No Keterangan Pembahasan
1 Topik : Sikap komunitas dalam menghadapi musibah (penyakit)
2 Al-Qur’an, hadist shahih, : 1. “Katakanlah (Muhammad), ‘Tidak akan menimpa
text book keperawatan kami kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk
Islam, text book
kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada
kedokteran Islam terkait
topic Allah orang-orang beriman harus bertawakal.’”
[QS. At Taubah: 51]
2. “Dan apabila aku sakit, Dialah yang
menyembuhkanku.”
[QS. Asy Syu’ara: 80]
3. Aku pernah bertanya. Wahai rasulullah, apakah
engkau memperbolehkan kami melakukan ruqyah
(pengobatan dengan Al-Qur,an) atau melakukan
pengobatan dengan suatu obat, atau melakukan
penangkalan penyakit? Apakah itu dapat menolak
takdir Allah?” Beliau menjawab, “justru semua itu
adalah takdir Allah.”
[HR. Abu Khuzamah]
4. “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit
dan sejenisnya, melainkan Allah akan
mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti
pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
[HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571].
5. “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam
berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu
anggota badan merintih kesakitan maka sekujur
badan akan merasakan panas dan demam”. [HR.
Muslim].
6. Syirik muncul ketika mansia mencari dan berharap
pengobatan penyakit dari sesuatu daripada Allah.
Praktek syirik dilarang dalam pengobatan
penyakit, termasuk jimat, ramalan, astrologi, sihir,
menyembah atau meminta kesembuhan dari
manusia yang disebut pendekar dengan
mengunjungi kuburannya.
3 Analisis topic sesuai : 1. “Katakanlah (Muhammad), ‘Tidak akan menimpa
Al-Qur’an, hadist shahih, kami kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk
text book keperawatan kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada
Islam, text book Allah orang-orang beriman harus bertawakal.’”
kedokteran Islam [QS. At Taubah: 51]
Ayat ini menegaskan bahwa orang yang sedang
tertimpa penyakit harus meyakini bahwa penyakit
yang sedang ia derita datang dari Allah, dan itu
merupakan takdir Allah agar dia semakin beriman.
2. “Dan apabila aku sakit, Dialah yang
menyembuhkanku.”
[QS. Asy Syu’ara: 80]
Ayat ini menegaskan bahwa kita harus yakin
bahwa hakiat kesembuhan itu hanya datang dari
Allah, dan petugas kesehatan, obat hanyalah
syariat.
3. Aku pernah bertanya. Wahai rasulullah, apakah
engkau memperbolehkan kami melakukan ruqyah
(pengobatan dengan Al-Qur,an) atau melakukan
pengobatan dengan suatu obat, atau melakukan
penangkalan penyakit? Apakah itu dapat menolak
takdir Allah?” Beliau menjawab, “justru semua itu
adalah takdir Allah.”
[HR. Abu Khuzamah]
Dari hadits diatas kita tau bahwa kita diwajibkan
untuk berusaha (berobat) tidak hanya pasrah
dengan penyakit yang ditimpakan, dan Allah tidak
akan merubah suatu kaum kecuali kaum itu
merubahnya sendiri.
4. “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit
dan sejenisnya, melainkan Allah akan
mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti
pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
[HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571].
Dan hendaknya kita tidak terus merasa sedih
ketika ditimpa musibah (penyakit) karena itu juga
menghapus dosa.
5. “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam
berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu
anggota badan merintih kesakitan maka sekujur
badan akan merasakan panas dan demam”. [HR.
Muslim].
Kita sebagai orang muslim apabila ada muslim lain
yang sedang tertimpa musibah maka kita juga
harus merasakan musibahnya, dengan cara
menolong dan tidak bersenang-senang diatas
penderitaannya.
6. Syirik muncul ketika mansia mencari dan berharap
pengobatan penyakit dari sesuatu daripada Allah.
Praktek syirik dilarang dalam pengobatan
penyakit, termasuk jimat, ramalan, astrologi, sihir,
menyembah atau meminta kesembuhan dari
manusia yang disebut pendekar dengan
mengunjungi kuburannya
Apabila manusia ditimpa musibah (penyakit)
manusia diharamkan untuk meminta kesembuhan
selain Allah, karena itu syirik dan syirik adalah
dosa yang besar.