Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN KAPASITAS PARU ANTARA PEROKOK TEMBAKAU

DENGAN PEROKOK VAPORIZER DI WILAYAH RVC (RIAU VAPOR


CLOUD) PEKANBARU
INDRAWATI

ABSTRAK

Menurut RIKESDAS (2012) prevalensi perokok terus meningkat baik pada laki – laki
maupun perempuan. Gangguan obstruktif menyebabkan kelainan ventilasi akibat
bronkitis kronik dan atau emfisema. obstruksi saluran nafas yang berlangsung progresif
Akibat perubahan struktur dan fungsi dari saluran napas dan jaringan paru-paru pada
perokok akan timbul permasalahan fungsi paru (khususnya dapat menurunkan kapasitas
vital paru-paru) dengan segala macam gejala klinis diantaranya sesak napas dan batuk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kapasitas paru perokok
tembakau dan perokok vaporizer diwilayah komunitas Riau Vapor Cloud (RVC)
Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode quasy ekspriment. Rancangan
penelitian adalah one group pretest-posttes. Populasi dalam penelitian ini adalah
perokok yang ada diwilayah komunitas RVC (Riau Vapour Cloud) Pekanbaru yang
berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 orang perokok tembakau
dan 25 orang perokok vaporizer. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 27-30
agustus 2016. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat spirometri.
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil
penelitian didapatkan bahwa rata-rata kapasitas paru perokok tembakau adalah 4.256
dengan standar deviasi 132,539 dan rata-rata kapasitas paru perokok vaporizer adalah
4.648 dengan standar deviasi 19.253. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh perawat untuk mengetahui perubahan perubahan yang terjadi oleh
pengguna rokok tembakau dan beralih kepada rokok vaporizer dan melakukan tindakan
promotif dan preventif terhadap alat maupun liquid berbahaya.

Daftar Bacaan : 29 ( 2005 – 2015)


Kata Kunci : Perokok Tembakau, Vaporizer, Kapasitas Paru

PENDAHULUAN penyakit paru akibat


A. Latar Belakang kerjamerupakan contoh penyakit
yang umum dijumpai pada
Infeksi paru merupakan masyarakat. Sebagian besar
penyebab kematian nomor dua penyebab penyakit paru diatas
setelah penyakit kardiovaskuler. adalah akibat rokok (Susanto,
Gangguan pada paru dapat 2011).
berdampak pada sistem tubuh Merokok merupakan hal
lainnya. Beberapa penyakit pada yang paling banyak dilakukan oleh
paru seperti penyakit paru masyarakat dunia. Perilaku
obstruktif kronik (PPOK), kanker merokok dilakukan dengan
paru, tuberkulosis paru, asma, berbagai macam alasan atau
infeksi saluran pernapasan dan motivasi, mulai dari keinginan

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 20


untuk mendapatkan kepuasan, Berdasarkan hasil laporan
konformitas, kebiasaan dan akan Badan Kesehatan Dunia atau world
menjadi sebuah kebutuhan bila health organizasion (WHO) tahun
sudah menjadi pecandu. Baik 2008, dengan statik jumlah perokok
remaja maupun dewasa, kaya atau 1,35 milyar, terdapat 10 negara
miskin, laki-laki bahkan ada juga perokok terbesar didunia, yaitu
yang perempuan, ternyata juga antara lain dapat dilihat dalam table
melakukan perilaku merokok. sebagai berikut :
(Rafknowlodge, 2004)
Tabel 1.1: Data Statistik 10 Negara Perokok terbesar di Dunia Berdasarkan
Laporan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization
(WHO)
No Nama Negara Jumlah Perokok Presentase Jumlah Perokok
Per Penduduk
1. China 390 juta perokok 29% per penduduk
2. India 144 juta perokok 12,5% per penduduk
3. Indonesia 65 juta perokok 28% per penduduk
4. Rusia 61 juta perokok 43% per penduduk
5. Amerika serikat 58 juta perokok 19% per penduduk
6. Jepang 49 juta perokok 38% per penduduk
7. Brazil 24 juta perokok 12,5% per penduduk
8. Bangladesh 23,3 juta perokok 23,5% per penduduk
9. Jerman 22,3 juta perokok 27% per penduduk
10. Turki 21,5 juta perokok 30,5% per penduduk

