Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses


pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat dalam perjalanan waktu tertentu.
Perkembangan adalah proses kualitatif yang mengacu pada penyempurnaan
fungsi sosial dan psikologis dalam diri seseorang dan berlangsung sepanjang
hidup (Ikalor, A. 2013. Jurnal pertumbuhan dan perkembangan vol.7)

2.2 TAHAP PERKEMBANGAN ANAK

Menurut Hurlock dalam bukunya yang berjudul Child Development,


perkembanngan anak dibagi menjadi 5 periode, yaitu:

1. Periode pra lahir yang dimulai dari saat pembuahan sampai lahir. Pada
periode ini terjadi perkembangan fisiologis yang sangat cepat yaitu
pertumbuhan seluruh tubuh secara utuh.
2. Periode neonatus adalah masa bayi yang baru lahir. Masa ini terhitung mulai
0 sampai dengan 14 hari. Pada periode ini bayi mengadakan adaptasi
terhadap lingkungan yang sama sekali baru untuk bayi tersebut yaitu
lingkungan diluar rahim ibu.
3. Masa bayi adalah masa bayi berumur 2 minggu sampai 2 tahun. Pada masa
ini bayi belajar mengendalikan ototnya sendiri sampai bayi tersebut
mempunyai keinginan untuk mandiri.
4. Masa kanak-kanak terdiri dari 2 bagian yaitu masa kanak-kanak dini dan
akhir masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak dini adalah masa anak berusia 2
sampai 6 tahun, masa ini disebut juuga masa prasekolah yaitu masa anak

2
menyesuaikan diri secara sosial. Akhir masa kanak-kanak adalah anak usia 6
sampai 13 tahun, biasa disebut sebagai usia sekolah.
5. Masa puber adalah masa anak brusia 11 sampai 16 tahun. Masa ini termasuk
periode yang tumpang tindih karena merupakan 2 tahun masa kanak-kanak
akhir dan 2 tahun masa awal remaja. Secara fisik tubuh anak pada periode ini
berubah menjadi tubuh orang dewasa (Hurlock, E.B., Child Development,
Mc Graw Hill Book Company, NY, USA, 1993, hal.37).

2.3 TEORI DALAM PERKEMBANGAN ANAK


Dalam Pembahasan mengenai Perkembangan anak ini, disini akan dibahas
beberapa diantaranya, antara lain :
a. Perkembangan Psikoseksual ( Freud)
Freud mengemukakan bahwa perkembangan psikoseksual anak terdiri atas :
1. Fase oral (0-11 bulan)
Selama masa bayi, sumber kesenangan anak berpusat pada aktifitas oral :
mengisap, mengigit, mengunyah, dan mengucap serta ketergantungan
yang sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa
aman.
2. Fase anal (1-3 tahun)
Kehidupan anak berpusat pada kesenangan anak terhadap dirinya sendiri,
sangat egoistik, mulai mempelajari struktur tubuhnya. Pada fase ini tugas
yang dapat dilaksanakan anak adalah latihan kebersihan. Anak senang
menahan feses, bahkan bermain-main dengan fesesnya sesuai dengan
keinginanya. Untuk itu toilet training adalah waktu yang tepat dilakukan
dalam periode ini.
3. Fase phalik/oedipal ( 3-6 tahun )
Kehidupan anak berpusat pada genetalia dan area tubuh yang sensitif.
Anak mulai suka pada lain jenis. Anak mulai mempelajari adanya
perbedaan jenis kelamin. Anak mulai memahami identitas gender ( anak
sering meniru ibu atau bapak dalam berpakaian).

