Anda di halaman 1dari 6

Kondiloma Akuminata

KONSEP MEDIS

A. Definisi
Kondiloma Akuminata adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
virus Virus Papiloma Humanus (VPH) dengan kelainan berupa fibroepitelioma
pada kulit dan mukosa. Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata) merupakan kutil
di dalam atau di sekeliling vagina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui
hubungan seksual

B. Etiologi
Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus
(HPV). HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger
ayam). HPV tipe 16, 18, dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat). HPV tipe 16
dan 18 seringkali berhubungan dengan karsinoma genitalia (kanker ganas pada
kelamin). Masa inkubasi Kondiloma akuminata berlangsung antara 1-8 bulan
(rata-rata 2-3 bulan). VPH (virus papiloma humanus) masuk ke dalam tubuh
melalui mikrolesi pada kulit, sehingga kondiloma akuminata sering timbul di
daerah yang mudah mengalami trauma pada saat hubungan seksual.

C. Manifestasi Klinis
Pasien yang datang berobat biasanya mengeluhkan adanya benjolan baru pada
genitalia yang terkadang disertai rasa gatal, panas, nyeri atau perdarahan.
Sebagian besar penderita kutil genital sering tidak menyadari keberadaan kutil
tersebut.

|RISKA AMELIA
D. Klasifikasi
Bentuk-Bentuk Kondiloma Akuminata
Kondiloma akuminata dibagi dalam 3 bentuk :
1. Bentuk akuminata
Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan lembab. Terlihat vegetasi
bertangkai dengan permukaan berjonjot seperti jari. Beberapa kutil dapat
bersatu membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang
kol. Lesi yang besar ini sering dijumpai pada wanita yang mengalami fluor
albus dan pada wanita hamil, atau pada keadaan imunitas terganggu.
2. Bentuk papul
Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna,
seperti batang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum.
Kelainan berupa papul dengan permukaan yang halus dan licin, multipel dan
tersebar secara diskret.
3. Bentuk datar (flat)
Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali
tidak tampak dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah dilakukan tes
asam asetat. Dalam hal ini penggunaan kolposkopi sangat menolong.

E. Patofisiologi
HPV merupakan kelompok virus DNA double-strand. Sekitar 30 jenis
HPV dapat menginfeksi traktus anogenital. Virus ini menyebabkan lokal
infeksi dan muncul sebagai lesi kondiloma papilomatous. Infeksi HPV menular
melalui aktivitas seksual. HPV yang berhubungan dengan traktus genital dibagi
dalam kelompok resiko rendah dan resiko tinggi yang didasarkana atas
genotipe masing-masing. Sebagian besar kondiloma genital diinfeksi oleh tipe
HPV-6 atau HPV-11. Sementara tipe 16, 18, 31, 33, 45, 51, 52, 56, 68, 89
merupakan resiko tinggi.
Papiloma virus bersifat epiteliotropik dan reflikasinya tergantung dari
adanya epitel skuamosa yang berdeferensisasi. DNA virus dapat ditemui pada
lapisan bawah epitel, namun struktur protein virus tidak ditemukan. Lapisan

|RISKA AMELIA
basal sel yang terkena ditandai dengan batas yang jelas pada dermis. Lapisan
menjadi hiperplasia (akantosis), pars papilare pada dermis memanjang.
Gambaran hiperkeratosis tidak selalu ada, kecuali bila kutil telah ditemui pada
waktu yang lama atau pengobatan yang tidak berhasil, dimana stratum
korneum hanya mengandung 2 lapisan sel yang parakeratosis. Koibeytes
terpancar – pencar keluar dari lapisan terluar dari kutil genialia. Merupakan sel
skuamosa yang zona mature perinuclear yang luas dibatasi dari peripheral
sitoplasma. Intinya bisa diperluas dan hyperchromasi, 2 atau lebih nuclei / inti
bisa terlihat. Penelitian ultrastruktural menunjukkan adanya partikel – partikel
virus pada suatu bagian nuclei sel. Koilositosis muncul untuk menunjukkan
kembali suatu efek cytopathic spesifik dari HPV.