RIKESDAS (2012) adalah perokok aktif setiap hari


melaporkan pada tahun 2012, yang mempunyai proporsi terbesar
pengkonsumsi rokok di Indonesia (44,5%) dibandingkan kelompok
mencapai angka yang tinggi yaitu pekerjaan lainnya.
remaja laki – laki 41%, remaja Terdapat beberapa alasan
perempuan 6,2%, pria dewasa 67%, seseorang untuk merokok seperti
dan wanita dewasa 2,7%. pengaruh orang tua atau keluarga
Prevalensi merokok terus yang tidak harmonis dan
meningkat baik pada laki – laki mencontoh dari orang tua yang juga
maupun perempuan. 40.5% dari perokok, pengaruh teman yang
total populasi adalah perokok pasif sebagian besar adalah perokok
dan 59,1% anak balita adalah juga, pengaruh diri sendiri dengan
perokok pasif. Sumatera Utara alasan ingin tahu atau melepaskan
sendiri merupakan provinsi dengan diri dari masalah dan rasa bosan
jumlah perokok terbanyak ke 10 di dan pengaruh iklan di media cetak,
Indonesia dengan prevalensi elektronik, dan media luar ruang
sebesar 34,9%. telah mendorong ingin tahu remaja
Menurut Riskedas 2013, tentang rokok. (Mariani Christina,
perokok di Riau menempati urutan 2011)
ketiga terbanyak setelah provinsi Merokok merupakan
Bangka Belitung yaitu 18,3 batang masalah fenomenal. Produksi rokok
perhari dan provinsi Kalimantan dapat meningkatkan income negara
Selatan sebanyak 16,7 batang tapi di sisi lain rokok dapat menjadi
perhari. Berdasarkan jenis pembunuh pertama bagi kaum laki-
pekerjaan, petani/nelayan/buruh laki maupun wanita yang merokok.

