalah dara tahan gigi tiruan lepasan terhadap daya lepas pada saat gigi tiruan diam.

Stabilisasi adalah daya tahan gigi tiruan lepasan terhadap daya lepas dalam keaadaan

fungsional.

2) Relining adalah proses penambahan bahan baru pada gigi tiruan longgar yang menghadap

jaringan yang bertujun untuk menghasilkan lapisan baru yang beradaptasi secara akurat

ke area landasan gigi tiruan, dilakukan ketika dimensi vertical terjaga atau mengalami

penambahan dimensi vertical sangat kecil.

3) Dimensi vertical adalah tinggi gigit yang merupakan jarak vertical dari gigi tiruan terbagi

menjadi 2 yaitu dimensi vertical fisiologis dan dimensi vertical oklusi. Dimensi vertical

fisiologis diukur ketika gigi tidak berkontak dan rahang sedang dalam keadaan istirahat.

Dimensi vertical oklusi diukur ketika gigi saling berkontak dan dalam keaadaan relasi

sentries.

1
STEP 2

Problem Definition

1) Apa saja penyebab gigi tiruan longgar?

2) Apa tujuan dari relining?

3) Apa saja indikasi dan kontra indikasi relining?

4) Mengapa dokter gigi melakukan tidakan relining?

5) Apa saja tindakan yang dilaksanakan sebelum tindakan relining?

6) Apa saja macam-macam dari relining dan teknik relining yang tepat pada scenario?

7) Bagaimana prosedur relining ?

8) Apakah ada dampak atau kerugian dari relining?

2
STEP 3

Brain Storming

1) Apa saja penyebab gigi tiruan longgar?

- Sayap gigi tiruan lengkap yang terlalu pendek

- Resorpsi residual ridge pada pasien yang kehilangan berat badan

- Penggunaan gigi tiruan lengkap yang tidak tepat yang mengakibatkan tertekannya

alveolar ridge yang menyebabkan resorpsi residual ridge

- Resorpsi fisiologis edentulous ridge sering berjalannya waktu

- Penyakit sistemik sepertinya diabetes mellitus yang menyebabkan resorpsi

alveolar ridge semakin cepat

- Pada pasien lanjut usia maka resorpsi tulang semakin cepat

2) Apa tujuan dari relining?

- Untuk perbaikan relasi oklusal

- Mengembalikan retensi dan stabilitas

- Mengembalikan mastikasi

- Agar pasien nyaman memakai gigi tiruan lengkap

- Untuk memperpanjang waktu pemakaian dari gigi tiruan longgar

3) Apa saja indikasi dan kontra indikasi relining?

Indikasi :

- Ketika gigi tiruan kehilanagn/ kurang adaptasinya terhadap mukosa

pendukungnya sedangkan semua factor oklusi, estetik, relasi sentrik, dimensi

vertical oklusal dan material basis gigi tiruan baik.

3
- Hilangnya retensi gigi tiruan

- Kestabilan gigi tiruan

- Food under denture (akumulasi makanan dibawah basis gigi tiruan)

- Abused mukosa/ iritasi pada mukosa pendukung

- Dimensi vertical tetap terjaga

- Keaadaan basis protesa gigi masih baik

- Elemen gigi tiruan tidak patah, rusak atau aus berlebih

Kontraindikasi reline

- Gigi tiruan yang using

- Kelainan TMJ

- Susunan oklusal tidak benar

- Kehilangan dimensi vertical lebih dari 7

- Inflamasi mukosa signifikan

- Estetik gigi tiruan yang buruk

- Masalah pengucapan akibat gigi tiruan

- Relasi rahang atas dan rahang bawah tidak baik

4) Mengapa dokter gigi melakukan tidakan relining?

Untuk memperbaiki gigi rituan lengkap karena ada celah, pertimbang estetik, residual

ridge tetap, mempertimbangankan biaya dan diperhatikan gigi tiruan masih bagus

atau tidak.

5) Apa saja tindakan yang dilaksanakan sebelum tindakan relining?

- Anamnesa menanyakan adanya penyakit sistemik atau kelainan mental untuk

menentukan relining yang tepat

4
- Jika ada inflamasi maka dilakukan pengobatan terlebih dahulu.

6) Apa saja macam-macam dari relining dan teknik relining yang tepat pada

scenario?

