Om 3
Om 3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan yang
menyangkut apa yang akan dilakukan di masa mendatang, kapan, bagaimana dan siapa
yang akan melakukannya.Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih satu
kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat
untuk mencapai tujuan (Billy E. GoetZ).
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti
menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa
sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni
sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan
tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan planning.
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat, ciri-ciri dan unsur-unsur planning.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun planning.
4. Untuk mengetahui apa itu organizing.
5. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas pengorganisasian.
6. Untuk mengetahui apa saja aspek penting dan unsur-unsur pengorganisasian.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PLANNING
2.1.1 Pengertian Planning
Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan yang
menyangkut apa yang akan dilakukan di masa mendatang, kapan, bagaimana dan
siapa yang akan melakukannya.Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih
satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang
paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E. GoetZ).
Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut penyususnan konsep
serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le Breton)
Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat
pokok yang dipandang paling penting yang akan dilaksanakan menurut urutannya
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Maloch dan Deacon)
Perencanaan adalah proses menetapkan berbagai hambatan yang
diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program guna dipakai sebagai pedoman
dalam suatu organisasi (Ansoff dan Brendenbrg)
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua
kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan
perencanaan itu memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk
menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna
Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan tujuan yang telah di
tetapkan terlebih dahulu menjadi urutan tindakan yang sistematis. Perencanaan
merupakan suatu organisasi adalah suatu proses yang berkesinambungan, tidak
akan pernah berhenti, karena organisasi akan terus menghasilkan tujuan-tujuan
yang ingin dicapai oleh unit-unit pelaksanaan.
Pengertian perecanaan menurut beberapa ahli
2
2. G.R.Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
3. Louis A.Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil
yang diiginkan
4. Billy E.Goetz
Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan
timbul,jika terdapat alternatif-alternatif.
5. Drs.H.Malayu S.P Hasibuan
Rencana adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman
pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi,setiap rencana
mengandung dua unsur,yaitu:”tujuan dan pedoman”.
6. Bintoro Tjokroaminoto
Proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
untuk mencapai tujun tertentu
7. Prajudi Atmosudirdjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang kan di
jalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan,
bilamana, dimana, dan bagaimana cara melakukanya.
8. S.P. Siagian
Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran secara matang menyangkut
halhal yang akan di kerjakan dimasa dating dalam rangka mencaoai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
3
b. Perencanaan pada hakekatnya menyusun konsep dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasi.
c. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk mencapai hari
depan yang lebih baik.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan
masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling
pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah
dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan
saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan
masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang
terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan
untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang
diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting
di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek
organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal)
organisasi.
2.1.2 Tujuan dan Manfaat Perencanaan
Beberapa tujuan dari perencanaan adalah:
1. Standar Pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaanya
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat ( struktur organisasinya ), baik
kualifikasinya maupun kuantitas nya
4. Mendapat kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
5. Meminalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
tenaga dan waktu
6. Memberikan Gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan
4
pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Dari batasan ini dapat
ditarik kesimpulan-kesimpulan antara lain :
a. Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan pemahaman sistem dengan
baik.
b. Perencanaan pada hakekatnya menyusun konsep dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasi.
c. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk mencapai hari
depan yang lebih baik.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan
menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah
dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan
saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan
masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang
terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan
untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang
diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting
di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek
organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal)
organisasi
Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan
staf organisasi kesehatan tersebut dapat mengetahui :
1. Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
3. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.
4. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
5. Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara teratur.
6. Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
7. Mengukur hasil kegiatan.
8. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
5
2.1.3 Ciri-Ciri Perencanaan
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri yang harus
diperhatikan. Ciri-ciri yang dimaksud secara sederhana dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Bagian dari sistem administrasi
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan pekerjaan
perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secra keseluruhan.
Sesungguhnyalah, perencanaan pada dasarnya merupakan salah satu fungsi
administrasi yang amat penting. Pekerjaan adminstrasi yang tida didukung oleh
perencanaan, bukan merupakan pekerjaan administrasi yang baik.
2. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan hanya sekali bukan
perencanaan yang dianjurkan. Menurut Mary Arnold, ada hubungan yang
berkelanjutan antara perencanaan dengan berbagai fungsi administrasi lain yang
dikenal. Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan, yang apabila
hasilnya telah dinilai, dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian
seterusnya, sehingga terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.
3. Berorentasi pada masa depan.
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa depan artinya
hasil dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat dilaksanakan, akan
mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada
masa yang akan datang.