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 21


Salah satu penyakit berbahaya yang kapasitas vital paru-paru) dengan
dapat menyebabkan kematian yang segala macam gejala klinis
disebabkan rokok adalah kanker diantaranya sesak napas dan batuk
paru-paru. Rokok mengandung zat Kapasitas paru adalah
kimia beracun yaitu komponen gas jumlah udara terbesar yang dapat
(92%) dan komponen padat atau diekspresikan dari usaha ekspirasi
partikel (8%). Komponen gas asap maksimal setelah inspirasi
rokok adalah karbon monoksida, maksimal (Sireger, 2002).
amoniak, asam hidrosianat, Kapasitas paru terdiri dari kapasitas
nitrogen oksida dan formaldehid. inspirasi, kapasitas residu
Sedangkan partikelnya berupa tar, fungsional, kapasitas paru total dan
indol, nikotin, karbarzol dan kresol kapasitas vital paru (Guytom,
(Jufri, 2012). Bahaya merokok 2008). Penurunan kapasitas paru
bukan saja pada perokok tetapi juga antara lain disebabkan oleh rokok,
berdampak pada orang-orang umur, jenis kelamin, ukuran tubuh,
disekelilingnya. posisi tubuh, latihan fisik, kekuatan
Kebiasaan merokok sangat otot-otot pernapasan serta
sulit untuk dihentikan, meskipun distensibilitas paru dan dinding
bahaya merokok sudah diketahui dada (Guytom, 2008).
masyarakat luas. Gangguan
obtruktif hingga saat ini merupakan Prasetya (2012) meneliti
masalah yang besar. Hal ini tentang “Pengaruh negatif rokok
berkaitan dengan meningkatnya bagi kesehatan di kalangan
prevalensi, morbiditas, mortalitas remaja”, menjelaskan bahwa rokok
dan besarnya biaya yang dapat menimbulkan berbagai
dikeluarkan untuk perawatan macam penyakit. Beberapa
penderita gangguan obstruktif penyakit tersebut antara lain,
hampir tidak mungkin sembuh penyakit paru, penyakit jantung,
karena obstruksi saluran napas impotensi, kanker mulut dan
sebagian besar penderita bersifat kerongkongan, merusak otak, dan
irreversible (Petty dan Weimann, mengancam kehamilan. Ada
1997). beberapa faktor yang
Gangguan obstruktif mempengaruhi seseorang merokok
menyebabkan kelainan ventilasi yaitu, zat nikotin yang membuat
akibat bronkitis kronik dan atau seseorang ketagihan, faktor teman
emfisema obstruksi saluran nafas dan faktor psikologis yang merasa
yang berlangsung progresif dan lebih fokus dalam mengerjakan hal
dapat bersamaan dengan keadan atau suka memainkan asap
hiperektifitas. Dampak yang (Alamsyah, 2009).
ditimbulkan akibat kebiasaan Dalam tiap rokok
merokok dapat menyebabkan mengandung nikotin dengan kadar
perubahan struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Nikotin ini
saluran napas dan jaringan paru- berasal dari tembakau rokok, dan
paru. Akibat perubahan struktur tembakau rokok menghasilkan
dan fungsi dari saluran napas dan berbagai macam penyakit yang
jaringan paru-paru pada perokok akan mengganggu cara kerja paru-
akan timbul permasalahan fungsi paru sehingga kemampuan paru-
paru (khususnya dapat menurunkan paru akan lemah apabila sering

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 22


menghisap rokoik tembakau. nikotin yang dapat diturunkan
Kemampuan paru-paru seorang dosisnya hingga dosis nol
perokok aktif apabila seseorang miligram. Rokok elektrik atau
merokok dalam jumlah yang Vaporizer adalah alat yang
banyak dalam sehari (12-16) batang sederhana yang dapat
perhari maka perlahan-lahan menggantikan pemasukan nikotin
kemampuan paru-paru akan melalui system kerja baterai.
semakin lemah dan lama-kelamaan Nikotin dalam berbagai macam
akan tidak dapat berfungsi lagi dosis dikirimkan ke pengguna
sampai menyebabkan resiko melalui tabung yang bisa dihisap
kematian (Zamri, 2012).. (Salmon, 2009).
Merokok menyebabkan luka Beberapa studi telah
terhadap saluran pernafasan dan mencoba menguji hubungan antara
kantong udara dari paru-paru yang penggunaan rokok elektrik dan
dapat menyebabkan penyakit paru- rokok tembakau. Didapatkan hasil
paru. Perokok lebih banyak terkena bahwa pengguna rokok elektrik
infeksi saluran pernafasan mengatakan bahwa rokok elektrik
dibandingkan bukan perokok, membantu mereka untuk berhenti
sehingga kemampuan kapasitas atau mengurangi kebiasaan
vital paru-paru perokok aktif sangat merokok mereka (Brown, 2014).
lemah dibandingkan dengan yang Responden merasa lebih suka dan
bukan perokok. Semakin banyak merasa lebih aman menggunakan
mengkonsumsi rokok maka rokok elektrik karena tidak
semakin banyak pula peluang untuk mengandung tar dan bahan
membuat kemampuan kapasitas berbahaya lainnya, tetapi mereka
paru-paru semakin melemah dan masih menggunakan nikotin karena
mudah terkena penyakit. Seperti khawatir jika langsung
telah dijelaskan diatas bahwa menggunakan yang tidak bernikotin
merokok dapat menimbulkan akan menyebabkan mereka kembali
berbagai macam penyakit, salah menggunakan rokok tembakau
satu penyakit yang di timbulkan yang lebih berbahaya.
oleh merokok adalah kanker paru- Di RVC (Riau Vapor
paru (Zamri, 2012). Cloud) pada umunya masyarakat
Berhenti merokok bukan hal banyak menggunakan rokok
yang mudah. Banyak cara yang tembakau lebih dari 2 ahun dan
dapat dilakukan dalam usaha sekarang hampir seluruh
berhenti merokok, seperti masyarakat di RVC menggunakan
berkomitmen, menggantikan rokok telah menggunakan vaporizer lebih
dengan permen, mengalihkan rokok dari 1 bulan. Berdasarkan
dengan beraktivitas dan penjelasan di atas peneliti merasa
menghindari rokok (Wulandari, tertarik untuk meneliti bagaimana
2012). Menggunakan Rokok perbedaan kapasitas paru perokok
Elektrik atau Vaporizer adalah tembakau dan perokok vaporizer.s
salah satu cara yang efektif, karena
rokok ini tidak mengandung tar dan B. Rumusan Masalah
senyawa berbahaya lainnya yang Berdasarkan uraian latar
terkandung di rokok tembakau, belakang yang dijelaskan di atas,
tetapi tetap mengandung senyawa maka rumusan masalah dalam