 Direct

- Dilakukan secara langsung

- Dengan bahan selfcure

- Dapat dilakukan one visit

- Tidak ada kelainan sistemik

- Sikap mental stabil

- Untuk pasien kooperatif

 Indirect

- Dengan bahan heatcure

- Dilakukan diluar rongga mulut

- Dengan proses yang panjang

- Lebih kuat dari bahan direct

- Untuk pasien lansia dan tidak kooperatif.

7) Bagaimana prosedur relining ?

- Direct dilakukan dengan bahan selfcure acrylic yang dilakukan langsung dalam

mulut pasien yang mana bahan akan berpolimerisasi sendiri di dalam rongga

mulut

- Indirect dilakukan dengan bahan heatcure acrylic dilakukan diluar mulut

penderita yang dikerjakan di lab, dilakukan aplikasi ZOE sebagai cetakan

negative.

5
8) Apakah ada dampak atau kerugian dari relining?

- Adanya perubahan dan pasien harus beradaptasi dengan gigi tiruan yang telah

diperbaharui.

- Menginvasi jaringan yang bersifat toksis

- Rasa panas rongga mulut

- Pada bahan self cure terdapat porositas dan saat digunakan warnanya tidak stabil

6
STEP IV

Mapping

FAKTOR GIGI TIRUAN


PENYEBAB LONGGAR

RETENSI DAN
STABILITAS BERKURANG

RELINING REBASING

TEKNIK

DIRECT INDIRECT
- TAHAPAN - TAHAPAN
- ALAT DAN - ALAT DAN
BAHAN BAHAN
- INDIKASI - INDIKASI
DAN DAN
KONTRAINDI KONTRAINDI
KASI KASI

FAKTOR
KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN

7
STEP 5

Learning Objective

1) Faktor penyebab gigi tiruan longgar

2) Indikasi dan Konta indikasi

a. Relining

b. Rebasing

3) Relining direct dan indirect

a. Indikasi dan kontraindikasi

b. Alat dan bahan

c. Tahapan

4) Factor keberhasilan dan kegagalan relining

8
Step 6
Self-Study

9
Step 7

Reporting/Generalisation Learning Objective

1. Faktor penyebab gigi tiruan longgar


a. Resorbsi Residual Ridge; yaitu pasien immediate denture dan lanjut usia
 Immediate denture adalah gigi tiruan yang dibuat terlebih dahulu, kemudian baru
dipasang setelah pencabutan gigi yang mana hal ini menyebabkan trauma pasca
pencabutan sehingga terjadi resorpsi tulang alveolar.
 Pada pasien usia lanjut terjadi penurunan densitas tulang secara lambat dan terus
menerus selama proses penuaan dan dipicu oleh kombinasi hormonal dan faktor
nutrisi yang mengganggu keseimbangan tubuh sehingga mudah tulang mudah
mengalami resoprsi
b. Penyakit sistemik. Ex: Osteoporosis dan Diabetes melitus
Diabetes melitus yang menyebabkan terjadi gangguan pada sistem imun dan memicu
terjadinya resorpsi tulang alveolar dan menyebabkan gigi tiruan longga
c. Penggunaan gigi tiruan yang tidak benar yang mengakibatkan tertekannya alveolar rigde
sehingga terjadi resopsi lebih cepat pada daerah yang tertekan.
d. Peradangan dan terjadi resorbsi.
e. Pada pemakaian yang cukup lama kontak oklusi akan hilang sehingga anasir mengalami
aus yang menyebabkan terganggunya oklusi dan menyebabkan terjadinya resobsi pada
tulang alveolar
f. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lama sehingga terjadi resorbsi prosesu
aveolaris.

2. Indikasi dan Konta indikasi


2.1 Relining
Relining merupakan salah satu prosedur yang digunakan untuk menanggulangi permasalahan
dengan cara melapisi kembali fitting surface gigi tiruan yang sudah tidak sesuai lagi atau
longgar dengan bahan dasar baru, menghasilkan lapisan baru yang beradaptasi secara akurat ke
area landasan gigi tiruan.