F. Diagnosis
Diagnosis banding untuk kutil genital berbentuk papul meliputi skin tag
pearly penile papule kelenjar sebasea (Tyson), nevus melanositik, moluskum
kontangiosum, penyakit Crohn, keratosis seboroik, liken planus dan

|RISKA AMELIA
kondilomalata. Untuk lesi makula atau lesi datar diagnosis banding kutil genital
meliputi dermatitis seboroik, balanitis sirsinata, sindrom Reiter, penyakit
Bowen dan kanker sel skuamosa terkait HPV.
G. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis. Dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang dengan :
1. Tes asam asetat
Bubuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas pada lesi yang dicurigai. Dalam
beberapa menit lesi akan berubah warna menjadi putih (acetowhite). Perubahan
warna pada lesi di daerah perianal perlu waktu lebih lama (sekitar 15 menit).
2. kolposkopi
merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan. Pemeriksaan ini
terutama berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata subklinis, dan
kadang-kadang dilakukan bersama dengan tes asam asetat.
3. Histopatologi
Pada kondiloma akuminata yang eksofitik, pemeriksaan dengan mikroskop
cahaya akan memperlihatkan gambaran papilomatosis, akantosis, rete ridges
yang memanjang dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi pada sitoplasma.

H. Penatalaksanaan
a) Farmakologis
1. Kemoterapi
a. Tingtura Podofilin 25 %
Daerah sekitarnya lebih dulu dilindungi dengan vaselin, untuk
menghindari iritasi. Podofilin dicuci 6 jam kemudian. Pada lesi-lesi
yang luas dan pada wanita hamil, jangan diberikan podofilin, karena
obat ini bersifat toksik dan dapat menyebabkan keguguran. Juga
jangan dipakai untuk pengobatan lesi dalam vagina dan serviks
karena obai ini dapat diabsorbsi sehingga bersifat toksik dan dapat
menyebabkan karsinoma.
b. Podofilotoksin 0.5 %

|RISKA AMELIA
Bahan ini merupakan zat aktif yang terdapat di dalam podofilin.
Setelah pemakaian podofiloks, dalam beberapa hari akan terjadi
destruksi pada jaringan . Reaksi iritasi pada pemakaian podofiloks
lebih jarang terjadi dibandingkan dengan podofilin dan reaksi
sistemik belum pernah dilaporkan. Obat ini dapat dioleskan sendiri
oleh penderita sebanyak dua kali sehari selama tiga hari berturut-
turut.
c. Asam Trikloroasetat 25-50 %
Pemberiannya adalah seminggu sekali dan harus hati-hati karena
dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat diberikan kepada
wanita hamil.
d. Krim 5-Fuorourasil 1-5 %
Obat ini terutama untuk KA yang terletak di atas meatus uretra.
Pemberiannya setiap hari sampai lesi hilang. Sebaiknya penderita
tidak miksi selama dua jam setelah pengobatan
2. Tindakan Bedah
a. Bedah Skalpel (eksisi)
b. Bedah listrik (elektrokauterisasi)
Biasanya efektif tetapi membutuhkan anestesi local
c. Bedah beku (N2 N2O dan sebagainya)
Bedah beku ini banyak menolong untuk pengobatan kondiloma
akuminata pada wanita hamil dengan lesi yang banyak dan basah.
3. Laser karbondioksida
Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam
trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini
memerlukan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di
sekelilingnya dan sering gagal.
Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil.
Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan
endoskopik. Kutil genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang.

|RISKA AMELIA
Pada pria yang belum disunat, kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani
penyunatan.

b) Non Farmakologis
Obat Kutil pada kelamin (Kutil Kondiloma pada pria / Kutil Jengger Ayam pada
wanita). Penggunaan: Bubuk WARTS POWDER dicampur dengan air hangat dan
dioleskan pada bagian yang sakit, secara teratur 2x sehari. Tidak pedih, ampuh dan
aman karena terbuat dari bahan-bahan alami.

I. Komplikasi
Komplikasi yang timbul pada penyakit kondiloma akuminata yaitu :
1. Pada wanita dapat terjadi kanker serviks.
2. Walaupun jara ng pada bayi baru lahir yang terpajan kutil geni talia selama proses
kelahirannydapat mengidap kutil esofagus.
3. Obstruksi uretra pada laki-laki.
4. Abortus sponta n pada kehami lan.
5. Penularan ke pasangan seksual lain

|RISKA AMELIA

Anda mungkin juga menyukai