3
4. Fase laten (6-12 tahun)
Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak akan menggunakan energi fisik dan
psikologis untuk mengeksplorasi pengetahuan dan pengalamannya melalui
aktifitas fisik maupun sosialnya. Pada awal fase laten ,anak perempuan
lebih menyukai teman dengan jenis kelamin yang sama, demikian juga
sebaliknya.
5. Fase genital (12-18 tahun).
Kepuasan anak akan kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta
yang matang terhadap lawan jenis.
b. Perkembangan Psikososial ( Erik Erikson )
1. Percaya versus tidak percaya (0-1 tahun)
Pada tahap ini bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik
orang tua maupun org yang mengasuhnya ataupun perawat yang
merawatnya.
2. Tahap otonomi versus rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tukem seperti dalam
motorik kasar,halus : berjinjit , memanjat, berbicara. Sebaliknya perasaan
malu dan ragu akan timbul apabila anak merasa dirinya terlalu dilindungi
atau tidak diberikan kemamdirian atau kebebasan anak dan menuntut
tinggi harapan anak.
3. Tahap inisiatif versus rasa bersalah (3 – 6 tahun ).
Anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktifitasnya melalui kemampuan indranya. Hasil
akhir yang diperoleh adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu
sebagai prestasinya. Apabila dalam tahap ini anak dilarang atau dicegah
maka akan timbul rasa bersalah pada diri anak.
4. Industry versus inferiority (6-12 tahun)
Anak akan belajar untuk bekerjasama dan bersaing dalam kegiatan
akademik maupun dalam pergaulan melalui permainan yang dilakukan
bersama. Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan
sehingga anak pada usia ini rajin dalam melakukan sesuatu. Apabila dalam

4
tahap ini anak terlalu mendapat tuntutan dari lingkunganya dan anak tidak
berhasil memenuhinya maka akan timbul rasa inferiorty (rendah diri).
Reinforcement dari orang tua atau orang lain menjadi begitu penting untuk
menguatkan perasaan berhasil dalam melakukan sesuatu.
5. Tahap identitas dan kerancuan peran ( 12-18 tahun)
Pada tahap ini terjadi perubahan dalam diri anak khususnya dalam fisik dan
kematangan usia, perubahan hormonal, akan menunjukkan identitas dirinya
seperti siapa saya kemudian. Apabila kondisi tidak sesuai dengan suasana
hati maka dapat menyebabkan terjadinya kebingungan dalam peran.
c. Perkembangan Kognitif ( Piaget )
1. Tahap sensorik – motorik (0-2 tahun)
Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi dengan cara melihat, mendengar,menyentuh dan aktifitas
motorik. Semua gerakan akan diarahkan kemulut dengan merasakan
keingintahuan sesuatu dari apa yang dilihat didengar,disentuh.
2. Tahap praoperasional ( 2-7 tahun)
Perkembangan anak masih bersifat egosentrik. Pikiran anak bersifat
transduktif : menggangap semua sama , contohnya : seorang pria di
keluarga adalah ayah, maka semua pria itu adalah ayah). Pikiran anak
bersifat animisme : selalu memperhatikan adanya benda mati, contohnya :
apabila anak terbentur benda mati maka anak akan memukulnya kearah
benda tersebut.
3. Tahap Kongkret (7-11 tahun)
Pemikiran anak meningkat atau bertambah logis dan koheren. Kemampuan
berpikir anak sudah operasional, imajinatif dan dapat menggali objek
untuk memecahkan suatu masalah.
4. Tahap operational ( 11 -15 tahun)
Anak dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan tanda atau
simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Anak dapat membuat
dugaan dan mengujinya dengan pemikiran yang abstrak,teoritis dan
filosofis. Pola berfikir logis membuat mereka mampu berfikir tentang apa

5
yang orang lain juga memikirkannya dan berfikir untuk memecahkan
masalah.