10
Tujuan relining memperbaiki retensi sehingga gigi tiruan dapat berfungsi kembali, kesehatan
pada jaringan lunak dapat diperbaiki, pasien merasa enak dan nyaman dengan gigi tiruan yang
dipakai.
a. Indikasi Relining :
 Gigi tiruan sudah tidak cekat lagi
 Hanya terdapat sedikit perubahan oklusi
 Desain kerangka gigi tiruan baik dan kerangka ini masih mencekat dengan baik
pada permukaan gigi
 Keadaan basis protesa masih baik
 Tepi gigi tiruan masih cukup baik dan tidak memerlukan perubahan besar
 Hilangnya retensi dan stabilitas dari gigi tiruan
 Sayap gigi tiruan yang underextended
 Dimensi vertikal yang masih baik

b. Kontraindikasi Relining :
 Terdapat kelainan pada jaringan lunak rongga mulut
 Jaringan mukosa yang telah mengalami luka
 Kelainan pada sendi rahang
 Estetis gigi tiruan yang sangat jelek
 Hubungan relasi rahang yang sudah tidak baik
 Resorbsi yang sudah banyak sehingga hubungan horizontal dan oklusal tidak
benar
 Adanya kelainan TMJ
 Gigi tiruan sudah berulangkali di relining

2.2 Rebasing
Rebasing adalah penggantian seluruh basis gigi tiruan dengan yang baru, dimana anasir gigi
tiruan yang lama tetap digunakan tanpa merubah letak gigi dan relasi oklusi.
a. Indikasi Rebasing
 Under extended basis gigi tiruan
 Untuk membuat post-dam

11
 Terjadi resorpsi tulang alveolar yang lokal ataupun menyeluruh
 Gigi tiruan sudah longgar
 Desain rangka protesa masih terletak baik pada gigi pengunyah
 Elemen tiruan tidak aus berlebihan, patah, atau rusak
 Bila basis gigi tiruan sudah terlihat buruk, karena pemakaian untuk jangka waktu
lama
 Relining berkali-kali
b. Kontraindikasi Rebasing :
 Pasien ingin ganti gigi tiruan
 Gigi tiruan menyebabkan gangguan
 Masih bisa di lakukan rilining
 Kerusakan yang menyebabkan oklusi tidak stabil lagi
 Terbentuk osseus undercut tidak relatif
 Resorbsi tulang alveolar yang berlebih

3. Relining direct dan indirect


3.1 Indikasi dan KontraIndikasi Relining Direct dan Indirect
a. Relining secara direct
 Menggunakan self curing acrylic resin yang dilakukan langsung di dalam mulut
penderita.
 Untuk memperbaiki protesa yang tidak mengalami banyak perubahan
 Dikerjakan dalam satu kali kunjungan dan dilakukan di klinik
 Dalam processing bahan self curing acrylic menghasilkan luka bakar kimia atau
iritasi untuk mencegahnya sebelum akrilik setting sepenuhnya gigi tiruan diambil
untuk mencegah kerusakan jaringan mulut oleh karena panas yg dihasilkan.
 Penderita sukar untuk menggigit dalam oklusi sentrik, karena terganggu bau tak
enak yang dikeluarkan oleh self curing acrylic.
 Porosity serta warna self curing acrylic yang tidak stabil (mudah berubah)
 Jika gigi tiruan tidak diposisikan dengan benar materi tidak dapat dengan mudah
dihilangkan.

12
 Bila gigi tiruan dengan bahan relining diambil sebelum akrilik sempurna, gigi
tiruan dapat terdistorsi (perubahan bentuk yang tidak diinginkan)

b. Relining secara indirect


 Mempergunakan heat curing acrylic resin yang dilakukan di luar mulut penderita
(secara laboratorium)
 Baik digunakan untuk penderita yang berusia lanjut serta dapat digunakan
penderita yang bersikap mental tak stabil (histerical mind )
 Keuntungan pemakaian heat curing acrylic resin dihasilkan protesa yang jauh
lebih kuat dari pada protesa yang dibuat dari self curing acrylic
 Porosity jauh berkurang.
3.2 Alat dan bahan
a. Alat
1) Spatula dan Bowl
a. Digunakan dalam pengadukan dental stone untuk pencetakan model kerja
pada indirect relining dan juga digunakan dalam pengadukan dental plaster
untuk pemasangan denture pada bagian bawah dan bagian atas dari model di
reline jig
2) Artikulator