4. Mampu menyelesaikan masalah.
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mapu menyelesaikan berbagai
masalah dan ataupun tantangan yang di hadapi. Penyelesaian masalah ataupun
tanatangan yang dimaksudkan di sini tentu harus disesuaikan dengan
kemampuan. Dalam arti penyelesaian masalah apapun tantangan tersebut
dilakukan secara bertahap, yang harus tercermin pada pertahapan perencanaan
yang akan dilakukan.
5. Mempunyai tujuan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang dicantumkan
secara jelas. Tujuan yang dimaksudkan disini biasanya di bedakan atas dua
6
macam yakni tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan
khusus yang berisikan uraian lebih spesifik.
6. Bersifat mampu kelola.
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam arti
bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel, serta telah disesuaikan
dengan sumber daya. Perencanaan yang di susun tidak logis serta tidak runtun,
apalagi yang tidak sesuai dengan sumber daya, bukanlah perencanaan yang
baik.
8
Berdasarkan tinjauan atas percobaan berulang yang dilakukan dalam
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan, pola kriteria yang konsisten
menjadi kelihatan jelas. Pola tersebut tercermin pada komponen-komponen
dalam sistem ini.
Komponen
9
Ukuran/besarnya masalah juga dapat dipertimbangkan dari lebih dari
satu cara. Baik keseluruhan populasi penduduk maupun populasi yang
berpotensi/berisiko dapat menjadi pertimbangan. Selain itu, penyakit –penyakit
dengan faktor risiko pada umumnya, yang mengarah pada solusi bersama/yang
sama dapat dipertimbangkan secara bersama-sama. Misalnya, jika kanker yang
berhubungan dengan tembakau dijadikan pertimbangan, maka kanker paru-
paru, kerongkongan, dan kanker mulut dapat dianggap sebagai satu. Jika akan
dibuat lebih banyak penyakit yang juga dipertimbangkan, penyakit
cardiovascular mungkin juga dapat dipertimbangkan. Nilai maksimal dari
komponen ini adalah 10.Keputusan untuk menentukan berapa ukuran/besarnya
masalah biasanya merupakan konsensus kelompok.
10
2 = lebih (lebih parah, lebih gawat, lebih banyak, dll)
3 = paling
Contoh: Imunisasi
Target populasi 200.000
Jumlah yang terimunisasi yang diharapkan 193.000
Persen dari total 97% atau 0,97
Efektivitas 94% atau 0,94
Populasi yang tercapai x efektivitas 0,97 x 0,94 = 0,91 atau 9,1
11
4. Komponen D – PEARL
PEARL yang merupakan kelompok faktor itu, walaupun tidak
secara langsung berkaitan dengan masalah kesehatan, memiliki pengaruh
yang tinggi dalam menentukan apakah suatu masalah dapat diatasi.
P – Propierity/Kewajaran. Apakah masalah tersebut berada pada lingkup keseluruhan
misi kita?
E – Economic Feasibility/Kelayakan Ekonomis. Apakah dengan menangani masalah
tersebut akan bermakna dan memberi arti secara ekonomis? Apakah ada
konsekuensi ekonomi jika masalah tersebut tidak diatasi?
A – Acceptability. Apakah dapat diterima oleh masyarakat dan / atau target populasi?
R – Resources/Sumber Daya. Apakah tersedia sumber daya untuk mengatasi masalah?
L – Legalitas. Apakah hukum yang ada sekarang memungkinkan masalah untuk
diatasi?
3. Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah membuat ketetapan-
ketetapan tertentu yang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan
tujuan yang baik apabila dirumuskan secara konkret dan dapat diukur. Pada
umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan Umum
Adalah suatu tujuan masih bersifat umum dan masih dapat dijabarkan ke
dalam tujuan-tujuan khusus dan pada umumnya masih abstrak. Contoh :
Meningkatnya status gizi anak balita di kecamatan Cibadak.
12
b. Tujuan Khusus
Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus
merupakan jembatan untuk tujuan umum, artinya tujuan umum yang
ditetapkan akan tercapai apabila tujuan-tujuan khususnya tercapai.Contoh:
Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikkan makanan bergizi kepada
anak balita.
Meningkatnya jumlah anak balita yang dittimbang di Posyandu.
Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya naik, dan sebagainya.
13
6. Waktu
Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat tergantung dengan
jenis perencanaan yang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam
rangka mencapai tujuan. Oleh sebab itu, waktu dan kegiatan sebenarnya dapat
dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk matriks, yang disebut gant chart.