2.4 ASPEK-ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


1. Aspek Pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antropometri,
pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan
(panjang badan), lingkar kepala.
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil penigkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan
digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetic
sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai
pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan
adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala meningkat)
terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal (Hidayat, 2011).
2. Aspek Perkembangan
a. Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan yang meliputi
aktivitas otot yang besar seperti gerakan lengan dan berjalan (Santrock,
2011, hlm 210). Perkembangan motorik kasar pada masa prasekolah,
diawali dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5
detik, melompat dengan satu kaki, membuat posisi merangkak dan lain-
lain (Hidayat, 2009, hlm.25).
b. Motorik halus (fine motor Skills) merupakan keterampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi meta dan tangan yang memerlukan
Universitas Sumatera Utara 11 koordinasi yang cermat (Papilia, Old &
Feldman, 2010, hlm. 316). Perkembangan motorik halus mulai memiliki
kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga
bagian, menggambar orang, mampu menjepit benda, melambaikan tangan
dan sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26).

6
c. Bahasa (language) adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap
suara, mengkuti perintah dan dan berbicara spontan. Pada perkembangan
bahasa diawali mampu menyebut hingga empat gambar, menyebut satu
hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung,
mengartikan dua kata, meniru berbagai bunyi, mengerti larangan dan
sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26).
d. Prilaku sosial (personal social) adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Perkembangan adaptasi sosial pada anak prasekolah yaitu
dapat berrmain dengan permainan sederhana, mengenali anggota
keluarganya, menangis jika dimarahi, membuat permintaan yang
sederhana dengan gaya tubuh, menunjukan peningkatan kecemasan
terhadapa perpisahan dan sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26)
Untuk menilai perkembangan anak yang dapat dilakukan adalah dengan
wawancara tentang faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan
dalam perkembangan, kemudian melakukan tes skrining perkembangan
anak (Hidayat, 2009, hlm. 38).
e. Nutrisi pada anak
Anak kecil membutuhkan diet dengan kandungan energi yang besar,
mereka cenderung makan-makanan tinggi lemak dan karbohidrat namun
rendah buah-buahan dan sayur-sayuran. Secara umum, usia 18-24 bulan
merupakan usia transisi dari perubahan diet tinggi lemak sejak bayi
menjadi diet rendah lemak pada usia pra sekolah dan anak yang lebih tua.
Orang tua harus diberitahu bahwa makanan yang mengandung karbohidrat
harus diberikan saat anak makan menu utama. Pemberian buah-buahan
dan sayur-sayuran dengan porsi 80 gram sehari harus dipikirkan oleh
orang tuanya, sangat penting untuk memberikan buah dan sayur pada
setiap kali makan untuk membuat anak terbiasa dengan makanan ini.
Dengan memotong-motong sayur atau buah menjadi potongan kecil,

7
diaduk pada penggorengan, dan dibakar untuk membuat manis rasanya
dan ditambahkan pada sup dan saus dapat menambah konsumsi sayur dan
buah pada anak. Susu dan produk susu merupakan sumber kalsium dan
nutrisi lainnya yang sangat penting, dan orang tua sebaiknya memberikan
sebanyak 3 kali sehari. Namun, memberikan banyak susu dapat
menggantikan makanan penting lainnya dan dapat mengarah kepada
defisiensi Fe pada toddler. 1 sampai 2 kali pemberian daging, ikan, dan
makanan alternatif bagi vegetarian (seperti telur, buncis, kacang) juga
harus diberikan dan dapat disajikan dengan makanan yang berkuah untuk
melembutkan bentuknya. Makanan tinggi lemak dan karbohidrat (seperti
es krim, kue, biskuit) dapat diberikan dalam jumlah tidak banyak dan
tidak boleh menggantikan makanan penting lainnya. Suplemen vitamin
(tetes vitamin A dan D) juga dianjurkan pada anak-anak. Anak-anak
dengan pertambahan berat badan yang sedikit-sedikit menandakan
buruknya pertumbuhan yang disebabkan oleh nutrisi yang rendah dan
infeksi, ini merupakan kasus yang terus-menerus terjadi pada negara
berkembang. Namun, anak juga dapat menjadi gemuk (obes). Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi obesitas pada anak, yaitu genetik,
faktor lingkungan, seperti diet yang rendah dan aktivitas fisik yang
rendah, merupakan faktor resiko yang besar membuat bertambahnya berat
anak. Terdapat bukti bahwa kebiasaan makan terus memburuk
dibandingkan dengan tahun 1950-an dan beberapa bukti bahwa toddler
tidak aktif daripada yang seharusnya (contohnya di Amerika, penonton
televisi semakin banyak dengan hampir setengahnya anak-anak berusia 2-
3 tahun yang menonton lebih dari 3 jam per hari).9 Menganjurkan
pemberian makan 3 kali sehari ditambah pemberian makanan kudapan,
hindari percekcokan saat makan, namun batasi lama waktu makan,
mendorong anak untuk makan sendiri menggunakan sendok dan cangkir,
dan batasi makan makanan gula dan mengandung natrium.