a.
b. sebagai alat bantu pada pemasangan model kerja untuk memperoleh oklusi dan
artikulasi yangseimbang/baik
3) Scraper/bur

a.
b. Digunakan untuk merapikan/membentuk protesa

13
4) Handpiece

a.
b. Sebagai alat penghubung yang dipegang tangan dengan menggunakan bur
lathe-mounted acrilik untuk proses menghaluskan/polishing akrilik
5) Reline jig

a.
b. Berfungsi sebagai alat kontrol selama proses indirect relining dimana
memiliki 3 post yang dapat memberikan akurasi dan stabilitas ketika
mounting/pemasangan atau perbaikan acrilic denture
6) Kuas
a. Untuk memoleskan liquid foil untuk memudahkan proses pemisahan akrilik
dengan dental stone
7) Pressure Container
a. Sebagai alat press untuk reline jig agar akrilik yang baru merekat dengan
denture

b. Bahan
1) Jellypetroleum
Jelly petroleum untuk memudahkan pembuangan kelebihan bahan cetak

2) Zoe impression paste

14
Bahan cetak yg terdiri dari 2 pasta : pasta pertama terdiri atas ZnO, minyak dan aditif,
sedangkan pasta kedua mengandung eugenol, minyak, resin, dan aditif. Kedua pasta
dalam warna yg berbeda. Terdapat 2 tipe yaitu hard set dan soft set dengan waktu
setting 3-5 menit. Pasta ZOE sebagai bahan impresi pada metode static impression
indirect relining dan kemudian dicetakkan pada mulut pasien

3) Heat curing acrylic


Digunakan Sebagai bahan dalam metode indirect relining dimana memiliki beberapa
keuntungan seperti hasil protes yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan cold curing
acrilic dan porosity yang lebih sedikit. tidak menyebabkan iritasi pada mukosa
pendukung dan pasien tidak terganggu oleh bau dari self curing acrylic. Heat cured
acrylic resin, komposisinya terdiri dari dua kemasan yaitu:

1. Polymer (Bubuk):
 Polymer; poly methyl methacrylate.
 Polimer, polimethyl metacrylate, baik serbuk yang diperoleh dari
polimerisasi methyl metacrylate dalam air maupun pertikel yang tidak teratur
bentuknya yang diperolah dengan cara menggerinda batangan polimer.
 Initiator Peroxide; berupa 0,2-0,5% benzoil peroxide.
 Pigmen; sekitar 1% tercampur dalam partikel polymer.
2. Cairan (Monomer):
 Monomer: methyl methacrylate.
 Stabilizer; sekitar 0,006% hydroquinone untuk menccegah polymerisasi
selama penyimpanan.

15
Terkadang terdapat bahan untuk memacu cross-link; seperti ethylene glycol
dimethacrylate.
4) Self cured acrylic
Komposisinya sama tapi pada bahan self cured tetapi cairannya mengandung bahan
activator seperti dimethyl paratoluidin.Secara umum bahan self cured mempunyai berat
molekul yang lebih rendah dan mengandung lebih banyak sisa monomer, yaitu sekitar
2-5%. Bahan self cured tidak sekuat heat cured; transverse strength bahan ini kira-kira
80% dari bahan heat cured. Ini mungkin berkaitan dengan berat molekulnya yang lebih
rendah. Digunakan dalam metode direct relining yang dilakukan langsung di dalam
mulut penderita.

5) Tissue conditioner
tissue conditioner diberikan sebagai bahan impresi dimana Gigi tiruan yang masih
mengandung tissue conditioner ini tetap diinsersikan pada pasien selama ± 24 jam
untuk mendapatkan cetakan fungsional pada metode functional impression indirect
relining. Juga digunakan apabila terdapat jaringan hiperplastik yang kecil
6) Dental stone
pencetakan model kerja pada indirect relining
7) Pumice
basis gigi tiruan dirapikan menggunakan pumice untuk menciptakan adhesi yang bagus
antara basis akrilik lama dan baru

3.3 Tahapan
Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan bahan baru pada sisi protesa yang
menghadap jaringan pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan. Prosedur relining
merupakan suatu proses yang dilakukan dengan maksud memperbaiki gigi tiruan sebagian
lepasan agar dapat berfungsi dengan baik tanpa membuat protesa baru.
Macam–macam metode yang dipakai dalam relining pada gigi tiruan sebagian lepasan yaitu:

