Kontrol Level (Arif2)
Kontrol Level (Arif2)
dimana : C = Kapasistan
k = Konstanta dielektrik
A = Luas area dari piringan
Pengendalian P PI PID
Memberikan
Mode standar, control Menghilangkan kemampuan ekstra
Fungsi
proses otomatis offset pada saat awal
tambahan load
Notasi PB TR (min/repeat) TD(menit)
Memperbesar
Gain kecil, respon offset lama hilang, output ekstra
Besar
lambat, offset besar respon lambat sehingga overshoot
kecil
Offset cepat hilang,
Gain besar, respon Memperkecil output
sistem sensitif &
Kecil cepat, offset kecil, ekstra sehingga
mengarah ke
sistem tidak stabil overshoot besar
isolasi
Setting PB:Isi, TR:0, TD:0 PB:Isi, TR:Isi, TD:0 PB:Isi, TR:Isi, TD:Isi
100
75
KOMPUTER
50
25
UCP
Sv3
Sv2
Actuator
S. Flow
Control Valve
Actuator
Flowmeter
Regulator
Pompa
Penjelasan :
Pembacaan Voltase 6
Bak Operasi
di UCP
3
Valve
Manual
Flowmeter
5
2
1
Bak Pompa
Penampungan
BAB IV
DATA PENGAMATAN
Data Pengamatan :
Level Grafik
P I D KET.
Komp. Inter. Act L SP MV
Pompa menutup, Aktuator
2 0 0 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
membuka terus
Pompa menutup, Aktuator
2 0 2 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
membuka sesekali
Pompa menutup, Aktuator
2 0 4 30% 2,9 32% 30% 30% 0%
membuka sesekali
Pompa membuka sampai
2 1 0 34% 3,3 36% 34% 30% 10%
1,6 ; Aktuator membuka
Pompa buka tutup,
2 1 2 30% 2,9 31% 30% 30% 2%
Aktuator membuka terus
Pompa menutup, Aktuator
2 1 4 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
membuka sesekali
Pompa membuka sampai
2 3 0 32% 3,1 31% 31% 30% 10% 1,6 ; Aktuator membuka
terus
Pompa menutup, Aktuator
2 3 2 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
membuka sesekali
Pompa menutup, Aktuator
2 3 4 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
membuka sesekali
Pompa membuka 0,2 ;
4 0 0 30% 2,9 31% 30% 30% 2%
Aktuator membuka sesekali
4 0 2 30% 2,9 31% 30% 30% 0% Pompa membuka, Aktuator
membuka sesekali
Pompa menutup, Aktuator
4 0 4 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
4 1 0 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
4 1 2 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
4 1 4 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
4 3 0 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
membuka sesekali
Pompa menutup, Aktuator
4 3 2 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
4 3 4 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 0 0 30% 2,9 31% 30% 30% 3%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 0 2 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 0 4 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 1 0 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 1 2 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 1 4 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 3 0 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 3 2 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
Pompa menutup, Aktuator
6 3 4 30% 2,9 31% 30% 30% 0%
menutup
BAB V
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini menggunakan alat yang sama dengan percobaan
kontrol level yang sebelumnya. Jika pada percobaan sebelumnya lebih difokuskan
pada kalibrasi, linearitas, histerisis dan repeatibility yang terjadi pada kontrol level.
Maka pada percobaan kali ini lebih pada pengamatan tanggapan alat dengan berbagai
macam/jenis – jenis nilai P (proporsional), I (integral), dan D (derivatif).
Pada dasarnya, prinsip percobaan kontrol level kali ini adalah berusaha
mengatur laju alir masuk dan laju alir keluar agar level pada bak operasi tetap pada
level/ keadaan yang diinginkan. Dalam praktikum kontrol, diharapkan agar ketiga
system pengendalian tersebut memiliki respon yang cepat, offset yang terjadi kecil,
sehingga errornya pun sekecil mungkin.
Set point (ketinggian/level yang diinginkan) adalah 30% pada bak operasi.
Sebelum memulai percobaan (dengan memasukkan nilai – nilai P, I dan D), dilakukan
terlebih dahulu kalibrasi. Kalibrasi dilakukan pada nilai level 0%, 20%, 40%, 60% dan
80%. Pada saat kalibrasi, pompa yang digunakan adalah pompa manual (disebelah
kanan). Kalibrasi ini dimaksudkan agar pembacaan pada alat bisa dilihat
keakuratannya, nilai aktual pada bak operasi sama dengan yang terbaca pada interface
maupun computer.
Setelah kalibrasi dilakukan, pompa kembali diset otomatis. Kemudian mulai
memasukkan nilai – nilai P, I, dan D. Nilai pertama yang dimasukkan adalah P=2 ; I=0
dan D=0. tinggi actual pada bak operasi adalah 31%. Sedangkan yang terbaca pada
interface adalah 2,9 dan computer= 30%. Dan laju alir (MV) adalah 0%. Pada keadaan
tersebut, keadaan pompa adalah menutup dan aktuator membuka terus. Dalam hal ini,
offset yang terjadi termasuk kecil. Sampai pada data ke-4 dengan P = 2 ; I = 1 dan D =
0, offset yang terjadi paling besar. Karena pembacaan pada bak sebesar 36% dan pada
interface dan computer adalah 3,3 dan 34 %. Dan laju alir (MV) adalah 10%. Pada
keadaan ini, pompa membuka sampai 1,6 dan aktuator membuka terus – menerus.
Sedangkan pembacaan berikutnya sama dengan yang pertama walaupun nilai P, I, D
nya diubah – ubah. Hanya saja keadaan pompa dan aktuator yang berbeda – beda.
Dari ketiga metode pengendalian tersebut, metode pengendalian Proporsional
Integral lah yang cocok digunakan. Karena nilai PV dengan SP rata – rata sama,
artinya offset yang terjadi kecil.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Prinsip kerja dari kontrol level ini adalah pengendalian laju alir masuk dan keluar,
untuk mempertahankan level yang diinginkan
Dari variasi nilai P, I dan D yang dimasukkan, terdapat 5 keadaan yang dominant
pada pompa dan aktuator, yaitu ;
1. Pompa menutup dan Aktuator membuka terus
2. Pompa menutup dan Aktuator membuka sesekali
3. Pompa menutup dan Aktuator menutup
4. Pompa membuka dan Aktuator membuka terus
5. Pompa membuka dan Aktuator membuka sesekali
Dari hasil pengamatan yang didapat, semakin besar nilai PID, maka system
semakin stabil.
5.2 Saran
Lakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja
Saat mulai stabil, tunggu sampai ± 2 menit untuk dicatat datanya
Setelah selesai melakukan praktikum, semua peralatan dimatikan