8
Anak-anak dan remaja dianjurkan untuk mengurangi lemak dan
produk susu, namun tidak boleh dikurangi pada anak di bawah 2 tahun,
karena susu merupakan sumber utama lemak, dan merupakan sumber
energi utama pada anak usia di bawah 2 tahun. Banyak produk makanan
mengandung lemak rendah yang tersedia, dan penggunaan makanan
tersebut tergantung dari orang tua yang merawat anak usia toddler. Variasi
makanan rendah lemak dianjurkan pada anak yang lebih tua, dan ini
dianjurkan untuk asupan lemak jenuh dan total untuk usia 2 sampai 5
tahun. Pemberian nutrisi pada anak pra sekolah ialah dengan diet
seimbang. Menyajikan makanan porsi sedikit supaya anak dapat meminta
lagi, berikan anak makan saat makan keluarga sehingga anak mempunyai
kesempatan untuk berbicara. Membatasi asupan produk gula dan garam,
dan anak dapat diberikan makanan kudapan yang sehat diantara waktu
makan (buah-buahan dan sayuran segar). Anak usia prasekolah harus
memulai untuk mempunyai pola makan yang sehat, yang dapat mencegah
perkembangan penyakit yang kronis ketika dewasa. Orang tua mempunyai
peran utama dalam membentuk pola makan anaknya, dan pola makan
anak biasanya meruapakan cerminan dari pola makan orang tuanya.
Mengingatkan orang tua bahwa selera makan anaknya itu bersifat
fluktuatif setiap harinya. Orang tua harus menyediakan makanan sehat
yang bervariasi dan membiarkan anaknya untuk memutuskan
makanannya. namun, anak tidak dapat memilih diet seimbang kecuali
pilihan makanan bernutrisi yang ditawarkan pada mereka, makanan
kudapan yang manis dan makanan kudapan tinggi kalori lainnya tanpa
nilai nutrisi sebaiknya diberikan secara jarang.

9
Fase-fase tumbuh kembang anak

10
2.5 FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak, yaitu:
a. Faktor sebelum lahir, misalnya kekurangan nutrisi pada ibu dan janin
b. Faktor ketika lahir, mislanya perdarahan pada kepala bayi yang dikarenakan
tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan
c. Faktor sesudah lahir, misalnya infeksi pada otak dan selaput otak
d. Faktor psikologis, misalnya dititipkan dalam panti asuhan sehingga kurang
mendapatkan perhatian dan cinta kasih

Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, yaitu:

a. Faktor warisan sejak lahir


b. Faktor lingkungan yang menguntungkan atau yang merugikan
c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis

11
d. Aktivitas anak sebagai subjek bebas yang berkemauan, bisa menolak atau
menyetujui.