16
1) Relining tanpa perubahan dimensi vertikal; Relining pada protesa dengan dimensi
vertical yang tidak berubah, pembuatannya lebih sederhana bila dibandingkan dengan
protesa yang dimensi vertikalnya berubah.
2) Relining dengan perubahan dimensi vertikal; Untuk melakukan relining pada protesa
dengan dimensi vertical yang telah berubah, maka terlebih dahulu ditempatkan tiga
bulatan kecil dari impression compound yang hangat di daerah Premolar I kanan dan kiri
serta di daerah anterior ridge (tengah). Kemudian cetak ke dalam mulut. Penderita
diminta untuk menutup mulutnya serta dibantu menekan protesa tersebut sampai dicapai
dimensi vertikal yang dikehendaki. Selanjutnya tambahkan impression compound pada
pinggir–pinggir protesa dan lakukanmuscle trimming. Kemudian dilakukan pencetakan
dengan pasta zink oxid.
Cara melakukan relining gigi tiruan sebagian lepasan secara direct dan indirect untuk
mendapatkan kembali retensi dan stabilisasi yang optimal.

A. Direct Relining
1. Persiapan pasien:
Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari agar jaringan dalam keadaan sehat.
Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan pembedahan, sedangkan jika
kecil cukup diberi tissue conditioning. Jika ada jaringan yang teriritasi, maka harus disembuhkan
dahulu.
2. Persiapan gigi tiruan:
 Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief dengan mengerok
akrilik sebanyak 1– 2 mm. Hal ini ditujukan untuk mempersiapkan tempat bagi bahan
impresi ataupun bahan lining yang baru.
 Seluruh undercut yang ada dihilangkan.
 Tepi – tepi gigi tiruan dipendekkan 1 – 2 mm guna mendapatkan seal yang sesuai dengan
batas edentulous ridge.
3. Prosedur Relining:
1) Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak dipendekkan
dengan maksud agar lebih baik dalam menahan bahan cetak.
2) Instruksi pasien untuk kumur dengan air dingin

17
3) Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan permukaan basis gigi
tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly petroleum untuk memudahkan
pembuangan kelebihan bahan cetak dan gunakan partial denture sebagai sendok
cetak, campurkan zinc oxide dan eugenol impression pasta sesuai dengan
petunjuk pabrik.
4) Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan basis denture yang telah
dikeringkan lalu masukan ke dalam mulut pasien, kerangka dipegang kuat dengan
menekan pada masing–masing rest sampai bahan cetak mengeras dan usahakan
pasien tidak boleh beroklusi dan bahan cetak berlebihan dibuang, kemudian gigi
tiruan dikeluarkan dari mulut, protesa dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam.
Lalu dipoles dan dinsersi.

Berdasarkan bahan yang digunakan dalam prosedur direct relining dibagi menjadi 2 yaitu
hard liner dan soft liner.
a. Hard Liner
Penggunaan hard liner di indikasikan pada pasien yang datang dengan keluhan sakit pada
gigi tiruan bagian rahang atasnya, hingga melukai gusinya. Dan pada kondisi ini denture pada
pasien menghasilkan bau tidak sedap dan rahng pasien terasa sakit setelah mengunyah. Bahan
yang di gunakan pada hard liner adalah acrylic dengan jenis self cure acrylic.
Prosedur relining dengan hard liner

Pertama yaitu menghilangkan undercut dan memendekkan tepi gigi tiruan sebanyak
2mm.

18
Kemudian melapisi permukaan denture yang tidak di beri akrilik dengan jelly petrolrum
supaya kelebihan bahan akrilik dapat dihilangkan dengan mudah.

Selanjutnya, persiapan akrilik self cure dengan mengaduknya secara homogeny dan di
letakkan pada basis gigi tiruan yang menghadap mukosa. Kemudian di insersikan pada pasien.
Pasien di instruksikan untuk melakukan oklusi sentries.