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 23


penelitian ini adalah adakah informasi tambahan bagi
perbedaan kapasitas paru perokok masyarakat umum untuk solusi
tembakau dan perokok vaporizer berhenti merokok.
diwilayah komunitas Riau Vapor 2. Bagi peneliti lain
Cloud (RVC) Pekanbaru. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat menjadi
C. Tujuan Penelitian sumber data bagi peneliti
1. Tujuan Umum lainnya yang ingin melakukan
Tujuan umum pada penelitian lebih lanjut tentang
penelitian ini adalah mengetahui kapasitas paru perokok.
perbedaan kapasitas paru
perokok tembakau dan perokok BAB IV
vaporizer di Wilayah RVC HASIL PENELITIAN
(Riau Vapor Cloud) Pekanbaru.
2. Tujuan Khusus Penelitian ini dilakukan
1. Mengetahui distribusi pada tanggal 27-30 Agustus tahun
frekuensi kapasitas paru 2016 di wilayah komunitas Riau
perikok tembakau di Vapor Cloud (RVC) Pekanbaru.
Wilayah RVC (Riau Vapor Sampel dalam penelitian ini adalah
Cloud) Pekanbaru 25 responden yang menggunakan
2. Mengetahui distribusi rokok tembakau dan 25 responden
frekuensi kapasitas paru menggunakan rokok pavorizer.
perikok vaporizer di Analisa data yang diambil dalam
Wilayah RVC (Riau Vapor penelitian ini berupa analisa
Cloud) Pekanbaru univariat dan bivariat yaitu sebagai
3. Menganalisis perbedaan berikut :
kapasitas paru perokok A. Analisa Univariat
tembakau dan perokok Analisa univariat dilakukan
vaporizer. untuk melihat kapasitas paru
pekokok tembakau dan kapasitas
D. Manfaat Penelitian paru perokok pavorizer. Untuk
1. Bagi Masyarakat lebih jelasnya dapat dilihat pada
Hasil penelitian ini tabel berikut:
diharapkan dapat memberikan
Tabel 4.1 Kapasitas Paru Pekokok Tembakau di Wilayah RVC (Riau Vapor
Cloud) Pekanbaru.
Variabel Mean SD SE

Perokok tembakau 4.256.00 132.539 26.508

Sumber: Hasil Penelitian


Berdasarkan tabel 4.1 adalah 4.256 dengan standar
diperoleh bahwa rata-rata deviasi 132,539.
kapasitas paru perokok tembakau
Tabel 4.2 Kapasitas Paru Pekokok Vaporizer di Wilayah RVC (Riau Vapor Cloud)
Pekanbaru.
Variabel Mean SD SE