2.6 CIRI-CIRI PERTUMBUHAN

Terdapat 4 indikator perubahan, yaitu:

1. Perubahan ukuran
Tampak jelas pada perubahan fisik, yang dengan bertambahnya umur anak
akan terjadi perubahan tinggi, berat badan, lingkar kepala, organ tubuh sesuai
kebutuhannya.
a. Tinggi badan:
1. Rata-rata tinggi (panjang) badan lahir + 50 cm
2. Panjang badan meningkat 1,5 x panjang badan pada umur 1 tahun
3. Penambahan panjang badan:
4 tahun 2x TB lahir
6 tahun 1,5x TB setahun
13 tahun 3x TB lahir
Dewasa 3,5x TB lahir (2 x TB 2 tahun)

Lahir 50 cm
Umur 1 tahun 75 cm
2-12 tahun Umur (tahun)x6=17

Tabel 2. Perkiraan tinggi badan dalam sentimeter


(dikutip dari Behrman, 2012)
Sedangkan rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi
genetic. Berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa
semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai
beikut:

(TB ayah−13𝑐𝑚)+ TB ibu


TB anak perempuan : ± 8,5 cm
2
(TB ibu+13𝑐𝑚)+ TB ayah
TB anak laki-laki : ± 8,5 cm
2

( 13 adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki


dan perempuan di Inggris dan 8,5 cm adalah nilai absolut tentang tinggi
badan )

12
b. Berat badan:
Tujuan pemantauan pertumbuhan berat badan adalah untuk menilai hasil
peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (tulang,
otot, lemak, cairan tubuh) sehingga akan diketahui status gizi anak atau
tumbuh kembang anak. Selain itu, berat badan juga dapat digunakan
sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam
tindakan pengobatan.
Pada usia beberapa hari, berat badan bayi mengalami penurunan yang
sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan waktu lahir. Hal ini
disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum
diimbangi dengan asupan yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang
belum lancar dan berat badan akan kembali pada hari kesepuluh.

Tahap pertumbuhan berat badan pada masa bayi dan anak balita yaitu :
1. Pada usia 1-4 bulan pertumbuhan berat akan mencapai 700-1000 gram
perbulan.
2. Usia 4-8 bulan pertumbuhan berat badan dua kali lipat berat badan
lahir, rata-rata kenaikannya 500-600 gram perbulan apabila
mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik.
3. Usia 8-12 bulan pertumbuhan berat badan mencapai tiga kali lipat
berat badan lahir pada usia satu tahun , pertambahan berat badan
sekitar 350-450 gram perbulan, pada usia 7-9 bulan dan 250-350 gram
perbulan pada usia 10-12 bulan ini jika bayi mendapatkan pemenuhan
gizi yang baik.
4. Pada anak 1-2 tahun, pada masa ini beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Kenaikan berat berat badan 1,5-2,5 kg.
5. Pada masa prasekolah (3-5 tahun), pertumbuhan berat badan
mengalami kenaikan rata-rata 2 kg per tahun.

Berat Badan Rata-rata Umur 0-5 Tahun :

13
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI

Berat badan dapat di perkirakan sbb :


a. Umur 10 hari : BBL
b. Umur 5 bulan : 2 x BBL
c. Umur 1 tahun : 3 x BBL
d. Umur 2 tahun : 4 x BBL
e. Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun

c. Lingkar kepala dan ubun-ubun besar: (IDAI (2014). Pemantauan Ukuran


Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Besar)
1) Pemantuan ubun-ubun besar
a) Ukuran ubun-ubun besar normal pada bayi baru lahir cukup bulan
adalah 2 cm x 2 cm, dengan permukaan agak cekung.

14
b) Ukuran ubun-ubun besar ini dapat membesar dalam 3 bulan
pertama, kemudian akan mengecil dan menutup dengan
bertambahnya umur bayi.
c) Ukuran ubun-ubun besar yang sangat kecil atau lebih besar dari 4
cm harus dicurigai adanya gangguan perkembangan jaringan otak
selama kehamilan.
d) Ubun-ubun besar bayi normal umumnya telah menutup pada usia
19 bulan.

2) Pemantauan lingkar kepala


a) Lingkar kepala anak diukur dengan menggunakan grafik lingkar
kepala Nelhaus (1968).
b) Grafik bayi laki-laki cukup bulan dimulai dengan ukuran 32-38 cm,
sedangkan grafik bayi perempuan cukup bulan dimulai dari ukuran
31-37 cm.