Setelah akrilik setting, buang kelebihan akrilik dan lakukan grinding serta polishing. Lalu
insersi pada pasien dan di lakukan cek oklusi.
b. Soft liner

19
Indikasi penggunaan soft liner yaitu sesuai dengan keinginan pasien untuk menmpatkan
soft liner pada denture rahang bawahnya. Indicator keberhasilan penggunaan soft liner yaitu
meningkatkan kenyamanan pasien saat menggunakan denture, peningkatan fungsi pengunyahan,
dan posisi denture pas pada rahang. Bahan yang digunakan pada soft liner yaitu silicon reline
material.
Prosedur relining dengan soft liner
Pertama yaitu menghilangkan undercut dan memendekkan tepi gigi tiruan sebanyak 2mm.

Kemudian melapisi permukaan denture yang tidak di beri akrilik dengan adhesive surface supaya
kelebihan bahan akrilik dapat dihilangkan dengan mudah.

Kemudian menempatkan silicone material reline ke basis akrilik yang menghadap ke


mukosa rongga mulut.

20
Cetak pada rongga mulut pasien.

Buang kelebihan silicone pada denture menggunakan scalpel.

Lakukan polishing kemudian insersikan pada pasien dan cek oklusi.

B. Indirect Relining
1. Persiapan Pasien
Persiapan pasien pada indirect relining sama dengan pada direct relining yaitu pasien
harus melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari agar jaringan dalam keadaan sehat. Misalnya jika
ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan pembedahan, sedangkan jika kecil
cukup diberi tissue conditioning. Jika ada jaringan yang teriritasi, maka harus disembuhkan
dahulu (Gunadi, 1994).
2. Persiapan Gigi Tiruan
Sebelum melakukan tahapan relining hendaknya gigi tiruan di cuci terlebih dahulu
menggunakan ultrasonic cleaner atau pumice karena meskipun gigi tiruan tampak bersih
ketika basah, terkadang tampak adanya kalkulus setelah kering (Gambar. 1). Sebelum
dilakukan pencetakan rahang, sebaiknya basis gigi tiruan yang menghadap jaringan mukosa

21
dikerok terlebih dahulu dengan kedalaman sekitar 1mm. Pengerokan dilakukan agar saat
pencetakan bahan cetak dapat mengalir dengan bebas sehingga diperoleh hasil cetakan yang
baik. Hal tersebut dilakukan jika terdapat perubahan dimensi vertikal pasien. Jika tidak ada
perubahan dimensi vertikal, hanya perubahan retensi dan stabilitas gigi tiruan maka tidak
perlu dilakukan pengerokan(Gunadi, 1994).

Gambar 1. Gigi tiruan dalam keadaan basah tidak tampak kalkulus (kiri). Dan setelah
mengering tampak adanya kalkulus (kanan.)

3. Prosedur Relining
Pelaksanaan relining dimulai dengan melakukan pencetakan. Secara umum terdapat
dua teknik indirect relining, yaitu functional impression dan static impression(Gunadi,
1994).
a. Functional Impression
Pada teknik ini, gigi tiruan yang telah siap (telah direlief dan diborder moulding)
diberi tissue conditioner sebagai bahan impresi. Gigi tiruan kemudian dimasukkan
kedalam mulut pasien dan pasien diperintahkan untuk melakukan oklusi sentris. Gigi
tiruan yang masih mengandung tissue conditioner ini tetap diinsersikan pada pasien
selama ± 24 jam untuk mendapatkan cetakan fungsional(Gunadi, 1994).
b. Static Impression
Berbeda dari functional impression, pada static impression gigi tiruan yang sudah
siap kemudian diberi pasta ZOE sebagai bahan impresi dan kemudian dicetakkan pada
mulut pasien. Segera setelah didapatkan model negatif, maka gigi tiruan langsung dicor
dan diproses secara laboratoris untuk pemberian liner yang baru. Pada tahap pencetakan

22
dengan dua teknik diatas, sebaiknya dalam pemilihan bahan cetak diusahakan
menggunakan bahan cetak yang memiliki viskositas rendah seperti elastomer atau tissue
conditioning. Penggunaan bahan cetak dengan lapisan yang tipis akan mengurangi
reflek gagging. Selanjutnya sendok cetak yang berasal dari gigi tiruan yang telah diberi
bahan cetak tersebut dimasukkan kedalam mulut pasien, agar mendapat kontur jaringan
rongga mulut, makadilakukan gerakan fisiologis (muscle trimming)pada mukosa pipi
untuk mendapat bentukan vestibulum(Gunadi, 1994).
4. Prosedur laboratoris
Cetakan negatif rahang pasien yang telah diperoleh kemudian dirapikan jika terdapat
bagian-bagian yang memiliki ketebalan berbeda dengan tidak mengurangi ukuran atau batas
tepi cetakan. Kemudian membuat cetakan positif atau model kerja menggunakan dental
stone yang yang telah dimanipulasi (Gambar 2)(Gunadi, 1994).

