ABSTRAK
Menurut RIKESDAS (2012) prevalensi perokok terus meningkat baik pada laki – laki
maupun perempuan. Gangguan obstruktif menyebabkan kelainan ventilasi akibat
bronkitis kronik dan atau emfisema. obstruksi saluran nafas yang berlangsung progresif
Akibat perubahan struktur dan fungsi dari saluran napas dan jaringan paru-paru pada
perokok akan timbul permasalahan fungsi paru (khususnya dapat menurunkan kapasitas
vital paru-paru) dengan segala macam gejala klinis diantaranya sesak napas dan batuk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kapasitas paru perokok
tembakau dan perokok vaporizer diwilayah komunitas Riau Vapor Cloud (RVC)
Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode quasy ekspriment. Rancangan
penelitian adalah one group pretest-posttes. Populasi dalam penelitian ini adalah
perokok yang ada diwilayah komunitas RVC (Riau Vapour Cloud) Pekanbaru yang
berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 orang perokok tembakau
dan 25 orang perokok vaporizer. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 27-30
agustus 2016. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat spirometri.
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil
penelitian didapatkan bahwa rata-rata kapasitas paru perokok tembakau adalah 4.256
dengan standar deviasi 132,539 dan rata-rata kapasitas paru perokok vaporizer adalah
4.648 dengan standar deviasi 19.253. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh perawat untuk mengetahui perubahan perubahan yang terjadi oleh
pengguna rokok tembakau dan beralih kepada rokok vaporizer dan melakukan tindakan
promotif dan preventif terhadap alat maupun liquid berbahaya.