15
c) Lingkar kepala di bawah -2 SD disebut mikrosefali dan bila
ukurannya di atas +2 SD disebut makrosefali.
d) Lingkar kepala diukur setiap bulan pada tahun pertama, setiap 3
bulan pada tahun ke dua, dan setiap 6 bulan pada usia 3 sampai 5
tahun.

Gambar 1. Lingkar kepala perempuan dan laki-laki

(Nellhause G. Pediatrics 1968;41:106)

16
2. Perubahan proporsi
Perubahan proporsi tubuh dimuali dari usia kehamilan dua bulan smapai
dewasa, terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 1. Menunjukkan proporsi tubuh dari janin sampai dewasa (dikutip


dari Behrman 1992, gambar dikutip dari Markum AH 1991)
3. Hilangnya ciri-ciri lama
Menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, dan menghilangnya
refleks-refleks primitif.
Refleks primitif bayi dan anak normal:
Jenis reflex Definisi Usia mulai Usia menghilang
Refleks moro respon tiba tiba Sejak lahir 3-4 bulan
pada bayi yang
baru lahir yang
terjadi akibat
suara atau
gerakan yang
mengejutkan.
Refleks rooting Bayi akan Sejak lahir 3-4 bulan
menggerakkan
kepalamya
meuju jari yang
menyentuh sudut
mulutnya dan

17
berusaha
memasukkan jari
dalam mulutnya
Refleks sucking Bayi akan Sejak lahir 3-4 bulan
menghisap jari
yang masuk
dalam mulutnya
Refleks palmar refleks gerakan Sejak lahir 3-4 bulan
grasp jari-jari tangan
mencengkram
benda-benda
yang disentuhkan
ke bayi
Refleks plantar Ibu jari Sejak lahir 9-10 bulan
grasp pemeriksa
menekan pangkal
ibu jari bayi atau
anak di daerah
plantar. Positif
jika: fleksi
plantar seluruh
jari kaki
Refleks babinski gerakan jari-jari Sejak lahir 4 bulan
mencengkram
ketika bagian
bawah kaki
diusap
Refleks tonic peningkatan Sejak lahir 5-6 bulan
neck kekuatan otot
(tonus) pada
lengan dan
tungkai sisi
ketika bayi Anda
menoleh ke salah
satu sisi.
Refleks terjun bayi dipegang 8-9 bulan Seterusnya ada
(parachute) pada daerah
toraks dengan
kedua tangan
pemeriksa dan
kemudian
diposisikan

18
seolah-olah akan
terjun dengan
posisi kepala
lebih rendah dari
kaki
Refleks landau bayi dipegang 3 bulan 21 bulan
horizontal menghilang
dengan wajahnya
ke bawah, ia
akan
meluruskan
kedua kaki dan
punggungnya
dan mencoba
untuk
mengangkat
kepalanya.

Jurnal pediatri. 2014. Kesehatan bayi baru lahir.


https://jurnalpediatri.com/2014/03/23/inilah-16-refleks-ajaib-pada-bayi-sejak-lahir/

Divisi neuro pediatric ilmu kesehatan anak fk unair. 2005. Pemeriksaan neurologis
pada bayi dan anak

4. Timbulnya ciri-ciri baru


Adalah akibat pematangan fungsi-fungsi organ seperti munculnya gigi tetap,
muncul tanda seks sekunder.

Gigi pertama tumbuh pada umur 5 – 9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian
besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Pada umur 2,5 tahun sudah terdapat 20
gigi susu. Erupsi gigi tetap sebagai berikut:
- Molar pertama : 6-7 tahun
- Incisor : 7-9 tahun
- Premolar : 9-11 tahun
- Kanisius : 10-12 tahun
- Molar kedua : 12-16 tahun
- Molar ketiga : 17-25 tahun