Gambar 2

Setelah setting dan mengeras kemudian dengan menggunakan dental plaster yang telah
dimanpulasi letakan model kerja pada reline jig (Gambar 3)(Gunadi, 1994).

23
Gambar 3

Setelah dental plaster setting, reline jig dibuka kemudian bahan cetakan dipisahkan
dari basis gigi tiruan, basis gigi tiruan di dirapikan menggunakan pumice untuk menciptakan
adhesi yang bagus antara basis akrilik lama dan baru. Cuci dan bersihkan gigi tiruan dan
tuangkan resin akrilik yang telah dimanipulasi pada daerah anatomis basis gigi tiruan,
kemudian letakan pada model kerja, dan pasang pada reline jig. Lalu reline jig diletakan
pada pressure container dan diberi tekanan kurang lebih25 psi selama sepuluh menit.
Kamudian gigi tiruan di lepas dari model kerja, dilakukan pemolesan dan siap di insersi ke
dalam rongga mulut pasien(Gunadi, 1994).

4. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Relining Gigi Tiruan


4.1 Indikator keberhasilan dapat dilihat dari beberapa hal berikut:
1. Tidak ada gejala
Gejala yang dimaksud yaitu bisa dari kenyamanan dari pengunaan protesanya, sakit
atau tidak saat menggunakan protesa, atau mungkin ada rasa yang mengganjal,
kemungkinan gejala dapat ditunjukkan apabila setelah penggunaan protesa yang cukup
lama, bisa jadi saat kontol pada bulan ke 6, hal ini dimungkinkan karena pada relining
dengan teknik direct ternyata tidak dapat bertahan lama dibandingkan dengan teknik
indirect.
2. Penilaian kembali Gigi Tiruan.
Yang perlu diperhatikan adalah penampilan, dimensi vertical, serta oklusi sentries
maupun relasi sentries. Penilaian kembali gigi tiruan dilakukan sampai control ke-7 (6
bulan), termasuk penilaian yang berhubungan dengan estetik dan fungsi kunyah.
3. Observasi Reaksi Jaringan.
Reaksi inflamasi seringkali muncul pada penderita pemakai gigi tiruan. Inflamasi ini
antara lain disebabkan oleh karena gigi tiruan tidak dilepas oleh penderita saat tidur
malam hari , serta penumpukan makanan dibawah gigi tiruan, sehingga kebersihan
gigi tiruan sangat buruk dan menimbulkan candidiasis.
4. Basis gigi tiruan ekstensi dan adekuat

24
5. Mengembalikan fungsi mastikasi dimana setelahgigitiruandireliningpasienmerasa
lebih nyaman dalam mengunyah dan menelan, fungsi mastikasi dan fungsi bicaranya
kembali dan pasien tidak ada keluhan
6. Securit, dimana pasien merasa lebih aman karena gigi tiruan menjadi stabil dan
retentive sehingga mengurangi resiko kemungkinan tertelan
7. Pasien yang kooperatif
8. Perubahan yang terjadi tidak terlalu besar
9. Skill operator yang baik
10. Gigi tiruan kembali stabil dan retentif

Menurut beberapa sumber dibawah ini indikator keberhasilan dari relining yaitu saat
tujuan dari relaining tersebut telah tercapai. Dimana tujuan dari relaining menurut Terkla, L
(1963), Kema D. (1969), Steward (1993:421), Henderson, D (1973:421), Rudd, K (1981:403-
411), Austin K. (1957:195, Stamanoght, D (1978) dan Gunadi (1994) yaitu :
1. Menentukan ulang relasi yang tepat pada protesa terhadap basis jaringan.
2. Memperbaiki relasi oklusal dan maxilomandibula yang hilang.
3. Memperbaiki retensi dan stabilisasi.
4. Untuk memperbaiki perubahan yang terjadi pada kontur/bentuk jaringan pendukung
setelah gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) digunakan.
5. Untuk memperbaiki basis yang patah yang tidak dapat diperbaiki lagi.
6. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang mengalami porus
akibat curing yang salah.
7. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang sudah mengalami
perubahan warna atau rusak.
8. Untuk memperbaiki protesa yang sudah tidak pas lagi atau longgar.
9. Untuk memperbaiki perubahan tulang alveolar yang sangat besar setelah pencabutan
gigi asli.
10. Untuk memperbaiki hubungan oklusi maupun artikulasi yang tidak seimbang.
11. Untuk alasan estetik.
12. Untuk membuat protesa yang lebih efektif.
13. Agar kontak gigi tiruan dengan permukaan jaringan menjadi lebih cekat.