8. Rencana Anggaran
Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan,
mulai dari persiapan sampai dengan evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini
dikelompokkan menjadi :
a. Biaya personalia
b. Biaya operasional
c. Biaya sarana dan fasilitas
d. Biaya penilaian
9. Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi sering dilupakan oleh para perencana padahal hal ini sangat
penting. Rencana evaluasi adalah suatu uraian tentang kegiatan yang akan
dilakukan untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
tersebut telah tercapai.Sesuai pendapat A.M. Williams, sebagaimana dalam buku
Soewarno Handayaningrat (1996:135), proses perencanaan meliputi
a. Menentukan/ menetapkan dengan jelas maksud dan tujuan, menentukan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang akan dilakukan, maksud dan tujuan adalah
sasaran yang ingin dicapai.
14
b. Menentukan alternatif, memperhatikan factor-faktor yang dihadapi yaitu
kejadian-kejadian yang akan datang, termasuk waktu yang diperlukan,
kondisi/situasi untuk menentukan pilihan dari alternatif-alternatif yang ada.
c. Mengatur sumber-sumber yang diperlukan, antara lain man, money,
equipment, materials, time will be need.
d. Menentukan organisasi, metode dan prosedur
e. Menentukan/menetapkan rencana itu sendiri.
17
2.2 ORGANIZING
2.2.1 Pengertian Organizing
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing
berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi
sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan
pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang
bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari
organisasi:
Prof Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana
terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
Drs. Malayu S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan
terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan
tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan
kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the assignment of
common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk
pencapaian suatu tujuan bersama.
Chester L Bernard (1938)
18
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define
organization as a system of cooperative of two or more persons) yang
sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama.(Organization is a collection people, arranged into
groups, working together to achieve some common objectives).
Ralp Currier Davis (1951)
Berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang
sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu kepemimpinan.
Herbert A. Simon (1958)
Mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha
kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui
untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk
dilaksanakan.
Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc organisasi adalah kesatuan sosial yang di
koordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan
yang tidak dapat dicapai melalui individu secara terpisah.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan
Tujuan yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena
penting yaitu :
1. Organisasi harus mempunyai tujuan.
2. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk
mencapai tujuan organisasi.
3. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung
jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
4. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
5. Organisasi itu harus ada kerjasama.
19
Organisasi berusaha mempermudah manusia dalam menjalani
hidup didunia dengan memanfaatkan segela kelebihan yang terdapat di dalam
organisasi. Untuk menyelesaikan masalah, ketika dipikirkan orang banyak,
maka segala masalah apapun akan mudah terselesaikan, disbanding satu
orang yang memikirkannya.
Satu demi satu persoalan akan selesai, tatkala dikerjakan secara
gotong royong. Tak salah pepatah mengatakan “berat sama dipikul, ringan
sama dijinjing”. Faktor penentu terbentuknya organisasi adalah manusia
sedangkan faktor yang berkaitan dengan kerja adalah kemampuan untuk
bekerja, kemampuan untuk mempenaruhi orang lain dan kemampuan
melaksanakan asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi.
1. Membantu koordinasi
Memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara koordinatif agar tujuan
organisasi dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif. Koordinasi
dibutuhkan tatkala harus membagi unit kerja yang terpisah dan tidak
sejenis, tetapi berada dalam satu organisasi.
2. Memperlancar pengawasan
20
unit dapat ditempatkan di dalam organisasisecara keseluruhan
sedemikian rupa agar dapat mencapai sasaran kerjanya walaupun
dengan lokasi yang tidak sama. Unit-unit operasional yang identik
dapat disatukan dengan sistem pengawasan yang identik pulasecara
terpadu.
4. Penghematan Biaya
21
harus dilakukan. Meskipun demikian tidak terdapat satu metode manajemen
yang paling baik untuk mengatur suatu organisasi. Cara mengelola suatu
organisasi disesuaikan dengan kondisi organisasi yang tentu masing-masing
organisasi memiliki ciri dan situasi tertentu.
Penyusunan suatu organisasi formal, yaitu struktur organisasi
yang disusun dan dibentuk oleh manajemen puncak, dimulai dengan
merumuskan tujuan dan rencana organisasi. Manajemen kemudian
menentukan aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Aktivitas-aktivitas yang sudah ditentukan tersebut diklasifikasikan
ke dalam beberapa unit kerja. Pengelompokan unit kerja berdasarkan pada
kesamaan aktivitas atau kesamaan proses atau keterampilan yang diperlukan,
yang disebut kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja tersebut
kemudian diberi aktivitas dan wewenang oleh manajemen untuk
melaksanakan tugas masing-masing.