Perokok Vaporizer 4.648.00 96.264 19.253

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 24


Sumber: Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh C. Analisa Bivariat
bahwa rata-rata kapasitas paru Analisa bivariat dilakukan untuk
perokok vaporizer adalah 4.256 melihat perbedaan kapasitas
dengan standar deviasi 96.264. parunperokok tembakau dengan
perokok vaporizer. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3 Perbedaan kapasitas paru perokok tembakau dan perokok vaporizer di
Wilayah RVC (Riau Vapor Cloud) Pekanbaru.
Variabel Mean Selisih P value N
Mean

Kapasitas paru perokok tembakau 4.256.00

Kapasitas paru perokok pavorizer 4.648.00 392,00 0,000 25

Sumber: Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat Berdasarkan hasil penelitian


bahwa perbedaan kapasitas paru diketahui perbedaan kapasitas paru
pada perokok tembakau dan pada perokok tembakau dan
perokok vaporizer adalah 392 ml, perokok vaporizer adalah 392 ml,
Hasil uji statistik didapatkan nilai Hasil uji statistik didapatkan nilai
0,000, maka dapat disimpulkan 0,000, maka dapat disimpulkan ada
pada perbedaan kapasitas paru perbedaan kapasitas paru pada
pada perokok tembakau dan perokok tembakau dan perokok
perokok pavorizer. pavorizer.
Menurut asumsi peneliti
merokok dengan tembakau ataupun
vaporizer sama-sama berbahaya
bagi kesehatan karena rokok
mengandung zat beracun yang
dapat menyebabkan terjadinya
penyakit pada paru-paru. Terdapat
BAB V perbedaan kapasitas paru perokok
PEMBAHASAN tembakau dengan perokok
vaporizer karena pada rokok
Berdasarkan hasil penelitan vaporizer hanya sedikit
dengan judul“perbedaan kapasitas mengandung tar dan
paru perokok tembakau dan karbonmonoksida yang terkandung
perokok vaporizer di Wilayah RVC di rokok tembakau, tetapi tetap
(Riau Vapor Cloud) Pekanbaru, mengandung senyawa nikotin yang
maka dapat diuraikan pembahasan dapat diturunkan dosisnya dan
sebagai berikut: rokok elektrik memiliki bahan
A. Perbedaan kapasitas paru berbahaya lebih sedikit dari yang
perokok tembakau dan perokok ditemukan di rokok tembakau.
vaporizer di Wilayah RVC (Riau Kapasitas paru berkurang pada
Vapor Cloud) Pekanbaru. responden yang menggunakan