19
2.7 PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
A. Pengukuran Berat badan terhadap tinggi badan
Tujuan pengukuran BB/ TB adalah untuk menemukan status gizi anak,
normal, kurus, kurus sekali atau gemuk. Pengukuran BB/TB pada anak
prasekolah menggunakan timbangan injak.
Cara penimbangannya yaitu:
1. Letakkan timbangan dilantai yang datar. Lihat posisi jarum atau angka
harus menunjukkan angka 0. Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari,
tidak memakai jaket, alas kaki, topi, jam tangan, dan tidak memegang
sesuatu.
2. Anak berdiri diatas timbangan tampa dipegangi.
3. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan
(Depkes, 2012, hlm 42).
Cara pengukuran Tinggi badan yaitu :
1. Anak tidak memakai sandal atau sepatu saat diukur tinggi badannya,
kemudian anak berdiri tegak menghadap kedepan, punggung, pantat dan
tumit menempel pada tiang pengukur,
2. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun. 3. Baca
angka pada batas tersebut (Depkes, 2012, hlm 42). Penggunaan Tabel BB/
TB untuk menentukan status gizi anak yaitu dengan amelakukan
pengukuran tinggi badan anak sesuai cara diatas, lihat kolom tinggi badan
anak yang sesuai dengan hasil pengukuran, pilih kolom untuk beratbadan
berdasarkan jenis kelamin anak, cari berat badan yang terdekat dengan
berat badan anak. dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom
untuk mengetahui angka Standar Deviasi (SD) (Depkes, 2012, hlm 42).
B. Pengukuran Lingkar Kepala Anak
Tujuan pengukuran lingkar kepala anak adalah untuk mengetahui batas
lingkar kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal (Depkes,
2012, hlm. 50). Cara mengukur lingkar kepala yaitu alat pengukur lingkar

20
kepala anak mengenai dahi, menutupi alais mata, diatas diua telinga, dan
bagian kepala yang menonjol, tarik agak kencang. Baca angka pada
pertemuan dengan angka 0. Tanyakan tanggal lahir anak, hitung umur anak.
Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis
kelamin anak kemudian buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang
lalu dengan ukuran sekarang (Depkes, 2012, hlm. 50). Interpretasi hasil
pengukuran yaitu bila ukuran lingkar kepala anak berada didalam “jalur hijau”
maka lingkar kepala anak normal. Bila ukuran lingkaran kepala anak berada
diluar “jalur hijau” maka lingkaran kepala anak tidak normal. Lingkar kepala
anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosepal bila berada diatas “jalur
hijau” dan mikrosefal bila berada di bawah “jalur hijau”. Intervensi yang
dilakukan bila detemukan makrosefal ataupun mikrosefal segera rujuk
kerumah sakit (Depkes, 2012, hlm. 50).

WHO mengeluarkan sebuah kurva pertumbuhan standar yang menggambarkan


pertumbuhan anak umur 0-59 bulan di lingkungan yang diyakini dapat
mendukung pertumbuhan optimal anak.

Cara menggunakan grafik pertumbuhan who:

1. Tentukan umur, panjang badan (anak di bawah 2 tahun)/tinggi badan (anak


di atas 2 tahun), berat badan.
2. Tentukan angka yang berada pada garis horisontal / mendatar pada kurva.
Garis horisontal pada beberapa kurva pertumbuhan WHO menggambarkan
umur dan panjang / tinggi badan.
3. Tentukan angka yang berada pada garis vertikal/lurus pada kurva. Garis
vertikal pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan panjang/berat
badan, umur, dan IMT.
4. Hubungkan angka pada garis horisontal dengan angka pada garis vertikal
hingga mendapat titik temu (plotted point). Titik temu ini merupakan
gambaran perkembangan anak berdasarkan kurva pertumbuhan WHO.