Pertanggung Jawaban
22
mungkin dengan kemampuannya. Tiga bidang yang berhubungan dengan
tanggung jawab adalah:
1. Pembagian kerja
3. Bertanggung jawab
Wewenang
23
Sentralisasi dan Desentralisasi
Perbedaan menyolok yang ada pada sejumlah aktivitas kerja relative dan
jumlah wewenang relative yang didelegasikan kepada bawahan dari satu
organisasi dan organisasi lainnya. Dalam prakteknya, adalah hal yang
biasa jika pendelegasian ada dan tidak ada dalam suatu organisasi.
Pendelegasian ada dalam sebagian besar organisasi tetapi dalam berbagai
tingkatan.
Istilah sentralisasi dan desentralisasi menguraikan tingkatan umum dimana
pendelegasian ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut bisa
divisualisasikan pada ujung yang berlawanan dari rangkaian kesatuan
(continuum).
24
Implementasi syariah pada aspek ini terutama pada alokasi SDM
yang berkorelasi dengan faktor profesionalisme serta aqad (perjanjian)
pekerjaan/tugas.Selain memerintahkan bekerja, Islam juga memberikan
tuntunan kepada setiap Muslim agar dalam bekerja di bidang apapun
haruslah mempunyai sikap yang profesional.
Dalam buku Program Peningkatan Kontrol Diri, SEM Institute
(2000), dinyatakan bahwa Profesionalime menurut pandangan Islam
dicirikan oleh tiga hal, yakni (1) kafa`ah, yaitu adanya keahlian dan
kecakapan dalam bidang pekerjaan yang dilakukan; (2) himmatul ‘amal,
yakni memiliki semangat atau etos kerja yang tinggi; dan (3) amanah,
yakni terpercaya dan bertanggungjawab dalam menjalankan berbagai tugas
dan kewajibannya
2. Aspek tugas dan wewenang
Implementasi syariah pada aspek ini terutama ditekankan pada
kejelasan tugas dan wewenang masing-masing bidang yang diterima oleh
para SDM pelaksana berdasarkan kesanggupan dan kemampuan masing-
masing sesuai dengan aqad pekerjaan tersebut
3. Aspek Hubungan Anggota
Implementasi syariah pada aspek ini dapat dilihat pada penetapan
budaya organisasi bahwa setiap interaksi antar SDM adalah hubungan
muamalah yang selalu mengacu pada amar ma’ruf dan nahi munkar.
Interaksi antar anggota organisasi haruslah terjaga dalam suasana
kebersamaan team (together everyone achieve more).
Hal ini dimaksudkan agar tetap kondusif dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Suatu tim dimana seluruh
anggotanya bersinergi dalam kesamaan visi, misi dan tujuan organisasi.
Suasana tersebut dapat diringkas dalam formula three in one (3 in 1), yakni
kebersamaan seluruh anggota dalam kesatuan bingkai thinking-afkar
(ide/pemikiran), feeling-masyair (perasaan) dan rule of game-nidzam
(aturan bermain).
Aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian,
yaitu :
25
1. Pembagian kerja,
2. Departementalisasi,
3. Bagan organisasi formal,
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah,
5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen,
6. Saluran komunikasi,
7. Penggunaan komite,
8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak
dapat dihindarkan
26
juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,
program, pola (network).
4. Peralatan (Equipment)yang terdiri dari semua sarana, berupa materi,
mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial,
budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi,
anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perencanaan adalah proses menetapkan berbagai hambatan yang
diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program guna dipakai sebagai
pedoman dalam suatu organisasi.
Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan tujuan yang telah
di tetapkan terlebih dahulu menjadi urutan tindakan yang sistematis.
Perencanaan merupakan suatu organisasi adalah suatu proses yang
berkesinambungan, tidak akan pernah berhenti, karena organisasi akan terus
menghasilkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh unit-unit pelaksanaan.
Organisasi adalah kesatuan sosial yang di koordinasikan secara sadar
yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui
individu secara terpisah.
Dalam setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang,
Kerjasama dan Tujuan yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki
lima fenomena penting yaitu :
1. Organisasi harus mempunyai tujuan.
2. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode
untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang
bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
4. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
5. Organisasi itu harus ada kerjasama.
3.2 SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat
keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan maka penyusun mengharapkan
kritikan dan saran demi pengembangan penulisan selanjutnya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Pembangunan,1965
James L. Gibson, dkk, Organisasi :Perilaku, struktur, proses, Jakarta:Binarupa
Aksara, 1996
29
Pertanyaan
Jawaban :
30
1. Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
3. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.
4. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
5. Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara
teratur.
6. Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
7. Mengukur hasil kegiatan.
8. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
31