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 25


rokok tembakau, sedangkan rokok ke dalam tubuh manusia. Nikotin
vaporizer memiliki penyaluran dalam berbagai macam dosis
tingkat nikotin yang sedikit dihisap oleh pengguna melalui
dibandingkan dengan rokok tabung. Kebanyakan vaporizer
tembakau. terdiri dari beberapa konten: sebuah
Perokok tembakau dan baterai litium yang dapat diisi
perokok Vaporizer sama-sama ulang, sebuah atomizer (yang
dapat menurunkan kapasitas paru , memanaskan cairan sehingga
akan tetapi perokok tembakau tercipta uap), dan sebuah tabung.
penurunan kapasitas paru lebih Produk standar cairan mengandung
besar dari perokok vaporizer. nikotin, propylene glycol, perasa,
dan air.
Rokok tembakau terkandung Vaporizer terlihat dan
gabungan bahan-bahan kimia berfungsi seperti rokok tembakau
berbahaya. Satu batang rokok yang biasa, akan tetapi tidak membakar
dibakar akan mengeluarkan 4000 sejumlah tembakau. Vaporizer
bahan kimia beracun. Secara umum secara umum memiliki baterai dan
bahan-bahan ini dapat dibagi perangkat elektronik yang
menjadi dua golongan besar yaitu memproduksi asap atau semacam
komponen gas (92%) dan kabut. Kandungannya selalu berisi
komponen padat atau partikel (8%). nikotin tetapi ada juga yang tidak
Komponen gas asap rokok adalah memiliki kandungan nikotin sama
karbon monoksida, amoniak, asam sekali dan berisi propilen glikol
hidrosianat, nitrogen oksida dan (American Legacy Foundation,
formaldehid. Sedangkan 2009).
partikelnya berupa tar, indol, Asap yang dihasilkan
nikotin, karbarzol dan kresol (Jufri, Vaporizer dihirup sebagaimana
2012). layaknya merokok tembakau dan
Kapasitas paru adalah sejumlah asap dilepaskan tetapi
jumlah udara terbesar yang dapat tidak berupa asap rokok. Beberapa
diekspresikan dari usaha ekspirasi jenis Vaporizer juga mempunyai
maksimal setelah inspirasi sejenis lampu kecil yang akan
maksimal (Sireger, 2002). menyala pada saat Vaporizer
Kapasitas paru terdiri dari kapasitas dihisap, menyerupai pembakaran
inspirasi, kapasitas residu yang terjadi pada rokok tembakau.
fungsional, kapasitas paru total dan Nikotin tersimpan di
kapasitas vital paru (Guytom, dalam beberapa jenis cartridge dan
2008). Penurunan kapasitas paru cartridge tersebut juga selalu
antara lain disebabkan oleh rokok, memiliki kandungan zat kimia dan
umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, rasa tambahan, seperti misalnya
posisi tubuh, latihan fisik, kekuatan rasa buah, coklat, permen dan kopi
otot-otot pernapasan serta sehingga menghasilkan perbedaan
distensibilitas paru dan dinding rasa pada saat menghisapnya.
dada (Guytom, 2008). Cartridge dapat selalu diisi ulang
Menurut Salmon dan isi ulang tersebut merupakan
(2009)Vaporizer adalah alat bagian dari perangkat Vaporizer
sederhana yang dapat menyalurkan (American Legacy Foundation,
nikotin melalui system kerja baterai 2009)

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 26


Hasil penelitian ini sesuai menggali lebih dalam tentang
dengan penelitian yang dilakukan psikologis perokok tembakau
oleh Choi (2012) dengan judul yang beralih menggunakan
Characteristics associated with vaporizer. Sehingga nantinya
awareness, perceptions, and use of penelitian mengenai
electronic nicotine delivery systems vaporizer lebih banyak.
among young US midwestern
adults” menyatakan bahwa 44.5% 3. Bagi komunitas perokok
setuju bahwa vaporizer dapat vaporizer maupun perokok
membantu orang berhenti merokok tembakau
tembakau. Bagi Perokok tembakau
maupun perokok vaporizer
BAB VI lebih baik memberhentikan
KESIMPULAN DAN SARAN konsumsi rokok karena
mengingat efek buruk bagi
A. Kesimpulan kesehatan tubuh secara umum
Dari hasil penelitian yang khususnya kesehatan paru-
didapatkan dengan judul paru.
perbedaan kapasitas paru
perokok tembakau dan perokok
vaporizer di Wilayah RVC DAFTAR PUSTAKA
(Riau Vapor Cloud) Pekanbaru. Alamsyah, R. M. (2009). Faktor-faktor
tahun 2016, maka dapat diambil yang mempengaruhi kebiasaan
kesimpulan yaitu ada perbedaan
merokok dan hubungannya
kapasitas paru perokok dengan status penyakit
tembakau dan perokok vaporizer
periodontal remaja.
di Wilayah RVC (Riau Vapor
Cloud) Pekanbaru. Atkinson, R. (1983). Pengantar
B. Saran psikologi edisi kedelapan jilid 1.
1. Bagi Ilmu Keperawatan Jakarta: Erlangga.
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dimanfaatkan American legacy foundation (2009)elektrik
oleh perawat untuk mengetahui cigarette fact sheet. Diakses tanggal
perubahan perubahan 12 Juli2016
psikologis yang terjadi oleh
Bartlett. (1932). Remembering.
pengguna vaporizer yang
Cambridge: Cambridge
beralih dari rokok tembakau
University Press.
dan melakukan tindakan
promotif dan preventif Brown, J. (2014). Real-world
terhadap alat maupun liquid effectiveness of e-cigarettes when
berbahaya. used to aid smoking cessation: a
2. Bagi Peneliti selanjutnya cross-sectional population study.
Bagi penelitian Addiction, 109 , 1532.
selanjutnya diharapkan dapat
menjadi informasi dalam Craik. (1991). Levels of processing: A
perubahan psikologis restrospective commentary on a
pengguna vaporizer. Peneliti framework for memory research.
selanjutnya disarankan untuk Canadian Journal of Psychology .