25
14. Agar mencapai penyesuaian terhadap terjadinya resorbsi yang terjadi di dalam mulut
tanpa mengganggu hubungan oklusi yang ada.

4.2 Indikator atau Faktor Kegagalan Relining antara lain sebagai berikut :
1. Tipepasien hysterical (banyakmenuntut)
2. Adanyaporuspadagigitiruan
3. Basis tidak bersih dan kurang diasah yang dapat menyebabkan adanya batas antara
resin lama dengan resin yang baru
4. Undercut yang tidak dibuang
5. Cetakan relining dibuat saat oklusi
6. Operator kurang teliti pada saat merilining
7. Processing dengan kuvet tidak rapat
8. Duplikator tidak tertutup rapat
9. Pada saat mencetak jari menekan ada basis gigi

Adanya faktor-faktor tersebut dapat meninmbulkan terjadinya masalah pada gigi tiruan
setelah dilakukan proses relining. Masala-masalah yang dapat timbul diantaranya sebagai berikut
:
a. Masalah Porus pada Gigi tiruan yang Sudah Direline
Penyebab Solusi
• Resin akrilik kurang • Gunakan jumlah resin yang cukup
• Ada udara terjebak • Letakan adonan resin dengan hati-hati
• Tidak diproses dalam pressure • Proses di dalam pressure container 30
container menit dengan tekanan 15-25 psi

b. Masalah - masalah porus pada bagian tepi


Penyebab Solusi
• Resin akrilik kurang • Gunakan jumlah resin yang cukup
• Resin kurang tertekan pada bagian • Gunakan semen untuk meratakan
tepi resin pada tepi setelah duplikator

c. Masalah Garis tipis antara resin baru dan resin lama

26
Penyebab Solusi
 Basis gigi tiruan tidak bersih dan  Bersihkan semua sisa bahan cetakdan
kurang diasah sebelum relining. asah semua permukaan yang
 Terdapat minyak pada gigi tiruan. berkontak dengan resin baru.
 Resin terlalu kering waktu duplikator  Jangan menggunakan udara untuk
ditutup. membersihkan resin jika sumber
udara terkontaminasi minyak / air.
 Perbandingan liquid/podwer tepat dan
tahap tepat.
 Oleskan monomer pada resin lama
ditambahkan resin baru.

d. Masalah Gigi tiruan bergoyang-goyang dalam mulut setelah reline


Penyebab Solusi
• Cetakan reline dibuat pada saat • Gunakan open mouth impression
beroklusi. tehnik.
• Pada saat mencetak jari menekan • Jari menekan hanya pada cengkram.
pada basis gigi.

e. Masalah Gigi tiruan tidak dapat dilepas dari model dan tidak pas setelah di Reline
Penyebab Solusi
• Undercut tidak dibuang sebelum • Buang undercut sebelum mencetak
pencetakan • Gunakan metode reline dengan
• Processing dengan kuvet tidak rapat duplikator
• Cengkram tidak pas saat percetakan • Pada saat mencetak jari menekan
• Duplikator tidak tertutup rapat pada cengkram
• Pastikan skrup sudah kencang pada
saat processing

f. Masalah Gigi tiruan tidak dapat masuk ke dalam mulut


Penyebab Solusi
• Resin tertinggal pada guide plane atau • Periksalah apakah ada resin yang

27
di bawah cengkram. tersisa.
• Basis mengganggu gerakan cengkram • Asah basis agar tidak menghambat
saat melepas gigi tiruan dari model. cengkram
• Perlahan–lahan saat melepas gigi
cengkram

28

Anda mungkin juga menyukai