KONSEP KETUHANAN
DALAM ISLAM
Disusun oleh:
Siti Kurniasih
Akuntansi C - Semester I
STIE Sebelas April Sumedang
2014/2015
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji
melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai Agama telah berkembang selama empat belas
abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan
pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Konsep Ketuhanan
Dalam Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STIE Sebelas April
Sumedang. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan
makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai Zat Maha
Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi,
Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.
Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan
Maha Kuasa.Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu
tindakan kemurahhatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji
keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya.
Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha Kuasa, namun juga
Tuhan yang personal: Menurut Al-Quran, Dia lebih dekat pada manusia daripada urat
nadi manusia. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan jika
mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada jalan yang
lurus, “jalan yang diridhai-Nya”.
Untuk lebih memperdalam mengenai konsep ketuhanan dalam islam, kami
akan menyajikannya lewat makalah yang kami buat.
B. Rumusan Masalah
Beberapa pokok yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Siapakah Tuhan itu?
2. Bagaimana Sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan ?
3. Bagaimana pemikiran Tuhan menurut agama-agama wahyu ?
4. Sejauhmana Pembuktian wujud adanya Tuhan ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah nilai dan memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
2. Mengetahui bagaimana kosep Ketuhanan dalam Islam.
3. Mengetahui filsafat Ketuhanan dalam Islam
4. Mengkaji siapa Tuhan itu, bukti-bukti Ketuhanan dalam Islam, serta sejarah
pemikiran manusia tentang Tuhan.
5. Mengetahui penjelasan iman dan takwa, proses terbentuknya iman dan takwa,
tanda-tanda orang yang beriman dan bertakwa, dan korelasi antara keimanan dan
ketakwaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Al-ilah ialah: yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepadanya,
merendahkan diri di hadapannya, takut, dan mengharapkannya, kepadanya tempat
berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdo’a, dan bertawakkal kepadanya untuk
kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari padanya, dan menimbulkan ketenangan
di saat mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya. (M. Imaduddin, 1989: 56).
Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami, bahwa Tuhan itu bisa berbentuk apa
saja, yang dipentingkan oleh manusia. Yang pasti ialah manusia tidak mungkin atheis,
tidak mungkin tidak ber-Tuhan. Berdasarkan logika al-Qur’an setiap manusia pasti
mempunyai sesuatu yang dipertuhankannya. Dengan demikian, orang-orang komunis
pada hakikatnya ber-Tuhan juga.
Dalam ajaran Islam diajarkan kalimat “Laa illaha illaa Allah”. Susunan kalimat
tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu “tidak ada Tuhan”, kemudian baru diikuti
dengan suatu penegasan “melainkan Allah”. Hal itu berarti bahwa seorang muslim
harus membersihkan dari segala macam Tuhan terlebih dahulu, yang ada dalam hatinya
hanya satu Tuhan yang bernama Allah.
c. Politeisme
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Dalam ajaran Islam diajarkan kalimat “Laa illaha illaa Allah”. Susunan
kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu “tidak ada Tuhan”,
kemudian baru diikuti dengan suatu penegasan “melainkan Allah”. Hal
itu berarti bahwa seorang muslim harus membersihkan dari segala
macam Tuhan terlebih dahulu, yang ada dalam hatinya hanya satu
Tuhan yang bernama Allah.
2. Kemudian yang dimaksud konsep Ketuhanan menurut pemikiran
manusia adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran baik
melalui pengalaman lahiriah maupun batiniah, baik yang bersifat
penelitian rasional maupun pengalaman batin
3. Allah sebagai wujud yang tidak terbatas, maka hakikat dirinya tidak
akan pernah dicapai, namun pemahaman tentang-Nya dapat dijangkau
sehingga kita mengenal-Nya dengan pengenalan yang secara umum
dapat diperoleh, malalui jejak dan tanda-tanda yang tak terhingga
B. Saran
Sebagai seorang pemula, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami
untuk memperbaiki atau memperdalam kajian ini.
DAFTAR PUSTAKA