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 27


Cresswell, J. W. (2008). Research regulation. E-Cigarette Task
design: pendekatan kualitatif, Force .
kuantitatif dan mixed.
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Goleman, D. (2002). Kecerdasan
emosional. Jakarta: PT. Gramedia
DC Vapor. (2015). Retrieved February Pustaka.
9, 2015, from
http://www.dcvapor.com/media/c Good eJuice. (2014). Retrieved
atalog/product/cache/1/image/9df February 9, 2015, from
78eab33525d08d6e5fb8d27136e9 https://www.goodejuice.com/imag
5/h/o/hobo_3.jpg e/cache/data/sigelei-100w-mod-
black-600x600_0.gif
E-Cigarette Lobby. (2014). Retrieved
February 9, 2015, from Guytam 2008 hubungan paparan debu
https://www.ecigarettelobby.com/ dengan kapasitas paru pada
media/catalog/product/b/l/black_c pekerja penyapu pasar johar kota
opper_stingray-01.jpg semarang. Jurnalkesehatan
masyarakat vol 1
Elizabeth. (2010). Konsep rokok dan
tipe-tipe perokok. Jakarta: Hasanah, A. U. (2011). Hubungan
Kencana Media. antara dukungan orang tua, teman
sebaya, dan iklan rokok dengan
Etter. (2013). The electronic cigarette: perilaku merokok pada siswa laki-
an alternative to tobacco? Scotts laki.
Valley: Create Space Independent
Publishing Platform. Henningfield, J. E., & Zaatari, G. S.
(2010). Electronic nicotine
Fajar, N. A. (2010). Pengaruh metode delivery system: emerging science
pemicuan terhadap perubahan foundation for policy. Tobacco
perilaku stop BABS. 1641-1652. Control , 89-90.
Firdaus. (2010). Dilemanya sebuah Hidayat, A. A. (2007). Metode
rokok. Bekasi: CV. Rafa Aksara. penelitian keperawatan dan teknik
analisis data. Jakarta: Salemba
Fitriana. (2013). Gambaran tingkat Medika.
pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap bahaya Holloway, I., & Wheeler, S. (2010).
merokok. Qualitative research in nursing
and healthcare. United Kingdom:
American Legacy Foundation. (2009). Wiley-Blackwell.
Retrieved January 10, 2015, from
http://www.americanlegacy.org/P Jufri, S. (2012). Pigmentasi mukosa
DFPublications/ElectronicCigarett bibir pada perokok dan
eFactSheet.pdf penyebabnya.
Gardner. (1985). Physiology of drop Pembunuh berbahaya itu
plants. USA: The Iowa University bernama rokoksleman risma
Press.
Kendler. (1987). Pengantar psikologi.
Garner, C. (2014). A brief description Illinois: The Dorsay Press.
of history, operation and

