Anda di halaman 1dari 3

Kejutan Untuk Clara

“Aduh … telat lagi!” ucap Clara sambil bergegas memasukkan buku-buku pelajaran
ke dalam tas dan segera berlari menuju ke ruang makan.
“Pagi say …” (belum selesai mama berbicara), Clara dengan cepat menarik tangan
mamahnya dan segera berpamitan. Tidak lupa Clara mengambil roti dan bergegas menuju
pintu mobil yang sedari tadi sudah dipersiapkan.
“Pak … cepetan dong … Clara telat nih…” kata Clara sambil tetap memakan roti.
“Iya non …” Pak Timo (sopir setia Clara) menjawab sambil mempercepat laju
mobilnya.
Teng … teng … teng bel masuk sekolah sudah berbunyi dan Clara pun belum juga
sampai di sekolah. 2 menit setelah bel berbunyi Clara muncul dengan berlari menuju gerbang
sekolah dan sudah ditunggu oleh Pak Man (satpam sekolah Clara).
“Non Clara … non Clara … sudah berapa kali non Clara telat? Maaf non saya tidak
bisa membantu lagi, nanti saya bisa dipecat.” ujar Pak Man.
“Pak … tolong saya … ini untuk yang terakhir kali saya terlambat. Besok saya tidak
akan terlambat lagi.” Ucap Clara merayu Pak Man.
“Iya deh. Tapi besok jangan terlambat lagi non!” (Pak Man berbaik hati).
“Iya pak.” (Clara berjanji).
Clara sudah berada di depan kelas. “Permisi Pak Bo …” Clara mengucapkan salam
kepada Pak Bo, sang guru yang sedari tadi mengerutkan keningnya.
“Maaf pak … saya terlambat.” Clara ketakutan.
“Clara! sudah saya katakan, jika terlambat saat pelajaran saya harus menunggu
sampai pelajaran saya selesai.” Ucap Pak Bo tegas.
“Pak … maaf saya terlambat tadi karena …” (ucap Clara mencoba menjelaskan)
“Stop!” (potong Pak Bo). “Pasti kesiangan lagi.” ( Pak Bo melanjutkan ucapannya).
Di dalam hati Clara merasa panik karena alasan yang ia sering pakai ke guru-guru lain
sudah diketahui oleh Pak Bo. Tapi, bukan Clara namanya kalau tidak punya ide baru.
“Bukan Pak, saya telat karena jam beker yang saya atur tidak berbunyi.” Tepat batin
Clara.
Sambil menggelengkan kepala terpaksa Pak Bo mengijinkan Clara duduk dan
mengikuti pelajarannya, yaitu sejarah. Padahal, Clara terlambat karena kebanyakan baca
komik dan nonton DVD drama Korea daripada buku bacaan.
Jam istirahat datang. “Ra, kamu hobi banget telat sih? Tanya Fanya heran.
“ Mmm bawaan kali.” Jawab Clara santai.
“ Ye … “ fanya kaget mendengar jawaban Clara.
“ Tapi kalau kamu terlambat lagi, kamu bisa di skor loh” Rita menasehati.
Memang kedua sahabatnya itu sangat memperhatikan Clara.
“Kalian tenang aja kali, toh aku yang menjalankan semua ini, kenapa kalian yang
repot?” ucap Clara sambil makan tahu bakso kesukaannya.
“ Iya …” tapi Ra kita cuma mau kalau kamu itu …”
“ Sssssssst.” Clara menutup mulut kedua sahabatnya. “ udah … kalian tenang aja,
tidak perlu khawatir. Nah sekarang aku traktir, mau … mau … mau ….?” Clara menawarkan.
Kedua sahabatnya itu tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau Clara bilang A ya A, tidak
dapat diubah.
Seusai pulang sekolah, Fanya dan Rita yang biasanya pulang bersama Clara, saat itu
tidak pulang bersama Clara. Maklum, karena kedua sahabatnya itu kutu buku jadi Clara
pulang sendirian.
“Harusnya tadi aku minta jemput Pak Timo. Kalau begini kan …”. Sepanjang jalan
Clara menggerutu sendirian dan hasilnya orang-orang melihat Clara semua.
Malam hari di kamar, Clara sedang membaca komik kesukaannya. Tiba-tiba tut … tut
… tut … hp Clara berbunyi. Besok jangan terlambat lagi lho! Ternyata Clara mendapat sms
dari seseorang. Dan seseorang itu Vano.
“Vano. Vano sms.” Clara terheran.
Vano adalah cowok yang disukai Clara selama ini. Dalam hati Clara bertekad besok ia
harus bangun pagi.
Keesokan harinya. “Yes. Aku tidak terlambat lagi. Ini semua berkat Van …” ucap
Clara.
“Van siapa?” ucap mamah tiba-tiba memotong.
“He … he … he …, nggak kok mah. Itu cuma temen Clara.” Kata Clara mencoba
memberi penjelasan.
“Oh …” mamah mengangguk.
Di sekolah. “Wah … non Clara. Pagi banget datangnya alias nggak telat” ejek Pak
Man.
“Iya dong. Clara …” jawab Clara merasa bangga.
“Pagi semu …” lho kok sepi? Semuanya pada kemana? Tanya Clara pada dirinya
sendiri.
“Pagi Clara …” tiba-tiba ada suara dari pintu kelas.
“ Eh Vano …” Clara tersipu malu.
Tiba-tiba “Cie … Cie … Cie …” ejek teman Clara muncul dari berbagai penjuru
sekolah.
“What? Kalian?” Tanya Clara heran.
“Ini semua ide dari Fanya dan Rita.” Vano mencoba menjelaskan.
“Jadi sms kamu yang semalem …” Clara heran.
“Kita yang punya ide. Kita nyuruh Vano sms kamu, untuk memotivasi kamu biar
nggak telat lagi.” Sahut Fanya.
“Kalian ini …” Clara geram.
“Kalau aku bisa buat kamu nggak telat lagi, berarti aku berhak dong jadi …” kata
Vano sambil memegang tangan Clara.
“Cie … Cie …” kata teman-teman serempak.
Muka Clara memerah.

Nama : Yolanda putrid R


Kelas : XI MIPA 3
No : 32

Anda mungkin juga menyukai