21
Cara menginterpretasikan kurva pertumbuhan WHO

1. Garis 0 pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan median, atau rata-


rata
2. Garis yang lain dinamakan garis z-score. Pada kurva pertumbuhan WHO garis
ini diberi angka positif (1, 2, 3) atau negatif (-1, -2, -3). Titik temu yang
berada jauh dari garis median menggambarkan masalah pertumbuhan.
3. Titik temu yang berada antara garis z-score -2 dan -3 diartikan di bawah -2.
4. Titik temu yang berada antara garis z-score 2 dan 3 diartikan di atas 2.
5. Untuk menginterpretasikan arti titik temu ini pada kurva pertumbuhan WHO
dapat menggunakan tabel berikut ini.

Denver developmental scrining test (DENVER II)

A. Tujuan
Menemukan secara dini masalah perkembangan potensial anak yang berumur
kurang dari 6 tahun

B. Isi
Denver II berisi 125 item yang dibagi dalam 4 sektor dan berisi tes perilaku
untuk menilai tindak tanduk anak secara menyeluruh dan memperoleh taksiran
kasar bagaimana anak menggunakan kemampuannya.

22
C. Pentingnya deteksi dini perkembangan
Agar bisa dilakukan intervensi dini dengan latihan/stimulasi bila ada
penyimpangan sehingga anak dapat mencapai perkembangan normal kembali
sesuai umurnya.

D. Kegunaan Denver II
1. menilai tingkat perkembangan anak sesuai umurnya
2. memantau anak berumur 1-6 tahun
3. menjaring anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan
perkembangan
4. memastikan apakah anak tanpa persangkaan ada kelainan benar-benar ada
kelainan perkembangan
5. memonitor anak dengan risiko perkembangan

E. Fungsi-fungsi yang dideteksi pada Denver II


1. Sektor Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Sektor Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3. Sektor Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan
4. Sektor Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh

F. Prosedur Denver II
Dilakukan 2 tahap yaitu :
1. Tahap I : Secara periodik dilakukan pada anak yang berusia 3-6 bulan, 9-12
bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun.
2. Tahap II : dilakukan pada anak yang dicurigai ada hambatan perkembangan
pada tahap I kemudian dilakukan evaluasi diagnostik yang lengkap.

G. Penentuan Umur
Patokan : 1 bulan = 30 hari, 1 tahun = 12 bulan, umur kurang dari 15 hari
dibulatkan ke bawah, umur lebih dari atau sama dengan 15 hari dibulatkan ke
atas. Bila anak lahir prematur dilakukan pengurangan umur, misal : prematur 6
minggu dikurangi 1 bulan 2 minggu. Tetapi bila anak lahir maju atau mundur 2
minggu tidak dilakukan penyesuaian umur.

23
H. Skoring Penilaian Item Test
1. ”L” = Lulus/lewat = Passed = P
Anak melakukan item dengan baik atau ibu/pengasuh memberi laporan
(tepat/dapat dipercaya) bahwa anak dapat melakukannya
2. “G” = Gagal = Fail/F
Anak tidak dapat melaksanakan item tugas dengan baik atau ibu/pengasuh
memberi laporan anak tidak dapat melakukan dengan baik
3. “TaK” = Tak ada Kesempatan = No Opportunity/NO
Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada
hambatan. Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode L/Laporang
orang tua atau pengasuh anak. Missal pada anak Retardasi Mental/Down
Sindrom
4. “M” = Menolak = Refusal/R
Anak menolak melakukan tes oleh karena factor sesaat, missal : lelah,
menangis, mengantuk.

I. Hasil Interpretasi Denver II


1. Normal
a. tidak ada delayed (keterlambatan)
b. paling banyak 1 caution (peringatan)
lakukan ulangan pemeriksaan pada control berikutnya
2. Suspect
Terdapat 2 atau lebih caution dan atau terdapat 1 atau lebih delayed
Lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan faktor
sesaat
3. Untestable (tidak dapat diuji) :
a. Skor R pada 1 atau lebih item di sebelah kiri garis umur
b. Skor R pada 1 atau lebih item pada area 75-90 %
4. Referal considerations (rujuk ke ahli)
Setelah uji ulang ditemukan suspect atau untestable dengan
mempertimbangkan juga keadaan klinis

24

Anda mungkin juga menyukai