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 28


Kvale, S., & Brinkmann, S. (2009). utilization. Philadelphia:
Interviews: Learning of Lippincot Williams & Wilkins.
qualitative research interviewing.
Sage. Prasetya, L. D. (2012). Pengaruh negatif
rokok bagi kesehatan di kalangan
Lawrence, D. (2009). Smoking and remaja.
mental illness: Results from
population surveys. BMC Public Rachmat, M., & Nuryanti, S. (2009).
Health . Dinamika agribisnis tembakau
dunia dan implikasinya bagi
Legacy PVS. (2013). Retrieved Indonesia. Forum Penelitian Agro
February 9, 2015, from Ekonomi. Volume 27 No. 2 , 74.
http://legacypvs.com/file/2014051
3011649.jpg Rahajeng, E. (2013, Mei). Retrieved
Januari 8, 2015, from
Marie. (2014). Smoking prevalence and http://www.berhenti-
cigarette consumption in 187 merokok.com/
countries, 1980-2012. JAMA .
Riskedas. (2013). Hasil riset kesehatan
Moleong, L. J. (2007). Metodologi dasar. Riset Kesehatan Dasar , 5.
penelitian kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. Rafknoulodge. (2004) Pengaruh
merokok terhadap insomnia.
Mulyadi, H. (2011). Faktor-faktor yang
memperngaruhi motivasi kerja Safaria. (2009). Manajemen emosi.
perawat ruang rawat inap di Jakarta: PT. Bumi Aksara.
rumah sakit umum.
Salmon, M. (2009). The facts about
Mariani Christina (2011). Pengaruh electronic cigarettes. Electronic
lingkungan terhadap seseorang Cigarette Association , 4.
untuk memulai menghisap rokok Study kapasitas vital paru pada
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi karyawan yang menggunakan
penelitian kesehatan. Jakarta: rokokvaporizer jurnal MKMI
Rineka Cipta. Saryono, & Anggraeni, M. D. (2011).
Nursalam. (2008). Konsep dan Metodologi penelitian kualitatif
penerapan metodologi penelitian dalam bidang kesehatan.
ilmu keperawatan, pedoman Yogjakarta: Nuha Medika.
skripsi, tesis dan instrumen Setiadi. (2007). Konsep dan penulisan
penelitian keperawatan. Jakarta: riset keperawatan. Jogyakarta:
Salemba Medika. Graha Ilmu.
Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan Slamet, J. S. (2009). Kesehatan
kualitatif dalam penelitian lingkungan. Yogyakarta: Gadja
psikologi. Depok: Fakultas Mada University Press.
Psikologi Gunadarma.
Tohirin. (2012). Metodologi penelitian
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2006). kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Essential of nursing research: Persada.
Methods, appraisal, and

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 29


Ududdulu. (2014). Retrieved February
9, 2015, from
http://indovapor.com/topic/4150/i
v-library-kamus-istilah-rokok-
elektrik/
Utina, S. S. (2012). Alkohol dan
pengaruhnya terhadap kesehatan
mental.
Vaporide. (2014). Retrieved February 9,
2015, from
http://www.vaporide.com/media/
wysiwyg/home_starter_kit.jpg
Widodo, A. (2009). Peningkatan
keterampilan pencegahan perilaku
penyalahgunaan narkoba bagi
remaja.
Wollscheid, K. A., & Kremzner, M. E.
(2009). Electronic cigarette:
safety concerns and regulatory
issues. American Jurnal of Health
System Pharmacy , 1740-1742.
Wood, G. I., & Haber, J. (2006).
Nursing research methods and
critical appraisal for evidence-
based practice. Philadelphia:
Elsevier.
Wulandari, C. I. (2012). Pengalaman
menghentikan kebiasaan merokok
pada mantan perokok. Jurnal
Nursing Studies , 36-42.
Wyer, & Srull. (1986). Social
intelligence and cognitive
assessments of personality.
Mahwah: NJ: Lawrence Erlbaum
Associates.
Yayan. (2012). Retrieved December 17,
2014, from
http://eprints.uny.ac.id/9432/12/1
2%20BAB%20II-
08503247004.pdf

Jurnal Kesehatan masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau | 30

Anda mungkin juga menyukai